- Advertisement -
Beranda blog Halaman 787

Dewan Berharap Tidak Ada Lagi PD Dharma Santhika Sesi ke Empat

TABANAN – Pantaubali.com – Dalam pelaksanaan kunjungan lapangan dalam rangka monitoring perangkat daerah dalam upaya efektifitas pemungutan PAD dimasa Covid-19 di Kabupaten Tabanan, yang dilakukan oleh komisi III DPRD Kabupaten Tabanan salah satu pelaksanaanya mengunjungi Perusahan Daerah Dharma Santhika Kabupaten Tabanan,Rabu,(17/6).

Dalam kunjungan tersebut, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tabanan, A.A Nyoman Dharma Putra mengingatkan, kepada Perusahan Daerah Dharma Santhika Kabupaten Tabanan, agar tidak ada lagi sesi Dharma Santika jilid empat dan seterusnya.

“Jika dilihat saat ini baru pertama sekali kami turun disini(Perusahan Daerah Dharma Santhika) tentu kami ingin sekali mengetahui terkait dengan manajemant di Dharma Santhika. Kami ingin mengetahui terkait ada beberapa devisi,bagaimana progres dimasing-masing divisi tentu kami disini akan melakukan kajian juga,” jelasnya.

Selain itu dirinya menambahkan, jika dilihat kelemahan dari pengelolaan manajemant sebelumnya hanya terkait dengan administrasi atau pembukuan saja.

Menangapi hal tersebut, Ketua Perusahan Daerah Dharma Santika (PDDS) Kabupaten Tabanan, I Putu Sugi Darmawan menjelaskan dan memaparkan, jika dilihat berdasarkan data penjualan per Mei 2019 sampai 2020 tercatat di 2019 total penjualan terjadi sebesar, Rp 823.676.538 sedangkan pada bulan sama tahun 2020 tercatat Rp 1.840.001.371, kemudian untuk biaya umum dan administrasi jika dilihat berdasar data dilihat per Mei 2019 tercatat sebesar Rp 254.959.747 sedangkan pada 2020 jika diambil pada bulan yang sama tercatat Rp 177.831.551 selanjutnya, terkait kondisi utang usaha dengan jenis utang mulai dari, utang investasi, inventaris gedung, utang Bank perusahan daerah Darma Santhika dan juga utang Bank Darma Santhika Grafika total tercatat sebesar Rp 652.794.836.

“Ya, sampai saat ini kami memiliki utang dari manajemant lama sebesar Rp 652.794.836. Tentu utang tersebut nantinya akan kami selesaikan terlebih dahulu,” tutupnya.

Wagub Bali Berharap, Wisman Australia Bisa Mengunjungi Bali Kembali

DENPASAR – Pantaubali.com – Wakil Gubernur Bali dalam Webinar Kemenparekraf bersama Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Australia. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, Wagub didaulat sebagai narasumber acara Webinar Kemenparekraf bersama Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Australia dengan tema ‘Re- Inventing Bali – What will be better in Bali after Covid’ , di Ruang Rapat Wagub Bali, Rabu (17/6) (Kemarin).

Dalam kegiatan tersebut Dirinya menyampaikan,dilihat dari tingkat kunjungan wisatawan manca negara, di Tahun 2019 kunjungan wisatawan Australia ke Bali sangat tinggi.Australia,merupakan pangsa pasar yang besar bagi Bali tentu sangat diharapkan sekali kunjungan wisatawan Australia ke Bali.

“Saya sangat berharap agar wisatawan Australia bisa kembali mengunjungi Bali nantinya,” jelasnya.

Jika dilihat dri sektor pariwisata, Bali telah menyiapkan protocol kesehatan di semua bidang kepariwisataan yang terfokus pada 3 hal utama yaitu, Cleanliness, Health and Safety (CHS).

“Tentu dengan penerapan CHS ini diharapkan Bali akan kembali bisa menjadi pusat pariwisata dunia ketika nantinya Bali siap dibuka untuk pariwisata,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan, pemerintah telah mempersiapkan impelmentasi dari penerapan CHS di Bali dimana Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua akan menjadi percontohan penerapan CHS.

