- Advertisement -
Beranda blog Halaman 867

Wabup Sanjaya Resmikan Gedung Baru PMI Tabanan

 

TABANAN – Pantaubali.com – Bertepatan dengan Rahina Saniscara Kliwon Wariga (Tumpeg Uduh) Sabtu, (25/1), bertempat di kawasan RS Nyitdah, Kediri, Gedung baru PMI dan Unit Tranfusi Darah Kabupaten Tabanan diplaspas sekaligus diresmikan. Gedung seharga 2 Miliar lebih ini diresmikan oleh Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, yang sebelumnya diawali dengan upacara pemlaspasan.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Ketua DPRD Kabupaten Tabanan yang dalam hal ini diwakili salah satu anggotanya, Sekretaris Daaerah Kab. Tabanan I Gede Susila, Perwakilan Forkopimda Tabanan, Ketua PMI Provinsi Bali, Perwakilan Pengurus PMI se-Kabupaten/Kota se-Bali, Ketua PMI Tabanan, dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan.

Ketua Panitia Acara melaporkan pembangunan gedung PMI dan Unit Tranfusi Darah Kabupaten Tabanan ini dibangun melalui proses tender. Dana yang dianggarkan sebesar Rp. 2.910.000.000,00 dengan nilai tender sebesar Rp. 2.328.194.867,72 yang dimenangkan oleh CV. Susun Karya Utama. Kontrak dimulai tanggal 10 Juli 2019 sampai dengan 6 November 2019.

Dengan telah diresmikannya Gedung baru ini, Wabup Sanjaya mengatakan keberadaan aset ini adalah untuk meningkatkan pelayanan PMI dalam pengabdian yang bersifat kemanusiaaan yang selama ini telah banyak membantu pemerintah daerah dan masyarakat Tabanan. Seperti, penanganan kejadian bencana musibah, pelayanan darah, pelayanan ambulance dan pembinaan karakter anak-anak Tabanan.

“Pemanfaatan aset ini harus dikelola dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Ini perlu Saya tekankan karena dalam penggunaan aset ada beberapa hal yang harus ditaati, seperti ; pemeliharaan lebih lanjut dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama memanfaatkan aset milik pemerintah,” tegasnya.

Dengan semakin baiknya sarana dan prasarana yang mendukung aktivitas PMI, Wabup Sanjaya berharap PMI dapat meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan. Apalagi disituasi sekarang dengan cuaca yang tidak menentu dibutuhkan kesiapsiagaan PMI dalam menghadapi/mencegah kejadian bencana, baik dalam wujud pandemi dan endemi.

Dijelaskan juga agar hal ini mampu mempercepat tercapainya salah satu visi Pemerintah Kabupaten Tabanan, yaitu Sehat Sejahtera dan Berprestasi. Mudah-mudahan dengan adanya gedung PMI baru ini, pelayanan PMI khususnya dalam pelayanan darah di UTD akan segera dapat terpenuhi dan memenuhi standar kualitas mutu,” imbuh Sanjaya.@humastabanan

Tinjau Lokasi Tes CPNS, Sekda Dewa Indra Tak Ingin Ada Kecurangan

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra meninjau lokasi Tes Kompetensi Dasar (TKD) CPNS dengan sistem CAT (Computer Assisted Test) yang akan dilaksanakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bali, Jalan Hayam Wuruk 152 Denpasar. Peninjauan pada Sabtu (25/1/2020) yang bertepatan dengan Tumpek Wariga ini dimaksudkan untuk memastikan kesiapan sarana dan prasarana pendukung kelancaran tes CPNS.

Sekda Dewa Indra yang ditemui di sela-sela kegiatan peninjauan mengatakan bahwa ia ingin seluruh proses tes berjalan dengan baik, nyaman, transparan dan akuntabel. Untuk itu, ia mengingatkan seluruh jajaran yang duduk di kepanitiaan memperhatikan seluruh sarana pendukung berfungsi dengan baik.

“Semuanya harus dicek dan dipastikan berfungsi dengan baik, mulai dari ruangan, komputer, jaringan, tempat duduk hingga pendingin ruangan. Saya ingin tak ada gangguan teknis yang mengganggu konsentrasi para peserta sehingga mereka dalam menunjukkan kemampuan maksimal,” ujarnya.

