- Advertisement -
Beranda blog Halaman 928

Lima Anggota Dewan PDI P Tabanan Di Copot Dari Jabatan Fraksi Dan Kelengkapan Dewan

TABANAN – Pantaubali.com – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP tanggal 10-12 Januari 2020 berujung pada dijatuhkannya sanksi bagi sejumlah kader. Lima kader PDI Perjuangan Tabanan dicopot dari jabatanya di Fraksi dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

Ketua DPC PDI P Tabanan I Gede Komang Sanjaya Yang Ditemuin Di Kantor DPC Tabanan Menjelaskan, Selain itu satu kader juga mendapatkan peringatan keras dari DPP PDI Perjuangan lantaran melakukan tindakan disiplin saat mengikuti Rakernas I PDI Perjuangan.

Masing-masing, Wakil Ketua Komisi I DPRD Tabanan I Wayan Widnyana, Wakil Ketua Fraksi PDIP DPRD Tabanan I Made Suardika, Sekretaris Komisi III DPRD Tabanan I Wayan Sudiana, Wakil Ketua Komisi II DPRD Tabanan I Made Edi Wirawan, Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Made Suarta.

Sedangkan satu kader yang mendapatkan peringatan keras adalah anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Tabanan I Gede Purnawan.

“Para kader tersebut diberhentikan karena melakukan tindakan tidak disiplin, meninggalkan acara yang sedang berlangsung pada saat mengikuti Rakernas I PDIP 10-12 Januari 2020 di Kemayoran Jakarta. Ucap Sanjaya.

Berdasarkan surat dari DPD PDI Perjuangan Bali tertanggal 16 Januari 2020 yang ditandatangani oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Bali I Wayan Koster dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Bali I Gusti Ngurah Jaya Negara, Kamis (16/1/2020).

Pemberian sanksi secara tegas dilakukan sekaligus sebagai pembelajaran bagi kader lain untuk menegakkan wibawa partai dan membangun disiplin serta budaya yang tinggi di Partai dalam rangka memperkokoh partai bergerak dinamis menjadi partai pelopor.

Bawaslu Tabanan Rakor Dengan Panwascam Se Kabupaten Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Bawaslu Kabupaten Tabanan menggelar Rapat Koordinasi bersama Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) untuk Pengawasan Tahapan Pilkada Tabanan Tahun 2020. Bawaslu Tabanan akan mengawasi tahapan seleksi perekrutan calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang akan dilakukan KPU pada 15Januari sampai – 14 Februari Tahun 2020.

Hal itu dikatakan Ketua Bawaslu Tabanan, I Made Rumada, SE dalam acara Rapat Koordinasi bersama Panwascam se Kabupaten Tabanan, Ruang Rapat Bawaslu Tabanan, Kamis (16/1/2020.

Pada Acara Rakor ini, dihadiri Ketua Bawaslu Bali, Ketut Ariyani, SE.MM dan Anggota Bawaslu Bali I Wayan Wirka,SH. Dan Ketut Aryani menyampaikan untuk Peningkatan Kapasitas Bawaslu Tabanan dan Pengawas Kecamatan Pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tabanan Tahun 2020, dengan berpedoman identifikasi masalah pada pemilu tahun 2019.

Bawaslu akan mengawasi proses rekrutmen PPK berdasarkan alat kerja pengawasan seleksi PPK, agar prosesnya transparan dan KPU Tabanan mendapatkan PPK yang berkualitas,” dan PPK yang dibentuk KPU Tabanan berkualitas dan tidak ada bermasalah terkait integritas, netralitas, dan tak terlibat dalam partai politik (parpol). Kriteria tersebut baginya sangat penting terhadap kinerja para PPK saat bertugas melaksanakan pemungutan suara. Peran Bawaslu Tabanan dalam proses rekrutmen PPK bisa berdampak positif terhadap hasil (pelaksanaan pilkada),” tegas Ketut Ariyani.

