- Advertisement -
Beranda blog Halaman 656

Per Hari Ini, Tercatat Terkonfirmasi Covid-19 145 orang di Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Dari data tercatat pertambahan kasus per hari ini (Sabtu,(27/3) terkonfirmasi sebanyak 145 orang atau 124 orang melalui Transmisi Lokal, 20 PPDN dan 1 PPLN,Sembuh sebanyak 125 orang, dan 5 orang Meninggal Dunia.

Jumlah kasus secara kumulatif terkonfirmasi 39.202 orang, Sembuh 36.423 orang (92,91%), dan Meninggal Dunia 1.111 orang (2,83%) dan Kasus Aktif per hari ini menjadi 1.668 orang (4,25%).

SE Nomor 07 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Desa/ Kelurahan Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali, Surat Edaran ini mulai berlaku pada hari Selasa (Anggara Pon, Warigadean), tanggal 23 Maret 2021 sampai dengan ada pemberitahuan lebih lanjut. Hal ini merupakan upaya preventif pemerintah dalam menanggulangi meluasnya penyebaran virus Covid-19 di masyarakat.

Beberapa hal yang diatur antara lain, kegiatan di restoran/rumah makan/warung dan sejenisnya untuk layanan di tempat dilaksanakan maksimal 50% dari kapasitas normal, yang semula jam operasional dibatasi sampai dengan pukul 21.00 Wita dilonggarkan dan dapat beroperasi sampai dengan pukul 22.00 Wita, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara lebih ketat.

Masyarakat juga diharapkan agar selalu Disiplin melaksanakan 6M,Memakai Masker Standar dengan benar,Menjaga Jarak, Mencuci Tangan,Mengurangi Bepergian,Meningkatkan Imun, dan Mentaati Aturan serta dihimbau untuk tidak berkerumun, dan membatasi kegiatan sosial sesuai dengan aturan yang berlaku.

Ny Putri Koster Harap BPTP Bali Terus Kembangkan Hasil Pertanian Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Ketua Tim Penggerak PKK Prov Bali Ny Putri Koster mengharapkan supaya UPT Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali terus bersinergi dengan Pemprov Bali untuk terus mengembangkan hasil pertanian Bali. Hal itu bertujuan agar hasil pertanian dan bumi asli Bali bisa tetap bersaing di pasaran. Hal tersebut disampaikannya saat meninjau dan berkunjung ke UPT BPTP di Denpasar pada Sabtu (27/3), sambil memanen buah dan sayur varietas asli Bali.

“Sebenarnya varietas tanaman kita, baik hasil bumi maupun hasil pertanian sangat bagus dan pastinya mampu bersaing. Akan tetapi, serbuan produk dari luar membuat produk kita seperti tenggelam,” demikian disampaikannya di depan Kepala UPT BPTP Prov Bali Dr drh I Made Rai Yasa MP.

Lebih lanjut, pendamping orang nomor satu di Bali ini mencontohkan bawang putih asli Bali yang biasanya ditanam di Desa Babahan, Penebel, Tabanan. Ia mengakui bawang putih asli Bali tersebut mempunyai aroma dan rasa yang khas, namun di pasaran kalah saing karena bentuknya yang kecil dan membuat masyarakat kurang begitu berminat.

“Untuk itu saya harap BPTP bisa meneliti dan mengembangkan, agar mampu bersaing dengan bawang putih dari luar,” imbuhnya.

Selain itu, ia juga berharap BPTP turut mengembangkan dan membudidayakan buah-buah lokal asli Bali yang sudah hampir punah.

“Kita mengenal banyak buah lokal Bali yang sudah semakin jarang ditemui karena diserbu oleh buah import. Kalau bisa yuk mari kita kembangkan dan budi dayakan lagi,” sebutnya seraya menambahkan itu sesuai dengan Pergub Bali no 99 tahun 2018 tentang Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali yang dikeluarkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster.

Dalam kesempatan tersebut, Ny Putri Koster juga berkesempatan meninjau kebun di perkebunan kecil milik BPTP yang dinamai Taman Agro Inovasi. Ia sangat mengapresiasi kebun tersebut yang menanam kebutuhan pokok sehari-hari seperti sayuran, tanaman bumbu serta tanaman obat.