“Persiapan penerapan CHS terus dilakukan kemudian dilanjutkan dengan pelatihan CHS bagi pekerja pariwisata serta simulasi penerapannya serta nantinya penerapan di berbagai destinasi wisata yang ada,” tutupnya.

Bupati Eka Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19 diMadrash Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Sangulan

TABANAN – Pantaubali.com –  Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menyerahkan bantuan sembako dan paket stamina kepada masyarakat terdampak Covid-19 di sekitar Madrash Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Sangulan. Bantuan tersebut berupa 200 paket sembako dan 100 paket stamina yang merupakan donasi dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU.

Pada kesempatan yang sama Bupati Eka juga menyerahkan 300 bibit tanaman, yang terdiri dari bibit tanaman cabai, terong ungu, tomat dan lainnya, dan 100 pcs masker kain dari Yayasan Ekalawya, serta 1 Thermo Scan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan.

Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Bupati Eka di Sekolah Ma’arif, Sangulan, Kediri, Rabu (17/6), yang diterima oleh perwakilan masyarakat terdampak Covid-9, khususnya umat muslim Madrash Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Sangulan.

Turut hadir saat itu Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga, Sekda I Gede Susila dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan. Nampak hadir juga Pengurus PBNU, Ansor, Banser, Ketua Yayasan Ekalawya dan undangan lainnya.

Bupati Eka mengatakan, bantuan ini merupakan bentuk peduli kasih dari Pemkab Tabanan yang berasal dari Dompet Peduli Covid-19 Tabanan, guna memastikan masyarakat Tabanan tidak ada yang kelaparaan  akibat krisis yang ditimbulkan oleh wabah Covid-19.

Ia menuturkan, sumbangan Dompet Peduli Covid-19 Tabanan tersebut merupakan dana yang berasal dari sumbangan seluruh elemen masyarakat Tabanan. Meskipun bantuan ini tidak seberapa, Bupati Eka berharap bantuan ini bermanfaat dan mampu meringankan beban masyarakat secara berkelanjutan.

Lebih lanjut Bupati Eka menyampaikan, khusus untuk 300 bibit tanaman yang diserahkan saat ini harus benar-benar disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Disamping itu harus dirawat dan bila perlu diperbanyak guna memenuhi kebutuhan keluarga.

Ia pun mengakui telah menanam bibit tanaman tersebut di pekarangannya karena untuk proses penanaman dan media menanam tidaklah sulit. “Kalau tidak punya lahan bisa pakai botol-botol bekas, bisa pakai bahan bekas. Semua tergantung keinginan kita,” ujarnya.

Terkait penanggulangan penyebarluasan pandemic Covid-19 di Kabupaten Tabanan, Bupati Eka menghimbau seluruh elemen masyarakat Tabanan memahami protap kesehatan penanggulangan Covid-19 yang dianjurkan Pemerintah, yakni dengan selalu menerapkan PHBS, social dan phsycal distancing serta selalu menggunakan masker di setiap aktivitas baik di dalam maupun di luar rumah.

“Saya harapkan semua memahami protap ini. Dan juga selalu berdoa kepada Tuhan yang memiliki segalanya dari alam ini, sehingga kita dilindungi dari berbagai musibah dan bencana,” pinta Bupati Eka.

Sementara H. Antoni selaku Pimpinan Madrash Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Sangulan, menyampaikan terimakasih kepada Ibu Bupati beserta jajaran. “Pertama-tama kami mengucapkan terimakasih. Yang mana selama ini Ibu Bupati selalu mengajak kita terlibat bersama-sama dalam membantu masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, pada kesempatan ini Bupati Eka dikatakannya seolah-olah selalu mengajarkan pihaknya kebaikan tanpa memandang suku, ras, dan agama. Hal itu terbukti dengan kegiatan sosial ini, Bupati Eka disampaikannya bukan hanya membantu umat muslim tapi semua umat yang ada di Tabanan mendapatkan bantuan. “Dan pantaslah kita di Tabanan mendapatkan penghargaan Harmony Award,” jelasnya.

