TABANAN – Pantaubali.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang), gelar kegiatan Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Kabupaten Tabanan Tahun 2021. Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (28/1), di Ruang Rapat Lantai III Kantor Bupati setempat ini mengambil tema ‘Generasi Millennial untuk Industri Pariwisata Berkelanjutan’.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dan saran guna penyempurnaan rancangan awal RKPD, menjadi pedoman dalam musrenbang RKPD di tingkat Kecamatan dan sebagai pedoman penyempurnaan rancangan awal rencana Perangkat Daerah, jelas Sekretaris Bapelitbang Kab. Tabanan I gusti Ngurah Sutapa.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Tabanan yang dalam hal ini diwakili olen Asisten Perekonomian dan Pembangunan AA. Dalem Tresna Ngurah, Perwakilan Forkopimda Kabupaten Tabanan, Kepala BPS Tabanan Indra Susila, Sekretari Dewan Kab. Tabanan, Kepala Bapelitbang dan seluruh Jajaran OPD di Lingkungan Pemkab Tabanan serta perwakilan seluruh elemen masyarakat Tabanan.
Bupati Tabanan yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan AA. Dalem Tresna Ngurah, mengatakan hal ini penting dilakukan guna memberikan kesempatan kepada seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan Tabanan yang dimulai dari penyusunan dokumen perencanaan.
“Konsultasi Publik Dokumen Perencanaan adalah bagian dari proses perencanaan yang rutin dilaksanakan setiap tahun secara berjenjang sesuai amanat UU 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional,” imbuhnya.
AA. Dalem melanjutkan, pertemuan kali ini membahas fokus dan prioritas pembangunan di tahun 2021 yang merupakan penjabaran dari RPJMD Semesta Berencana Kab. Tabanan Tahun 2016-2021. Dengan mengambil tema ‘Generasi Millennial untuk Industri Pariwisata Berkelanjutan’, Ia menjelaskan kata kuncinya adalah generasi millennial dan industry pariwisata berkelanjutan.
“Generasi millennial merupakan generasi usia produktif yang memiliki ide-ide maupun terobosan baru, khususnya yang mengembangkan wirausaha baru dengan memanfaatkan potensi demografi Tabanan. Sedangkan industri pariwisata berkelanjutan merupakan konsep mengunjungi suatu tempat sebagai seorang wisatawan dan berusaha membuat dampak positif terhadap lingkungan, masyarakat dan ekonomi,” ujarnya.
Pihaknya menyadari, dalam membangun pasti sangat dibutuhkan pendanaan yang cukup. Dan hal itu hampir selalu menjadi kendala bagi Kabupaten Tabanan karena kapasitas fiskal keuangan yang sangat terbatas. Dan disisi diakuinya masih banyak permasalahan yang harus ditangani mulai dari fasilitas pendidikan, kesehatan, pertanian, industry pariwisata, jaminan sosial dan lainnya.
“Keterbatasan kemampuan keuangan daerah akan memperkecil jangkauan kita untuk mencakup permasalahan tersebut, sehingga diperlukan kesepahaman untuk menitik beratkan penggunaan kemampuan keuangan tersebut pada program utama yang menyasar sejahtera, aman dan berprestasi,” tambah Dalem. @humastabanan