Anggota Bawaslu Bali, I Wayan Wirka SH, Meminta Bawaslu Tabanan dan jajarannya dalam mensosialisasikan kepada masyarakat terkait regulasi dan larangannya, berkenaan Tahapan Perekerutan dan persyaratan calon Panitia Pemilihan Kecamatan disosioalisasikan oleh KPU Tabanan. Sambung Wirka, Bawaslu Tabanan dan Panwascam dalam melaksanakan tugas Pencegahan, Pengawasan dan Penindakan berpedoman dengan UU Nomor 2 Tahun 2003(Polri0, UU Nomor 4 Tahun 2024 (TNI), UU Nomor 6 tahun 2014 ( Keplada Desa), PKPU Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Tahapan, UU Nomor 10 Tahun 2016 dan UU Nomor 7 tahun 2017.

Wirka’ berharap seluruh jajaran pengawas melaksanakan tugas dam fungsinya dengan baik. Selalu menjaga integritas dan profesionalisme serta wajib membawa Surat Tugas ketika menjalankan tugasnya dalam mengawasai Pilkada Serentak 2020,”.

Koordinator Divisi Pencegahan, Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Tabanan I Ketut Narta, SE menambahkan kepada awak media, Bawaslu Tabanan telah melakukan memorandum of understanding (MOU) nota kesepahaman, komitmen bersama dengan Persatuan Wartawan Tabanan (PEWARTA) dan Lembaga Swadaya Masyarakat “ Kunti Bhakti “ berkomitmen dalam Pengawasan dan berperan aktif untuk ikut mengawasi secara ketat proses seleksi pada tahapan Perekrutan PPK, Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok Penyelengara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pilkada Tabanan 2020, bahwa tahapan ini sangat krusial untuk dilakukan pengawasan secara ketat.

Bahkan, pembentukan badan ad hoc ini menjadi pintu masuk strategis untuk mewujudkan Pilkada yang berintegritas dan bermartabat. “Bawaslu Tabanan ingin memastikan penyelenggaran pemilu ad hoc benar-benar orang yang punya integritas dan paham tentang kepemiluan. Bawaslu mewaspadai orang-orang yang dilarang menjadi penyelengara bisa masuk. “Misalnya orang yang pernah menjadi tim suskes, pengurus atau kader parpol, maupun orang yang diduga integritasnya bermasalah,” ucap Narta.

Kintamani Chinese Festival 2020 Siap Digelar

DENPASAR – Pantaubali.com – Setelah menuai sukses saat pertama kali dilaksanakan, Balingkang Festival atau yang tahun ini dinamakan sebagai Kintamani Chinese Festival kembali digelar pada tanggal 8 Pebruari mendatang. Parade yang akan dilaksanakan di kawasan Geopark tersebut, akan menampilkan berupa kesenian akulturasi bidaya antara Bali dan Tiongkok.

Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Putu Astawa kepada awak medi setelah memimpin rapat persiapan Kintamani Chinese Festival 2020 di ruang rapak Soka, Kantors Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Denpasar, Kamis (15/1).

Dalam keterangannya, Astawa mengatakan tujuan utama daei penyelenggafaan festival ini tetap yaitu untuk membidik pasar Tiongkok yang potensial untuk datang ke Bali “Seperti kita ketahui, wisatawan Tiongkok yang datang sangat banyak, selain juga wisatawan Australia. Jadim pangsa pasar ini harus kita manfaatkan,” jelasnya kepada media. Selain juga, menurutnya parade ini juga merupakan bentuk akulturasi budaya antara Tiongkok dan Bali yang sudah terjalin sejak jaman dahulu dan masih berlangsung turun temirin hingga sekarang.

Ia menambahkan, pihaknya telah menggandeng ASITA yang menangani wisatawan Tiongkok untuk mendatangkan sekitar 1.500 wisatawan menonton parade tersebut. “Tidak menutup kemungkinan jumlah wisatawan yang datang bisa lebih banyak lagi. Sehingga gaung dari festival ini bisa lebih luas di dunia internasional,” jelasnya.

Adapun pertunjukan yang akan diselenggarakan adalah pertunjukan tradisional Bali dan Tiongkok. “Jadi kami ingin masyarakat Bali bisa menyaksikan pertunjukan dari negeri tirai bambu itu, begitu juga sebaliknya, wisatawan bisa menyaksikan pertunjukan tradisional Bali. Sehingga saya harap di sini terjadi pertukaran budaya,” imbuhnya.

