- Advertisement -
Beranda blog Halaman 708

Ini Pesan Presiden Jokowi di Hari Anak Nasional 2021

JAKARTA – Pantaubali.com – Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah pesan kepada seluruh anak Indonesia pada puncak peringatan Hari Anak Nasional 2021 yang digelar secara virtual pada Jumat, 23 Juli 2021. Salah satu pesan Presiden adalah agar anak-anak Indonesia tetap bersemangat dalam menuntut ilmu meskipun tidak dilakukan di sekolah karena situasi pandemi Covid-19.

Dalam dialog melalui konferensi video bersama sejumlah anak SDN Sudimara, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa ia memahami jika situasi pandemi Covid-19 telah membuat anak-anak tidak bisa pergi ke sekolah.

“Selama pandemi, saya juga tahu anak-anak menjadi sering di rumah. Tidak pergi ke sekolah. Saya titip, anak-anak harus tetap semangat belajar. Tetap belajar meskipun tidak di sekolah,” ujar Presiden dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

“Pak, saya ingin (sekolahnya) tatap-muka, Pak. Kalau kelamaan di rumah, (jadi) jenuh,” ungkap Imelda, seorang siswi kelas 5 kepada Presiden Jokowi.

Menjawab hal tersebut, Presiden menjelaskan bahwa sebelumnya pemerintah telah merencanakan untuk membuka sekolah tatap muka pada bulan Juli 2021 ini. Namun, karena jumlah kasus aktif Covid-19 melonjak naik, rencana tersebut terpaksa ditunda sambil menunggu situasi.

“Kalau pandemi virus korona ini sudah membaik, sudah turun (jumlah kasus aktifnya), nah, kita akan buka belajar tatap-muka. Begitu,” jawab Presiden Jokowi.

Sementara itu, siswi lainnya bernama Amanda menanyakan pertanyaan terkait tugas-tugas seorang Presiden. Pertanyaan tersebut ditimpali juga oleh anak-anak lainnya, mereka menanyakan jika menjadi seorang Presiden itu melelahkan.

“Kalau jadi presiden, ngapain aja?” tanya Amanda.

“Ya memimpin rapat dengan menteri-menteri, kemudian pergi ke Aceh sampai ke Papua untuk mengecek jalan, bagus, ndak? Mengecek waduk, mengecek pelabuhan, mengecek airport, begitu,” jawab Presiden.

“Pak, kalau jadi Presiden, enggak ada liburnya toh, Pak?” tanya anak lain yang disambut tawa Presiden Jokowi.

Mengakhiri dialog tersebut, Presiden Jokowi kembali mengingatkan anak-anak Indonesia untuk rajin belajar. Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi saat ini.

“Anak-anakku, anak-anakku semua masa depan Indonesia. Harus semangat belajar, riang gembira, rajin beribadah, jangan lupa berdoa kepada Allah Swt. berdoa untuk memohon perlindungan bagi kita semua, bagi bangsa Indonesia. Selamat Hari Anak Nasional untuk semua anak-anakku di Indonesia. Anak-anak terlindungi, Indonesia Maju,” ujar Presiden mengakhiri dialog bersama anak-anak tersebut.

Untuk diketahui, puncak peringatan Hari Anak Nasional tahun 2021 digelar secara virtual. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mengatakan tema yang diusung dalam peringatan tahun ini adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.

“Tema Hari Anak Nasional 2021 adalah “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan tagline #AnakPedulidiMasaPandemi menjadi motivasi bahwa pandemi tidak menyurutkan komitmen untuk tetap melaksanakan Hari Anak Nasional secara virtual, tanpa mengurangi maknanya,” ungkap Menteri PPPA.(Relis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden).

Gubernur Koster Perkuat Branding Arak Bali Dalam Lomba Desain Kemasan Minuman Tradisional Arak Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Bali, Wayan Koster terus berjuang mengkampanyekan Minuman Tradisional Arak Bali sebagai salah satu strategi membangkitkan kembali sumber daya dan produk lokal yang dimiliki Pulau Bali untuk menjadi sumber penghidupan serta bagian dari pertumbuhan perekonomian yang sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.