“Ini sangat sesuai dengan program PKK yang bernama HATINYA PKK. Saya harap ke depan kita bisa terus bersinergi, sehingga PKK bisa lebih gampang mendapatkan bibit,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala UPT BPTP I Made Rai Yasa sembari berkeliling menjelaskan jika pihaknya konsen mengembangkan dan meneliti serta pembibitan tanaman-tanaman khas lokal, yang dalam hal ini tanaman lokal Bali. Menurutnya, di lahan seluas 1,3 hektare ini telah dikembangkan varietas lokal seperti jeruk Bali, tanaman obat yang biasanya digunakan untuk jamu (loloh) serta sayuran.

Mengenai hasil pertanian lokal Bali yang kurang diminati masyarakat seperti bawang putih, ia juga turut menyayangkannya, padahal Bali per tahun mengimpor sekitar 6.800 ton bawang putih. Untuk itu, ia menyatakan pihaknya tahun ini bekerja sama dengan Badan Litbang untuk mengembangkan bawang putih asli Bali.

“Kami sudah menyiapkan lahan sekitar 56 hektare yang akan dijadikan lahan percontohan untuk mengembangkan bawang putih Bali agar nantinya menjadi lebih besar sehingga makin diminati oleh masyarakat,” tandasnya.

Keberadaan UPT BPTP sendiri, menurutnya, sebelum pandemi Covid-19 sering dijadikan tempat belajar oleh anak-anak sekolah sekitar untuk mengetahui dan melihat langsung tanaman-tanaman lokal. Akan tetapi, sejak pandemi kegiatan belajar di lapangan tersebut terhenti, dan digantikan oleh masyarakat umum yang datang sekadar meminta bibit tanaman.

Pada kesempatan kali ini, Ny Putri Koster beserta jajaran juga berkesempatan memanen jeruk Bali dan sayur mayur dengan sikap antusias, dan dilanjutkan untuk kembali melihat-lihat koleksi tanaman lain yang dikembangkan BPTP Bali.

Pemkab Tabanan Serahkan LKPD T.A 2020  Kepada BPK RI Perwakilan Bali

 

TABANAN – Pantaubali.com – Sebagai upaya meningkatkan standar LKPD, Pemerintah Kabupaten Tabanan menyerahkan LKPD atau Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2020 kepada BPK RI Perwakilan Bali. Tercatat, Pemkab Tabanan telah mendapat opini WTP enam kali secara berturut-turut dari Tahun 2013-2019.

Kemudian laporan ikthisar hasil pemeriksaan tersebut diterima langsung oleh Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE,MM, dari Kepala BPK RI Perwakilan Daerah Bali Sri Haryoso Suliyanto dalam kegiatan Penyerahan LKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota yang dilaksanakan di aula Kantor BPK RI Perwakilan Bali, Denpasar, Jumat (26/3).

Selain Pemkab Tabanan, Pemerintah Provinsi Bali dan delapan Kabupaten/Kota lainya juga menyerahkan LKPD Tahun Anggaran 2020 untuk diperiksa. Kepala BPK RI Perwakilan Daerah Bali Sri Haryoso Suliyanto dalam sambutannya menyampaikan, secara umum ada catatan-catatan dan temuan dalam LKPD tersebut, namun hal itu masih sebatas wajar.

Lanjut Suliyanto, untuk itu BPK RI Perwakilan Bali memberikan Opini WTP kepada Pemprov Bali dan 9 Kabupaten/Kota se-Bali tergantung dari LKPD tersebut. Pemeriksaan dilaksanakan dengan memperhatikan kesesuaian Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturanperundang-undangan, dan efektifitas sistem pengendalian intem.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang BPK, BPK RI berhak melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, kemudian untuk memberikan opini atas Kewajaran Laporan Keuangan Pemerintah Daerah tersebut, guna melindungi segenap bangsa Indonesiamencerdaskan kehidupan bangsa danmelaksanakan ketertiban dunia melalui pelaksanaanmandat pemeriksaan.

“Jika kita cermati bersama, pada akhinya arah kebijakan dan program pemerintah provinsi Bali yang akan dilaksanakan selaras pula dengan visi BPK yaitu untuk Mencapai tujuan Negara. Kalau kitamemperhatikan capaian opini yang telah diperoleh oleh pemerintah Daerah di wilayah provinsi Bali, rata-rata sudah mempreroleh WTP diatas lima kali.