Selain seni pertunjukan, hal berbeda juga terdapat pada festival kali ini, yaitu adanya parade anjing kintamani. “Seperti yang kita ketahui trag anjing kintamani adalah spesies asli dari Kintamani yang perlu kita lestarikan dan perkenalkan kepada duni. Jadi saya harap melalui festival ini, keberadaan anjing Kintamani akan diketahui dan kelak bisa sejajar dengan jenis anjing kelas dunia,” bebernya.

Astawa menjelaskan jika festival ini gratis dan terbuka untuk semua kalangan. Sehingga ia berharap masyarakat Bali serta wisatawan domestik maupun mancanegara bisa menyaksikan festival tersebut. “Ini juga tidak menutup kemungkinan wisatawan mancanegara di luar Tiongkok datang dan ikut menyaksikan. Karena kita ingin festival ini gaungnua bisa sampai ke seluruh dunia,” tandasnya.

Bupati Suwirta kunjungi pemilik Lahan Perbatasan Klungkung- Gianyar

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Terkait keinginan Pemkab Klungkung  yang ingin Melakukan penataan Di Wilayah Perbatasan Klungkung – Gianyar.  Hari Ini kamis, (16/01/2019) Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengunjungi kediaman Dewa Putu Gede bertempat di Banjar Tusan Kawan Desa Tusan.

Dewa Putu Gede yang merupakan pemilik lahan yang berada di perbatasan Klungkung  – Gianyar yang nantinya akan digunakan oleh Pemkab Klungkung untuk proses penataan daerah Perbatasan kota.

Dalam Perbicangan dengan salah satu anak pemilik lahan, I Dewa Nyoman Budi Astawa menyambut baik ide pemkab terkait penataan daerah perbatasan Kabupaten Klungkung tersebut dan dirinya menyampaikan akan melakukan pertemuan dengan keluarga untuk membahas keinginan Pemkab terkait penggunaan lahan milik Dewa Putu Gede untuk penataan daerah perbatasan Kabupaten Klungkung. Intinya kami menerima ide pemkab tersebut.
I Dewa Nyoman Budi Astawa juga menyarankan seandainya ide ini disetujui, nantinya pemkab bisa  membuat jalan air menuju gorong-gorong yang berada di wilayah penataan Perbatasan Klungkung.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan keinginannya agar pemkab Klungkung diijinkan melakukan penataan dengan menggunakan beberapa meter dari lahan yang dimiliki Dewa Putu Gede.
Bupati Suwirta menyatakan apabila ide ini disetujui, dirinya akan menugaskan dinas Terkait untuk mengkaji berapa meter yang akan digunakan oleh Pemkab dalam melakukan penataan daerah perbatasan, dimana pemilik lahan tidak perlu lagi melakukan penyenderan lahan untuk mengamankan lahannya, yang akan menghabiskan banyak biaya, pemilik lahan secara tidak langsung juga mendapatkan pemandangan yang bagus, dan dapat memanf

Kena Sanksi ” Kader PDI P Tabanan Bantah Tidak Disiplin Saat Rakernas “

Dua Kader PDIP Tabanan Laksanakan Misi Khusus Saat Rakernas

TABANAN – Pantaubali.com – Ditemuai di gedung DPRD Tabanan Kamis (16/1/2020) kader PDI P Tabanan yang diberikan sanksi, klarifikasi terkait sangsi dari DPD I Made Edi Wirawan didampingi I Made Suarta, I Gede Purnawan dan I Wayan Widnyana, bahwa dirinya merasa tidak melanggar disiplin saat Rakernas.

Para kader PDI-P yang terkena sanksi lantaran dianggap tidak disiplin dengan meninggalkan acara saat Rakernas I PDI-P di Jakarta saat masih berlangsung ini sangat menyayangkan keputusan tersebut. “Sebagai kader partai mereka tidak ada maksud mangkir.

Pasalnya, pihaknya dengan lima kader lainya tidak merasa melanggar disiplin,mereka berenam mengaku mendapatkan misi khusus untuk agar pelaksanaan Rakernas bisa berjalan aman dan lancar. Bahkan dia menegaskan tugas tersebut atas seizin Sekjen PDI-Perjuangan.