“Kita harus bergerak kembali dengan memberdayakan dan memanfaatkan sumber daya lokal yang Kita punya, sebagai sumber kehidupan dan unsur di dalam pengembangan ekonomi Bali, agar ekonomi Kita bisa tumbuh dari kekayaan alamnya sendiri,” demikian arahan yang disampaikan Gubernur Koster dalam acara penyerahan hadiah Lomba Desain Kemasan Minuman Tradisional Arak Bali di Rumah Jabatan Jaya Sabha, Denpasar pada Kamis,(Wraspati Wage, Bala),(22/7).

Dengan protokol kesehatan yang ketat, lebih lanjut Gubernur Bali jebolan ITB ini menyatakan bahwa arak adalah komoditas tradisional yang miliki kekhasan tersendiri. Sebagai minuman lokal, arak ingin kita jadikan produk unggulan yang miliki daya saing hingga di tingkat nasional maupun internasional yang bisa bersaing dengan sake dari Jepang, soju dari Korea dan lainnya.

“Untuk itu dengan dikeluarkannya Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun.2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan Destilasi Khas Bali, kita.ingin perkuat tata kelolanya hingga ke hilir. Sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai sumber penghidupan, serta mengembangkan IKM dan UMKM kita. Ingat tata kelolanya yang ditekankan bukan artinya bebas mengkonsumsi,” tegas Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.

Keinginan besar mengembangkan arak, menurut Gubernur Koster harus dibarengi dengan usaha memperbaiki kualitas dan juga memperkuat brandingnya sebagai produk Bali, termasuk dari sisi desain kemasan.

“Kualitas (arak,red) harus dijaga dengan maksimal. Jangan ada yang merusak menggunakan fermentasi tak biasa yang tidak sesuai dengan cara kita di Bali karena Arak ingin kita jadikan produk internasional,” ujarnya seraya menyatakan Saya tiap menerima duta besar dari negara sahabat, selalu Saya jamu dan semuanya memuji kualitas arak Bali. (Cukup,red) setengah hingga satu sloki, tidak banyak. Tidak akan bikin mabuk, jika diminum sesuai dengan takaran.

Karena arak Bali mendapatkan pujian oleh para duta besar dari negara sahabat, maka mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengiginkan sumber daya lokal Bali tersebut digeluti orang lokal pula.

Sehingga warga lokal punya sumber rezeki dari produk-produk lokal yang ada di Bali.

“Kita bisa tumbuh dengan sumber daya yang kita punya, dari hulu hingga hilir,” ujar Gubernur Bali yang terus mengimplementasikan ajaran Tri Sakti Bung Karno ini, yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Wayan Jarta mengatakan bahwa label dan kemasan yang telah memenangkan.lomba akan dipatenkan dan menjadi brand bagi produk arak Bali yang akan dipasarkan.

“Kemasan yang terpilih ini nantinya akan menjadi branding bagi produk Kita terutama arak yang telah menjalankan regulasi dan tata kelola sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020,” kata Jarta saat didampingi Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Bali, I Wayan Mardiana dan Direktur Utama (Dirut) Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kemasan yang terpilih juga diharapkan menjadi bagian dari usaha pemenuhan pasar dalam negeri dan pemenuhan pasar ekspor serta meningkatkan nilai tambah dan daya saing minuman tradisional arak Khas Bali. Sehingga dapat mensejahterakan Krama Bali khususnya perajin arak.

“Sesuai data yang ada, kini perajin arak yang tersebar di seluruh Bali berjumlah 1.472 perajin dengan masing-masing perajin menaungi 2-3 petani tuak,” ungkapnya.

Sedangkan salah satu pengusaha arak Bali, Nyoman Yuli Arsana mengungkapkan dengan adanya Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2021 sangat membantu perajin hingga pabrik lokal Kita untuk menghasilkan arak dengan kualitas yang baik.

