- Advertisement -
Beranda blog Halaman 392

Bebas dari Penjara, Eka Wiryastuti Wajib Lapor ke Kejari Tabanan

Mantan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti (Foto: iNews)
Mantan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti (Foto: iNews)

PANTAUBALI,COM, TABANAN – Mantan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti bebas dari Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kerobokan setelah mendapat pembebasan bersyarat (PB) dari Kemenkumham.

Anak dari Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama yang terpidana kasus suap Dana Insentif Daerah (DID) Tabanan 2017 tersebut bebas pada Senin (21/8/2023) lalu.

Kasipidsus Kejaksaan Negeri (Kejari) Tabanan I Nengah Ardika mengatakan, yang bersangkutan atau Eka Wiryastuti berada tinggal atau domisili selama setahun di Tabanan, maka pihaknya ditunjuk untuk menerima wajib lapor yang bersangkutan.

“Jadi Kemenkumham memberikan PB untuk Bu Eka. Selama setahun lebih karena domisili di Tabanan, maka wajib lapor dari PB itu di kejaksaan Tabanan,” ujarnya, Minggu (27/8/2023).

Ardika menjelaskan, dalam wajib lapor pihaknya memberikan sebuah berkas dengan format khusus untuk ditandatangani. Kemudian, Kejari Tabanan memberikan surat perintah kepada beberapa orang jaksa untuk menerima wajib lapor dari Mantan Bupati Tabanan dua periode tersebut.

“Khusus untuk wajib lapor dilakukan setiap bulan. Yang bersangkutan kami berikan pemahaman bahwa tidak boleh melakukan tindak pidana (selama proses PB),” jelasnya.

Ardika menyebut, selama menjalani wajib lapor yang bersangkutan bisa bepergian ke luar daerah atau luar negeri. Namun, tidak diperbolehkan melakukan tindak pidana. “Seingat saya untuk Bu Eka ini, proses wajib lapor itu selama lebih dari setahun,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, mantan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti setelah bebas dari Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kerobokan masih belum diketahui aktivitasnya hingga saat ini.

Namun, Kuasa hukumnya Gede Wija Kusuma mengatakan, pasca bebas Eka Wiryastuti akan fokus  mengurus keluarga.

Sementara, dari pantauan di kampung halamannya di Banjar Tegeh, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan pada Jumat (25/8/2023) lalu terlihat sepi.

Salah seorang penjaga rumahnya mengatakan, Eka Wiryastuti sudah berangkat ke Denpasar sejak pagi hari setelah sempat melakukan persembahyangan di sanggahnya. (ana)

Revitalisasi Pasar Induk Tabanan akan Masuki Tahap Kick Off

Pasar Umum Tabanan.
Pasar Umum Tabanan

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Rencana revitalisasi pasar Induk Gudarata Singasana Tabanan yang ditargetkan pada 2024 mendatang terus digodok oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan.

Revitalisasi pasar seluas 1,6 hektare dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) tersebut akan memasuki tahap kick off untuk penyusunan akhir Prastudi Kelayakan atau Final Business Case (FBC) dan dokumen Out Business Case (OBC) pada 1 September 2023 nanti.

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Tabanan I Gede Urip Gunawan mengatakan, pelaksanaan kick off akan melibatkan Bappenas, Kementerian Perdagangan dan Kementerian PU.

“Ini (kick off) merupakan tindak lanjut atau jawaban dari pengajuan usul percepatan proyek yang sebelumnya telah kami ajukan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kajian FBC merupakan dokumen untuk menghitung manfaat proyek pasar yang akan dilaksanakan. Sedangkan, OBC merupakan dokumen rincian besar biaya yang akan dibutuhkan untuk membangun pasar Induk serta jadwal revitalisasi.

“Kemungkinan bulan Desember ini baru diketahui besar anggaran yang dibutuhkan untuk revitalisasi pasar,” imbuhnya.

Setelah kick off selesai, sambung Urip Gunakan, hasilnya berupa dokumen penyiapan akan dikirim ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk difasilitasi tahap lelang kepada pihak ketiga atau badan usaha.

“Lelang dilaksanakan oleh pemerintah pusat,” imbuhnya. (ana)

Bupati Sanjaya Hadiri Peresmian Sekolah Pro Ed Global School Tabanan

Acara pembukaan resepsi eksklusif Sekolah Pro Ed Global School Nuanu Campus, di Jalan Pantai Nyanyi, Banjar Nyanyi, Desa Beraban, Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, Sabtu (26/8/2023). 
Acara pembukaan resepsi eksklusif Sekolah Pro Ed Global School Nuanu Campus, di Jalan Pantai Nyanyi, Banjar Nyanyi, Desa Beraban, Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, Sabtu (26/8/2023). 