Terkait bantuan ini, pihaknya menegaskan akan mempergunakannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan harapan bersama. @humastabanan

Pemprov Bali Berkomitmen Tindak lanjuti Rekomendasi BPK RI

DENPASAR – Pantaubali.com – Sebagai provinsi yang telah tujuh kali berturut-turut meraih opini Wajar Tanpa Pengeculian (WTP) dari BPK RI atas pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), jajaran Pemprov Bali terus berupaya menyempurnakan sistem administrasi pelaporan keuangan. Komitmen itu antara lain ditunjukkan dengan keseriusan dalam menindaklanjuti rekomendasi BPK RI atas pemeriksaan LKPD Tahun Anggaran 2019. Untuk mempercepat tindaklanjut atas temuan/rekomendasi BPK, Inspektorat Daerah Provinsi Bali mengelar rapat koordinasi yang melibatkan sejumlah pimpinan OPD yang memperoleh catatan dalam pemeriksaan. Rakor yang dilaksanakan di Ruang Rapat Sabha Adhyasta Utama Kantor Inspektorat Bali, Rabu (17/6/2020), dipimpin langsung oleh Inspektur I Wayan Sugiada.

Rakor membahas dua hal subtsansi yaitu rencana aksi tindak lanjut temuan BPK RI Perwakilan Provinsi Bali atas pemeriksan LKPD Tahun Anggaran 2019. Selain itu, rakor juga membahas upaya mewujudkan tertib administrasi penatausahaan Barang Milik Daerah (BMD) Pemprov Bali.

Mengawali arahannya, Sugiada menyampaikan terima kasih atas komitmen seluruh OPD Pemprov Bali dalam melakukan pendampingan saat BPK RI melaksanakan pemeriksaan di tengah masa work from home. Meski dilaksanakan dalam situasi yang tak biasa, dalam pemeriksaan yang dilaksanakan dari tanggal 13 April hingga 18 Mei 2020 itu, jajaran Pemprov Bali dinilai sangat proaktif dalam memenuhi permintaan data dari BPK RI. Hingga akhirnya, BPK RI memberi opini WTP atas LKPD Pemprov Bali Tahun Anggaran 2019. “Ini adalah hasil pemeriksaan tercepat yang dikeluarkan oleh BPK RI,” tambahnya.

Kendati memperoleh opini terbaik, namun bukan berarti LKPD Pemprov Bali bersih dari catatan, baik itu berupa temuan atau rekomendasi yang harus segera ditindaklanjuti. Sugiada menyebut, temuan dan rekomendasi yang diberikan BPK seluruhnya terkait dengan administrasi. “Memang temuan adminisrasi, tapi kita juga harus menunjukkan komitmen dan keseriusan dalam tindak lanjut,” tuturnya. Menurutnya, kecepatan dalam menindaklanjuti catatan BPK akan menjadi nilai plus bagi Provinsi Bali. Terlebih, Sugiada menambahkan, Pemprov Bali selalu mencatat nilai terbaik dalam tindaklanjut temuan atau catatan BPK. “Kita selalu terbaik dalam tindaklanjut, ini yang harus kita pertahankan,” ujarnya.

Terkait dengan tindaklanjut hasil temuan/rekomendasi BPK, Sugiada memberi penekanan pada dua hal yaitu Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan tertib penatausahaan Barang Milik Daerah (BMD). Terkait BMD, BPK RI antara lain memberi catatan pada pemanfaatan rumah negara yang belum sesuai golongan. Selain rumah negara, Sugiada juga menekankan pentingnya pengelolaan BMD seperti kendaraan. “Pengelolaan BMD yang meliputi penatausahaan dan penghapusan harus dilakukan dengan tertib, rapi dan terus menerus. Jangan sampai ada barang yang semestinya sudah dihapus, namun masih memperoleh anggaran perawatan. Ini nanti akan memimbulkan pemborosan,” ujarnya mengingatkan. Dalam kesempatan itu ia meminta OPD yang memperoleh catatan BPK segera menindaklanjuti dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. “Para Irban akan mengawal proses ini,” pungkasnya.