Ia mengungkapkan, secara Nasional BPK telah berhasil mendorong perolehan opini WTP pada Pemerintah Daerah yang mencapai 90% untuk LKPDTA 2019, maka seharusnya BPK dapat pula mendorong peningkatan kinerja program-programpemerintah daerah yang menyejahterakan masyarakat melalui pemberian rekomendasi yangbermanfaat untuk LKPD T.A 2020.

Untuk memberikan rekomendasi yang dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, BPK selain melaksanakan pemeriksaan LKPD jugasecara bersamaan melaksanakan pemeriksaan dengan menekankan pada kinerja aspek tertentu. Dengan menambah pemeriksaan kinerja insfrastruktur.

Dan Ia berharap, Pemerintah daerah selain fokus pada pencapaian opini WTP, juga terdorong untuk mengelola sumber daya yang dimiliki secara optimal dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan memprioritaskanpada program-program yang dibutuhkan masyarakat, melalui penyajian analisis APBD yang dikaitkan dengan pencapaian indikator ekonomi makro.

Hal itu dikatakannya akan mempermudah bagi pengguna laporan dalam memahamipermasalahan dan tingkat keberhasilan pencapaiankesejahteraan masyarakat. Masyarakat dapatmengetahui upaya pemerintah daerah dalammewujudkan kesejahteraan masyarakat, melaluipemeriksaan dengan pendekatan LFAR yangmemadukan pemeriksaan keuangan denganpemeriksaan kinerja berdasarkan hasil pemantauan. @humastabanan

Ny Putri Koster Ajak Kampanyekan Kecintaan pada Makanan Tradisional dari Bahan Pangan Lokal

DENPASAR – Pantaubali.com – Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Koster berkesempatan untuk menghadiri acara Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal dan Penyerahan Bantuan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) pada Kelompok Wanita Tani se-Bali, yang bertempat di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali-Denpasar pada Jumat (26/3).

Dalam sambutannya, Ny Putri Koster mengatakan bahwa Dinas Pertanian memiliki program P2L yang digerakkan oleh Kelompok Wanita Tani, sedangkan dalam PKK terdapat program Halaman Asri, Teratur, Indah dan Nyaman (HatiNya) PKK yang bertujuan untuk gerakan masyarakat dalam memanfaatkan halaman di sekitarnya. Agar kedua program tersebut dapat berjalan secara berkesinambungan, maka Ny Putri Koster minta agar kedua program tersebut disinergikan.

“Tujuan dari program ini sebenarnya searah, P2L untuk pangan dan Hatinya PKK untuk pemanfaatan pekarangan rumah, jadi supaya program tidak berjalan sendiri-sendiri, maka menurut hemat saya anggota P2L diambil dari Dasa Wisma PKK dan dalam menjalankan program Hatinya PKK maupun P2L dapat berkoordinasi dengan Ketua PKK yang ada di desa-desa. Jadi semua program dapat tersinergi dengan baik dan berkesinambungan,” ujar Ny Putri Koster.

Lebih lanjut, Ny Putri Koster juga menyambut baik dan mengapresiasi acara Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal dan Penyerahan Bantuan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) tahun 2021 ini, oleh karena dimaksudkan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya diversifikasi pangan dan Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Dengan demikian, pada saatnya masyarakat akan dapat menurunkan ketergantungan konsumsi beras dan meningkatkan konsumsi pangan lokal sumber karbohidrat lainnya. Sasaran lain dari gerakan ini juga diharapkan meningkatkan pelaku UMKM pangan lokal.

“Adanya perubahan gaya hidup, perubahan sosial budaya, perkembangan ekonomi dalam kehidupan masyarakat, antara lain menyebabkan semakin digemarinya makanan-makanan asing dari luar negeri dan makanan siap saji sehingga kegemaran terhadap makanan tradisional semakin luntur. Oleh sebab itu, tugas kita bersama untuk terus mengkampanyekan agar kecintaan terhadap makanan tradisional dari bahan pangan lokal yang ketersediaannya cukup berlimpah dapat terus ditumbuhkan,” imbuhnya.

