- Advertisement -
Beranda blog Halaman 670

Hari Ini, Terkonfirnasi Covid-19 Tercatat 139 orang di Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Perkembangan Pandemi Covid-19 di Provinsi Bali per hari ini tercatat ada pertambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 139 orang (121 orang melalui Transmisi Lokal dan 18 PPDN),sembuh sebanyak 227 orang, dan 8 orang Meninggal Dunia.

Jumlah kasus secara kumulatif tercatat Terkonfirmasi Positif 30.425 orang,Sembuh 26.780 orang (88,02%), dan Meninggal Dunia 809 orang (2,66%) dan Kasus Aktif per hari ini menjadi 2.836 orang (9,32%).

Mengawali 2021, Gubernur Bali kembali mengeluarkan Surat Edaran Nomor 03 Tahun 2021 pada tanggal 08 Februari 2021, tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Desa/Kelurahan di Kabupaten/Kota se-Bali ditentukan berdasarkan peta zonasi Covid-19 tingkat Desa/ Kelurahan yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota se-Bali dengan mempedomani Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2021, berlaku mulai tanggal 09 s/d 22 Februari 2021.

SE yang mengatur tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), juga menekankan kembali PERGUB No. 46 Tahun 2020, yang mengatur tentang Sanksi Administratif bagi pelanggar Protokol Kesehatan. Besaran denda yg diterapkan adalah Rp. 100.000,- bagi perorangan, dan Rp. 1.000.000,- bagi pelaku usaha dan tempat fasilitas umum lainnya.

Dukungan sepenuh hati dari masyarakat tentunya sangat dibutuhkan untuk memutus penyebaran Covid-19 yang semakin masif di tahun 2021 ini. Tetap disiplin melaksanakan Protokol Kesehatan kapanpun dan dimanapun.

Berniat Memasang Alat Penguat Sinyal, Warga Desa Belimbing Tersengat Listrik

TABANAN – Pantaubali.com – Berniat memasang alat penguat sinyal salah seorang warga Banjar Dinas Suradadi,Desa Belimbing,Kecamatan Pupuan,Kabupaten Tabanan berinisial PBH(36) tersengat listrik tegangan tinggi,Sabtu,(13/2).Akbitnya korban terpental yang akhirbya meregang nyawa.

Terkait hal tersebut seijin Kapolres Tabanan, Kasubbag Humas Polres Tabanan Iptu I Nyoman Subagia,dalam keterangan Persnya menerangkan kronologis kejadian,Sabtu,(13/2) kurang lebih Pukul 16.00 Korban bersama keponakannya memasang alat penguat sinyal menggunakan pipa besi 1.5 dim dengan panjang kurang lebih 10 m.

Kemudian pipa tersebut mengenai kabel induk tegangan tinggi sehingga, menyebabkan ledakan.Menyebabkan korban terpental hingga tidak sadarkan diri.

“Keponakan korban mengalami luka-luka kemudian mendengar suara ledakan keluarga istri korban dan anak korban keluar melihat korban tidak sadarkan diri. Lalu membawa korban dan keponakan korban didampingi istri korban ke puskesmas Selemadeg menggunakan mobil yang dikendarai salah satu saksi ke puskesmas Selemadeg,” bebernya.

Sesampainya di Puskesmas Selemadeg langsung diberikan penanganan oleh anggota Puskesmas dan dari keterangan dokter Puskesmas bahwa,korban sudah meninggal dunia.

“Korban meninggalkan 1 orang istri dan 2 orang anak,pertama berumur 12 tahun dan 11 tahun,” sebutnya.

Subagia menambahkan,diketahui korban,menjabat sebagai Kasubnit Unitdik I Polresta Denpasar.

Merujuk Instruksi Mendagri, Gubernur Bali Minta Bendesa Adat Jalankan PPKM Berbasis Mikro

DENPASAR – Pantaubali.com – Berdasarkan pertimbangan semakin meningkatnya jumlah Covid-19 di Indonesia, maka pemerintah pusat mengeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 03 Tahun 2021 tentang PPKM Berbasis Mikro dan Pembentukan Posko Penanganan Covid-19 di tingkat desa atau kelurahan.