“Karena dalam regulasi ini juga mencantumkan cara-cara fermentasi dan destilasi yang benar. Dulu yang banyak beredar di permukaan arak yang tanpa kemasan, tanpa proses yang ketat, tanpa mengikuti regulasi, hingga menjadikan arak Bali itu terkesan tidak bagus di mata publik, dan sayangnya itu yang banyak dicoba oleh wisatawan. Namun sekarang dengan adanya regulasi, kualitas dan kemasannya, Saya optimis akan lebih baik lagi pemasaran arak Bali ini dan bisa menarik para wisatawan bahkan membuka pasar baru secara internasional,” jelas Arsana.

Sebelumnya, dalam Lomba Desain Kemasan Minuman Tradisional Arak Bali tersebut telah ditetapkan pemenang oleh dewan juri yakni Juara I diraih oleh, I Made Januarta, Juara II I Wayan Parwata dan Juara III diraih oleh I Made Sadnyana. Masing-masing juara membawa pulang Piagam, Piala, Uang Tunai yakni Rp 7.500.000 untuk juara pertama, Rp 5.000.000 untuk juara kedua dan Rp. 3.500.000 untuk juara ketiga.

Kebutuhan Melonjak, Ketersedian Stok Oksigen Terancam di Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com -Di tengah PPKM Darurat lonjakan kasus Covid-19 merangkak naik, akan tetapi ketersediaan stok oksigen disebut menipis di Tabanan.Hal tersebut disebabkan karena, kebutuhan oksigen terus meningkat. Kebutuhan oksigen sangat dibutuhkan, bukan hanya bagi pasien Covid-19 saja,melainkan bagi pasien pederita penyakit lainnya juga.

“Kelangkaan oksigen terjadi karena,pemakaian semakin meloncak.Selain itu,penggunaan oksigen bukan digunakan atau dibutuhkan bagi pasien penderita Covid-19 saja.Misal, orang operasi membutuhkan, pasien melahirkan maupun operasi usus buntu juga.Selain itu, untuk membius tentu membutuhkan oksigen karena, dibutuhkan untuk bernafas,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr Nyoman Suratmika.

Jika dilihat per Rabu,(21/7) (kemarin) stok oksigen hanya cukup dipakai saat ini saja.

“Ketersedian stok oksigen per hari ini ((kemarin),Rabu,(21/7) diperkirakan akan cukup dipakai untuk hari ini saja.Info dari Rumah Sakit (RS) jika tidak mendapat pasokan oksigen hari ini maka akan habis,” katanya.

Tentu sangat vital bagi pasien Covid-19 ketersedian oksigen tersebut.Akan tetapi, dalam kondisi seperti saat ini tidak begitu dapat berbuat apa.Karena, jalur dalam upaya penyediaan oksigen telah berjalan (dilakukan).

“Alur Politis maupun Birokratis maupun ke jalur teknis juga telah melaporkan ke TIM,” pungkasnya.

PPKM Darurat TAB Tabanan, Sasar Sistem Pembayaran Rekening Secara Online

TABANAN – Pantaubali.com -Di tengah pelaksanaan PPKM Darurat, Perumda Tirta Amertha Buana (TAB) Kabupaten Tabanan sasar sistem pembayaran rekening secara online.Pembayaran tersebut akhirnya berdampak pada tingkat tunggakan pembayaran tak signifikan terjadi di tengah dampak pandemi tersebut.

Dalam PPKM darurat masyarakat diimbau agar mengurangi mobilitas guna mencegah penyebaran Covid-19. Bercermin dari hal tersebut pelanggan yang ingin melakukan pembayaran rekening air minum juga tidak perlu datang langsung ke Kantor Pusat Perumda TAB dan Kantor Unit.

Pembayaran tersebut dapat dilakukan di agen-agen telah bekerjasama dengan Perumda TAB serta Bank BPD seluruh Bali, baik secara langsung melalui teller, ATM, atau Mobile Banking, itu disampaikan, Kepala Bagian Hubungan Langganan PDAM Tabanan, I.B. Marjaya Wirata, didampingi Kasubag Humas Perumda TAB, Agus Suanjaya, Rabu (21/7).