Mencermati kondisi tersebut, maka Ny Putri Koster sangat mendukung setiap usaha yang dilakukan oleh seluruh stakeholder, khususnya perangkat daerah yang terkait dan Kelompok Wanita Tani dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota, yang telah memberikan kontribusi yang cukup besar, melalui program-program nyata dalam upaya mengajak masyarakat, untuk mengatasi permasalahan pangan dan meningkatkan kualitas gizi keluarga melalui diversifikasi pangan dan pemanfaatan pekarangan dengan menanam tananaman yang diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari. Ny Putri Koster juga mengajak masyarakat untuk mengubah pola konsumsi pangan dari ketergantungan kepada beras dan terigu, menjadi mengkonsumsi beranekaragam sumber pangan sesuai potensi wilayah dengan tetap memperhatikan prinsip Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA).

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana dalam laporannya menyampaikan bahwa tema penyelenggaraan kegiatan Tahun 2021 yakni ‘Sehat dengan Pangan Lokal’. Ia juga mengungkapkan bahwa penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan ketergantungan konsumsi beras dan meningkatkan konsumsi pangan lokal sumber karbohidrat lainnya; serta menumbuhkan minat Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai penyedia kebutuhan sehari- hari dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan masing-masing.

Wisnuardhana juga menyampaikan bahwa dalam kesempatan itu akan diserahkan bantuan berupa transfer dana yang akan diberikan tahun 2021 ini yaitu: kepada 100 kelompok penumbuhan P2L ā Rp. 50.000.000, kepada 34 kelompok tahap pengembangan Rp 15.000.000 sehingga total dana P2L yang diserahkan sebesar Rp 5.510.000.000.

Lebih jauh Wisnuardhana juga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan selama 1 (satu) heri pada tanggal 26 Maret 2021di Kanator Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali yang diikuti oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) dari masing-masing kabupaten/kota se-Bali. Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal dan Penyerahan Bantuan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dilakukan dengan menggelar menu berupa olahan pangan non beras dari bahan lokal yang nantinya akan dicicipi pada pelaksanaan gerakan serta penyerahan bantuan kepada kelompok wanita tani (KWT) di seluruh Kabupaten/Kota se- Bali.

Untuk itu, ia berharap pelaksanaan kegiatan tersebut dapat meningkatkan minat masyarakat mengkonsumsi pangan lokal non-beras dan meningkatkan minat kelompok wanita tani untuk lebih giat menanam tanaman untuk kebutuhan sehari-hari di pekarangan rumah.

Pemahaman Masyarakat Dinilai Rendah Terhadap Narkotika

TABANAN – Pantaubali.com – Pemahaman sebagian besar masyarakat terhadap obat terlarang Narkotika secara detail dirasa masih rendah.Padahal hal tersebut sangat penting dalam upaya menangkal maupun menekan peredaran dan penyalah gunaan barang haram tersebut ke tengah-tengah masyarakat.

Kondisi tersebut dirasa juga terjadi di Kabupaten Tabanan, menurut Koordinator (KIPAN) Tabanan I Putu Arya Wiguna,Jumat,(26/3) di Tabanan mengatakan,masih rendah pemahaman masyarakat di Tabanan.Hal tersebut terlihat dari hasil social experiment sempat dilakukan belum lama ini di Tananan.

“Dari social experiment yang sempat kami lakukan hasilnya tidak semua mengetahui apa Narkotika tersebut secara detail.Bisa dikatakan, 50 persen masyarakat tidak dapat menjawabnya.Paling hanya 20 sampai 30 persen pengetahuan mereka (masyarakat) terhadap Narkotika tersebut,” jelasnya.

Dirinya mencontohkan, dari pertanyaan sempat dilontarkan ke masyarakat hampir sebagian menjawab narkotika adalah obat berbahaya,hanya sebatas itu saja.Selanjutnya terkait jenis-jenis Narkotika juga hanya segelintir orang dapat menjawabnya.

“Secara umum saja diketahui jenisnya seperti, ada jenis Ganja, Sabu-sabu dan Ekstasi.Padahal sangat bayak jenisnya karena Narkotika memiliki golongan mulai satu sampai empat,” ujarnya.

Pemahaman seputar Narkotika sangat penting diketahui masyarakat khususnya oleh orang tua agar kedepan dapat melindungi generasi penerus bangsa ini.