Terkait hal tersebut Gubernur Bali Wayan Koster bersama bupati/wali kota se-Bali telah mengambil kebijakan terkait instruksi tersebut, yaitu memutuskan pelaksanaan PPKM dilakukan di semua kabupaten/kota serta di semua desa/kelurahan di Bali.

Untuk itu, kepada seluruh kepala desa atau perbekel, bendesa adat dan lurah se-Bali, Gubernur Koster meminta secepatnya dapat menyamakan persepsi dan saling bergotong royong dalam menindaklanjuti Instruksi Mendagri tersebut.

Dalam Rapat Koordinasi Pelaksaan PPKM Berbasis Desa/Kelurahan Provinsi Bali dengan para perbekel, bendesa adat dan lurah se-Bali yang digelar melalui daring atau zoom meeting dari Jayasabha Denpasar,Minggu (14/2).Beberapa kebijakan dalam pelaksanaan PPKM Berskala Mikro kali ini, membentuk Satgas Gotong Royong Covid-19 berbasis desa adat. Hal ini dilakukan mengingat desa/kelurahan mempunyai perananan sangat strategis dalam penanganan pandemi Covid-19.

“Sebelumnya pada 2020, Satgas Gotong Royong berbasis desa adat kita juga telah melakukan tugasnya dengan sangat baik dan mampu menekan angka kenaikan kasus yang signifikan, dan hal tersebut mendapat apresiasi dari Bapak Presiden. Untuk itu, mari sekarang kita lanjutkan kembali agar kasus Covid-19 di Bali dapat kita tekan,” ujarnya.

Bahwa susunan Satgas terdiri atas unsur Pembina yaitu Babinsa dan Bhabinkamtibmas, atau unsur lain yang ada di desa/desa adat, kemudian Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Koordinator Bidang.Satgas memiliki beberapa tugas, di antaranya, secara niskala yaitu, nunas ica kepada Ida Bhatara Sasuhunan di Pura Kahyangan Tiga sesuai dengan dresta desa adat setempat.

Sedangkan secara sekala, bertugas melaksanakan sosialisasi dan edukasi dengan mengarahkan warga agar melakukan pola hidup sehat dan bebas Covid-19 dengan menerapkan 6M; yakni Memakai masker standar dengan benar, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Mengurangi bepergian, Meningkatkan imun dan Mentaati aturan, serta mendukung petugas kesehatan dalam melakukan 3T (Tracing, Testing dan Treatment).

“Saya juga minta agar para anggota Satgas membangun rasa gotong royong sesama krama desa adat/warga desa/kelurahan. Selain itu juga dapat menghimpun bantuan dari masyarakat yang mampu, baik berupa punia maupun lainnya untuk didistribusikan kepada masyarakat setempat yang membutuhan bantuan.Namun, di sini saya tegaskan. Pemberian bantuan ini bukan kewajiban masyarakat atau membebani masyarakat, melainkan bersifat sukarela.Yang berkewajiban adalah pemerintah,” katanya.

Sedangkan sumber pendanaan dari kegiatan yang dilakukan oleh Satgas tersebut, bersumber dari Dana Desa dan dapat didukung dari sumber pendapatan desa lainnya melalui APBDes; Dana Kelurahan melalui APBD kabupan/kota; Dana Desa Adat melalui APB Desa Adat dan atau sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

“Saya tekankan penggunaan dana tersebut harus transparan, akuntabel dan bebas dari korupsi serta digunakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pertanggungjawaban pengunaan biaya tersebut harus disesuaikan dengan sumber pendanaan, sehingga dana yang dikeluarkan dapat dipertanggungjawabkan dengan benar,” ucap Gubernur Koster,” paparnya.

Koster berharap pembentukan Satgas dapat direlisasikan dengan cepat, sehingga angka kasus Covid-19 di Bali dapat ditekan dengan baik, dan yang berhubungan dengan pertanggungjawaban dana tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari.