Tak hanya kenyamanan para peserta, pihak panitia juga menyiapkan ruang tunggu yang layak bagi orang tua atau kerabat peserta tes CPNS. Di ruang tunggu yang disediakan, mereka bisa melihat langsung hasil tes putra, putri atau kerabat mereka. “Kami juga menyiapkan petugas kesehatan, parkir dan kantin yang memadai,” imbuhnya. Dewa Indra berharap, dukungan sarana dan prasarana yang telah dipersiapkan sedemikian matang dapat meniadakan komplain dari peserta yang ikut tes.

Pada bagian lain, ia juga menyinggung komitmen Pemprov Bali dalam mewujudkan rekrutmen CPNS yang bersih dan transparan. Terkait dengan upaya mewujudkan transparansi, pihaknya menjamin pelaksanaan tes bebas dari joki karena panitia menerapkan sistem pengecekan identitas secara berlapis dan melibatkan unsur aparat keamanan dan penegak hukum.

“Semua akan dicek, mulai dari tanda pengenal dan wajah para peserta. Kami juga akan mengundang Komisi 1 DPRD Bali, Kejaksaan, Polda Bali, BPKP, Ombudsman dan Inspektorat untuk mengawal proses seleksi,” tandasnya.

Proses seleksi yang telah disiapkan melalui sistem sedemikian rupa diharapkan akan menghasilkan SDM berkualitas yang menggerakkan mesin birokrasi. “Kalau proses rekrutmennya sudah seperti ini, saya yakin ke depannya tak ada PNS yang gaptek,” ucapnya.

Menambahkan penjelasan Sekda Dewa Indra, Kepala BKD Ketut Lihadnyana menerangkan bahwa CAT penerimaan CPNS Pemprov Bali baru pertama kali dilaksanakan di BPSDM. “Sebelumnya sudah menggunakan CAT, tapi pelaksanaannya di Gedung BKN,” ungkapnya.

Lihadnyana menginformasikan, jumlah peserta yang mengikuti tes CPNS kali ini sebanyak 36.193 yang akan bersaing untuk mengisi kebutuhan PNS di Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali. “Untuk Provinsi Bali, pelamarnya mencapai 13 ribu lebih, sedangkan formasi yang tersedia sebanyak 676.Kebanyakan tenaga teknis yang kita butuhkan untuk mendukung program prioritas bapak gubernur,” terangnya. 

Dalam pelaksanaan tes kali ini, peserta akan dibagi dalam beberapa ruangan dengan satu sesi diikuti 400 peserta. Dalam sehari akan dilaksanakan lima sesi tes sehingga jumlahnya mencapai 2.000 peserta/hari. TKD CPNS akan dimulai pada Selasa (28/1/2020) yang akan diawali dengan pelamar untuk Pemprov.

“Karena pelamar berjumlah 13 ribu lebih, tes untuk Pemprov Bali akan memakan waktu 7 hari. Berikutnya dilanjutkan untuk peserta yang melamar untuk CPNS Kabupaten/Kota. Sehingga total waktu yang dibutuhkan mencapai 21 hari,” ucap Lihadnyana seraya berharap Pemerintah Kabupaten/Kota dan DPRDnya ikut mengawal proses seleksi ini.

Senada dengan Sekda Dewa Indra, Lihadnyana menjamin proses seleksi CPNS akan bebas dari kehadiran joki. “Kalau berani, akan langsung ditangkap oleh aparat. Kami sudah siapkan proses berlapis dan masing-masing peserta membawa identitas dengan barcode yang berbeda antara satu dengan yang lain,” tambahnya.Dalamm peninjauan tersebut hadir pula Kadis Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfos) Gede Pramana, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) I Gede Darmawa, Kasatpol PP Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai Darmadi serta perwakilan dari OPD terkait.

Wagub Cok Ace Harapkan Kedepan Pengelolaan Pura Agung Besakih Bisa Semakin Baik

 

KARANGASEM – Pantaubali.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati ( Cok Ace) mengucapkan terima kasih atas kerja keras semua pihak, khususnya badan operasional Pura Agung Besakih yang telah menunjukkan hasil kerja yang baik. ” Tiga tahun terbentuknya badan oprasional, sudah membuktikan bagaimana berkembangnya dan tertata-nya kawasan Pura Besakih,” Tukas Wagub Cok Ace dalam Sembrama Wacana-nya di acara Persembahyangan Hari Suci Siwalatri di Pura Agung Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem pada Kamis (23/1) malam.