Maka penting memiliki pemahaman lebih detail terkait apa Narkorika tersebut.Mulai dari,jenis serta apa dampak negatif ditumpulkan jika sampai generasi penerus memakainya.Dirinya menambahkan,penting bagi kader-kader (KIPAN) juga agar dapat turun secara langsung dalam upaya mengingkatkan masyarakat khususnya orang tua dan anak agar mampu saling membentengi diri nantinya.

“Pemuda Anti Narkoba sebagai garda terdepan dalam pemberdayaan masyarakat demi menciptakan upaya preventif penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika tersebut,” pungkasnya.

Tindak Lanjuti Surat KPU, KPU Tabanan Ambil Formulir di 1130 Kotak Suara

TABANAN – Pantaubali.com -Dalam upaya menindak lanjuti surat Komisi Pemilihan Umum (KPU) 8 Maret 2021 Nombor 218 perihal pengambilan data untuk keperluan evaluasi pemilihan serentak tahun 2020.Maka, KPU Tabanan melakukan kegiatan pembukaan kotak suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tabanan Tahun 2020 untuk mengambil formulir model C.Daftar hadir pemilih-KWK,C.Daftar hadir pemilih pemindahan-KWK, C.Daftar hadir pemilih tambahan-KWK dan C hasil-KWK.

Di hari pertama pembukaan kotak diawali dari Kecamatan Tabanan dan Kediri dengan melibatkan kurang lebih 30 orang tenaga termasuk komisioner di KPU Tabanan.Pelaksanaan kegiatan tersebut dilaksanakan di GOR Debes,Delod Peken,Tabanan, Jumat,(26/3).

“Dalam kegiatan ini ada dua kegiatan sebenarnya yang kami lakukan dari pembukaan kotak suara ini.Pertama mengosongkan isinya kita lakukan pemilahan untuk selanjutnya kita arsipkan dan isi kotak suara kita kosongkan semuanya,” jelas Ketua KPU Kabupaten Tabanan, Ketua KPU Tabanan I Gede Putu Weda Subawa disela kegiatan tersebut.

Dalam kegiatan diperlukan nantinya untuk pemutahiran data berkelanjutan.Hal tersebut merupakan Perintah dari KPU RI bahkan ada surat edaran Nombor 218 bahwa sebelum 26 Maret 2021 kotak suara dapat dikosongkan.

“Kami ingin melaksanaka hal tersebut sekaligus melaksanakan amanat dari PKPU Nombor 35 2018.Bahwa di pasal 36 disebutkan, pengosongan kotak suara atau logistik kotak suara pemilihan Bupati dan Walikota bisa dilakukan setelah pengangkatan sumpah dan janji,” bebernya.

Akan ada beberapa data diambil mulai, formulir model C.Daftar hadir pemilih-KWK,C.Daftar hadir pemilih pemindahan-KWK, C.Daftar hadir pemilih tambahan-KWK dan C hasil-KWK.

“Tentu terkait pemutahiran data tentu nantinya akan berkelanjutan nantinya akan dilaporkan ke KPU Provinsi dan RI,” ucapnya.

Sembari dirinya menambahkan, total kotak suara akan dibuka 1130,jumlah tersebut tentu telah sesuai jumlah TPS yang ada sebelumnya.

“Secara bertahap tentu akan kita buka satupersatu kotak suaranya atau perKecamatan.Contohnya,pada hari ini dimulai dari Kecamatan Tabanan dan Kediri.Dilakukan demikian tentu dengan harapan agar tidak amburadul dalam pendataannya.Lima hari kerja kami targetkan rampung semuanya atau setiap harinya per dua Kecamatan akan kami ambil (dibuka),” tutup Subawa.

Bupati Sanjaya Perkenalkan Tanaman Sorgum Kepada Petani Tabanan

 

TABANAN – Pantaubali.com – Sebagai upaya memberdayakan ekonomi masyarakat dan mendukung program Pemerintah menuju ketahanan pangan, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya,SE,MM, menggandeng Koperasi Teknoprener dan PT Wotan, untuk memperkenalkan tanaman Sorgum sebagai alternative tanamam pangan varian baru kepada petani di Kabupaten Tabanan, karena dipandang sangat menguntungkan bagi masyarakat, khususnya Petani.