Menjalankan amanat Sulinggih agar mereka memercikkan tirta dari upacara ngemit karya Rakernas ke sejumlah titik. ‘’Sebenarnya tugas itu dilaksanakan oleh saya bersama Purnawan dan Wayan Widnyana. Namun kami ajak tiga orang kader lagi untuk menjaga, mengawasi dan melindungi. Karena berada di tengah tengah ribuan kader dari berbagai daerah tentu banyak yang tidak paham arti ritual ini,’’ terangnya.

Saat itu, ia bersama kader lainya pada hari Kamis (9/1) bersama kader lainya hadir sudah ada dilokasi sebelum Ibu Ketua Umum Megawati berpidato di Rakernas dan absen boleh dicek jika dikatakan tidak ada dilokasi acara.

Meski menyatakan tidak melakukan pelanggaran kedisiplinan, namun pihaknya tetap menyerahkan keputusan pada partai. ‘’Karena perintah partai dan taat aturan partai, tatkala itu sudah jadi keputusan partai, saya siap. Tidak ada istilah melawan dan akan kami jalankan apapun yang menjadi keputusan partai kami akan taat dan tunduk dengan sanksi partai,”kata Edi Wirawan.

Gelar Persembahyangan, Wabup Sanjaya Berpesan Pentingnya Keseimbangan

 

TABANAN – Pantaubali.com – Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, tiada henti-hentinya melakukan wisata spiritual ke berbagai tempat Ibadah. Terbaru, Wabup Sanjaya melanjutkan wisata spiritualnya ke Pura Kahyangan Jagat Luhur Batu Panes, Penebel dan ke Pura Kahyangan Batu Waru, Kediri, Rabu (15/1).

Hal ini dilakukannya sebagai perwujudan cihna bhakti kehadapa Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) agar selalu diberikan kelancaran sekala dan niskala dalam rangka mewujudkan pembangunan di Tabanan, yang sesuai dengan visi misinya, yakni menuju Tabanan yang Sejahtera, Aman dan Berprestasi.

Disamping itu, memasuki era globalisasi dan perkembangan jaman saat ini, Sanjaya sangat menyadari kepercayaan akan dunia spiritual (niskala) perlahan-lahan bisa tergerus oleh kemajuan IT dan perubahan gaya hidup masyarakat. Sehingga sangat menghawatirkan apabila hal tersebut akan berimbas pada keberlangsungan dan kelestarian Tradisi, Seni, Adat dan Budaya adi luhung yang telah ditanamkan oleh para pendahulu.

Untuk itu, wisata spritual ini juga merupakan suatu bentuk pesan kepada seluruh masyarakat Bali, khususnya Tabanan akan pentingnya keseimbangan alam sekala dan niskala.Karena menurutnya, tanpa memohon atau berdoa kehadapan sang penguasa niskala (Tuhan Yang Maha Esa), maka apapun yang dilakukan tidak akan direstui dan dilancarkan.

Dengan didampingi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila, beberapa anggota DPRD Kabupaten Tabanan dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Wabup Sanjaya melakukan persembahyangan di Kahyangan Jagat Luhur Batu Panes, Penebel dan Pura Kahyangan Batu Waru, Kediri, dengan khidmat dan dipimpin oleh para Sulinggih Pura setempat.

Usai persembahyangan,Wabup Sanjaya menekankan kepada seluruh masyarakat agar lebih menggali diri dan meningkatkan sradha bhakti kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, serta selalu menyatu dengan Pemerintah. Sehingga mampu mewujudkan Pemerintahan yang religi, bersih dan jujur dalam rangka mewujudkan program-program pemerintahan.

“Karena sedikit tidaknya, apapun program yang direncanakan pemerintah tidak akan pernah berhasil tanpa campur tangan dan dukungan dari Tuhan dan masyarakat,” imbuhnya. @humastabanan

Menuju Pariwisata Berkualitas, Dinas Pariwisata Siapkan Raperda Standardisasi Pariwisata

DENPASAR – Pantaubali.com – Dinas Pariwisata Provinsi Bali tengah merancang Ranperda Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Bali. Dengan mengundang sejumlah pelaku pariwisata baik yang berada di bawah naungan Bali Tourism Board, tokoh pariwisata serta akademisi, diharapkan bisa mendapat masukan untuk isi Raperda, yang dilaksanakan dalam Forum Group Discussion di ruang rapat Soka, Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Denpasar, Rabu (15/1).

