- Advertisement -
Beranda blog Halaman 449

Bersiap Hadapi Musim Hujan Pertengan November, BPBD Tabanan Petakan 2 Daerah Rawan Bencana

(Ilustrasi) Evakuasi warga yang terkena banjir di Perumahan Panorama Sanggulan, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.
(Ilustrasi) Evakuasi warga yang terkena banjir di Perumahan Panorama Sanggulan, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim hujan akan terjadi di Bali bagian tengah pada pada pertengahan bulan November ini. Termasuk di wilayah Kabupaten Tabanan.

Terkait hal tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan mengimbau masyarakat untuk bersiap menghadapi musim hujan tersebut.

Khusunya masyarakat yang tinggal di bantaran sungai agar meningkatkan kewaspadaan adanya banjir saat musim hujan dan menjaga kebersihan sekitar.

“Kami imbau kepada masyarakat untuk kesiapan mereka dalam peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan. Intinya tetap menjaga kebersihan, jangan membuang sampah ke sungai, ke selokan,” ucap Kepala BPBD Tabanan I Nyoman Srindha Giri, Kamis (9/10/2023).

Berkaca dari bencana alam yang terjadi beberapa bulan lalu, pihaknya telah memetakan daerah rawan bencana seperti banjir dan tanah longsor yang sering terjadi saat musim hujan.

“Daerah yang paling rawan terjadi bencana yakni di Kecamatan Penebel dan Kecamatan Pupuan,” ungkap Srinadha Giri.

Terkait kesiapan sarana dan prasaran untuk penanganan bencana nantinya, Srinada menyebut sudah mempersiapkannya. Namun, saat ini BPBD Tabanan memerlukan mobil skylift atau mobil potong kayu pohon perindang.

“Kami kurang satu mobil skylife. Biasanya jika perlu alat pemangkas pohon saat ada pohon tumbang kami meminta bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH),” katanya.

Pihaknya sudah mengajukan permohonan bantuan mobil skylife ini kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dengan perkiraan harga mencapai Rp3 miliar.

“Kami sudah pernah usulkan ke BNPB bulan Maret 2023. Namun, belum ada jawaban sampai sekarang,” imbuhnya. (ana)

Hilang Terseret Ombak, Turis China Ditemukan Meninggal di Pantai Petitenget

Evakuasi turis China yang ditemukan meninggal di kawasan Pantai Petitenget, Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung pada Rabu (8/11/2023) pagi.
Evakuasi turis China yang ditemukan meninggal di kawasan Pantai Petitenget, Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung pada Rabu (8/11/2023) pagi.

PANTAUBALI.COM, BADUNG  – Turis asal China bernama Jhony Xiao Fong (34) ditemukan tidak bernyawa di kawasan Pantai Petitenget, Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung pada Rabu (8/11/2023) pagi.

Sehari sebelumnya Jhony Xiao Fong hilang terseret ombak saat mandi bersama istrinya, Karina Melnychuk (30) di Pantai Batubelig, Kuta Utara, Badung.

Awalnya Xiao Fong, Karina dan temannya bernama Oksana dari Ukraina datang ke lokasi menyewa payung long cher di depan Hotel W. sekitar pukul 14.30 WITA. Ketiganya lalu makan di restoran Hotel W.

Setelah kenyang, mereka kembali ke pantai untuk mandi. Ketiganya diduga tidak tahu berada di lokasi dilarang beraktivitas di pantai yang ditandai bendera merah. Tiba-tiba saja, ombak besar datang membanting lalu menyeret mereka ke tengah laut.

Xiao Fong tenggelam setelah ditelan ombak. Sedangkan Karina dan Oksana berhasil menyelamatkan diri.

Kasi Operasi dan Siaga Bali I Wayan Suwena mengatakan, jasad korban ditemukan sekitar pukul 08.50 WITA. Saat tim SAR gabungan melakukan pencarian dengan jet sky dan melihat tubuh korban mengapung di Pantai Petitenget.