Harapan senada diutarakan Asisten Bidang Administrasi Umum Sekda Provinsi Bali Drs. I Wayan Suarjana, MT. Ia berharap jajaran inspektorat mengawal proses tindaklanjut temuan/rekomendasi BPK agar apa yang menjadi rencana aksi dapat segera dilaksanakan. Ke depan, Suarjana berharap Pemprov Bali mampu menyajikan laporan yang makin sempurna agar catatan yang diperoleh bisa berkurang. “Kita harus terus mengusahakan agar catatan makin tipis. Saya apresiasi OPD yang telah menindaklanjuti, yang lain saya harap dapat secepatnya menindaklanjuti catatan yang diperoleh,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala BPKAD Provinsi Bali Dewa Putu Sunartha berharap agar temuan/rekomendasi serupa tak muncul setiap tahun atau menurut istilahnya berulang tahun. “Malu kita kalau catatan yang sama muncul berkali-kali setiap tahun,” tandasnya.

Pemprov Bali,Hentikan Rapid Test Gratis di Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Padangbai

DENPASAR – Pantaubali.com – Sekretaris Daerah Provinsi Bali selaku Ketua Harian GTPP telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor : 257/Gugas Covid19/VI/2020 tanggal 16 Juni 2020 tentang Penghentian Rapid Test Gratis di Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Padangbai. Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut hasil Rapat Evaluasi Pintu Masuk Ketapang-Gilimanuk per 15 Juni 2020 dan surat Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali No. 189/Gugas Covid19/V/2020 tentang Penanganan Covid-19 tanggal 30 Mei 2020.

Terhitung, Kamis (18/6) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali tidak lagi memberikan pelayanan rapid test untuk awak kendaraan logistik di Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Padangbai. Penghentian pelayanan rapid test gratis tersebut akan dimulai pada pukul 08.00 Wita.

Seluruh awak kendaraan logistik yang akan melakukan penyeberangan wajib membawa surat keterangan rapid test yang dilakukan secara mandiri dikeluarkan oleh Laboratorium Rumah Sakit Pemerintah atau Pemerintah Daerah atau Dinas Kesehatan atau pihak berwenang lainnya yang ditentukan oleh GTPP Covid-19 setempat sesuai dengan persyaratan yang ditentukan,
Itu disampaikan, Ketua Harian GTPP Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Selasa (16/6) di Denpasar.

“PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah menyiapkan dan memfasilitasi pelaksanaan rapid test secara mandiri di areal Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk bagi masyarakat pengguna jasa yang membutuhkan pelayanan surat keterangan rapid test yang dipergunakan sebagai salah satu syarat menyeberang ke Bali,” jelasnya.

Dirinya menambahkan,selain itu seluruh stakeholder terkait agar membantu memberikan sosialisasi dan bantuan dalam pelaksanaanya.

Per 21 Maret 2020,Target Pegadaian Kanwil VII Denpasar Terlampoi

DENPASAR – Pantaubali.com – Menurut Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil VII Denpasar Nuril Islamiah, di Denpasar, Selasa,(16/6) di Renon, Denpasar mengatakan, pencapaian target usaha per 21 Maret 2020 telah melampaui dari target “outstanding loan (OSL)” atau penyaluran pembiayaan yang sebenarnya ditargetkan telah tercapai sepanjang 2020 saja.

“Dari target sebesar Rp5,419 trilun setahun hanya dalam waktu tiga bulan telah bisa kami selesaikan,” katanya.

Realisasi OSL dari awal Januari hingga 21 Maret 2020 yang mencapai sebesar Rp5,425 triliun, sudah di atas target setahun yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp5,419 triliun, atau sudah melebihi target hingga Rp6 miliar.