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Bali, I Putu Astawa, FGD ini
menjadi faktor untuk meningkatkan kualitas pariwisata Bali ke depannya baik dari sisi pelayanan, destinasi, aktivitas wisata, SDM, produk wisata dan lainnya, serta menghindari penurunan kuliatas industri wisata ke depan.

Ke depan menurutnya di dalam Perda itu akan mengatur 4 pilar diantaranya pilar destinasinya, industrinya, pemasaran kita dan pilar kelembagaan kita. Semua harus mengikuti standar-standar yang kita atur di dalam Perda itu meliputi produknya apa, pelayanannya seperti apa, pengelolaannya seperti apa.

Menurut dia, semua yang berkaitan dengan kepariwisataan di pulau ini harus memiliki standar, selanjutnya akan dituangkap pada pasal demi pasal di Perda tersebut. “Harus semua kita arahkan terstandar dan semuanya nanti akan dijelaskan pada pasal-pasal di dalam Perda itu. Sekarang kita sosialisasikan, FGD-kan dengan harapan dapat penyempurnaan dari rancangan yang telah kita susun. Untuk dibahas secara bersama-sama. Selanjutnya akan menjadi Perda yang akan dibahas antara eksekutif dan legislatif,” bebernya.

Dilanjutkan Astawa, pencapaian kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari tahun 2018 ke 2019 mengalami peningkatan, walaupun sedikit mengalami perlambatan. Peningkatan sekitar 200 ribuan turis mancanegara dikarenakan tahun-tahun politik, isu bencana dan kondisi ekonomi global yang belum stabil. Pemerintah Provinsi Bali kata dia, ke depan tidak hanya menargetkan jumlah, namun juga bagaimana mengupayakan wisatawan dapat tinggal lebih lama dan pengeluarannya pun semakin banyak.

Guna mencapai hal itu, menurut dia, para pelaku di industri ini penting untuk menentukan paket-paket tur yang akan dijual agar wisatawan betah berlama-lama melakukan kegiatan wisata di Bali. “Paket wisata apa yang bisa kita jual termasuk dalam standarisasi ini juga kita bahas,” ucapnya.

Pihaknya akan mengajak pelaku industri pariwisata Bali untuk mengatur paket-paket yang menarik keinginan wisatawan menambah masa tinggal. “Sehingga wisatawan bisa tinggal lebih lama,” cetusnya.

Dia menambahkan, banyak potensi untuk menambah masa tinggal wisatawan karena Bali memiliki aktivitas wisata yang beragam mulai dari di Bali Selatan, Timur, Barat dan Utara. Selain itu aktivitas wisata bahari diyakini mampu meningkatkan lama tinggal wisatawan.

“Harapan kami ke depan, selain jumlah lebih banyak kualitas lebih tinggi secara angka lebih banyak. 10 sampai 15 persen peningkatan setiap tahun. Harapan tahun 2020, sekurang-kurangnya 6,5 juta wisman,” harap Astawa.

Wabup Kasta Himbau Masyarakat pesisir dan pemilik jasa untuk waspada terhadap Cuaca Buruk

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Terkait Cuaca Ekstrim yang terjadi belakangan ini, yang menyebabkan terjadinya gelombang tinggi di Kabupaten Klungkung. Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta turun ke lapangan meninjau aktivitas bongkar muat barang yang berlokasi di Pelabuhan Penyeberangan Monggalan Cedok Baru Desa Kusamba pada Rabu, (15/01/2019).

Pelabuhan Penyeberangan Cedok Baru, merupakan salah satu pelabuhan barang yang khusus mengirimkan bahan material bangunan dari Klungkung daratan menuju ke Pulau Ceningan dan Pulau Lembongan Kecamatan Nusa Penida. Di Pelabuhan ini, terdapat 35 orang pekerja angkut barang, dan 11 orang pekerja pengisi bahan bangunan seperti pasir.

Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta menyempatkan berbincang-bincang dengan salah satu pekerja disana. Wabup Kasta menghimbau agar nelayan, pekerja dan masyarakat pesisir pantai tetap waspada karena perubahan cuaca yang tidak dapat diprediksi. Wabup Kasta juga mengharapkan nanti supaya Owner pemilik Perahu Boat, Syahbandar agar dapat berkoordinasi menginformasikan mengenai cuaca yang terjadi di pesisir pantai maupun ditengah laut, agar pelabuhan penyeberangan yang berada di pelabuhan Monngalan Cedok Baru sampai Banjar Bias dapat bersiaga dan dapat mengurangi jumlah muatan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Nyoman Surata pekerja angkut barang menyatakan bahwa Cuaca buruk sempat terjadi di Pesisir Pantai, dimana pada tiga hari yang lalu terjadi cuaca buruk,yakni gelombang tinggi dengan ketinggian 3 meter yang menyebabkan dirinya dan teman-temannya tidak dapat bekerja seperti biasanya. hal tersebut membuat dirinya dan teman-teman pekerja yang lain mendapatkan jumlah penghasilan yang sedikit dari biasanya. (Humasklk/Cok).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung I Putu Widiada, dan instansi terkait lainnya. (Humasklk/Cok)

Tak Hanya Fokus Promosi, Cok Ace Minta BPPD Lakukan Riset Pariwisata

GIANYAR – Pantaubali.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau yang akrab disapa Cok Ace menghadiri Pelantikan/Pengukuhan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Gianyar yang dirangkai dengan Launching Website Ekonomi Kreatif Kabupaten Gianyar, Rabu (15/1) pagi di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar.

Dalam arahannya, Wagub Cok Ace mengingatkan agar jajaran pengurus BPPD Gianyar yang baru dilantik tak hanya fokus pada kegiatan promosi, namun juga melakukan riset terkait potensi dan pengembangan wisata. Menurutnya, riset penting dilakukan agar potensi pariwisata dapat digali serta dimanfaatkan secara optimal. Masih dalam arahannya, Penglingsir Puri Ubud ini kembali menyinggung trend wisata global yang belakangan cenderung mengalami pergeseran. Kalau dulu, ujar Cok Ace, wisatawan sudah puas dengan layanan hotel yang bagus. Namun saat ini menurutnya hal itu sudah berubah karena gairah berwisata belakangan banyak didorong oleh keinginan untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru.

“Yang dicari wisatawan belakangan adalah experience,” ujar Cok Ace sembari menginformasikan data BPS tahun 2019 yang menyebut tingkat hunian hotel di kawasan Nusa Dua mengalami penurunan, sebaliknya hotel di Ubud mengalami peningkatan.

Data tersebut menarik untuk dicermati, karena menjadi indikator bahwa Gianyar punya potensi pariwisata yang memberi pengalaman baru bagi wisatawan yang berkunjung. Jika digarap lebih maksimal, ia yakin sektor pariwisata mampu menyumbang pendapatan lebih besar lagi bagi PAD Kabupaten Gianyar. Untuk itu, pria yang juga menjabat sebagai Ketua PHRI Bali ini mendorong sinergi seluruh OPD Pemkab Gianyar dalam menggarap potensi pariwisata di wilayah ini.

“Bukan hanya tanggung jawab Dinas Pariwisata, OPD lain juga harus bergerak. Suka tidak suka kita harus cinta pariwisata karena kita hidup dari sektor ini,” tandasnya.

Pada bagian lain, ia mengapresiasi langkah Pemkab Gianyar yang telah berhasil membentuk dan mengukuhkan BPPD. Cok Ace berharap, kepala daerah lain yang belum membentuk BPPD dapat meniru langkah Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra. Kepada jajaran pengurus BPPD Gianyar yang baru dikukuhkan, Cok Ace menyampaikan selamat bertugas dan berharap mereka menunjukkan kinerja optimal.

Sementara itu, Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra dalam sambutannya mengingatkan agar BPPD yang baru dikukuhkan tak hanya fokus pada promosi normatif melalui brosur atau pola konvensional lainnya. Yang lebih penting menurut Mahayastra adalah upaya pembinaan tehadap pelaku yang bergerak di bidang pariwisata agar memberi layanan yang baik untuk para wisatawan.

“Citra pariwisata akan terangkat kalau tamu yang datang dilayani dengan baik, tidak dibodoh-bodohi, tidak ada kehilangan barang sehingga mereka merasa nyaman selama berlibur di Bali,” ujarnya.