Persembahyangan tersebut dirangkaikan pula dengan penandatanganan dan penyerahan perjanjian kerjasama serta dana daei manajemen operasional Pura Agung Besakih kepada Pemkab Karangasem dan Desa Adat Besakih, bertempat di Bale Pesandekan Pura Agung Besakih.

Menurut Wagub Cok Ace, keberadaan Pura Agung Besakih yang dikelola sejak 2017 lalu, sekarang bisa memberikan manfaat bagi pura, masyarakat desa hingga pemerintah kabupaten. ” Pemanfaatan dana yang ada, juga berarti pemasukan APBD Karangasem, bisa ditujukan untuk memperbaiki infrastruktur. Juga untuk pendapatan desa adat besakih.
Mari kita kelola bersama dengan baik, ” Tandas mantan Bupati Gianyar ini. “Apa yang sudah berjalan, jalankan dengan baik. Dipetakan lagi kawasan suci dan kawasan yang bisa dikunjungi wisatawan, sehingga kedepan makin baik lagi,” Ujarnya.

Terkait peringatan Hari Siwalatri, Wagub Cok Ace menekankan hari paling gelap dalam satu tahun tersebut merupakan momen untuk memohon karunia kepada Ida Hyang Widhi Wasa. ” Sekaligus introspeksi tujuh penyebab kemabukan manusia, yakni Penampilan, harta, kepandaian, kebangsawanan/kasta/jabatan, kekuatan, minuman memabukkan, kemenangan,” Urainya.

Sementara itu Ketua Manajer Operasional Objek Pura Agung Besakih Jro Mangku Ngawit melaporkan, secara umum pengelolaan Pura Agung Besakih sudah cukup baik. ” Hal ini terutama terlihat dari pengelolaan kebersihaan hingga keamanan, juga pelayanan kepada pemedek serta wisatawan terus meningkat,” Tandas Mangku Ngawit.
Sejak dijalankan mulai tahun 2017, tim oprasional Pura Besakih kini di tahun 2019 mencatatkan kunjungan wisatawan rata-rata 650 orang per hari dan terus meningkat. ” Kalau sebelumnya rata-rata hanya 200 orang per hari,” Katanya lagi. Sedangkan, wisatawan yang berkunjung didominasi wisman asal negara Eropa seperti Prancis, Spanyol, Jerman dan disusul Rusia.

Untuk tahun 2019, Jro Ngawit menuturkan bahwa badan operasional besakih mendapatkan laba bersih sebesar 3 Miliar 685 juta rupiah lebih yang akan dibagikan sejumlah 50 persen ke Pura Agung Besakih, 25 persen ke desa adat Besakih dan 25 persen ke pemkab Karangasem. ” Ini perkembangan signifikan karena sebelum ada badan operasional, pendapatan nyaris tidak ada,” Tutupnya.

Nampak Pula dalam kesempatan tersebut, Ny Tjok Putri Haryani Ardhana Sukawati, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Wakil Bupati Karangasem Wayan Artadipha serta jajaran Kepala OPD di lingkup Provinsi Bali.

Dinas Pariwisata Ambil Langkah Antisipasi Dini Terkait Isu Virus Corona

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Terkait isu penyebaran virus corona dari Tiongkok, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pariwisata Provinsi Bali telah melakukan beberapa langkah antisipasi secara dini. “Saat ini kita telah berkoordinasi dengam berbagai pihak untuk untuk melakukan deteksi dini guna mengangisipasi penyebaran virus di Bali.” Demikian dijelaskan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa kepada awak media di kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Denpasar, Kamis (22/1).

Salah satu langkah antisipatif menurutnya berupa koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan otoritas Bandara Ngurah Rai untuk memasang alat pendeteksi suhu tubuh di pintu kedatangan. “Seperti yang kita ketahui bahwa virus tersebut memang berasal dari Tiongkok, jadi kita melakukan pengawasan intensif kepada wisatawan dari Negeri Tirai Bambu tersebut,” jelas Astawa.

Bahkan menurutnya, Dinas Kesehatan Provinsi Bali telah berkoordinasi dengan Rumah Sakit di Bali baik RS Umum maupun swasta untuk selali siap jika ada wisatawan yang dicuriagi suspect menderita virus tersebut. “Jadi Dinas Kesehatan sudah bersurat ke Rumah Sakit, untuk selalu siap jika nanti ada wisatawan yang suspect virus terbut,” imbuhnya.

