- Advertisement -
Beranda blog Halaman 785

Rapid Test Masal di Pasar Galiran Klungkung

SEMARAPURA – Pantaubali.com – Di tengah penutupan Pasar Galiran, Semarapura, kabupaten Klungkung akibat meluasnya penularan covid-19 di lokasi tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra, Selasa (23/6) siang meninjau langsung lokasi rapid test di pasar yang terletak di pusat kota Semarapura tersebut.

“kami bersama melihat langsung pelaksanaan rapid test massal untuk para pedagang karena kita tahu pasar Galiran saat ini menjadi klaster baru penyebaran covid-19,” jelasnya.

Penyebaran covid-19 di pasar Galiran berdasarkan laporan terbaru sebanyak 32 orang yang terpapar.

“Karena itu kami dari provinsi mendukung kebijakan kabupaten Klungkung untuk melakukan tracing yang lebih masif lagi. Untuk itu sejak kemarin seluruh pedagang yang ada di Pasar ini total berjumlah lebih dari 1700 orang harus menjalani rapid test.Rapid test ini sangat penting untuk pemeriksaan awal yang bersangkutan terindikasi covid-19 atau tidak,”paparnya.

Pedagang yang kedapatan hasilnya reaktif saat rapid test akan segera dilanjutkan dengan pengambilan SWAB dilanjutkan uji PCR untuk memastikan benar tidaknya terinfeksi covid-19.

“Jadi langkah (rapid test missal,red) ini sangat baik dan terus kita dukung dan jika ada yang hasilnya positif setelah uji SWAb kita akan rawat di karantina Provinsi Bali,” sebutnya.

Kebijakan untuk melakukan tracing melalui rapid test massif adalah langkah yang diambil untuk mendapatkan angka penularan yang pasti di lapangan.

“Memang angka positif kemungkinan besar akan bertambah, namun itu pilihan yang gugus tugas lakukan agar kita bisa mengungkap secara pasti jumlah sesungguhnya masyarakat kita yang terinfeksi,” ucapnya.

Dirinya menambahkan, akan tetapi setelah nanti mendapatkan angka pasiennya, kita rawat dan isolasi. Maka harapannya tidak akan ada lagi penyebaran berikutnya.

Per Juni Ini, BI 7 Day Reverse Repo Rate Turun 25 BPS

DENPASAR – Pantaubali.com – BI 7 Day Reserve Repo Rate (BI7DRR) diturunkan 25 bps pada Juni 2020. Penurunan dilakukan setelah dua bulan berturut-turut BI mempertahankan suku bunga kebijakan, pada April dan Mei 2020. Secara total, BI sepanjang 2020 telah menurunkan suku bunga sebanyak 75 bps, itu disampaikan, Kepala Perwakilan KPwBI Provinsi Bali, Trisno Nugroho,Selasa, (23/6) di Renon, Denpasar.

Suku bunga diturunkan sejalan dengan upaya menjaga stabilitas perekonomian dan mendorong pemulihan ekonomi di era covid-19. Selanjutnya, ruang penurunan suku bunga masih terbuka, seiring rendahnya tekanan inflasi, terjaganya stabilitas eksternal dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi triwulan I 2020 di banyak negara menurun tajam seiring dengan meluasnya pandemi covid-19 dan disertai dengan berbagai upaya penanggulangan pembatasan aktivitas masyarakat. Dengan proyeksi kontraksi ekonomi berlanjut sampai dengan triwulan III 2020, Bank Indonesia memperkirakan ekonomi global 2020 mencatat pertumbuhan negative 2,2%.

“Pertumbuhan ekonomi nasional juga diperkirakan menurun pada triwulan II 2020. Ekspor menurun sejalan dengan kontraksi perekonomian global, sementara konsumsi rumah tangga dan investasi menurun sejalan dampak kebijakan PSBB yang mengurangi aktivitas ekonomi,” jelasnya.

Ekonomi diperkirakan akan mulai menguat pada triwulan III 2020 sejalan relaksasi PSBB sejak pertengahan Juni 2020 serta stimulus kebijakan yang ditempuh.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan menurun pada kisaran 0,9% – 1,9% pada 2020 dan kembali meningkat pada kisaran 5,0% – 6,0% pada 2021,” ujarnya.