PANTAUBALI,COM, TABANAN – Kabupaten Tabanan menjadi salah satu Kabupaten di Bali yang memiliki panorama eksotika alam dan budaya yang bernilai jual tinggi. Karenanya, hal yang menyertai keberlangsungan pelestarian alam dan lingkungan di Tabanan termasuk melalui dunia pendidikan, menjadi atensi penuh dari Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M.

Hal tersebut ditunjukkannya saat menghadiri acara pembukaan resepsi eksklusif Sekolah Pro Ed Global School Nuanu Campus yang didirikan oleh PT Wooden Fish Village bersama dengan Sekda Tabanan, Asisten III dan Jajaran OPD terkait, serta Camat Kediri, yang berlokasi di Jalan Pantai Nyanyi, Banjar Nyanyi, Desa Beraban, Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, Sabtu (26/8/2023).

Mendapat sambutan langsung dari Director of Pro Ed Global School serta Ketua Yayasan Pro Education international Centre dan Kepala Sekolah Pro Ed Global School, Bupati Sanjaya sampaikan apresiasi serta kebanggaannya terhadap para pendiri hebat yang selalu memberikan perhatian ekstra terhadap perkembangan dunia pendidikan, khususnya di Tabanan.

Sanjaya menekankan, di era yang penuh dengan perkembangan yang serba cepat ini, masalah pendidikan tentunya sangat berbeda dari masalah-masalah di 10 atau 20 tahun lalu. Khususnya di Bali, yang terkenal sebagai daerah pariwisata dunia. Namun tidak mengurangi kapasitas Bali sebagai provinsi yang menyambut perkembangan dunia pendidikan, terlebih yang berorientasi dengan ramah lingkungan.

“Sekolah ini seperti disampaikan, didirikan, baik dalam tingkat bawah sampai menengah atas berorientasi kepada lingkungan dan disebut juga sebagai sekolah ‘Green-School’. Sekolah yang berkarakter dan berciri khas-kan dengan kearifan lokal budaya Bali. Kita di Bali dan Tabanan sangat membuka diri, tapi tidak keluar dari ajaran-ajaran maupun karakter orang Bali yaitu tentang budaya, kearifan lokal yang sudah ada dari jaman dahulu diturunkan, maka dari itu, dunia pendidikan ini memegang peranan yang sangat penting,” jelas Sanjaya.

Pihaknya juga menjelaskan, Pro Ed Global School sangat berorientasi terhadap karakter budaya Bali. “Dunia sudah mengakui bahwa kita di Bali memiliki sebuah budaya kearifan lokal yang sampai saat ini relevansinya masih kita jaga. Ada yang namanya sebuah konsep tentang ajaran Tri Hita Karana, bagaimana hubungan manusia dengan Tuhan, dengan alam lingkungan dan sesama manusia, 3 hal ini wajib di laksanakan di Tabanan,” imbuhnya.

Nilai tambah juga diutarakannya, manakala sekolah yang didirikan, nantinya tidak hanya eksklusif untuk ekspatriat saja, tetapi dibangun untuk publik. Jadi siapapun bisa bersekolah di sini.

“Saya berdoa mudah-mudahan dibangunnya sekolah ini, di tahun 2023, merujuk pada yang disampaikan Bapak Presiden, mampu mengantar kita mendapatkan bonus demografi menuju Indonesia emas. Semoga kedepan, semua pihak dapat bersinergi dan benar-benar menciptakan generasi emas, menciptakan kehidupan yang lebih baik,” tutupnya.

Sementara itu, Director of Pro Ed Global School Mrs. Llana Reece menyampaikan terima kasihnya atas kehadiran Bupati Tabanan beserta jajaran dalam resepsi yang berlangsung saat itu.

“Sebuah kebanggaan dapat membangun sekolah, di mana kami bisa mengedukasi, memotivasi dan bekerja bersama mewujudkan Visi dan Misi membentuk pola pikir dan karakter para pemimpin global di masa depan, yang peduli terhadap lingkungan dan alam sekitar, demi kebaikan di masa mendatang” jelasnya. (rls)

Kehabisan Nafas Saat Menyelam, Bule Prancis Tewas di Pantai Jemeluk

Evakuasi jenazah Bule Prancis yang tewas tenggelam di Pantai Jemeluk, Karangasem, Bali.
Evakuasi jenazah Bule Prancis yang tewas tenggelam di Pantai Jemeluk, Karangasem, Bali.

PANTAUBALI.COM, KARANGASEM – Gabriel Sebastian Palmas (46) tewas saat menyelam di Pantai Jemeluk, Karangasem. Bule asal Prancis tersebut diduga kehabisan nafas saat free diving.

Kasi Humas Polres Karangasem Iptu I Gede Sukadana mengatakan, jenasah bule pria itu kini dititipkan di kamar jenasah RSUD Karangasem.