“Saat ini bagi pelanggan yang tidak memiliki rekening BPD Bali juga bisa melakukan pembayaran dengan transfer antar bank. Tinggal memilih menu transfer antar bank, kemudian memilih bank tujuan Bank BPD Bali, selanjutnya mengetik kode 5043 + No. SBG (nomor sambungan),” katanya.

Sistem pembayaran tersebut setidaknya dapat mengurangi kerumunan di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini.Kemudahan cara bayar tersebut membuat di tengah pandemi Covid-19 juga berdampak pada ekonomi pelanggan, tidak sampai berdampak signifikan pada terjadinya penunggakan bayar, apalagi sampai melakukan pencabutan sambungan karena tidak terbayarkan oleh pelanggan.

Dalam memberi pelayanan protokol kesehatan diterapkan dengan ketat dengan tetap menerapkan Prokes dengan ketat dan displin.

“Area kantor juga rutin disemprotkan desinfektan.Ini tidak hanya berlaku di kantor pusat saja, namun juga di unit-unit pelayanan yang ada di Kerambitan, Selemadeg, Penebel dan Baturiti,” bebernya.

Selanjutnya, per Juni 2021 Perumda TAB telah mengantongi total 59.903 SR. Capaian tersebut salah satunya disumbang pada tahun ini, dimana hingga Juni 2021 lalu sudah mencapai 549 SR sedangkan tahun ini untuk target sambungan baru dipatok mencapai 1.300 SR.

“Kendatipun masih dalam masa pandemi, kami optimis target tersebut akan tercapai hingga akhir tahun 2021 nanti,” pungkasnya.

Kapolda Bali Bagikan Sembako Kepada Pedagang Kaki Lima

DENPASAR – Pantaubali.com – Pandemi Covid-19 membuat perekonomian masyarakat Bali luluh lantak. Adanya pembatasan ruang gerak manusia mengakibatkan sektor pariwisata mati suri. Bali yang dulunya sebagai penyumbang devisa negara paling tinggi, sekarang menjadi Provinsi dengan tingkat perekonomian terendah se-Indonesia.

Kondisi ini membuat Kapolda Bali Irjen. Pol Putu Jayan Danu Putra peduli terhadap masyarakat terdampak Covid-19. Ia membagikan sembako kepada para pedagang kaki lima yang ada di sepanjang Jalan Bypass Prof. Ida Bagus Mantra. Alasan Kapolda membagikan sembako kepada PKL sangat tepat, sebab mereka saat ini menjadi pedagang yang paling merasakan dampak aturan ketat dari PPKM darurat (Selasa,20/7).

Kapolda Bali mengatakan, pemberian sembako ini merupakan wujud atau bentuk kepedulian Polri khususnya Polda Bali kepada masyarakat terdampak Covid-19. Kali ini sasarannya adalah pedagang kaki lima antara lain pedagang es kelapa, tipat tahu, warung kopi dan lain-lain.

“Kegiatan ini dilaksanakan secara spontanitas saat mengecek situasi penerapan PPKM darurat, begitu melihat para PKL kita langsung turun dan menyerahkan paket sembako ini,” terang Kapolda.

Kapolda berharap paket sembako ini dapat meringankan beban masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kapolda mengajak para PKL untuk mematuhi prokes dengan cara memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas agar tidak terpapar Covid-19.

“Selain menaati prokes, yang paling penting adalah vaksinasi untuk meningkatkan imun dan kekebalan tubuh,” ujarnya.

“Kepatuhan dan Disiplin masyarakat dalam menjalankan prokes adalah kunci untuk menghentikan pandemi ini. Mari bersama-sama berdoa semoga pandemi ini cepat berakhir, kesehatan pulih ekonomi bangkit,” sambung Kapolda.(Relis).