Adanya pandemi covid-19, pertumbuhan ekonomi Bali pada Triwulan II 2020 diperkirakan akan mengalami kontraksi yang lebih dalam dari Triwulan I 2020 (-1,14%, yoy) seiring dengan masih belum adanya kunjungan wisatawan baik domestik maupun macanegara ke Bali.Sembari Dirinya menmbahkan, jika dilihat dari sisi pengeluaran, hampir semua komponen mengalami kontraksi, kecuali konsumsi rumah tangga. Demikian juga dari sisi lapangan usaha, hampir seluruh lapangan usaha utama Bali mengalami kontraksi kecuali pertanian dan konstruksi.

Per Hari Ini, Jumlah Kumulatif Pasien Positif Covid-19,Tercatat 1.116 orang di Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Selasa,(23/6) di Renon,Kota Denpasar menyampaikan, perkembangan Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) di Provinsi Bali mulai update kasus untuk jumlah kumulatif pasien positif 1.116 orang bertambah 36 orang WNI, terdiri dari 36 orang Transmisi Lokal, Jumlah pasien yang telah sembuh sejumlah 639 orang bertambah 24 orang WNI, terdiri dari 1 orang PMI dan 23 orang Transmisi lokal,Jumlah pasien yang meninggal sejumlah 9 orang terdiri dari, 7 orang WNI dan 2 orang WNA selanjutnya Jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 468 orang yang berada di 11 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah dan BPK Pering.

“Jumlah angka positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh transmisi lokal secara komulatif sejumlah 771 Orang. Hal ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan COVID-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya,” paparnya.

Guna menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini. Sembari Dirinya menambahkan, untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, tentu tetap minta semua elemen masyarakat membantu dan bekerjasama dengan petugas survailans Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tracing contact. Dengan maksud untuk menemukan siapapun yang pernah kontak dekat dengan orang yang positif COVID-19 sehingga nantinya bisa ditangani lebih awal orang-orang yang berisiko terinfeksi COVID-19 agar dapat mencegah penyebaran berikutnya kepada orang lain.

Bupati Tabanan Didaulat Sebagai Narasumber Webinar Bulan Bung Karno

Jakarta – Pantaubali.com – Dalam Sebuah acara webinar 3 Bulan Bung Karno yang di gelar DPP PDI Perjuangan (PDIP) Selasa 23/06/2020. Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti Didaulat Sebagai salah satu Narasumber dalam acara tersebut.

Acara ini dihadiri secara virtual oleh ratusan pengurus daerah partai PDI Perjuangan Selain Bupati Tabanan Ada juga pembicara lainya Ketua DPP PDIP bidang kelautan dan perikanan Rokhmin Dahuri, Guru Besar Ilmu Perekonomian Pertanian Unila Bustanul Arifin, dan Kirana Larasati.

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Koperasi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat, Mindo Sianipar, menyatakan partainya berkomitmen untuk selalu mendorong Indonesia mencapai kemandirian pangan.

Dalam rangka itu, DPP PDIP meminta jajarannya di seluruh daerah di Indonesia agar menginventarisasi potensi komoditas pangan di daerah masing-masing. Dari informasi itu, pihaknya di tataran pusat akan bergotong royong membuat formula yang tepat bagi daerah.

“Kita ini, PDIP, harus memakai jejaring kita seluruh Indonesia, harus diingat itu. Mari kita buat inventarisasi itu dan dikirim ke DPP partai, sampaikan ke Bidang Kerakyatan,” kata Mindo, dalam webinar dengan tema Kedaulatan Pangan dalam rangka peringatan Bulan Bung Karno pada Selasa (23/6/2020).

Lanjut Mindo, DPP PDIP Bidang Kerakyatan akan melakukan pembicaraan khusus atas informasi potensi pangan di daerah. Sekaligus perencanaan hingga pelaksanaan program pengembangan produksi pangan di daerah.

Lebih jauh, Mindo mengatakan pihaknya sudah menyampaikan pesan kepada aparatur pemerintahan bahwa perlu langkah ‘penyembuhan’ setelah dampak pandemi Covid-19 di Indonesia. Mindo mengharapkan pihak yang paling utama disembuhkan dimulai dari desa.

“Pasalnya, desa memiliki potensi penyembuhan paling kuat karena memiliki alat produksi, tanah, pertanian, sumber daya manusia, dan yang paling utama adalah semangat gotong royong,” pungkasnya.