“Kita sudah sampaikan kepada konsulatnya untuk diteruskan kepada keluarganya,” ujarnya, Sabtu (26/8/2023).

Sukadana menjelaskan, peristiwa naas itu bermula ketika Sebastian menyelam pada Kamis (24/28/2023) sekitar pukul 10.00 WITA.

Dia melakukan free diving atau selam bebas dan tanpa ditemani pemandu.

Sekitar satu jam kemudian, Sebastian ditemukan oleh warga asing dan pemandunya di kedalaman sekitar 24 meter dengan kondisi tidak sadarkan diri.

Sebastian lalu diangkat ke permukaan dan dibawa ke tepi pantai yang berjarak sekitar 40 meter.

“Korban sempat diberi pertolongan pertama berupa bantuan pernafasan, tapi tidak ada respon,” jelas Sukadana.

Dari hasil penyelidikan, Sebastian diduga menyelam tanpa memakai tabung oksigen dan hanya memakai pemberat badan (weight belt). (ana)

Hadapi Kontestasi Politik 2024, DPC PDIP Tabanan Gelar Pendidikan Politik dan Konsolidasi Kader

Acara pendidikan politik dan konsolidasi Kader Partai DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan tahun 2023 yang berlangsung di Wantilan Margarana, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Sabtu (26/8/2023).
Acara pendidikan politik dan konsolidasi Kader Partai DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan tahun 2023 yang berlangsung di Wantilan Margarana, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Sabtu (26/8/2023).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Menghadapi seluruh persiapan dalam menyambut kontestasi politik 2024, Kader PDIP Kabupaten Tabanan di bawah komando Ketua DPC PDI Perjuangan Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M gelar acara pendidikan politik dan konsolidasi Kader Partai DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan tahun 2023 yang berlangsung di Wantilan Margarana, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Sabtu (26/8/2023).

Ketua DPC PDI Perjuangan yang juga Bupati Tabanan tersebut, menekankan pentingnya solidaritas dan komunikasi efektif yang harus menjadi modal utama bagi seluruh kader sebagai persiapan pemenangan pemilihan Calon Presiden dan Calon Legislatif di kancah politik tahun mendatang.

Beberapa poin penting yang menjadi tajuk utama pendidikan politik hari ini, disampaikan langsung oleh orang nomor satu di Tabanan itu.

Pertama, partai PDI Perjuangan sebagai partai yang memiliki ideologi marhaneisme, kedepannya harus bisa betul-betul merespon dan meresapi alam pikir masyarakat saat ini. Sebagai wujud romantisme masyarakat terhadap partai PDI Perjuangan.

“Selanjutnya, sikap militansi harus dimiliki kader PDI Perjuangan. Melalui pendidikan politik seperti sekarang ini, di mana kader diberikan sebuah pemahaman dan pencerahan politik, sehingga dapat menjadi bekal melewati proses politik. Sangat penting untuk memastikan para kader memiliki visi dan misi dalam satu komando dan bsia bergerak membesarkan panji-panji kebesaran partai, di bawah komando Ibu Ketua Umum, Megawati Soekarno Putri, ikuti aturan partai dan ikuti instruksi yang sudah diberikan,” tegasnya.

Pihaknya juga berharap, kader partai betul-betul telah mempersiapkan diri dalam menghadapi pemilu tahun depan, “Saya yakin kader-kader partai PDIP dari tingkat anak ranting, kader simpatisan semuanya bahkan ke tingkat DPP pun sering kita mendengarkan tahun 2023 nanti bagi partai PDI Perjuangan bisa hattrick memenangkan pemilu. Kuncinya adalah solid konsolidasi seperti sekarang,” imbuhnya.

Kunci terpenting berikutnya adalah komunikasi dan koordinasi. Karakter partai PDI Perjuangan yakni menyapa dan turun langsung ke masyarakat, begitu juga di Tabanan.

“Saya selaku ketua DPC PDI Perjuangan dan pejabat eksekutif Bupati, metode saya turun menyalami masyarakat, berada di tengah-tengah masyarakat, meyerap aspirasi melalui program berkantor di desa. Tujuannya bukan menjadi beban desa, namun mendengar secara langsung apa yang dimintakan rakyat. Semua bisa kita koordinasikan dan komunikasikan dengan baik,” sambungnya.

Sementara itu, DPP PDI Perjuangan Korwil Bali Made Urip menyampaikan, seluruh eksekutif, legislatif dan seluruh jajaran partai harus benar-benar bersiap menghadapi kontestasi politik di tahun 2024 mendatang. Di mana target politik ini adalah untuk memenangkan Pileg dan Pilpres ketiga kalinya.

“Untuk meraih itu, tentu seluruh jajaran partai harus siap, seluruh jajaran partai harus solid bergerak dan harus dijaga betul,” ujarnya.