Puluhan Personil Gabungan, Gelar Operasi Penyekatan PPKM Darurat

TABANAN – Pantaubali.com – Sebanyak 20 orang personil Polres Tabanan dan Polsek Kediri , 2 TNI Kodim 1619 Tabanan dan 4 orang personil dari Dinas Perhubungan Kabupaten Tabanan mengelar operasi penyekatan PPKM Darurat.

Sehubungan dengan meningkatnya Kasus Covid-19 dan sebagai tindak lanjut dari Instruksi Mendagri dan sesuai surat Edaran Gubernur Bali dan Surat Edaran Bupati Tabanan tentang PPKM Darurat, Kami mohon bapak ibu untuk mengurangi mobilitas di luar rumah, kalau tidak ada kepentingan mendesak, itu disampaikan, Kasat Binmas Polres Tabanan AKP I Putu Oka Suyasa,dalam kegiatan tersebut.

Penyetopan berbagai jenis kendaraapun dilakukan dan menanyakan keperluan melewati jalur tersebut dan memeriksa surat keterangan vaksin,surat keterangan rapid antigen untuk warga luar Bali dan surat keterangan kerja bagi yang bekerja di Bali.

Ada puluhan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat, diputar balikkan agar tidak memasuki wilayah Kabupaten Tabanan, dari satu jam pelaksanaan Operasi PPKM Darurat di simpang Dadakan.

Presiden: PPKM Darurat Dibuka Bertahap pada 26 Juli, Jika Tren Kasus Covid-19 Menurun

JAKARTA – Pantaubali.com – Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah terus memantau penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang telah berlangsung sejak 3 Juli 2021 lalu. Menurut Presiden, relaksasi penerapan PPKM Darurat akan dilakukan secara bertahap mulai tanggal 26 Juli 2021, dengan catatan tren kasus Covid-19 mengalami penurunan.

“Kita selau memantau, memahami dinamika di lapangan, dan juga mendengar suara-suara masyarakat yang terdampak dari PPKM. Karena itu, jika tren kasus terus mengalami penurunan, maka tanggal 26 Juli 2021 pemerintah akan melakukan pembukaan secara bertahap,” ujar Presiden Joko Widodo dalam pernyataannya terkait perkembangan PPKM Darurat yang disampaikan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, 20 Juli 2021.

Kebijakan PPKM Darurat adalah kebijakan yang harus diambil pemerintah untuk menekan angka penularan Covid-19. Selain itu, kebijakan tersebut juga bertujuan untuk mengurangi kebutuhan masyarakat untuk berobat di rumah sakit sehingga tidak membuat lumpuh rumah sakit akibat kelebihan kapasitas oleh pasien Covid-19.

“Serta agar layanan kesehatan untuk pasien dengan penyakit kritis lainnya tidak terganggu dan terancam nyawanya,” ungkapnya.

“Alhamdulillah kita patut bersyukur setelah dilaksanakan PPKM Darurat terlihat dari data penambahan kasus dan pemenuhan _bed_ rumah sakit mengalami penurunan,” imbuhnya.

Sejumlah aturan yang akan dilonggarkan jika tren kasus menurun antara lain pasar tradisional yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari diizinkan untuk buka sampai pukul 20.00 dengan kapasitas pengunjung 50 persen. Adapun pasar tradisional selain yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari diizinkan dibuka sampai dengan pukul 15.00 dengan kapasitas pengunjung 50 persen.

“Tentu saja dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat yang pengaturannya akan ditetapkan oleh pemerintah daerah,” lanjutnya.

Pedagang kaki lima, toko kelontong, agen penjual voucher, pangkas rambut, penatu _(laundry)_, pedagang asongan, bengkel kecil, cucian kendaraan, dan usaha kecil lainnya yang sejenis diizinkan buka dengan protokol kesehatan ketat sampai dengan pukul 21.00 yang pengaturannya juga akan diatur oleh pemerintah daerah. Di samping itu, warung makan, pedagang kaki lima, lapak jajanan, dan sejenisnya yang memiliki tempat usaha di ruang terbuka diizinkan buka dengan protokol kesehatan dengan ketat sampai pukul 21.00 dan maksimum waktu makan untuk setiap pengunjung 30 menit.