Bupati Tabanan Eka Wiryastuti menambahkan, kemandirian pangan di sektor domestik akan tumbuh sepanjang adanya kepercayaan saling timbal balik antara pemerintah dengan rakyatnya. Dijelaskannya, banyak komoditas pangan di Tabanan surplus 50 persen karena hubungan tersebut.

“Kita harus bergotong royong untuk menciptakan trust ini. Kalau masyarakat sudah sudah percaya, baru masyarakat bergeliat atau bersemangat, khususnya di bidang kedaulatan pangan,” kata Eka.

Untuk diketahui, Tabanan merupakan salah satu daerah kabupaten di Provinsi Bali yang dianggap sukses dalam mendorong produksi pangan.

Pilkada Serentak 2020, BI Sebut Mampu Tingkatkatkan Aktifitas Ekonomi Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Kepala Perwakilan KPwBI Provinsi Bali, Trisno Nugroho,Selasa, (23/6) di Renon, Kota Denpasar, Provinsi Bali menyebutkan,dalam perhelatan Pilkada serentak 2020 yang rencana akan digelar pada 9 Desember 2020 sedikit tidaknya akan mampu tingkatkan aktifitas ekonomi khususnya di beberapa daerah yang melaksanakan Pilkada serentak di provinsi Bali.Meskipun demikian, tentu tetap harus memperhatikan protokol kesehatan dalam pelaksanaan nantinya.

“Ya, tentu akan ada pengaruhnya atau sedikit tidaknya akan ada pengeluaran-pengeluaran dalam pelaksanaan nantinya,” katanya.

Terkait berapa proyeksi pertumbuhan nantinya selama pelaksanaan tersebut tentu belum dapat disebutkan.Karena akan tidak kredibel jika dikeluarkan terkait dampak Pelkada serentak pada pertumbuhan ekonomi provinsi Bali pada khususnya.

“Agar tidak dikira plinplan malah nantinya,” ujarnya.

Akan tetapi Dirinya menambahkan, tentu tetap harus memperhatikan social distancing dalam setiap aktifitas pelaksanaan ditengah pandemi Covid-19 saat ini.

Pergelaran Seni Virtual “Bung Karno dan Bali”

DENPASAR – Pantaubali.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Dinas Kebudayaan tidak pernah berhenti berkreatifitas sekalipun di tengah situasi pandemi Covid-19. Serangkaian penyelenggaraan Bulan Bung Karno tahun 2020, bekerjasama dengan 10 komunitas seni mengemas sajian pentas seni virtual. Ajang seni budaya yang ditayangkan perdana bertepatan dengan peringatan 50 tahun wafatnya Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno, memanfaatkan kanal media sosial youtube Pemrov Bali dan Disbud Prov Bali, Minggu (21/6) sangat disambut antusias ratusan penonton.

“Masyarakat atau netizen menyambut kegiatan tersebut dengan antusiasme tinggi, bahkan tidak sedikit yang melontarkan komentar positif. Artinya, pergelaran virtual bertajuk “Bung Karno dan Bali” tersebut diterima Masyarakat. Harapannya melalui pergelaran virtual ini, seluruh krama Bali, khususnya generasi penerus semakin menjiwai ajaran Bung Karno, Bapak Bangsa Kita,” ujar Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutan serangkaian Pergelaran Virtual Seni tersebut.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Wayan ‘Kun’ Adnyana menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh komunitas yang terlibat. “Atas nama Pemerintah Provinsi Bali, tentu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas partisipasinya. Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada tim pendukung, antara lain penyair Warih Wisatsana, pekerja seni Kadek Wahyudita, Indra Parusha, Iwan, serta tim kameramen dan editor, sehingga pergelaran seni virtual yang dimaksud berjalan lancar. Mereka sepenuhnya tampil dengan sukarela dan penuh suka cita untuk merayakan semangat Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia Bung Karno dengan tanpa biaya. Ini kerja gotongroyong kita dalam mengaktualisasikan ajaran Trisakti Bung Karno untuk Menyongsong Bali Era Baru, “kata Kun Adnyana, Senin (22/6).