“Mari kita bekerja secara proaktif dan aktif serta selalu bekerja dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan local Bali. Mari kita Sagilik-Saguluk, Salunglung-Sabayantaka, Paras-Paros, Sarpana Ya, kita harus kompak, semangat bergotong royong dengan tertib, disiplin dan penuh rasa tanggung jawab sesuai arahan dan kebijakan dari pemerintah,” pungkasnya.

Pandemi Covid-19, Gubernur Bali Ajak Pelaku Pariwisata Tetap Optimis

DENPASAR – Pantabali.com – Gubernur Bali Wayan Koster mengajak para pelaku pariwisata Bali untuk tetap optimis, semangat dan tidak larut dalam kesedihan berkepanjangan menyikapi pandemi Covid-19 yang berdampak sangat signifikan terhadap dunia pariwisata.

Harapan tersebut disampaikan Gubernur Koster dalam arahannya saat memberikan sambutan dalam acara Pengukuhan Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badan Pimpinan Daerah (BPD) Provinsi Bali Periode 2020-2025 yang diselenggarakan di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar pada Kamis (11/2).

Lebih jauh, Gubernur Koster menyampaikan bahwasannya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali berkomitmen tinggi dalam membangun kepariwisataan berbasis budaya berlandaskan kearifan lokal. Keberadaan parwisata tidak dapat dipungkiri secara konkret dan nyata telah memberi dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu, sektor pariwisata terus dibangun secara serius disesuaikan dengan potensi alam, budaya yang dimiliki setiap daerah. Pariwisata yang dibangun dengan baik dan dikelola dengan baik akan berdampak ganda. Tidak hanya bagi kesejahteraan pelaku pariwisata tetapi juga menjadi sumber penghasilan daerah melalui pajak hotel dan restoran (PHR).

“Namun harus disadari juga, pariwisata sangat sensitif, sangat rentan akan gangguan seperti adanya bencana alam dan virus seperti saat ini. Dalam situasi ini, saya berharap para pelaku pariwisata jangan kehilangan semangat, harus tetap optimis. Jangan terbawa arus kesedihan dan keterpurukan. Momentum ini kita gunakan untuk melakukan konsolidasi,mulat sarira untuk membangun pariwisata yang lebih kuat, “ ajaknya.

Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini juga menyampaikan bahwa pemerintah tidak tinggal diam dan terus berupaya mencari jalan untuk membantu para pelaku pariwisata. Seperti dengan penyaluran hibah pariwisata, penyaluran bantuan bagi tenaga kerja, pengajuan pinjaman lunak hingga penyusunan skema pemulihan pariwisata.

“Kita tata kembali pariwisata kita. Begitu pandemi berakhir, kita sudah siap dengan tatanan baru, sistem baru dan spirit baru untuk pariwisata yang lebih baik,” ujarnya.

“Kita harus bersabar dulu di tengah pandemi ini. Kita siapkan tata kelola kepariwisataan yang lebih baik, yang berbasis budaya, berkualitas dan berdampak secara ekonomi dari hulu ke hilir. Kita mundur lima langkah ke belakang, tetapi nanti pariwisata kita setelah pandemi harus maju sepuluh langkah ke depan,”imbuhnya.

Sementara itu, Ketua BPD PHRI Bali yang baru saja dikukuhkan yang juga Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Gubernur Bali beserta jajaannya yang memberi perhatian tinggi kepada sektor pariwisata.Berbagai kebijakan kepariwisatan, baik dalam bentuk peraturan gubernur (Pergub) maupun peraturan daerah (Perda) telah diregulasikan guna membangun sektor pariwisata.

Sehingga nantinya, baik sektor pariwisata, budaya dan pertanian akan dapat berjalan harmonis dalam bingkai Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Pengukuhan Pengurus PHRI BPD Provinsi Bali periode 2020-2025 yang berlangsung secara sederhana dengan penerapan protokol kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19 secara ketat ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali Sugawa Kory, Sekjen BPP PHRI, Ketua GIPI Bali, Dirut BPD Bali, Ketua DPC PHRI kabupaten/kota se-Bali serta stakeholder kepariwisataan lainnya. Pengurus PHDI BPD Provinsi Bali dikukuhan langsung oleh Ketua Umum BPP PHRI, Haryadi B. Sukamdani yang ditandai dengan penyematan pin dan penyerahan bendera pataka PHRI.