Jika dilihat juga dalam waktu 2 tahun terakhir mengalami tren peningkatan juga.Yakni pada 2018 tumbuh sebesar 10,29 persen, kemudian pada 2019 tumbuh sebesar 24 persen.

“Melihat hal tersebut tentu kami tetap menunjukkan empati kepada masyarakat melalui sejumlah program tentunya,” tutup Nuril.

Bupati Eka, Ajak Warga Tabanan Tetap Memperhatikan Protap Kesehatan

TABANAN – Pantaubali.com – Menyikapi New Normal ditengah Pandemi Covid-19 Bupati Tabanan, NI Putu Eka Wiryastuti,Selasa,(16/6) menghimbau agar masyarakat Tabanan tetap menjaga dan memperhatikan Protap kesehatan.Hal tersebut perlu dilakukan karena, sampai saat ini kondisi masa pandemi covid 19 masih berlangsung, sedangkan masyarakat yang berstatus OTG dan ODP tetap beraktifitas seperti biasanya.

“Tetap menggunakan masker jika keluar rumah,selalu mencuci tangan, tetap mengganti baju, mandi jika datang dari luar rumah atau dari bepergian. Selain itu juga tetap menjaga jarak jika bertemu dengan keluarga maupun siapapun,” jelasnya.

Sehat tersebut berasal dari diri sendiri. Jadi penting juga tetap jaga imun tubuh. Misalnya, dengan mengkonsumsi jamu, vitamin – vitamin C, tetap berolah raga ringan dan tetap berpikir positif.

“Mari kita tetap produktif dengan aman dan tetap berinovasi, akan tetapi tetap menjaga kesehatan.Jadi selamat menyambut New Normal,” tutupnya.

Sekda Pemprov Bali Minta Mahasiswa KKN Jadi Agen Edukasi Protokol Kesehatan COVID-19

DENPASAR – Pantaubali.com – Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra yang juga selaku Ketua Harian Gugus Tugas (Gustu) Percepatan Penanganan COVID-19 Daerah Bali mengharapkan mahasiswa yang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi agen dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan untuk mencegah meluasnya penyebaran COVID-19. Harapan itu diutarakannya saat berbicara pada kegiatan Training of Trainers (TOT) Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Tematik ‘Desa Adat Tangguh COVID-19’ Universitas Udayana yang dilaksanakan secara daring, Selasa (16/6/2020).

Dalam paparannya, Dewa Indra menyampaikan kronologi masuknya COVID-19 ke Daerah Bali, trend kasus dan upaya penanganan yang telah dilaksanakan Gugus Tugas. Menurut dia, pada bulan-bulan awal, kasus COVID-19 di Daerah Bali didominasi oleh imported case (infeksi yang bersumber dari lokasi di luar suatu wilayah, seperti luar kota atau luar negeri). Mengacu pada fakta di lapangan, kasus imported case COVID-19 di Daerah Bali didominasi oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI). Pada saat itu, ujar Dewa Indra, gugus tugas menerapkan SOP khusus yaitu lokalisir carrier. Pihaknya melakukan pemeriksaan yang sangat ketat terhadap PMI melalui rapid test dan uji SWAB. Mereka yang positif langsung ditangani gugus tugas provinsi, sementara yang negatif dikarantina oleh pemerintah kabupaten/kota. Pemprov Bali juga melibatkan peran aktif desa adat dengan membentuk satgas gotong royong. Upaya tersebut terbukti cukup efektif dan hingga akhir Mei kasus transmisi lokal berhasil dikendalikan.