Pergelaran seni virtual berdurasi 50 menit yang memadukan pentas teater, musikalisasi puisi, kesenian tadisional dalam teknik sinematografi itu diawali dengan pembacaan puisi “Ode Bagi Bung Karno” oleh penyair Warih Wisatsana diiringi dentingan nada gangsa serta alunan suara kidung. Berikutnya, Komunitas Mahima berjudul “Nyoman Rai Srimben” dengan pengambilan gambar berlokasi di Bale Agung Buleleng, tempat kelahiran Ida Ayu Nyoman Rai Srimben, Ibunda Bung Karno, dengan puisi dan iringan gitar yang dipadu nyanyian. Kemudian SLBN 1 Badung menampilkan musikalisasi puisi berjudul “Aku Melihat Indonesia” yang mengambil lokasi di Aula SLBN 1 Badung.

SMAN 3 Denpasar menampilkan karya seni berjudul “Pelecut Baja” bertempat di Aula SMAN 3 Denpasar, menyajikan alat muasik tradisional seperti suling yang dipadu dengan gamelan Bali dan musik modern. Sementara SMKN 5 Denpasar menyajikan garapan berjudul “Minum Seni dan Kultur” menampilkan garapan tari dan vocal, diiringi gamelan Bali. Penabuh nampak memakai masker yang menawan berwarna merah dan putih.

Sanggar Gumiart menampilkan garapan berjudul “Merajut Adab Nusantara” yang menampilkan 5 penari wanita dengan permainan kipas, dan wastra songket. Sebagai pengiring kendang, suling yang dipadu dengan musik modern. SMKN 3 Sukawati mengangkat garapan berjudul “Spirit Bung Karno dengan memadukan semua unsur seni, seperti tari, tembang, musik, seni vokal, teater, puisi, dan pedalangan. Teater Selem Putih menampilkan teater dengan judul “Sarinah” dengan lokasi di Studio Teater Selem Putih Buleleng yang menyindir kaum politisi yang sengaja menirukan penampilan mirip Bung Karno, namun tidak mengamalkan ajarannya, seperti Trisakti. Pertunjukan ditutup dengan penampilan Grup Band Mr. Botax yang berjudul “Bung Karno Bapak Bangsa”.

Perhari Ini, Kumulatif Pasien Positif Tercatat 1.045 Orang di Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Minggu,(21/6) di Renon, Denpasar menyampaikan, per hari ini mencatat jumlah kumulatif pasien positif sampai saat ini tercatat sebanyak 1.045 orang atau bertambah 32 orang WNI, terdiri dari 2 orang PMI, 1 orang Imported Case Indonesia dan 29 orang Transmisi Lokal.

Kemudian untuk jumlah pasien yang telah sembuh berjumlah 603 orang atau bertambah 17 orang WNI, terdiri dari 5 orang PMI dan 12 orang Transmisi lokal.Jumlah pasien yang meninggal berjumlah 9 orang atau bertambah 2 orang WNI, terdiri dari 7 orang WNI dan 2 orang WNA.

Kemudian jika dilihat untuk jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 433 orang yang berada di 11 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah dan BPK Pering.

“Jumlah angka positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh transmisi lokal secara komulatif sejumlah 705 Orang,” jelasnya.

Melihat kondisi tersebut berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan COVID-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya.

“Malam dari itu, guna menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini,” tutupnya.

Kolaborasi Dua Seniman Diwujudkan Dalam Satu Bingkai Lukisan

DENPASAR – Pantaubali.com – Seni, ketika diciptakan dengan berkolaborasi, akan menghasilkan sesuatu yang melebihi ekspektasi. Seperti halnya kolaborasi antara para seniman Bali, yaitu Erick Est (Sutradara/Videofrafer), Made Bayak (Pelukis), dan Dialog Dini Hari (Musikus) pada karya seni “Hyena”.

Lukisan tercipta dari sebuah latar layar hijau saat Pohon Tua a.k.a Dadang Pranoto (Penyanyi/Gitaris Dialog Dini Hari) yang menari bergerak diiringi lagu ciptaannya, “Hyena”. Pada saat yang sama, Made Bayak merespon gerakan tersebut dengan menyemprotkan cat yang sudah dipersiapkan di dalam tabuung pemadam api ringan ke arah Pohon Tua.

Cipratan-cipratan cat yang telah menyembur tubuh Pohon Tua meninggalkan bekas pada layar hijau dan secara sendirinya membentuk pola-pola yang menggentarkan! Layar hijau tersebut kemudian dibagi menjadi lima lukisan dan ini menjadi karya abstrak pertama bagi Made Bayak.