“Ditemukan meninggal dalam posisi sudah mengambang,” katanya.

Kemudian, Tim SAR lalu mengevakuasi jasad Xiao Fong menuju tepi pantai yang berjarak 100 meter. Selanjutnya jenasah korban dibawa ke RS Prof IGNG Ngoerah Sanglah. (ana)

Ketua DPRD Tabanan Menghadiri Rapat Konsolidasi Internal PDI Perjuangan

Rapat konsolidasi Internal Partai Tingkat Kabupaten/Kota yang dipimpin langsung oleh Bapak Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, I Wayan Koster, yang berlangsung di GOR Debes Tabanan, Rabu (8/11/2023).
Rapat konsolidasi Internal Partai Tingkat Kabupaten/Kota yang dipimpin langsung oleh Bapak Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, I Wayan Koster, yang berlangsung di GOR Debes Tabanan, Rabu (8/11/2023).

PATAUBALI.COM, TABANAN – Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga, S.Sos yang juga selaku pengurus DPC PDI Perjuangan Tabanan menghadiri rapat konsolidasi Internal Partai Tingkat Kabupaten/Kota yang dipimpin langsung oleh Bapak Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, I Wayan Koster, yang berlangsung di GOR Debes Tabanan, Rabu (8/11/2023).

Hadir pada saat itu Jajaran Pengurus DPD PDI Perjuangan Bali, Ketua DPP PDI Perjuangan Korwil Bali, Ketua Deperda PDIP Provinsi Bali, Turut hadir pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan beserta jajaran Ketua PAC dan pengurus, Ketua Ranting, Sayap Partai hingga Relawan PDI Perjuangan di Kabupaten Tabanan.

Dalam konsolidasi tersebut, Ketua DPD PDI Perjuang Bali Wayan Koster menyerukan kepada seluruh kader untuk terus bekerja lebih keras untuk mendapatkan hasil yang lebih baik bagi Indonesia.

Terlebih dalam memenangkan Calon Presiden yang diusung Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Apalagi kini namanya telah menggema dan ungguli charta politika Indonesia.

Dirga mengatakan, acara konsolidasi partai ini merupakan upaya untuk memperkuat soliditas dan kekompakan kader PDI Perjuangan. Dia berharap, kader PDI Perjuangan dapat bekerja sama dengan baik untuk memenangkan Pemilu 2024.

“Saya berharap acara konsolidasi partai ini dapat memperkuat soliditas dan kekompakan kader PDI Perjuangan. Mari kita bekerja sama dengan baik untuk memenangkan Pemilu kedepan dan kita harus siap menghadapi berbagai tantangan di Pemilu 2024, Mari kita bekerja keras untuk memenangkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD,” ujar Dirga. (rls)

Oknum Polisi di Jembrana Curi Sapi Milik Keluarga

Ilustrasi Pencurian Sapi (Foto: Tribunenews.com)
Ilustrasi Pencurian Sapi (Foto: Tribunenews.com)

PANTAUBALI.COM, JEMBRANA – Oknum polisi berinisial KR menjadi pelaku pencurian dua ekor sapi di Banjar Munduk Tumpeng Kelod, Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Jembrana.

Sapi yang dicuri ternyata milik keluarganya sendiri. Akibatnya, oknum polisi ini dijebloskan ke sel tahanan Polres Jembrana.

“Tetap kita tahan dan proses pidana,” kata Kapolres Jembrana AKBP Dewa Gede Juliana, Rabu (8/11/2023).

Dia menjelaskan, pelaku ditangkap di daerah Mendoyo pada Jumat (3/11/2023) lalu dan kini masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Satreskrim Polres Jembrana.

Dari penyelidikan terungkap, KR mencuri dua ekor sapi milik Ketut Tambo (60) pada 26 Oktober 2023 lalu. Terdiri satu ekor induk sapi berumur 7 tahun yang sedang hamil. Satu ekor lagi adalah sapi anakan berumur 6 bulan.