Untuk menyosialisasikan berbagai langkah antisipasi tersebut, Astawa juga mengaku telah mengirim edaran ke stake holder pariwisata, konjen-konjen yang ada di Bali serta industri pariwisata Bali. “Kami tidak ingin pelaku pariwisata menjadi resah keran isu ini. Bagaimana pun kita harus tenang agar pariwisata Bali tetap kondusif,” tambahnya. Ia juga mengaku langkah ini diambil untuk menghindari kesimpang siuran informasi di kalangan industri pariwisata. Sementara edaran ke konjen diharapkan bisa memberi pemahanan kepada wisatawan asing yang bukan berasal dari Tiongkok untuk tidak takut datang ke Bali.

Menanggapi tentang pembatasan wisatawan Tiongkok seperti yang diambil oleh Pemerintah Thailand, sampai saat ini Astawa mengaku belum mengambil langkah tersebut. Ia mengatakan pihaknya masih menyambut wisatawan Tiongkok, apalagi nanti akan ada Festival Kintamani yang meceritakan tentang akulturasi budaya Bali dan Tiongkok. Hanya saja, Ia mengaku pihaknya tetap waspada dengan memasang alat pendeteksi dini tersebut, serta menurunkan personel untuk memeriksa wisatawan yang dicurigai. “Kita nanti akan pantau langsung di Bandara, dan akan memeriksa langsung wisatawan yang dicurigai suspect virus tersebut, jika mereka berkenan,” tandasnya.

Sementara Ketua Gabungan Industri Pariwisata Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan sudah bertemu dengan Konsul Jenderal Tiongkok di Denpasar. Ia mengaku bahwa pihak konjen sangat mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Provinsi Bali bekerjasama dengan pelaku parowisata. Bahkan Partha Adnyana mengatakan, bahwa Konjen Tiongkok tidak masalah jika ada pembatasan wisatawan dari negaranya ke Bali. “Mereka tidak masalah dan mengerti jika kita membatasi wisatawan Tiongkok ke Bali jika masalah virus corona ini semakin besar dan lus seerti virus SARS dulu. Apalagi sebentar lagi adalah libur Imlek, banyak wisatawan Tiongkok yanh akan berkunjung ke Bali. Namun, semoga hal itu tidak sampai terjadi,” jelasnya.

Karema bagaimana pun market wisatawan Bali tidak hanya Tiongkok saja. Industri pariwisata dalam hal ini juga harus berpikir panjang demi kepentingan pariwisata Bali ke depan. “Kami tidak ingin karena masalah ini, banyak wisatawan dari luar Tiongkok yang enggan berkunjung ke Bali,” tandasnya

Cegah Terjadinya Persaingan Tidak Sehat, Pemprov Siapkan Rapergub Tata Kelola Pariwisata

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Pemprov Bali melalui Dinas Pariwisata Prov Bali menyiapkan Rapergub tentang Tata Kelola Pariwisata Bali. Rapergub ini ke depannya diharapkan bisa mencegah terjadinya persaingan harga yang tidak sehat antara pelaku usaha. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Putu Astawa dalam Focus Group Discussion (FGD) Rapergub tersebut di ruang rapat Soka, Dinas Pariwisata Prov Bali, Denpasar, Selasa (21/1).

“Salah satunya perang harga di tempat wisata yang terjadi akhir-akhir ini. Kita ingin menghindari itu karena bisa menghancurkan pariwisata kita,” ujar Astawa kepada awak media setelah pelaksanaan FGD.

Ia melanjutkan bahwa pihaknya juga setuju dengan masukan beberapa asosiasi pariwisata untuk menetapkan standar harga minimum kepada industri, terutama saat low season. “Jadi ini seperti penetapan UMP atau UMR, kita akan tinjau setiap tahun, apakah standar harga masih layak atau perlu ditinjau lagi,” imbuhnya.

Untuk mempermudah penetapan tarif tersebut, Astawa mengaku setuju dengan usulan dari Kelompok Ahli serta asosiasi untuk tidak memasukkan angka tersebut ke Rapergub, namun ditambahkan di klausul saja. “Karena setiap tahun bisa berubah, jadi tidak usah dimasukkan ke Rapergub,” jelasnya.