“Sebelum proses video klip yang diambil sekali ‘take’ ini, saya menginsirahatkan pikiran dan tubuh saya dua hari lamanya, dan senyata itu juga tak sengaja terjadi pada Erick EST juga. Proses pembuatannya video klip ini bagi saya, memasuki sebuah kesadaran baru. Mungkin ini yang disebut sebagai trans.” Ungkap Made Bayak pada wawancara live streaming (19/06) sore.

Kolaborasi ini menghadirkan kejadian dan karya yang tak mungkin berulang. Ketika ide dilontarkan hingga dieksekusi, tidak ada yang bisa menebak hasilnya seperti apa. Semua merespon dengan spontan pergerakan acak dalam waktu yang teramat singkat, yaitu sekitar 6 menit tanpa adegan ulang.

Erick EST mengungkapkan pengalamannya dalam merampungkan video klip ini. “Proses Editing video klip ‘Hyena’ ini merupakan proses yang tidak mudah. Dibutuhkan ketelitian dan kesabaran untuk mengedit agar latar hijau yang ada di belakang Pohon Tua itu tidak terlihat. Sehingga yang tertinggal hanya cat yang dicipratkan ke tubuh Pohon Tua saja.” Terang Erick Est.

Menariknya, kolaborasi ini pada kenyataannya sama sekali bukan semata-mata dilahirkan untuk memuaskan ego masing-masing orang yang terlibat di dalamnya, melainkan kolaborasi ini memasuki ranah yang lebih jauh, yaitu kemanusiaan. Betapa tidak, lima karya lukis Made Bayak yang dihasilkan dari kolaborasi ini, akan dilelang bekerjasama dengan Kawan Baik, yang hasil keseluruhannya akan disumbangkan sebagai tiga sumber pendanaan, yaitu: Program membangun kembali Sekolah Mbinu Dita Sumba Timur yang roboh karena badai; Program #ApiRumahSanur; Program COVID-19 Community Care Chapter 3 #KawanBaikBerbagi, alokasi 600 paket sembako (400 Bali & 200 Sumba Timur).
Untuk mengakomodir karya lukis Made Bayak ini masuk dalam pelelangan, karya-karya tersebut telah ditata apik di Rumah Sanur, sebagai bagian dari pameran (exhibition) lima hari lamanya mulai dari tanggal 19 Juni 2020 hingga tanggal 23 Juni 2020 mendatang.

Pohon Tua, motorik kolaborasi ini memaparkan perencanaan jadwal dalam rilis video klip ini. “Sejatinya acara rilis video Hyena ini sudah kami jadwalkan April Lalu di Rumah Sanur dan terpaksa kami tunda mengingat adanya bencana manusia Covid-19 ini. Sehingga acara ini, kini kami alihkan melalui streaming online.” Paparnya.
Acara ini mengalir melalui diskusi hangat yang dipandu oleh Rudolf Dethu, dan penampilan yang semarak dari Zio.

Kadiskes Provinsi Bali Jelaskan Terkait Biaya Rapid Tes

DENPASAR – Pantaubali.com – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Menanggapi  pemberitaan di salah satu media On Line yang memberitakan Biaya Rapid Test Rp 135 Ribu, Kalau 1.000 Orang, Rp 1,3 Miliar”.

Menurut Suarjaya, jumlah Rp 1,3 Miliar yang disampaikan Gubernur tersebut merupakan jumlah komulatif dari biaya rapid test yang dilakukan baik di Bandara I Gst Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk maupun Pelabuhan Padangbai serta pelaksanaan rapid test di beberapa wilayah akibat terjadinya transmisi lokal. Selain itu, biaya tersebut juga termasuk pelaksanaan Swab Test dengan metode PCR yang dilaksanakan setiap 2 (dua) hari sekali bagi pasien Covid-19 yang sedang dirawat di berbagai rumah sakit rujukan dan tempat karantina yang disiapkan Pemerintah Provinsi Bali.

“Jadi Pemprov Bali mengeluarkan anggaran milliaran rupiah setiap harinya bukan hanya untuk biaya rapid test di Pelabuhan Gilimanuk saja, akan tetapi penanganan Covid-19 secara menyeluruh,” ungkap Suarjaya, Sabtu (20/6) malam seraya menegaskan memang di Pelabuhan Gilimanuk frekuensinya sangat tinggi, paling sedikit 1000 orang per harinya bahkan bisa sampai 2.000 orang harus di rapid test, khususnya untuk awak kendaraan logistik yang menuju Bali.