Wagub Bali, Apresiasi Penelitian Penyusunan Purana Pura Dasar Bhuana Gelgel

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengapresiasi kegiatan penelitian Universitas Warmadewa yang dipimpin Arkeolog Dr. Anak Agung Gede Raka, M.Si yang akan dijadikan dasar penyusunan buku, purana dan prasasti tentang keberadaan Pura Dasar Bhuana Gelgel, Kabupaten Klungkung. Hal itu disampaikannya saat menghadiri Forum Group Discussion (FGD) hasil penelitian Unwar yang dilaksanakan di Wantilan Pura Dasar Bhuana Gelgel bertepatan dengan Rahina Tumpak Landep,Sabtu (13/2).

Wagub Cok Ace menilai, apa yang dilaksanakan peneliti Unwar ini sangat bermanfaat. Karena melalui penelitian ini nantinya akan dihasilkan dokumen penting berupa buku, purana dan prasasti yang akan menjadi pedoman dan memberi informasi bagi generasi berikutnya.

Lebih jauh ia menyampaikan bahwa keberadaan Pura Dasar Bhuana memiliki makna yang sangat penting dan strategis bagi Umat Hindu di Pulau Dewata. Ia menyebut, keberadaan pelinggih di areal Pura Dasar Bhuana mencerminkan konsep penyatuan Krama Bali. “Ada pelinggih untuk semeton Brahmana, Satria, Pande dan Pasek. Sangat lengkap, ini konsep yang luar biasa yang diwariskan leluhur kita,” ujarnya.

Selain keberadaan pelinggih yang mencerminkan penyatuan umat, secara geografis pura ini juga berlokasi di sentral Pulau Bali.

“Ida Lelangit memilih Gelgel sebagai lokasi pura pastinya berdasarkan pertimbangan khusus. Kenapa bukan di Tabanan, Jembrana, Bangli atau wilayah lain?. Karena kalau kita analisa dan tarik garis lurus, Gelgel ini posisinya di tengah-tengah Pulau Bali, ” imbuhnya sembari menyebut pura ini sebagai cerminan Hyang Panca Dewata, menyatukan lima penjuru mata angin. Penglingsir Puri Ubud ini menambahkan posisi Gelgel sebagai sentral Pulau Bali juga menjadi pertimbangan pemprov dalam menentukan lokasi pembangunan Pusat Kebudayaan Bali.

“Pelan-pelan kita tata agar keberadaan tempat bersejarah ini dapat memberi manfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar khususnya dan krama Bali umumnya,” pungkasnya.

Sambutan positif atas kegiatan penelitian ini juga disampaikan Ketua Paiketan Puri Puri Sejebag Bali (P3SB) Ida Dalem Semara Putra. Ia berpendapat, penyusunan purana merupakan hal yang sangat penting karena dapat memberi gambaran tentang keberadaan sebuah pura. Ida Dalem Semara Putra berharap, hasil penelitian yang dilakukan Tim Peneliti Unwar bisa menjadi pedoman bagi mereka yang ingin mengetahui tentang Pura Dasar Bhuana Gelgel.

Sementara itu, Prof. I Made Suwitra selaku pemandu dalam acara FGD menyampaikan bahwa penelitian ini merupakan implementasi hibah dari Unwar. Penelitian dilaksanakan selama tiga tahun yang dibagi dalam tiga tahapan.

“Tahun pertama kita target menghasilkan sebuah laporan atau buku, tahun kedua purana dan tahun ketiga berupa prasasti,” bebernya.