Namun ia tak menutup mata bahwa memasuki bulan Juni, kasus COVID-19 di Pulau Dewata mengalami dinamika dengan adanya penambahan transmisi lokal. Bahkan, data per 5 Juni 2020 menunjukkan bahwa jumlah kasus transmisi lokal telah melampaui imported case. Oleh sebab itu, Gustu COVID-19 Provinsi Bali melakukan perubahan strategi yaitu dengan menggencarkan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan untuk mencegah meluasnya penyebaran COVID-19. “Naiknya angka transmisi lokal ini adalah bukti bahwa ada sebagian masyarakat yang belum disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, menjaga jarak dan menjaga stamina tubuh,” bebernya. Masih terkait dengan kasus transmisi lokal, birokrat kelahiran Buleleng ini menyebut pasar sebagai tempat berisiko dan menjadi klaster baru dalam penyebaran COVID-19.

Mencermati perkembangan tersebut, gugus tugas atas arahan Gubernur Bali mengefektifkan pemberian edukasi tentang protokol kesehatan dengan memperkuat peran desa adat. Penguatan peran desa adat dalam menangkal penyebaran COVID-19 itu terimplementasi dalam penyusunan pararem yang mengatur protokol kesehatan COVID-19. “Subtansi dari pararem itu telah diberikan oleh Majelis Desa Adat, penyusunan di tiap desa adat diharapkan tidak berbenturan dengan awig-awig,” ucapnya. Dengan panduan dari Mejelis Desa Adat, pararem tersebut diharapkan segera rampung dan langsung dapat diterapkan.

Sejalan dengan itu, upaya mempeketat pintu masuk Bali dan lokalisir PMI juga masih tetap dilaksanakan. Gugus tugas juga terus berupaya meningkatkan daya dukung fasilitas kesehatan terkait penanganan pasien COVID-19. Selain memperluas jejaring RS rujukan, penambahan labolatorium uji spesimen swab juga terus dilakukan. Dewa Indra beharap, dalam waktu dekat dua lab tambahan yaitu Labkes Provinsi Bali dan Lab RSBM akan segera dapat melakukan pemeriksaan spesimen SWAB dengan metode PCR. Dua labolatorium ini akan memperkuat fungsi tiga labolatorium uji swab yang telah beroperasi sebelumnya yaitu RS Sanglah, RS PTN UNUD dan Lab. Warmadewa.

Pada bagian lain, Dewa Indra menyambut positif program KKN yang dilaksanakan Universitas Udayana di tengah pandemi COVID-19. Dengan tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan, ia berharap para mahasiswa dapat menjadi agen dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. “Namun saya ingatkan, kalau melakukan edukasi, adik-adik mahasiswa harus bisa memberi contoh. Misalnya masker, tetap dikenakan saat berbicara dengan orang lain. Hand sanitizer juga harus ingat selalu dibawa,” ujarnya. Ia berkeyakinan, dengan jumlah yang cukup banyak, mahasiswa KKN akan jadi kekuatan besar dalam mempercepat penanganan COVID-19 di Daerah Bali.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unud Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP menyampaikan terima kasih kepada Sekda Dewa Indra karena memberikan rekomendasi sehingga KKN ini bisa diselenggarakan. Karena dilaksanakan dalam situasi yang tak biasa, ia berpesan agar KKN kali ini tetap berpedoman pada protokol kesehatan COVID-19, seperti aturan tidak boleh bergerombol. “Lakukan modifikasi, teknisnya bisa diatur oleh para dosen pembimbing lapangan,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UNUD I Nyoman Gde Antara menambahkan bahwa pihaknya memutuskan untuk tetap melaksanakan KKN di tengah pandemi COVID-19. Namun dalam pelaksanaannya, KKN ini tetap menyesuaikan dengan protokol yang diterapkan dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19. “Di tengah pandemi COVID-19, kami mengupayakan agar proses pendidikan tetap berjalan. Bimbingan dan ujian akhir tetap berjalan, wisuda pun kami laksanakan, meskipun seluruhnya dilakukan secara online,” bebernya. Langkah itu ditempuh agar masa studi mahasiswa tidak molor.

KKN UNUD ke-21 Tahun 2020 yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus mendatang ini melibatkan 3.857 mahasiswa. Dipandu 175 DPL, mereka akan disebar ke 85 desa di 5 Kabupaten/Kota se-Bali.