Sementara itu, kegiatan yang lain pada sektor esensial dan kritikal baik di pemerintahan maupun swasta, serta terkait dengan protokol perjalanan akan dijelaskan secara terpisah.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara meminta agar semua pihak bisa bekerja sama bahu-membahu untuk melaksanakan PPKM ini dengan harapan kasus Covid-19 akan segera turun dan tekanan pada rumah sakit juga menurun.

“Untuk itu, kita semua harus meningkatkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan, melakukan isolasi terhadap yang bergejala dan memberikan pengobatan sedini mungkin kepada yang terpapar. Pemerintah akan terus membagikan paket obat gratis untuk OTG dan yang bergejala ringan yang direncanakan sejumlah dua juta paket obat,” jelasnya.

Untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak, pemerintah juga mengalokasikan tambahan anggaran perlindungan sosial Rp55,21 triliun berupa Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa, Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sembako, bantuan kuota internet, dan subsidi listrik. Pemerintah juga memberikan insentif untuk usaha mikro informal sebesar Rp1,2 juta untuk sekitar 1 juta usaha mikro.

“Saya sudah memerintahkan kepada para menteri terkait untuk segera menyalurkan bansos tersebut kepada warga masyarakat yang berhak. Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat, seluruh komponen bangsa untuk bersatu melawan Covid-19 ini. Memang ini situasi yang sangat berat, tetapi dengan usaha keras kita bersama, insyaallah kita bisa segera terbebas dari Covid-19. Dan kegiatan sosial, kegiatan ekonomi masyarakat bisa kembali normal,” tandasnya.(Relis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Lebih dari Rp 22,8 M Insentif Nakes, Sekda Dewa Indra Tepis Anggapan Bali Dinilai Lamban Cairkan Dana Covid-19

DENPASAR – Pantaubali.com – Terkait berita yang beredar di berbagai media, dimana Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, menegur secara tertulis 19 provinsi yang disebut lamban dalam pencairan dana Covid-19 di daerah, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra menepis hal tersebut.

“Hal yang membuat Bali dapat teguran dari surat tersebut adalah disebutkan Bali belum melakukan pencairan insentif tenaga kesehatan untuk penanganan Covid-19, namun saya tegaskan bahwa Pemerintah provinsi Bali sudah merealisasikan dana pembayaran insentif untuk tenaga kesehatan hingga bulan Juni 2021,” tegas Sekda Dewa Indra dalam keterangan persnya Senin (19/7) siang di Denpasar.

Sekda Dewa Indra juga menekankan bahwa untuk realisasi pembayaran insentif nakes penanganan Covid-19 Provinsi Bali tersebut dari anggaran sebesar Rp 47.017.500.000, sudah direalisasikan sampai bulan Juni 2021 sebesar Rp. 22.851.785.991 atau dengan persentase 48,60 persen.

“Sehingga seharusnya jika mengacu pada realisasi tersebut provinsi Bali tidak seharusnya masuk kedalam surat teguran dari Mendagri tersebut. Dan (realisasi, red) ini sudah saya laporkan secara tertulis pula kepada Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri per 7 Juli 2021,” tandas pria yang juga menjabat Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Bali tersebut sembari menunjukkan surat yang telah dikirim ke Menkeu dan Mendagri tersebut.

Laporan tersebut, dijelaskan Birokrat asal Pemaron, Kabupaten Buleleng ini secara rinci menyampaikan realisasi dukungan pendanaan untuk Belanja Kesehatan penanganan pandemi Covid-19 dan belanja prioritas lain.

Dilanjutkan Sekda Dewa Indra, Minggu (18/7) malam dirinya sudah berkoordinasi langsung dengan Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah perihal realisasi pencairan insentif nakes tersebut.