Mengenai penambahan jumlah akomodasi di Bali, Astawa mengaku itu adalah kewenangan pemerintah Kabupaten/Kota mengeluarkan ijin. Naun, ia mengaki saat ini memang sedang terjadi oversuply untuk akomodasi. “Di sini kami memutar otak untuk menaikkan kunjungan wisatawan terlebih dahulu melalui program-program pariwista yang juga sejalan dengan visi misi Bapak Gubernur, sehingga ketersediaan akomodasi tercukupi, bahkan ke depan tidak menutup kemungkinan perlunya menambah jumlah akomodasi,” bebernya.

Hadiri RAT KPN Praja, Sekda Dewa Indra Berpesan Pengurus Tetap Solid dan Berinovasi

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra berpesan agar para pengurus Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Praja Kantor Gubernur Bali kedepan bisa semakin solid dalam menjalankan kewajibannya.

“Disamping saya harapkan para pengurus bisa lebih berinovasi dan berkreasi dalam perumusan program berikutnya, sehingga Koperasi ini semakin berkembang dan lebih mampu memberikan kontribusi positif buat para anggotanya,” tukas Sekda Dewa Indra dalam sambutannya pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi KPN Praja tahun 2019, bertempat di Gedung Nari Graha,Denpasar, Selasa (22/1) siang.

Dilanjutkan Sekda Dewa Indra, Koperasi KPN Praja yang berdiri sejak 1980 ini adalah milik bersama para abdi negara di lingkungan pemerintah Provinsi Bali, sehingga semua anggota wajib ikut memelihara, membesarkan dan menumbuhkan Koperasi secara bersama-sama.

Di kesempatan yang sama, Luh Putu Haryani selaku Ketua Koperasi KPN Praja menyampaikan RAT yang dilaksanakan untuk yang ke-38 kalinya tersebut, memiliki tema ‘Dengan Semangat Perkoperasian kita tingkatkan pelayanan untuk menyongsong revolusi 4.0’dan dalam rencana kerja tahun 2020, koperasi KPN Praja akan selalu memperhatikan aspek kelembagaan, aspek usaha dan aspek keuangan.“RAT ini dihadiri sekitar 178 anggota, yang terdiri dari Biro, Badan Dinas dan Undangan Khusus. Secara total, sampai saat ini jumlah anggota koperasi mengalami sedikit penurunan, dimana pada tahun 2018, jumlah anggota sebanyak 3.060 orang, dan tahun 2019 mengalami penurunan menjadi 2.946 orang. Hal ini disebabkan karena adanya anggota yang pensiun, pindah tugas dan meninggal,” tambahnya.

Meskipun demikian, Haryani menyebut aset dan SHU selalu mengalami peningkatan tiap tahunnya. Terbukti, pada tahun 2018, total aset yg dimiliki sebesar Rp. 34.823.175.737,- dengan SHU ssbesar Rp. 1.737.956.857,-, sedangkan aset saat ini per 31 Desember 2019 sebesar Rp. 39.958.098.514 dengan SHU sekitar Rp. 1.868.772.507,-. “ Melihat realisasi aset dan SHU yang terus mengalami peningkatan, menunjukkan kepercayaan anggota yang tinggi terhadap koperasi KPN Praja,”ucapnya.

Terima Konjen Toronto-Kanada, Wagub Cok Ace Dukung Pelaksanaan Indonesian Summer Festival

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Senin (20/1) siang berkesempatan menerima Konsul Jendral RI di Toronto-Kanada Leonard F. Hutabarat,Ph.D di Denpasar terkait pembahasan dukungan Provinsi Bali terhadap Pelaksanaan Indonesian Summer Festival di Toronto.

Konsul Leonard Hutabarat, mengatakan bahwa tahun 2020 pihaknya akan kembali menyelenggarakan festival besar bertajuk Indonesian Summer Festival yang menargetkan 75.000 orang yang akan turut hadir dalam festival tersebut. Ia mengatakan bahwa, festival ini bertujuan sebagai ajang promosi pariwisata Indonesia, baik dari segi kuliner, budaya, fashion, maupun destinasi wisata yang ada di Indonesia. “Untuk itu, dalam festival ini kami mengharapkan partisipasi Provinsi Bali untuk ikut terjun dalam festival tersebut, karena tahun ini kami memfokuskan Bali sebagai ujung tombak promosi pariwisata dari festival ini mengingat citra pariwisata Bali dimata masyarakat Kanada sangat positif”, ujarnya.