Kedua hewan peliharaan itu hilang saat diikat di kebun yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah korban.

Kepada penyidik, KR mengaku dua ekor sapi itu telah dijual seharga Rp13,5 juta. “Uangnya dipakai untuk keperluan pribadi,” imbuhnya.

Juliana menyebut KR sudah beberapa kali melakukan tindak pidana. Pelaku juga sering melakukan pelanggaran disiplin dan kode etik seperti absen dalam bertugas.

“Karena itu pemeriksaan kode etik juga dilakukan. Kami tidak akan mentolelir setiap pelanggaran anggota,” tegasnya. (ana)

Puluhan Alat Peraga Kampanye Kembali Ditertibkan Satpol PP Tabanan

Satpol PP Tabanan melakukan penertiban alat peraga kampanya berupa baliho dan spanduk di sekitar Kota Tabanan, Rabu (8/11/2023).
Satpol PP Tabanan melakukan penertiban alat peraga kampanya berupa baliho dan spanduk di sekitar Kota Tabanan, Rabu (8/11/2023).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tabanan kembali menertibkan sejumlah alat peraga kampanye (APK) yang terpasang di pinggir jalan area Kota Tabanan pada Rabu (8/11/2023).

Hasilnya sebanyak 75 baliho, 9 spanduk dan 5 bendera milik partai politik dan juga calon legislatif (caleg) berhasil ditertibkan

Kepala Satopol PP Tabanan I Gede Sukadana mengatakan, daerah yang disasar kali ini yakni seputar Jalan Nasional Denpasar Gilimanuk dari Pos Dadakan sampai Simpang Adipura. Kemudian, di Jalan Gatot Subroto, Jalan Gajah Mada hingga Jalan Pahlawan.

“Kami tertibkan alat peraga baik itu peraga sosialisasi (APS) atau kampanye (APK) yang penempatannya menyalahi aturan,” jelasnya, Rabu (8/11/2023).

Dia menjelaskan, penertiban ini sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) No 5 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat. Serta hasil komunikasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Tujuannya untuk menciptakan kelancaran pelaksanaan hajatan pesta demokrasi nantinya yang juga berbarengan dengan HUT Kota Tabanan ke-530.

“Penertiban kali ini melibatkan tim yustisi berjumlah 60 orang. Terdiri dari Satpol PP Tababan, Komisioner KPU, Bawaslu, TNI/Polri dan Bakauda,” ungkapnya.

Sukadana menyebut, untuk baliho dan spanduk yang telah ditertibkan sementara waktu akan disimpan di kantor Satpol PP.

Selanjutnya penertiban akan dilakukan kembali dengan menyasar seputaran kota dan juga jalur-jalur pariwisata.

“Sementara, alat-alat peraga ini kami tempatkan di kantor Satpol PP dan berkoordinasi agar segera diambil oleh masing-masing parpol. Dan besok kami akan melanjutkan kembali penertiban,” imbuhnya. (ana)

Satpol PP Tabanan Tertibkan Alat Peraga Kampanye Caleg

Anggota Satpol PP Tabanan saat melakukan penertiban alat peraga kampany di sekitar simpang kantor DPRD Tabanan, Banjar Sanggulan, Kediri, Tabanan, Selasa (7/11/2023).
Anggota Satpol PP Tabanan saat melakukan penertiban alat peraga kampany di sekitar simpang kantor DPRD Tabanan, Banjar Sanggulan, Kediri, Tabanan, Selasa (7/11/2023).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tabanan melakukan penertiban alat peraga kampanye (APK) di sekitar simpang kantor DPRD Tabanan, Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kediri, Selasa (7/11/2023).

Adapun APK yang ditertibkan seperti baliho dan spanduk milik partai politik dan juga calon legislatif (caleg).

“Ada sepuluh baliho dan spanduk yang diturunkan. Rinciannya delapan baliho dan dua spanduk partai,” jelas Kepala Satpol PP Tabanan I Gede Sukanada.