Hal itu ditunjukan Bupati Sanjaya, melalui penanaman biji Sorgum bersama Tim Ahli PT. Wotan Nuryanto dan Dandim 1619 Tabanan Toni Sri Hartanto, di halaman belakang RJ Bupati, Kamis (25/3). Turut hadir saat itu, Sekda I Gede Susila, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tabanan serta OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan.

Bupati Sanjaya berharap kebun yang ia tanam menjadi kebun edukasi, sehingga menjadi salah satu inspirasi dalam bercocok tanam bagi masyarakat, khususnya Petani di Tabanan. “Saya rasa Sorgum ini sangat cocok ditanam di Kabupaten Tabanan sebagai tanaman alternative pengganti beras. Dan Saya berniat dan berkomitmen untuk membudidayakan Sorgum ini di Tabanan,” kata Sanjaya.

Hal itu dikatakannya cukup beralasan, mengingat cukup banyak terdapat lahan-lahan yang non produktif di Tabanan dan Sorgum ini merupakan salah satu tanaman yang kegunaannya menyerupai padi. “Dan ternyata Sorgum inilah jawabannya untuk lahan non produktif di Tabanan. Nanti Saya akan turun langsung ditengah-tengah petani bersama Dinas terkait, sehingga kedepannya ketahanan pangan di Tabanan bisa tetap terjaga,” ujar Sanjaya.

Nuryanto menjelaskan, tanaman Sorgum ini merupakan tanaman biji-bijian yang mempunyai banyak kegunaan untuk pengganti pangan. “Sorgum ini kalau program pemerintah itu adalah ketahanan pangan. Pohonnya seperti jagung, ia ditanam sekali bisa panen 4 kali, kemudian umurnya pendek hanya 99 hari sampai 105 hari. Jadi Sorgum ini sangat potensi untuk pengganti pangan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, hasil dari tanaman Sorgum ini mempunyai banyak kegunaan dan manfaat. Ia juga pada kesempatan itu memperlihatkan contoh biji Sorgum, beras Sorgum, yang dijelaskannya sangat efektif untuk menurunkan gula darah. “Turunan Sorgum ini bisa menjadi beras, tepung dan makanan lainnya. Ini contohnya, ini adalah bibit, kemudian ini berasnya, ini untuk menurunkan gula darah,” ungkapnya sambil memperlihatkaan contoh biji dan beras Sorgum.

Ia juga mengatakan, kalau untuk kesejahteraan petani, Sorgum ini sangat menjanjikan. “Sorgum ini, hasilnya 1 hektar bisa 4 ton sampai 10 ton dalam waktu 105 hari. Ya ini sangat menguntungkan bagi petani, kemudian petani bisa jual buahnya, bisa jual pohonnya. Karena dengan dipotong pohonnya dia akan tumbuh lagi dalam waktu 3,5 bulan. 105 hari lagi panen lagi, gak usah tanam lagi, seperti pisang,” imbuhnya.

Ia juga menjelaskan Sorgum ini didalam perawatannya gampang sekali, karena tidak memerlukan banyak air dan bisa tumbuh di lahan-lahan non produktif. “Sorgum ini tidak memerlukan air banyak seperti sawah, sehingga lahan-lahan non produktif yang kering dia mau tumbuh. Dia hanya perlu air 14 hari pertama saja sampai dia tumbuh sampai keluar akar, kemudian 1 tahun kemudian tidak dapat air tidak apa-apa,” jelas Nuryanto. @humastabanan

Sanjaya Berencana, Manfaatkan Lahan Non Produktif Ditanam Sorgum di Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Sebagai upaya memberdayakan ekonomi masyarakat dan mendukung program Pemerintah menuju ketahanan pangan, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menggandeng Koperasi Teknoprener dan PT Wotan, untuk memperkenalkan tanaman Sorgum sebagai alternative tanamam pangan varian baru kepada petani di Kabupaten Tabanan, karena dipandang sangat menguntungkan bagi masyarakat, khususnya para Petani di Tabanan.

“Saya rasa Sorgum ini sangat cocok ditanam di Kabupaten Tabanan sebagai tanaman alternative pengganti beras. Dan Saya berniat dan berkomitmen untuk membudidayakan Sorgum ini di Tabanan,” jelasnya,Kamis (25/3) di Tabanan.