Ia menambahkan, FGD yang dilaksanakan kali ini bertujuan menghimpun masukan untuk menyempurnakan hasil penelitian sebelum nantinya dicetak menjadi buku. Sedangkan Arkeolog Unwar Anak Agung Gede Raka yang berhalangan hadir secara langsung memaparkan secara singkat hasil penelitiannya tentang keberadaan Pura Dasar Bhuana Gelgel secara virtual. Berbagai masukan yang diberikan melalui FGD sudah ia catat untuk dijadikan dasar penyempurnaan dalam penyusunan buku, purana dan prasasti. Kegiatan FGD diawali dengan persembahyangan di Pura Dasar Bhuana Gelgel.

Pengunjung Menurun,Jasa Foto Mengeluh di Ulun Danu

TABANAN – Pantaubali.com -Belum terlihat tanda-tanda penurunan jumlah kasus Covid-19 sampai saat ini.Ahirnya semakin berimbas pada jasa usaha pelaku usaha kecil.

Seperti salah satunya berdapak kepara jasa foto di Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan,Desa Candi Kuning,Kabupaten Tabanan seiring menurunya jumlah kunjungan ke objek wisata tersebut.Akhirnya memberi imbas pada ikut menurunnya jumlah pendapatan jasa foto sebesar 75 persen,itu disampaikan salah satu jasa foto di objek wisata tersebut,Pak Made saat disambangi ditengah aktifitasnya menawarkan jasa foto kepara pengunjung belum lama ini.

“Sebelum Pandemi,bisa memotret wisatawan (Orang) dengan cetakan sebanyak 20 lembar foto perhari,sekarang bisa dibawah 5 lembar saja.Yang biasanya sekali jepret atau perlembarnya dibayar 20 ribuan oleh para pengunjung,” jelasnya.

Dengan sepinya jumlah kunjungan tersebut,akhirnya di waktu luang beberapa group jasa foto melakukan pembagian waktu mangkal.Saat tidak mangkal,beberapa anggota akhirnya melakukan aktifitas berkebun agar mampu sedikit menutup pemasukan harian.

“Ada 19 orang total anggota disini,dari jumlah tersebut 80 persen melakukan aktifitas berkebun.Ya, agar bisa menutup biaya makan sehari-hari saja.Karena, dalam kondisi saat ini kami saling berbagi waktu mangkal, 3 hari sekali dengan jumlah anggota perhari sebanyak 6 orang,” ujarnya.

Meskipun melakukan aktifitas berkebun diwaktu sengang tersebut masih juga belum bisa menutup kebutuhan hidup sepenuhnya.Karena, penyerapan di sektor pariwisata saat ini juga telah menurun sangat drastis.

“Meskipun demikian kondisinya para anggota tetap semangat untuk menawarkan jasa foto seperti biasa kepada para pengunjung seandainya ada kesini (Ulun Danu),” pungkasnya.

Ini,Perkembangan Terkonfirmasi Covid-19 Hari ini di Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Perkembangan Pandemi Covid-19 di Provinsi Bali per hari ini mencatat pertambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 312 orang (275 orang melalui Transmisi Lokal dan 35 PPDN dan 2 PPLN),sembuh sebanyak 317 orang, dan 8 orang Meninggal Dunia.

Sedangkan jumlah kasus secara kumulatif untuk terkonfirmasi Positif 30.130 orang,Sembuh 26.327 orang (87,38%), dan Meninggal Dunia 787 orang (2,61%) dan Kasus Aktif per hari ini menjadi 3.016 orang (10,01%).

Mengawali tahun 2021, Gubernur Bali kembali mengeluarkan Surat Edaran Nomor 03 Tahun 2021 pada tanggal 08 Februari 2021, tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Desa atau Kelurahan di Kabupaten/Kota se-Bali ditentukan berdasarkan peta zonasi Covid-19 tingkat Desa/ Kelurahan yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota se-Bali dengan mempedomani Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2021, berlaku mulai tanggal 09 s/d 22 Februari 2021.

SE yang mengatur tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), juga menekankan kembali PERGUB No. 46 Tahun 2020, yang mengatur tentang Sanksi Administratif bagi pelanggar Protokol Kesehatan. Besaran denda yg diterapkan adalah Rp. 100.000,- bagi perorangan, dan Rp. 1.000.000,- bagi pelaku usaha dan tempat fasilitas umum lainnya.