Dia menjelaskan, penertiban ini sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) No 5 Tahun 2023 tentang ketertiban umum, serta hasil komunikasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Pihaknya juga berkomitmen menjadikan daerah Kota Tabanan sebagai zona hijau dalam menyambut Pemilu 2024 mendatang.

Adapun kegiatan penertiban ini akan berlanjut pada Rabu (8/11/2023) besok dengan menggandeng tim yustisi, termasuk Bawaslu.

“Untuk besok, penertiban akan dilanjutkan di sepanjang simpang Dadakan, Kecamatan Kediri dan melanjutkan ke Jalan Ahmad Yani, By Pass Soekarno hingga Patung Adipura,” ungkapnya. (jas)

Sekda Adi Arnawa Buka FGD Pendidikan Anti Korupsi

Sekda Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa membuka Focus Group Discussion Pendidikan Anti Korupsi di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Selasa (7/11/2023).
Sekda Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa membuka Focus Group Discussion Pendidikan Anti Korupsi di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Selasa (7/11/2023).

PANTAUBALI.COM, MANGUPURA – Sekda Kabupaten I Wayan Adi Arnawa mewakili Bupati Badung membuka Focus Group Discussion (FGD) Pendidikan Anti Korupsi pada satuan pendidikan dasar di Kabupaten Badung, bertempat di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Selasa (7/11/2023).

Sekda Adi Arnawa menyampaikan atas nama pemerintah Kabupaten Badung, pihaknya menyambut baik kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pendidikan antikorupsi yang diselenggarakan hari ini.

“FGD ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Badung mengambil peran dalam strategi pemberantasan korupsi, terutama edukasi dan kampanye antikorupsi melalui pendidikan antikorupsi dan langkah-langkah strategis pendidikan antikorupsi yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah se-kabupaten Badung,” ujarnya.

Sekda Adi Arnawa mengungkapkan, korupsi menjadi salah satu hambatan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, pendidikan antikorupsi sejak dini pada satuan pendidikan dasar sangat penting untuk membangun kesadaran dan etika integritas sejak usia dini.

“Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah pusat untuk berusaha mengurangi terjadinya praktik korupsi di berbagai sendi masyarakat. Dengan adanya pendidikan sejak dini tentang budaya antikorupsi, nantinya anak-anak akan mengetahui dampak yang akan terjadi dan dapat merugikan negara,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan, dalam rangka mengurangi praktik korupsi, pemerintah membuat suatu lembaga yang dikenal dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Salah satu langkah KPK mensosialisasikan kepada masyarakat dengan cara represif, perbaikan sistem, serta edukasi dan kampanye kepada masyarakat.

Sementara itu, Inspektur Badung Luh Suryantini melaporkan, kegiatan FGD pendidikan antikorupsi mengetengahkan materi diantaranya Penerapan Pendidikan Antikorupsi di Sekolah, Internalisasi Nilai Integritas Pada Pendidikan Dasar, dan Peran Nilai Adat, Budaya, dan Agama Yang Mencerminkan Karakter Antikorupsi.

Adapun peserta FGD terdiri dari kepala satuan pendidikan dasar meliputi Kepala Sekolah Dasar (SD) dan Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik negeri dan swasta se-kabupaten Badung sejumlah 274 orang.

“FGD ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang menghambat penerapan pendidikan antikorupsi pada satuan pendidikan dasar di Kabupaten Badung, merumuskan langkah-langkah strategis penerapan pendidikan antikorupsi di Kabupaten Badung, merekomendasikan best practice/praktek baik dalam internalisasi nilai antikorupsi pada satuan pendidikan,” jelasnya. (rls)

Diskes Tabanan Imbau Masyarakat Waspada DBD saat Musim Peralihan

Ilustrasi nyamuk aedes Aegypti penular demam berdarah.
Ilustrasi nyamuk aedes Aegypti penular demam berdarah.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi perhatian saat masa peralihan cuaca dari musim kemarau menuju ke musim hujan, khususnya di Kabupaten Tabanan.