Dalam festival yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2020, Leonard Hutabarat juga mengatakan akan turut mengundang buyers dari berbagai Negara, sehingga para peserta dari Indonesia baik para UMKM, designer maupun seniman yang berkontribusi dalam acara tersebut dapat melakukan kerjasama investasi dengan para buyers yang nanti akan hadir.

Untuk itu, ia berharap festival yang akan digelar ini dapat memberikan kontribusi yang baik bagi peningkatan promosi pariwisata maupun ekonomi kreatif Indonesia. “Festival yang sebelumnya kita laksanakan berhasil menyedot perhatian puluhan ribu pengunjung serta beberapa buyers yang memang langsung mendatangani kontrak kerja dengan para pengusaha dari Indonesia. Untuk itu saya harap Pemrov dapat berkuntribusi dalam hal ini”, pungkasnya.

Mananggapi hal itu, Wagub Cok Ace memberikan dukungan positif bagi penyelenggaraan kegiatan tersebut terlebih Bali dijadikan ujung tombak dari promosi pariwisata tersebut. Menurutnya, pesona Bali di mata pariwisata dunia sampai saat ini memang masih menjadi primadona, terlebih adanya festival ini diharapkan mampu menampilkan seluruh keunikan Bali dan nantinya akan menarik minat masyarakat Kanada terlebih para investor tersebut baik yang ingin berinvestasi di Bali maupun di beberapa daerah di Indonesia.

Wagub Cok Ace juga mengatakan bahwa festival ini sangat positif untuk meningkatkan nilai perdagangan dan investasi RI-Kanada. Untuk itu, dengan berkoordinasi dengan PHRI serta komponen pariwisata terkait lainnya, maka pihaknya sangat mendukung pelaksanaan dari kegiatan tersebut. “Saya harap hasil dari festival ini nantinya dapat memberikan kontribusi positif bagi pariwisata Bali, karena saat ini pariwisata Bali masih didominasi oleh wisatawan asal Cina, dan semoga setelah adanya festival ini maka wisatawan Kanada akan semakin banyak berkunjung ke Bali”, pungkasnya.

Gubernur Koster: Kualitas Alam Bali Menurun, Harus Diperbaiki

 

DENPASARB – Pantaubali.com – Gubernur Bali Wayan Koster berkomitmen untuk mengembalikan kualitas lingkungan dan alam Bali lewat berbagai kebijakan yang disahkan.

Demikian terungkap saat Gubernur Koster menerima audiensi jajaran pimpinan Bank Nasional Indonesia (BNI) Kantor Cabang Denpasar di Rumah Jabatan Jaya Sabha, Denpasar pada Senin (20/1) pagi.

“Kualitas tanah, air dan alam Bali ini belakangan terus menurun. Indikasinya banyak biota yang mati. Kunang-kunang, kakul, belut, sudah susah ditemui sekarang. Untuk itu perlu diperbaiki agar sehat kembali alam Bali,” terang Gubernur Koster.

Alumnus ITB Bandung ini menyebut salah satunya Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik, yang secara tidak langsung juga berupaya mengurangi dampak bahan kimia terhadap tanah dan air.

“Selain menghasilkan bahan pangan yang sehat, Perda ini juga bertujuan untuk memperbaiki kembali lingkungan yang sudah bertahun-tahun dicemari bahan kimia,” jelasnya.

Kesadaran akan lingkungan yang bersih dan sehat, dikatakan Gubernur Koster akan diupayakan agar menjadi sebuah gaya hidup masyarakat di Bali.

“Untuk itu kita siapkan sistemnya, pembatasan sampah plastik, pengolahan sampah berbasis sumber, pertanian organik, dan seterusnya. Ini penting sebagai modal untuk menjaga ekosistem kita di Bali,” ujarnya.

“Syukurnya, masyarakat di Bali sangat luar biasa penerimaannya. Menggeliat betul di lapangan. Negara-negara sahabat pun sangat memuji langkah ini,” kata Ketua DPD PDI P Bali ini.

Sementara itu, I Made Sukajaya selaku Pemimpin BNI Kantor Cabang Denpasar (Wilayah Bali- Nusra) memuji langkah luar biasa Gubernur Koster dalam rangka menjaga alam Bali. BNI pun mengaku siap membantu lebih jauh dengan berbagai program dan sinergi dengan Pemprov Bali.

“Kami komitmen membantu, khususnya di bidang pertanian organik yang menurut kami sangat potensial di Bali. Lewat KUR (Kredit usaha rakyat, red) misalnya, kami siap membantu menggenjot sektor produksi petani kita,” janji Sukajaya.