Mengingat cukup banyak terdapat lahan-lahan yang non produktif di Tabanan dan Sorgum ini merupakan salah satu tanaman yang kegunaannya menyerupai padi.

“Ternyata Sorgum inilah jawabannya untuk lahan non produktif di Tabanan. Nanti Saya akan turun langsung ditengah-tengah petani bersama Dinas terkait, sehingga kedepannya ketahanan pangan di Tabanan bisa tetap terjaga,” ujarnya.

Tim Ahli PT. Wotan Nuryanto menjelaskan, tanaman Sorgum ini merupakan tanaman biji-bijian yang mempunyai banyak kegunaan untuk pengganti pangan.

“Sorgum ini kalau program pemerintah itu adalah ketahanan pangan. Pohonnya seperti jagung, ia ditanam sekali bisa panen 4 kali, kemudian umurnya pendek hanya 99 hari sampai 105 hari. Jadi Sorgum ini sangat potensi untuk pengganti pangan,” bebernya.

Hasil dari tanaman Sorgum tersebut mempunyai banyak kegunaan dan manfaat.Beras Sorgum,sangat efektif untuk menurunkan gula darah.

“Turunan Sorgum ini bisa menjadi beras, tepung dan makanan lainnya. Ini contohnya, ini adalah bibit, kemudian ini berasnya, ini untuk menurunkan gula darah,” ungkapnya.

Kalau untuk kesejahteraan petani, Sorgum ini sangat menjanjikan.

“Sorgum ini, hasilnya 1 hektar bisa 4 ton sampai 10 ton dalam waktu 105 hari. Ya ini sangat menguntungkan bagi petani, kemudian petani bisa jual buahnya, bisa jual pohonnya. Karena dengan dipotong pohonnya dia akan tumbuh lagi dalam waktu 3,5 bulan. 105 hari lagi panen lagi, gak usah tanam lagi, seperti pisang,” paparnya.

Sorgum didalam perawatannya gampang sekali, karena tidak memerlukan banyak air dan bisa tumbuh di lahan-lahan non produktif.

“Sorgum ini tidak memerlukan air banyak seperti sawah, sehingga lahan-lahan non produktif yang kering dia mau tumbuh. Dia hanya perlu air 14 hari pertama saja sampai dia tumbuh sampai keluar akar, kemudian 1 tahun kemudian tidak dapat air tidak apa-apa,” tutupnya.

Sikapi Maraknya Konten Medsos Tak Ramah Anak, KPPAD Gandeng MDA dan KPID Bali

DENPASAR – Pantaubali.com – Menyikapi makin maraknya konten di media sosial yang melibatkan anak-anak dan materinya tak ramah serta tak layak untuk mereka, Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali membangun sinergi dengan Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali. Ketiga lembaga ini sepakat untuk melakukan langkah guna meminimalisir dampak negatif media sosial terhadap perkembangan anak. Kesepakatan itu tertuang dalam nota kesepahaman (MOU) yang ditandatangani pimpinan tiga lembaga di Ruang Pertemuan Kantor MDA Bali, Kamis (25/3).

Ketua KPPAD Bali Anak Agung Sagung Ani Asmoro menyampaikan, penandatanganan MOU oleh tiga lembaga ini dilatarbelakangi rasa khawatirnya terhadap perkembangan media sosial yang cenderung tak terkontrol belakangan ini. Banyak konten di media sosial yang menggunakan anak-anak sebagai model atau pelakon dan materi yang ditampilkan tak ramah dan tidak layak bagi anak-anak.

Fenomena ini menurutnya sangat merugikan anak-anak karena mereka menjadi korban eksploitasi dan kekerasan. Ani Asmoro menilai hal ini sebagai persoalan serius yang harus disikapi oleh semua pihak. Ia berharap MOU yang diteken tiga lembaga ini dapat memperkuat sinergi untuk melakukan edukasi dan melindungi anak-anak dari dampak negatif konten media sosial.