“Dan setelah dicek, ternyata data yang digunakan masih data lama yang belum diupdate per Juli 2021 padahal hingga Bulan Juni 2021 Provinsi Bali sudah melakukan pembayaran sedangkan untuk Bulan Juli tentunya masih berjalan,” tukasnya lagi.

Sebelumnya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan melakukan teguran tertulis kepada 19 kepala daerah. Adapun 19 provinsi tersebut yakni, Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat. Kemudian Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Provinsi Bali disebut belum melakukan realisasi insentif tenaga kesehatan daerah (innakesda) yang bersumber dari refocusing 8% DAU/DBH TA 2021 yang dianggarkan APBD TA 2021 sebesar Rp 25 M.

Bupati Suwirta Melaksanakan Peletakan Batu Pertama Pembangunan TPS3R di Punduk Dawa. 

 

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta melakukan peletakan Batu pertama pembangunan Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah Pembangunan TPS3R bertempat di Dusun Punduk Dawa Desa Pesinggahan Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung pada Sabtu (17/7/2021).

Bupati menyampaikan rasa terimakasih karena respon cepat Masyarakat setempat terkait kesadaran akan pentingnya kebersihan dan kesehatan dilingkungannya.

“Semoga pembangunan TPS3R ini dapat berjalan dengan baik, dan yang terpenting agar proses pemilahan sampah didesa nantinya dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” ujar Bupati Suwirta.

Bupati Suwirta berpesan agar masyarakat dan Perangkat Desa Dinas maupun Adat dapat mengelola sampah dengan komitmen dan kesungguhan, serta dukungan diri sendiri, dan dapat melakukan pola memilah sampah dari sumber.

Bupati Suwirta berharap kepada Perangkat Desa dan Pengelola TPS3R, agar dalam pengoperasian TPS3R dapat dikelola dengan baik.

Bupati Suwirta menambahkan bahwa Indikator Keberhasilan pengelolaan sampah berhasil, apabila di LIngkungannya tidak terdapat sampah sama sekali, terutama sampah plastik.

Bupati Suwirta menyatakan dalam rangka mengoptimalisasikan TOSS di Kabupaten Klungkung diperlukan adanya, sinergitas antara Pemerintah Pusat, Provinsi, Daerah dan peran serta masyarakat, karena masalah sampah merupakan tanggung jawab kita bersama.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kapupaten Klungkung I Made Jati Laksana menyampaikan bahwa bangunan TPS3R ini dibangun dilahan seluas 20×10 meter.

I Made Jati Laksana menambahkan bahwaPembangunan ini menggunakan biaya sebesar Rp. 600.000.000,00 dengan asal dana dari Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Reguler 2021 Kementerian Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan Dan Kawasan Pemukiman DAK Reguler dan Perumahan Rakyat. Yang dilaksanakan oleh KSM BUMDA Pundukdawa. (Humasklk/Cok).

Bupati Tabanan Tetap Komitmen Melanjutkan Pembangunan infrastruktur  di Masa Pandemi

 

TABANAN – Pantaubali.com – Guna mempercepat terwujudnya Tabanan Era Baru yang Aman Unggul dan Madani (AUM), salah satunya adalah pembangunan jalan selaku bagian dari program pembangunan infrastruktur, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM,  didampingi oleh Sekda, Kadis PUPR Kabupaten Tabanan,  meninjau pengerjaan ruas jalan Rejasa-Pesagi, Kecamatan Penebel, Senin, (19/7).

Tiba sekitar pukul 10.00  wita, rombongan Bupati Sanjaya disambut hangat oleh Perbekel Desa Pesagi dan Bendesa Adat Cangkup. Nampak juga saat itu Camat dan unsur Muspika Kecamatan Penebel, Dewan Pengawas, Rekanan pelaksana serta tokoh masyarakat setempat.

Seperti yang diketahui bersama, dalam visi misi yang disampaikan Bupati Sanjaya  dalam janji kampanyenya adalah menegaskan infrastruktur yang salah satunya jalan merupakan skala prioritas pembangunan termasuk pertanian di Kabupaten Tabanan. Untuk itu, perlahan tapi pasti, satu-persatu janji politiknya tersebut berusaha diwujudkan.