Dukungan sepenuh hati dari masyarakat tentunya sangat dibutuhkan untuk memutus penyebaran Covid-19 yang semakin masif di tahun 2021 ini. Tetap disiplin melaksanakan Protokol Kesehatan kapanpun dan dimanapun.

PKM,Pengunjung Objek Wisata The Blooms Turun Drastis

TABANAN – Pantaubali.com – Penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) diterapkan Pemerintah menimbulkan beberapa respon sampai saat ini.Seperti salah satunya komentar terkait PKM dilontarkan oleh Akunting Objek wisata The Blooms Garden Banjar Batusesa,Desa Candikuning Kecamatan Baturiti,Kabupaten Tabanan,Luh Putu Rika Febri Yanti, saat ditemui di ruang kerjanya kemarin,(Jumat,(12/2) mengatakan, sejak kembali diterapkan PKM jumlah kunjungan turun drastis.Hal tersebut disebabkan karena, dari The Blooms Garden resmi dibuka pada 2019 jumlah pengunjung lumayan banyak.Selanjutnya saat Pandemi mulai merebak kunjungan sedikit menurun,sedangkan saat ini jumlah kunjungan menurun sangat tajam.

Selain itu turunya jumlah kunjungan juga disebabkan karena,sebagian besar masyarakat yang berkunjung ke The Blooms Garden dari daerah Bali saja.Maka dari itu,adanya penerapan PKM sangat dirasakan sekali.

“Ya, menurun.Mungkin dikira di daerah disini (Objek wisata The Blooms Garden) terkena PKM apa lagi ada isu diperpanjang,” ujarnya.

Dengan adanya penurunan jumlah kunjungan Dirinya menambahkan,tentu sangat berdapak pada jumlah pendapatan akhirnya yang ikut menurun semenejak PKM diterapkan.

“Penurunan pendapatan kurang lebih mencapai 50 persen,”sebutnya.

Menghadapi kondisi tersebut,tentu efisiensi sangat perlu dilakukan agar oprasional tetap mampu berjalan.Selain itu,karyawan tetap bisa dibekerjakan tanpa harus melakukan PHK.

“Cara yang Kami lakukan sementara ini, yaitu dengan melakukan pemotongan gaji karyawan sebesar 20 persen serta melakukan pembagian waktu kerja.Diatur dari total 45 orang karyawan yang ada disini,” jelasnya.

Febri memastikan,penerapan maupun sarana dan prasarana penunjang prokes juga telah dilakukan dan dimiliki.Selain itu,penerapan prokes secara disiplin juga telah dilakukan baik kepada karyawan maupun para pengunjung The Blooms Garden mulai dari Pandemi merebak sampai saat ini.

Ucapkan Terimakasih Kepada Orang Tua, Motifora Persembahkan Single “Meme Bapa”

BULELENG – Pantaubali.com – Meski saat ini dunia tengah dilanda pandemi Covid-19, yang membatasi getak masyarakat dalam beraktivitas, namun tidak menyurutkan Motifora Band untuk tetap berkarya. Hal ini dibuktikan dengan akan dirilisnya single “Meme Bapa” pada Minggu (14/2) nanti yang juga bertepatan dengan hari kasih sayang Valentine. Hal ini diungkapkan langsung sang vokasil Tunick kepada awak media pada Jumat (12/2) siang di Buleleng.

Menurut Tunick, lagu “Meme Bapa” ini merupakan single ke 2 (Dua) dari Motifora yang nantinya akan ada di album ke 4 band asal Desa Munduk, Banjar, Buleleng ini.

“Lagu Meme Bapa adalah single ke Dua dari Motifora yang nanti akan ada di album ke Empat kami, yang dimana sebelumnya kami sudah merilis lagu Hujan Tanpa Gulem,” jelasnya.

Dikatakan Tunick, single keduanya ini masih bernuansa melow dengan iringan musik akustik serta diiringi violin yang semakin membuat nuansa lagu ini menyayat hati para pendengarnya.