Langkah KPPAD mendapat dukungan dari Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra yang hadir mawakili gubernur. Ia menyebut, penandatanganan MOU ini sebagai momen yang penting di tengah beratnya tantangan yang dihadapi dalam upaya memerangi tindak kekerasan dan eksploitasi terhadap perempuan dan anak. Ditambahkan olehnya, keberadaan media sosial belakangan banyak menimbulkan dampak negatif dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu, ia mengingatkan masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

“Mari kita jadikan sinergi tiga lembaga ini sebagai momentum menertibkan penggunaan media sosial. Kita berharap media sosial menjadi media edukasi, informatif dan mendidik,” imbuhnya.

Apresiasi terhadap penandatanganan MOU ini juga disampaikan Bendesa Agung MDA Provinsi Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet, Ketua KPID I Made Sunarsa dan Ketua Komisi IV DPRD Bali Gusti Putu Budiarta. Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet mengungkap, pada satu sisi kehadiran media sosial memberi banyak kemudahan bagi penggunanya.

“Namun belakangan saya malah berpikir, jangan-jangan bahayanya jauh lebih besar jika dibandingkan manfaatnya,” cetusnya sembari menyebut media sosial banyak menyajikan hal-hal yang bersifat pembodohan dan adu domba. Sebagai lembaga yang menaungi seluruh krama adat di Bali, pihaknya sangat berkepentingan melindungi anak-anak dari paparan negatif konten media sosial.

Sementara itu, Ketua KPID I Made Sunarsa menyampaikan bahwa konten media sosial belum menjadi ranah lembaganya.

“Untuk sekarang ini, media sosial itu masuk dalam ranah UU ITE. Itu pun baru sebatas yang masuk tindak pidana,” sebutnya.

Ia sependapat kalau konten media sosial belakangan sudah makin meresahkan dan banyak yang mengeksploitasi adat budaya Bali. Menyikapi persoalan ini, seluruh komponen harus membangun sinergi agar memiliki nilai tawar yang kuat.

“Yang kita hadapi adalah lawan yang maha dahsyat. Para youtuber misalnya, mereka mempunyai jutaan follower,” ungkapnya.

Sebagai langkah awal, KPID Bali akan mendorong optimalisasi peran lembaga penyiaran agar lebih banyak menyiarkan tayangan yang mengedukasi. Langkah berikutnya adalah mengundang para youtuber dan penyedia layanan media sosial untuk berdiskusi.

“Kendati berat, harus ada upaya untuk meminimalisir konten negatif di media sosial,” tambahnya.

Ketua Komisi IV DPRD Bali Gusti Putu Budiarta memberi dukungan penuh terhadap sinergi tiga lembaga dalam menyikapi maraknya konten negatif di media sosial.

Per Hari Ini, Tercatat Terkonfirmasi Covid-19 Tercatat 201 di Bali

TABANAN – Pantaubali.com – Dari data pertambahan kasus per hari ini,(Kamis,(25/3) tercatat terkonfirmasi sebanyak 201 orang (170 orang melalui Transmisi Lokal, 30 PPDN dan 1 PPLN), sembuh sebanyak 135 orang, dan 6 orang meninggal Dunia.

Adapun jumlah kasus secara kumulatif terkonfirmasi 38.879 orang,Sembuh 36.146 orang (92,97%), dan Meninggal Dunia 1.100 orang (2,83%) dan Kasus Aktif per hari ini menjadi 1.633 orang (4,20%).

SE Nomor 07 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Desa/ Kelurahan Dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali, Surat Edaran ini mulai berlaku pada hari Selasa (Anggara Pon, Warigadean), tanggal 23 Maret 2021 sampai dengan ada pemberitahuan lebih lanjut. Hal ini merupakan upaya preventif pemerintah dalam menanggulangi meluasnya penyebaran virus Covid-19 di masyarakat.

Beberapa hal yang diatur antara lain, kegiatan di restoran/rumah makan/warung dan sejenisnya untuk layanan di tempat dilaksanakan maksimal 50% dari kapasitas normal, yang semula jam operasional dibatasi sampai dengan pukul 21.00 Wita dilonggarkan dan dapat beroperasi sampai dengan pukul 22.00 Wita, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara lebih ketat.

Masyarakat juga diharapkan agar selalu Disiplin melaksanakan 6M mulai dari, Memakai Masker Standar dengan benar,Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Mengurangi Bepergian,Meningkatkan Imun serta Mentaati Aturan. Selain itu dihimbau untuk tidak berkerumun, dan membatasi kegiatan sosial sesuai dengan aturan yang berlaku.