Wagub Cok Ace Ingatkan Semangat Persaudaraan, Di Acara Pesamuan Manca Agung Trah Dalem Tegal Besung

 

GIANYAR – Pantqubali.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menghadiri Pesamuhan Agung II Manca Agung Trah Dalem Shri Aji Tegal Besung di Pura Dalem Samprangan Gianyar, Minggu (19/1/2020).
Dalam sambutan singkatnya, Wagub Cok Ace menyampaikan rasa syukur karena hampir selalu bisa hadir dalam kegiatan pesamuhan yang digelar trah dalem.

“Ini tentunya tidak terlepas dari restu Ida Betara sehingga saya selalu bisa hadir,” imbuhnya.

Cok Ace sepaham dengan tiga kewajiban yang menjadi pedoman kertha semaya trah dalem yaitu selalu ingat leluhur, tak pernah surut untuk belajar dan tidak pernah berhenti dalam upaya menyatukan pasemetonan. Bila tidak hal itu bisa dilaksanakan dengan baik, ia yakin pasemetonan trah dalem dapat menjadi suri tauladan kepada masyarakat luas.

Menurut Cok Ace di jaman yang disebut kaliyuga ini sangat dibutuhkan tindakan nyata untuk mempererat rasa persaudaraan. Terkait dengan pentingnya menjaga semangat persatuan dalam ikatan persaudaraan, ia mencontohkan alur cerita dalam epos Mahabrata. Selain menyajikan hal positif yang patut ditiru, Mahabrata juga bisa dijadikan bahan renungan bagi manusia agar jangan sekali-kali menyulut peperangan antar saudara.

“Pemicu permusuhan dalam saudara itu biasanya ketamakan, kekuasaan dan harta. Mari kita jadikan bahan renungan untuk mempererat tali persaudaraan,” ucapnya sembari mengajak sameton yang tergabung dalam kertha semaya trah dalem untuk meningkatkan peran dalam mendukung pelaksanaan program pembangunan yang merupakan penjabaran visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Sementara itu, Ketua Umum Manca Agung Shri Aji Tegal Besung Bali, Dewa Nyoman Oka dalam sambutannya menguraikan sejarah kelahiran Manca Agung Warih Ida Dalem Tegal Besung.

Dituturkannya, pada tahun 1352 Bali dipimpin oleh Ida Dalem Sri Aji Kresna Kepakisan. Setelah 21 tahun jadi raja, tahun 1373 tahta diserahkan kepada Ida Dalem Sri Agra Samprangan. Istri kedua Ida Dalem Sri Aji Kresna Kepakisan, Ni Gusti Ayu Kuta Waringin melahirkan putra Ida I Dewa Tegal Besung.

“Setelah Dalem Samprangan jadi raja dalam 7 tahun, 1380 beliau tidak melaksanakan tugas sebagai raja maka saat itu diangkat I Dewa Ketut Ngulesir di Gelgel,” imbuhnya.
Sehingga tahun 1380 ada raja kembar di Samprangan dan di Gelgel. Tiga tahun berikutnya Ida Dalem Agra Samprangan wahyu keprabon, maka adik paling bungsu yaitu Ida Dewa Tegal Besung dijadikan raja dengan gelar Ida Dalem Shri Aji Tegal Besung.

“Tahun 1383 sampai 1401 masih ada dua raja di Samprangan dan Gelgel. Tahun 1401 diadakan rekonsiliasi dan Ida Dalem Sri Semara Kepakisan diangkat sebagai raja, sedangkan Ida Dalem Shri Aji Tegal Besung jadi yua raja,” katanya.

Sebelum meninggal, Ida Dalem Shri Aji Tegal Besung memanggil kelima putranya dari perkawinan dengan Ni Luh Pemaron. Kelima putranya diberi nasehat yang lebih dikenal dengan bhisama dari Ida Dalem Tegal Besung.

“Ada tiga spirit trah Ida Dalem Tegal Besung yaitu diwajibkan ingat leluhur dengan bersembahyang di Dalem Samprangan dan di Besakih. Spirit kedua, trah Dalem Tegal Besung jangan berhenti belajar dan ketiga jagalah persaudaraan di antara semeton, jangan melupakan semeton dimanapun berada,” imbuhnya.