“Lagu ini bercerita tentang seseorang anak yang mengharapkan kebahagian orang tuanya dan sebuah penyesalan dimana di umurnya sekarang masih belum bisa membuat orang tuanya bahagia. Malah seakan memberikan kesedihan dari kesalahan anak itu sendiri,” terangnya.

Lebih lanjut, terkait dengan dipilihnya tanggal 14 Februari untuk perilisan lagu “Meme Bapa” ini, menurut Tunick karena bertepatan dengan Hari Kasih Sayang atau Valentine Day. Meski musik videonya baru akan dirilis tanggal 14 Februari, namun lagu “Meme Bapa” sudah bisa didengarkan di beberapa platform musik seperti Spotify, iTunes, Deexer, Anghami, iHeart Radio, Amazon Music, Pandora, Claro Musica, Tidal.

“Kenapa kami merilis lagu ini tepat hari valentine, karena selama ini kita saat moment tersebut pasti untuk pasangan atau kekasih. Nah kali ini kami ingin memberikan sesuatu untuk orang tua kami meskipun itu hanya sebuah karya,” tambahnya.

Selain itu disisi lain Ia juga ingin meminta maaf dan berterimakasih untuk kedua orang tuanya karena disaat pandemi ini semakin belum bisa membahagiakan mereka, hanya bisa memberikan doa.

Diungkapkan Tunick, lagu “Meme Bapa” ini masih di produksi oleh Def Studio, mixing dan masteringnya oleh Tu Karo (Def studio) dan musik videonya dibuay oleh Gusde Ocky dari Meneer Studio.

“Harapan kami, semoga pendengar musik Bali hatinya bisa tersentuh dengan lagu ini. Karena biasanya lagu yanh temanya seperti ini akan susah diterima, tapi kalau temanya masalah cinta untuk kekasih pasti akan cepat kena dihati mereka. Jadi, ayo cintai keluarga kalian khususnya orang tua kalian. Meski hanya lewat lagu tapi kata suksma dan ampura itu akan sangat menyentuh hati mereka,” tutupnya.

Ditengah Pandemi, DTW Ulun Danu Berharap Kucuran Bantuan Dana

TABANAN – Pantaubali.com -Guna menunjang sarana dan prasarana penunjang bagi wisatawan di Daya Tarik Wisata (DTW) tentu bantuan berupa suntikan dana sangat diperlukan.Agar mampu mengujudkan kekurangan di DTW dengan baik,itu disampaikan, Manajer Oprasional DTW Ulun Danu Beratan,Desa Candi Kuning,Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali I Wayan Mustika,Kamis,(11/2) sore kemarin.

“DTW masih menjadi daya tarik utama maka, saya sangat memohon ada perhatian dari pemerintah baik Pemerintah Kabupaten maupun Pusat.Minimal bantuan berupa Dana,jika dilihat sebelumnya memang ada dana untuk restaurant saja dari Kementerian,” sebutnya.

Jika dilihat sampai saat ini tidak dipertimbangkan oleh Pemerintah pusat,setidaknya jika bisa dijadikan pertimbangan lagi saat ini maupun kedepan.

“Malah saya Dengar Pemda Tabanan memberi bantuan ke Desa Wisata.Padahal DTW merupakan tulang pungung dan juga penyumbang PAD yang lumayan.Jadi perhatian bisa kami rasa masih kurang ke DTW. Malah bantuan dialihkan ke Desa-desa wisata.Jika bisa nantinya,dapat menyentuh ke DTW juga.Karena selama ini belum ada sama sekali,”paparnya.

Dengan adanya dana bantuan dikucurkan,setidaknya akan digunakan untuk menunjang imprastruktur,oprasional dan lain-lainya di DTW.Karena, dalam kondisi saat ini sangat sulit bagi DTW.

“Terkait dengan hal tersebut memang sempat dikomunikasikan ke Pihak Dinas pariwisata akan tetapi, untuk bersurat secara resmi mungkin akan kami lakukan di tahun ini (2021).Ya, kita coba-coba melalui surat dulu,” tutup Mustika.