Disamping itu, Orang nomor satu di Tabanan itu juga mengatakan bahwa kunjungannya ini bukan serta merta memenuhi janji politik, tetapi juga sudah memang merupakan tugas pemerintah untuk membangun baik di bidang infrastruktur, pertanian, SDM, pariwisata dan lain-lainnya.

“Ini tugas kita. Nah kebetulan kita punya komitmen untuk membangun infrastruktur jalan Rejasa-Pesagi dan ini merupakan kunjungan saya yang ketiga kalinya (Setelah pembangunan ruas jalan Gadungan-Bantas dan komplek jalan Batusangian). Setiap penghotmixkan jalan saya akan turun, dengan tujuan memantau kualitas jalan dan menghimbau masyarakat agar merawat jalan yang sudah bagus,” ujarnya saat itu.

Karena menurutnya, sebagus-bagusnya fasilitas infrastruktur terutama jalan, kalau tidak ada sinergi dari masyarakat bersama pemerintah untuk merawatnya maka semuanya akan sia-sia. Ia menegaskan kepada seluruh masyarakat agar meningkatkan budaya tedun gotong-royong, seperti melakukan pembetonan di sisi jalan, pembersihan got dan lainnya, sehingga mampu bersama-sama menjaga dan merawat keberadaan jalan tersebut.

“Mari kita budayakan tedun gotong-royong minimal sebulan sekali untuk membersihkan got di sekitar jalan dan faktor pendukung lainnya. Apabila got sudah dibersihkan, niscaya nanti kalau ada hujan airnya lancar dan air tidak meluap ke jalan maka jalan akan terawat. Ketika hotmix dari jalan ini tidak digenangi air, saya yakin aman,” tegas Bupati Sanjaya.

Dan Ia juga sangat meyakini, dengan semangat gotong-royong yang dimiliki masyarakat Tabanan, segala pembangunan akan bisa dicapai meskipun Tabanan tidak mempunyai PAD yang besar seperti Kabupaten-kabupaten lainnya. Ia meminta agar semangat gotong-royong yang merupakan warisan leluhur dahulu tetap dipertahankan dan ditingkatkan.

Selebihnya Ia juga berharap agar seluruh aparat yang berwenang di Desa untuk bersama-sama mengawasi pembangunan jalan ini. Ia juga memberikan mandat kepada Perbekel Pesagi dan seluruh jajaran terkait untuk melakukan pengawasan apabila ada ketidak sesuaian dari rekontruksi pembangunan jalan tersebut. Mengingat, Perbekel, Bendesa Adat dan jajaran terkait adalah kepanjangan Tangan Bupati di Desa yang berhak mengawasi pembangunan ini.

“Desa yang saya cita-citakan adalah Desa yang berdikari, Desa yang Mandiri dan Desa yang Presisi, berdaulat di bidang politik, berdikari  di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya sesuai ajaran Tri Sakti Bung Karno,” imbuhnya.

Perbekel Desa Pesagi I Made Sudana pada kesempatan itu mengucapkan banyak terimakasih atas pembangunan jalan Rejasa-Pesagi ini karena ini merupakan jalan yang diidam-idamkan dari masyarakat Rejasa dan Pesagi. “Astungkara ekonomi akan lebih lancar. Kedepannya bukan jalan ini saja, kami juga mempunyai jalan rusak lainnya,” ucap Perbekel Desa Pesagi.

Senada dengan  Perbekel Pesagi, Bendesa Adat Cangkup I Wayan Wirsaja, juga mengucapkan terimakasih atas pembangunan jalan ini. “Gorong-gorongnya (Got) juga sudah bagus, kedepannya akses ekonomi akan lebih lancar. Kalau sudah transportasinya lancar maka semuanya akan lancar. Sekali lagi terima kasih atas perhatian Bapak Bupati terhadap Desa Pesagi, Desa Adat Cangkup dan sekitarnya,” imbuh Bendesa Adat Cangkup. @humastabana