Kepala Dinas Kesehatan Ida Bagus Surya Wira Andi menerangkan, masyarakat harus mewaspadai penyebaran virus DBD saat musim peralihan ini mempercepat pertumbuhan vektor DBD yakni nyamuk Aedes Aegypti. Meskipun masa peralihan cuaca saat ini secara umum tidak ada peningkatan penyakit.

“Pada masa peralihan cuaca saat ini secara umum tidak ada peningkatan penyakit, untuk kasus DBD sendiri terpantau dari bulan Juli terjadi penurunan kasus,” jelasnya, Selasa (7/11/2023).

Berdasarkan data, kasus DBD sendiri terpantau dari bulan Januari sebanyak 79 kasus dan menurun sampai bulan Maret sejumlah 56 kasus. Pada bulan April peningkatan kasus DBD mulai terjadi hingga 80 kasus dan puncaknya di bulan Mei yaitu 97 kasus.

“Setelah itu pada bulan Juli mulai menurun hingga bulan September menjadi 26 kasus,” terangnya.

Ia juga menegaskan pencegahan peningkatan kasus DBD harus dilakukan bersama-sama oleh masyarakat dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan dan pemusnahan sarang nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi faktor terbesar dari penyakit ini.

“kami dari Dinas Kesehatan melalui puskesmas selalu melakukan promosi kesehatan untuk pencegahan DBD, juga melakukan foging pada kasus-kasus yang daerahnya memang memerlukan fogGing,” jelasnya.

Selanjutnya, ia menerangkan bahwa untuk menindaklanjuti penanganan DBD ini pengimbauan tetap dilakukan baik oleh petugas puskesmas dan petugas dinas kesehatan melalui petugas promosi kesehatan di media sosial maupun turun langsung ke lapangan. (jas)

Subak Cau Blayu Keluhkan Masalah Irigasi, Ini Solusi Komisi II DPRD Tabanan

Komisi II DPRD Tabanan saat melakukan kunjungan ke Desa Cau Blayu, Kecamatan Marga Tabanan.
Komisi II DPRD Tabanan saat melakukan kunjungan ke Desa Cau Blayu, Kecamatan Marga Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Komisi II DPRD Tabanan melakukan kunjungan ke Desa Cau Blayu, Kecamatan Marga Tabanan, untuk meninjau permasalahan saluran irigasi di Subak Cau Blayu, Selasa (7/11/2023).

Dalam kunjungan ini hadir Ketua Komisi II DPRD Tabanan I Wayan Lara bersama anggota Komisi II DPRD Tabanan I Made Oka Winaya serta Dinas PUPRPKP Tabanan dan Dinas Pertanian Tabanan.

Saat pertemuan, Pekaseh serta masyarakat di Subak Luwus I mengeluhkan adanya pendangkalan di terowongan Dam Temacun yang berlokasi di Desa Luwus, Kecamatan Baturiti sehingga tidak ada aliran air ke Subak Luwus I ini.

Pendangkalan ini diakibatkan sedimentasi yang menumpuk dan tidak pernah dibersihkan sejak tahun 1980-an lalu.

Bahkan, tinggi endapan sudah mencapai 1 meter, sedangkan tinggi terowongan Dam mencapai 1,5 meter dengan panjang mencapai 400 meter. Air Dam Temacun ini menjadi sumber pengairan bagi sawah yang ada di Subak Luwus dan Subak Carangsari, Badung.

Terkait permasalahan tersebut, Ketua Komisi II I Wayan Lara akan mengupayakan beberapa langkah penanganan. Termasuk melakukan audiensi dengan Bupati Tabanan bersama Pekaseh dan perwakilan masyarakat.