Jika wisatawan mendapat layanan yang baik, maka secara otomatis hal itu akan mereka informasikan melalui mulut ke mulut. Menurut Mahayastra, promosi dari mulut ke mulut itu lebih efektif dibandingkan penyebaran brosur.

“Merekalah yang jadi jurkam dan merekomendasikan kepada teman-teman untuk berkunjung ke Bali khususnya Gianyar,” cetusnya.

Untuk diketahui, sembilan orang yang duduk dalam kepengurusan BPPD Gianyar yaitu Tjokorda Gde Bayuputra Sukawati, I Wayan Gede Ari Danangga, Ida Bagus Wiryawan, Nyoman Trida Sena Karilo, Pande Mahayana Adityawarman, Ir. I Nyoman Buana, Tjok Bagus Wira Pemayun, I Nyoman Sukadana dan AA Gd Duwira Hadi Santosa. Mereka mewakili unsur asosiasi profesi, asosiasi kepariwisataan, asosiasi penerbangan dan akademisi.

Sediakan Air Sehat Berkualitas, Gubernur Koster Godok Regulasi Perlindungan Sumber Air

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster kembali menegaskan komitmennya untuk melindungi sumber-sumber mata air yang ada di Bali. Sebab hal ini sejalan dengan visi Nangun Sat kerthi Loka Bali yang bertujuan untuk menjaga kelestarian alam Bali beserta isinya.

Sebagai langkah konkret awal, pihaknya saat ini sedang gencar menyusun dan menggodok regulasi terkait perlindungan mata air, sungai, danau dan pantai di Bali. Dengan demikian diharapkan segala sumber air yang ada di Pulau Dewata akan terjaga.

Demikian terungkap saat Gubernur Koster menerima audensi Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Singaraja (Ikamsa), di Kantor Gubernur Bali, Denpasar pada Rabu (15/1).

“Kita akan kampanyekan ini melalui berbagai gerakan, dan juga aksi nyata yang melibatkan berbagai pihak, hingga mampu meningkatkan kesadaran masyarakat Bali mengenai pentingnya keberadaan sumber-sumber air di Bali,” ungkapnya.

Upaya ini menurut Gubernur Koster adalah selain untuk menjaga pelestarian lingkungan, pula dimaksudkan untuk menyediakan bahan baku air bersih yang sehat dan berkualitas kepada masyarakat Bali.

“Kita ingin menjaga dan menghidupkan kembali mata air, danau dan sungai-sungai kita di Bali, agar menghasilkan air yang bersih, berkualitas dan sehat bagi masyarakat,” ujarnya.

Untuk itu, pria yang juga jebolan SMAN 1 Singaraja ini mengajak para alumni sekolah menengah tingkat atas tertua di Bali-Nusra yang akan mengadakan reuni tersebut, turut serta berperan aktif mengimplementasikan program-program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali terutama di bidang lingkungan.

“Lewat aksi konkret dan menarik, serta menyentuh langsung kepada masyarakat, sehingga tidak hanya melibatkan alumni, namun juga bisa melibatkan masyarakat luas,” ajak Gubernur kelahiran Sembiran, Kabupaten Buleleng ini.

“Contohnya dengan melakukan pembersihan sungai, termasuk di hulunya hingga hilirnya di pesisir pantai dan manfaatnya benar-benar terasa. Dengan demikian, bisa menyentuh unsur-unsur Wana Kertih, Danu kertih dan Segara Kertih-nya,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni SMAN 1 Singaraja (Ikamasa) Prof. I Gede Pitana mengatakan reuni lintas generasi yang rencananya akan dihelat medio November 2020 ini diharapkan menjadi momen yang luar biasa untuk menggemakan lagi peran sekolah yang banyak menelurkan tokoh Bali dan nasional tersebut.

“Tentu kita integrasikan juga dengan program-program Pemprov (Bali, red). Karena kita juga ingin berperan nyata dalam pengimplementasian program tersebut,” katanya.

Dijelaskan tokoh pariwisata nasional ini, serangkaian reuni yang dihelat dengan tajuk ‘Reuni Agung’ tersebut juga akan diisi denan berbagai kegiatan sosial, penanaman pohon, malam kesenian hingga pemberian penghargaan kepada tokoh-tokoh dengan dedikasi dan loyalitas tinggi kepada Bali dan almamater secara khusus.