Belum lagi, lanjut Suarjaya, petugas secara rutin melaksanakan test di tempat atau desa yang menjadi kluster baru penyebaran Covid-19. “Ambil contoh di Desa Abuan, Bangli atau Bondalem, Buleleng, kita laksanakan rapid test massal, bahkan berlanjut Swab berbasis PCR,” jelasnya.

Ditambahkannya, saat ini Dinas Kesehatan Provinsi Bali menghabiskan rapid test berkisar 3000-4000 ribu test sehari, baik di pelabuhan, tracing kontak, dan keperluan surveilans lainnya. Adapun besaran biaya rapid test di faskes swasta saat ini berkisar 400-500 ribu untuk sekali rapid test.

Menurut pria kelahiran Pengastulan Buleleng ini, Pemerintah Provinsi Bali selama ini telah menanggung sepenuhnya biaya pelaksanaan rapid test yang dilakukan di pintu masuk Bali Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Padangbai secara gratis bagi awak kendaraan logistik.

Sehingga ditambahkan Suarjaya, berdasarkan Surat Edaran Nomor : 257/GugasCovid19/VI/2020 tanggal 16 Juni 2020 tentang Penghentian Rapid Test Gratis di Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Padangbai, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali tidak akan lagi memberikan pelayanan rapid test gratis untuk awak kendaraan logistik di Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Padangbai yang dimulai pada hari Kamis, 18 Juni 2020 mulai pukul 08.00 WITA.

“Sudah seharusnya awak kendaraan logistik wajib membawa surat keterangan rapid test secara mandiri, semua biaya harusnya ditanggung oleh perusahaannya,” ujar Suarjaya.

Selain itu, berdasarkan Surat Edaran No.440/8890/Yankes.Diskes/2020 tanggal 18 Juni 2020, untuk pemeriksaan Rapid Test dan Swab PCR pelaku perjalanan dan keperluan sendiri (mandiri) dapat dipungut biaya sesuai ketentuan tarif di masing-masing Fasilitas Kesehatan.

Ketentuan tarif rapid test yang diberlakukan di masing-masing Fasilitas Kesehatan agar menyesuaikan dengan unit cost dengan mengupayakan biaya tidak melebihi Rp. 400.000 sedangkan untuk biaya pemeriksaan Swab PCR agar disesuaikan dengan unit cost dan diupayakan tidak melebihi Rp. 1.800.000.

Lebih jauh Suarjaya menjelaskan rincian rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Bali untuk melaksanakan rapid test dan swab per harinya. Dikatakannya, antara lain terdiri dari rapid test di Pelabuhan Gilimanuk Rp 200-250 juta, di Pelabuhan Padangbai Rp 50an juta, rapid test & swab pasien di karantina / rumah sakit dan tempat lainnya mencapai 1 miliar sehari. Secara hitung-hitungan matematisnya memang menghabiskan anggaran berkisar Rp 1,3 miliar per harinya. Itu belum dihitung biaya operasional SDM yg harus bekerja sampai 24 jam setiap hari nya.

“Besaran biaya ini yang dimaksud Gubernur saat menjawab pertanyaan doorstop dengan awak media seusai mengikuti rapat koordinasi GTPP Covid-19 Provinsi Bali di Jayasabha Jumat (19 Juni 2020 – red) kemarin,” ungkap Suarjaya sambil menegaskan tidak benar hitung-hitungan sebagaimana dikutip media seolah biaya rapid test Rp 135 ribu, kalau 1.000 orang angkanya jadi Rp 1,3 miliar.

Kadisperindag Bali Minta Pengelola Pasar Terapkan Protokol Kesehatan

BADUNG – Pantaubali.com – Melihat penambahan kasus yang tinggi belakangan ini, terutama disumbangkan oleh transmisi lokal, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali bersama Satpol PP Provinsi Bali dan Polsek Mengwi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tiga pasar di daerah Mengwi, Kabupaten Badung, Sabtu (20/6) pagi.