“Solusi jangka pendek dalam mengatasi masalah ini adalah mengeruk terowongan sehingga aliran air lancar. Nanti kami koordinasikan terkait penanganannya sebab sementar lagi akan ada musim hujan sehingga harus ditangani dengan cepat,” jelasnya.

Menurut Lara, permasalahan saluran irigasi ini memang sering terjadi di sektor pertanian. Maka dari itu, pihaknya berharap pihak terkait dalam hal ini adalah Dinas PUPRPKP dan Dinas Pertanian bisa mengambil tindakan.

“Masalah irigasi ini menjadi hal yang sangat penting di pertanian karena masalah ini sudah terjadi dari tahun ke tahun. Kami akan kawal ini sampai tuntas,” ungkapnya.

Sementara itu, Pekaseh Subak Luwus I Made Puspa mengatakan, pendangkan di terowongan Dam Temacun ini mengakibatkan areal persawahan di Subak Desa Cau Blayu tidak bisa mendapat air secara maksimal sehingga menyebabkan areal persawahan tidak produktif.

“Untuk di Desa Cau Blayu ini mungkin sekitar 100 haktare tidak bisa tanaman padi bahkan palawija karena sama sekali tidak ada aliran air selama musim kemarau dari bulan Maret 2022 lalu atau kurang lebih susah 1,5 tahun,” jelasnya. (ana)

Mahendra Jaya Ajak Seluruh Elemen Berkolaborasi dan Bersinergi dalam Pencegahan dan Penanganan TPPO

 

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Penjabat (Pj.) Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya menyampaikan bahwa berdasarkan data Bareskrim POLRI sampai dengan periode Oktober 2023, sudah terdapat 872 laporan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Indonesia dan 32 di antaranya terjadi di Bali. Hal tersebut disampaikan olehnya saat menghadiri Regional Conference the Simultaneous Movement for Combating Human Trafficking in ASEAN Countries Region, Selasa (07/11) di Golden Tulip Jineng Resort Bali.

Mahendra Jaya menjelaskan bahwa terjadinya TPPO umumnya terkait dengan masalah ekonomi seperti kemiskinan, gaya hidup hedon, ingin cepat dapat uang serta kurangnya kesadaran karena tidak tahu bahaya bekerja di luar negeri melalui agen yang tidak berbadan hukum termasuk juga bahaya bekerja di tempat hiburan malam dimana korban terbanyaknya adalah kelompok rentan yaitu perempuan dan anak-anak.

“Berdasarkan pengalaman lapangan, modus operandi TPPO diantaranya dengan melakukan ancaman kekerasan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan terhadap posisi rentan, penjeratan hutang dan memberi bayaran atas manfaat sehingga memperoleh persetujuan,” jelas Mahendra. Oleh karena itu, menurutnya untuk mengoptimalkan penanganan TPPO diperlukan keterlibatan seluruh unsur, tidak hanya pemerintah dan penegak hukum namun juga masyarakat, dunia usaha, media hingga pemangku kepentingan lainnya. Ia menyampaikan penanganan kasus TPPO harus dilakukan secara komprehensif dan konsisten dari hulu ke hilir melalui upaya preemptif, preventif, penegakan hukum dan rehabilitasi.

Pj. Gubernur Bali mengajak seluruh elemen untuk saling berkolaborasi dan bersinergi dalam upaya pencegahan dan penanganan TPPO yang terjadi. “Semoga hasil konferensi ini dapat meningkatkan kinerja dan komitmen kita bersama dalam pencegahan dan penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di ASEAN,” jelasnya.

Di sisi lain Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dalam sambutan virtualnya menyampaikan bahwa Indonesia terus bekerjasama dengan negara ASEAN lainnya dalam upaya penanganan tindak pidana perdagangan orang khususnya dalam kejahatan TPPO transnasional yang memerlukan Kerjasama antar negara. Sementara Menteri PPPA, Bintang Puspayoga menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk melindungi wanita dan anak-anak yang merupakan kelompok paling rentan sebagai korban TPPO.