Sensus Penduduk Rampung Ditengah Pandemi, Gubernur Bali Apresiasi BPS Bali

Gubernur Bali Apresiasi kinerja Badan Pusat Statistik (BPS)

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali, Wayan Koster mengapresiasi kinerja Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Bali dalam melakukan sensus penduduk di tengah wabah Corona yang sedang melanda tiga bulan belakangan ini. Itu disampaikannya saat menerima audensi dari Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Ir. Adi Nugroho, di Jaya Sabha, Denpasar, Selasa (16/6).

“Saya ucapkan terima kasih atas kinerja yang telah dcapai, beliau juga memaklumi karena adanya wabah Covid-19 ini mengakibatkan proses sensus penduduk online mengalami hambatan,”jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut Dirinya menyampaikan, akan meningkatkan perekonomian Bali agar tidak hanya bergantung kepada sektor pariwisata, melainkan mengembangkan sektor industri dan pertanian, terutama kebutuhan pangan dengan membangun sistem yang lebih baik.

Selanjutnya, Kepala Badan Pusat Statistik menyampaikan, capaian sementara sensus penduduk online di bali, dari 4,41 jt jiwa penduduk Bali, tercatat 1,57 jt jiwa yang berpartisipasi dalam Sensus Penduduk Online yaitu 35.59%, sisa lagi 64,41% masih dlm proses. Capaian tersebut tidak hanya berada di atas rata-rata nasional yang hanya 17,53%, tetapi merupakan capaian Sensus Penduduk Online tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain.

Sembari menambahkan, sensus Penduduk Online semula dijadwalkan berlangsung selama 46 hari mulai dari 15 Februari smpai 31 Maret 2020, namun terkait pandemi Covid-19 dan arahan dari pemerintah untuk melakukan phisical distancing, maka jadwal diperpanjang hingga 29 Mei 2020

“Saat ini sensus penduduk online terhenti sementara, Akan dilanjutkan skitar bulan September 2020.Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Bali beserta seluruh jajaran Pemprov Bali yang telah memberi dukungan mensuskseskan Sensus Penduduk Online 2020,” tutupnya.

Sekda Dewa Indra Ajak Kabupaten/Kota Bersinergi Jaga Pintu Masuk Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Untuk meminimalisir resiko penyebaran Covid-19 dari luar Bali, Pemprov Bali melalui gugus tugas telah berupaya menjaga secara ketat pintu masuk di Bali, terutama dari pelabuhan Gilimanuk. “Selama ini, tugas tersebut kita laksanakan dari Pemprov dan Kabupaten Jembrana saja, karena dinilai kurang kondusif, maka kami mengajak jajaran kabupaten/kota untuk ikut berpartisipasi menjaga pintu masuk Bali,” demikian disampaikan oleh Sekretaris Daerah Prov Bali, Dewa Made Indra, saat memimpin Rapat Evaluasi Screening Pintu Masuk Gilimanuk secara virtual melalui aplikasi zoom, Denpasar, Senin (15/5).

Ia menegaskan keinginannya untuk membuat screening secara berlapis, karena setelah dievaluasi penjagaan hanya di pintu masuk Gilimanuk saja oleh Pemprov yang bekerjasama dengan Pemkab Jembrana kurang efektif. “Saya ingin penjagaan ini bisa berlapis-lapis. Pendatang itu tidak hanya dicek di pintuk masuk, tapi juga di kabupaten Tabanan, Buleleng, Badung dan Denpasar juga,” jelasnya. Karena menurutnya jika penjagaan sudah berlapis seperti ini, bisa meminimalisir celah para pendatang itu lolos dari pengecekan.

Ia meyakini jika sinergi ini berjalan, maka celah para pendotong ini lolos bisa diperkecil hingga tinggal 20% saja. “Ini angka yang bicara, selama ini mungkin petugas kita cukup kewalahan juga mendata di pintu masuk. Sehingga sinergi dari Kabupaten/Kota sangat bermanfaat,” jeasnya.