Pasar tradisional sebagai klaster baru penyebaran Covid-19 dianggap perlu untuk lebih ketat diberikan sosialisasi penerapan protokol kesehatan baik bagi pengunjung pasar maupun penjual. Apalagi pasar merupakan tempat transaksi para pedagang yang berasal dari luar wilayahnya, yang kemudian menjadi pasar tumpah di seputaran pasar tersebut dan memiliki peluang besar menyebarkan virus corona apabila ada diantara mereka yang tidak menerapkan protokol kesehatan terutama penggunaan masker.

Pemilihan pasar tradisional dilakukan karena tempat ini merupakan tempat konvensional yang menyiapkan blok khusus bagi penjual di sebuah bangunan dan juga ada beberapa jenis pedagang yang menjadikan areal sisi pasar sebagai pasar tumpah (sebagian besar mereka berasal dari luar wilayah Desa, menggelar dagangan di bawah dan juga diatas mobil). Kegiatan sidak ini sengaja dilakukan pada pagi hari, mengingat aktivitas warga menyiapkan bahan makanan adalah pagi dan setelah itu mereka khususnya yang ke pasar tumpah akan kembali ke wilayah (desa) mereka masing-masing.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jatra mengatakan kegiatan ini dilakukan sesuai instruksi dan perintah Gubernur Bali selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali. Hal ini sebagai upaya meminimalisir penularan Covid-19 di tengah interaksi penjual dan pembeli,” tandasnya.

Dalam sidak ini Kadisperindag dan tim Gugas Covid 19 Prov. Bali melihat langsung kondisi di dalam pasar. Jika menemukan pedagang/pembeli yang tidak menggunakan masker dengan benar, maskernya sudah tidak layak atau bahkan tak menggunakan masker maka tim melakukan pendekatan persuasif dengan pembinaan atau memberikan masker kain.

“Dengan dilaksanakannya sidak ini, maka akan dilakukan koordinasi dan evaluasi lebih lanjut, mengenai penerapan protokol kesehatan yang ada di pasar-pasar ini sudah lengkap atau belum, baik itu penyediaan tempat cuci tangan, penggunaan masker oleh penjual dan pembeli, jarak antar pedagang dan juga kesiapan pedagang untuk membawa hand sanitizer pada kantong masing-masing,” imbuh Kadisperindag Bali I Wayan Jatra.

Setelah melakukan sidak di pasar Mengwi, Tim dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Satpol PP dan sejumlah anggota dari TNI-POLRI melanjutkan sidak ke pasar tradisional Desa Blahkiuh dan Mambal.

Jatra mengatakan dengan datang pagi hari sekali maka tim bisa melihat langsung puncak keramaian pasar tradisional sehingga bisa melakukan evaluasi. “Sejujurnya kami agak khawatir karena populasi jumlah pengunjung dan pedagang ini cukup padat. Dalam konteks musim pandemi tentu kita berharap ini supaya jangan pergerakan masyarakat di pasar ini begitu rapatnya,” ujarnya. Ia mengatakan tiga syarat utama yang harus dipenuhi adalah pemakaian masker, jaga jarak dan cuci tangan.

Masih ditemukannya pemakaian masker yang kurang layak atau kurang benar menjadi perhatian Kadisperindag. Ia mengatakan ke depan selain mengedukasi pasar mungkin bisa membantu memberikan masker kepada pedagang. Semua pengunjung pasar menurutnya wajib menggunakan masker yang bersih. Apalagi beberapa pedagang adalah warga lanjut usia yang lebih rentan. Namun yang paling menyita perhatiannya adalah pengendalian jarak antar pedagang maupun pembeli. Oleh sebab itu Ia mengatakan ke depan perlu diatur jumlahnya atau jam operasionalnya. Ia juga meminta fasilitas cuci tangan dimanfaatkan dengan benar. Sebelum masuk pasar maupun sebelum pulang dari pasar pengunjung harus mencuci tangan. “Kami minta pengelola pasar melakukan penyemprotan (disinfektan, red). Sebelum aktivitas semprot dulu. Pulang disemprot lagi. Prasarana cuci tangan dikontrol agar jangan sampai tempatnya ada airnya tidak mengalir, tempat sabunnya ada, sabunnya tidak berisi,” ujarnya.

Sidak ini adalah yang kedua setelah sebelumnya juga dilakukan sidak ke pasar-pasar tradisional di Kota Denpasar.