Menurut Dewa Nyoman Oka, saat ini sejarah Manca Agung trah Ida Dalem Shri Aji Tegal Besung telah dibukukan. Buku yang disusun oleh AA Gede Mayun ini mengacu pada hasil penelitian pada artikel tradisional (lontar) dan buku ilmiah yang ada. Buku ini diharapkan bisa menjadi pedoman bagi pasemetonan manca agung yang hingga saat ini terus melakukan konsolidasi organisasi. Kepengurusan manca agung telah terbentuk di seluruh kabupaten/kota.

“Sedangkan di tingkat kecamatan baru terbentuk di lima cabang kepengurusan,” tandasnya.

Disisi lain, Pengageng Ageng Kertha Semaya Trah Dalem Provinsi Bali Drs. Dewa Made Suamba Negara, MSi mengingatkan agar semeton manca agung menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan mendukung pelaksanaan program-program pemerintah. Ketua Panitia Pasamuhan Dewa Putu Gede Suarjaya dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti tak kurang dari 1.200 semeton trah agung dari kabupaten/kota se-Bali.

Pasamuhan bertujuan mengevaluasi kegiatan yang sudah berjalan dan membahas program setahun ke depan. Pasamuhan manca agung juga diisi dengan pemberian wejangan oleh Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun dan penyerahan hadiah berbagai lomba serangkaian festival manca agung.

Minggu Pagi, Wabup Sanjaya Hadiri 2 Kegiatan Lomba Mancing

 

TABANAN – Pantaubali.com – Tabanan PR – Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menghadiri 2 agenda lomba mancing, Minggu (19/1). Hal ini menunjukan, komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam rangka memerangi sampah plastik kian getol dilakukan, salah satunya melalui kegiatan Lomba Mancing.

Lomba mancing yang menjadi sasaran Wabup Sanjaya saat itu diantaranya, lomba mancing yang digelar ST. Tri Wikrama di Saluran  Telabah Anyar Br. Denbantas, Tabanan dan lomba mancing STT. Eka Semaya Murti di Br. Dinas Meliling Kawan, Ds. Meliling, Kec. Kerambitan. Ratusan pemancing baik dewasa maupun anak-anak nampak sangat antusias mengikuti lomba.

Selaku Wakil Pemerintah, Wabup Sanjaya sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seka truna yang telah mampu membuat suatu kegiatan yang sangat positif seperti lomba mancing.

“Lomba mincing serta merta bukan hanya untuk menggali dana tapi bagaimana seka truna telah mampu membuat suatu kegiatan yang tujuannya adalah mengikat rasa persatuan dan kesatuan diantara seka truna maupun diantara tokoh-tokoh masyarakat,” ucap Sanjaya sebelum membuka lomba mancing ikan lele tersebut.

Hal ini dijelaskannya sangat sejalan dengan visi misi Pemkab Tabanan, yakni menuju Tabanan yang sejahtera, aman dan berprestasi serta sesuai dengan visi misi Gubernur Bali Nangun Sad Kerthi Loka Bali yang saat ini sangat getol memerangi sampah plastik guna menjaga kelestarian lingkungan sekitar.

Untuk itu, Wabup Sanjaya berharap kegiatan ini dapat mengurangi timbunan sampah plastik dan memberikan dampak yang positif bagi generasi muda dan menumbuh kembangkan kecintaan terhadap kebersihan lingkungan, terutama kebersihan sungai yang merupakan sumber kehidupan.

Didampingi oleh beberapa anggota DPRD dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Wabup Sanjaya menghimbau pada seluruh pihak yang hadir saat itu agar selalu peduli dan memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar. Karena menurutnya, masalah terbesar sekarang ini adalah sampah, terutama sampah plastik.

“Jangan sampai kita membuang sampah sembarangan karena air kali ini untuk mengairi subak-subak/sawah-sawah. Karena itu akan sangat mengganggu ekositem. Disamping tidak enak untuk dilihat, namun juga akan membawa dampak yang sangat buruk bagi kehidupan kita,” ungkapnya.

Sebagai wujud dukungan, pada kesempatan tersebut Wabup Sanjaya memberikan punia masing-masing kepada ST. Tri Wikrama di Saluran  Telabah Anyar Br. Denbantas Tabanan dan STT. Eka Semaya Murti di Br. Dinas Meliling Kawan, Ds. Meliling, Kec. Kerambitan yang diterima oleh Ketua Panitia Acara. Dan Pihak mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dari Pemkab Tabanan.@humastabanan.