Dewa Indra juga tegaskan, bahwa syarat mutlak para pendatang untuk memasuki Bali adalah hasil rapid test non reaktif. Sehingga dia berharap melalui pengecekan berlapis tidak ada lagi pendatang yang lolos tanpa membawa hasil rapid test.
Dewa Indra menambahkan, pengecekan berlapis tersebut bisa dilakukan oleh Kabupaten/Kota di terminal masing-masing wilayahnya. Menurutnya setidaknya jika ada beberapa yang lolos tanpa pengecekan, di terminal kedatangan di masing-masing kabupaten bisa didata kembali tentang persyaratan administrasi masuk ke Bali serta tujuan masing-masing pendatang. “Tidak hanya pendataan administrasi saja, saya ingin juga di tiap-tiap pos penjagaan bisa dilakukan rapid test, untuk meminimalisir resiko penyebaran virus,” imbuhnya.

Ia sekali lagi menegaskan jika usaha pemerintah saat ini belum menghasilkan hasil yang maksimal, karena fakta di lapangan dengan skema yang disusun pasti ada perbedaan. Akan tetapi, menurutnya karena usaha ini juga maka angka penyebaran Covid-19 di Bali bisa ditekan serendah mungkin. “Memang usaha kita selama ini tidak sempurna 100%, namun itu harus dijadikan lecutan untuk kerja yang lebih keras lagi, dan meyakini bahwa kerja keras kita juga sudah bisa menekan angka positif Covid-19 di Bali” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Prov Bali IGW Samsi Gunarta berkesempatan memaparkan skema pengecekan pendatang di pelabuhan Gilimanuk. Menurutnya hingga saat ini pemerinta telah melakukan pengecekan melalui rapid test para pendatang sebanyak 34.819 tes, dengan total 78 (0,22%) di antaranya reaktif sedangkan 34.741 (99,78%) dengan hasil non-reaktif. Ia mengakui setelah lebaran, jumlah kendaraan logistik yang masuk ke Bali mengalami kenaikan, sehingga diperlukan tambahan tenaga untuk mendata para pendatang tersebut.

Dari hasil evaluasi di lapangan selama ini, Ia mengatakan bahwa semua Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) telah memiliki surat keterangan kesehatan (rapid test/swab test) dan surat keterangan perjalanan dari asal/tujuan tempat perjalanan. “Bagi mereka yang belum melengkapi persyaratan diri, telah dianjurkan untuk balik dan melengkapi persyaratan yang dimaksud,” jelasnya. Untuk PPDN KTP Bali yang reaktif, menurutnya telah ditangani oleh gugus tugas penanganan Covid-19 Prov Bali, sementara bagi PPDN KTP non Bali telah dikembalikan ke kondisi asal.

Ia juga menambahkan, per 15 juni 2020, counter mandiri untuk pelaksanaan rapid tets di areal Pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang sudah dibuka. “Jadi bagi masyarakat yang belum melakukan rapid test bisa mengikuti secara mandiri di pos-pos yang telah dibuka di dua pelabuhan tersebut,” imbuhnya. Kadis Samsi Gunarta menyatakan jika rapid test mandiri tersebut digelar oleh ASDP bekerjasama dengan Kimia Farma, sehingga masyarakata yang ingin memenuhi persyaratan rapid test tersebut bisa mengiuti dengan biaya Rp. 240.000.

Mengenai rapid test yang telah disediakan secara mandiri, Sekda Dewa Indra sangat mengapresiasi langkah tersebut, karena hal itu bisa meringankan kerja para petugas yang bertugas di lapangan. Akan tetapi, menurutnya biaya itu masih terlalu mahal, ke depan ia berharap agar bisa lebih murah lagi.

Ia juga menginstruksikan untuk terus mensosialisasikan aplikasi cekdiri.baliprov.go.id kepada masyarakat sehingga masyarakat yang masuk ke Bali bisa mengisi aplikasi tersebutbdan memudahkan para petugas di lapangan dalam mendata para pendatang.