Ia menambahkan, sesuai dengan arahan Ibu Ketua umum, seluruh kader harus menggalang kekuatan, Trias Dinamika Partai.

“Kalau kita baca dan pahami, yang pertama adalah pemetaan wilayah politik, kita harus menampilkan tokoh-tokoh yang memang harus bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Selanjutnya bagaimana membumikan seluruh program kerja partai ini, terutama, apa yang menjadi kepentingan masyarakat, harus kita layani dengan baik,” tegasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut yakni DPP PDI Perjuangan Korwil Bali, Perwakilan DPD PDI Perjuangan Bali, Anggota DPR Provinsi, Ketua DPRD Bali, Perwakilan DPD PDI Perjuangan Bali.

Kemudian, Jajaran Pengurus DPC PDI Perjuangan Tabanan, PAC PDI Perjuangan, Ranting dan Anak Ranting  Se – Tabanan, Kepala BSPN Provinsi BALI,  ketua KPU Tabanan, Ketua Bawaslu Tabanan, Kepala Badan Kesbangpol Tabanan, Tokoh masyarakat dan segenap kader partai. (rls)

Ekspor Vanili ke Eropa, Petani Vanili Bali Tabanan Terkendala Permodalan

Pengelola Rumah Produksi Putu Dirga dan produk vanili kering dari rumah produksi pengolahan vanili yang berlokasi di Desa Tegal Jadi, Kecamatan Marga, Tabanan.
Pengelola Rumah Produksi Putu Dirga dan produk vanili kering dari rumah produksi pengolahan vanili yang berlokasi di Desa Tegal Jadi, Kecamatan Marga, Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Produk vanili kering dari rumah produksi pengolahan vanili yang berlokasi di Desa Tegal Jadi, Kecamatan Marga, Tabanan mampu diekspor ke beberapa negara di Eropa.

Pengelola Rumah Produksi Putu Dirga mengatakan, saat ini di Bali Vanilla Beans sudah mampu mengolah sebanyak 2,5 ton basah atau hasil panen dari petani per tahun yang diolah secara manual.

“Yang saat ini sudah bisa kami kondisikan sebanyak 2,5 ton per tahun. Itu semua adalah vanili yang dihasilkan oleh anggota kelompok yang berasal dari seluruh Bali. Saat ini jumlah anggota Kelompok Semeton Petani Vanili Bali mencapai 150 orang,” jelasnya, Sabtu (26/8/2023).

Kemudian, jumlah produksi yang mampu dihasilkan selama satu kali masa panen bisa lebih dari 10 kilogram untuk vanili grade A dengan panjang 18 cm. Untuk vanili grade B hasilnya bisa lebih diatas 10 kilogram atau tergantung kualitas dari kualitas vanili hasil panen yang diterima dari para petani.

“Harga jualnya per kilogram vanili kering grade A seharga Rp2,5 juta per kilogram,” kata Dirga

Ia mengaku, untuk pemasaran saat ini hanya sebatas pasar Eropa saja, seperti Belanda, Jerman, Rusia, Prancis dan beberapa negara di kawasan Eropa bagian timur.

“Itupun melalui wisatwan yang datang ke Bali dan memang ingin membeli vanila untuk oleh-oleh atau untuk dijual lagi di negaranya,” ungkapnya.

Dirga mengaku, meskipun harga vanili kering mencapai angka Rp 2,5 juta per kilogram, tetapi sampai saat ini pihaknya masih mengalami Beberapa kendala untuk mengembangkan produksi vanili ini. Salah satunya adalah kendala permodalan dan ketersediaan teknologi pengolahan pasca panen.

Untuk modal memerlukan modal yang cukup besar per tahunnya. Jika dikalkulasikan dalam satu tahun pihaknya harus memiliki uang sebesar Rp500 juta untuk membeli 2,5 ton vanili dari petani dengan harga per kilogram vanili basah mencapai Rp200 ribu.

Kendala lain yang dihadapinya adalah proses pengolahan pasca panen vanili untuk menjadi produk turunan lainnya.

“Untuk mengolah menjadi produk turunan ini, kami memerlukan alat yang harganya cukup mahal, sehingga sampai saat ini kami belum bisa membuat produk turunan dari vanilla Bean ini,” imbuhnya. (ana)

Usai Bebas Eka Wiryastuti Sempat Pulang Kampung, Kini Fokus Urus Keluarga

Pantauan di Rumah Eka Wiryastuti di Banjar Tegeh Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Jumat (25/8/2023).
Pantauan di Rumah Eka Wiryastuti di Banjar Tegeh Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Jumat (25/8/2023).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Mantan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti telah bebas dari Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kerobokan.

Anak dari Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama yang terpidana kasus suap Dana Insentif Daerah (DID) Tabanan 2017 ini menjalani Pembebasan Bersyarat (PB) pada Senin (21/8/2023).

Kuasa hukum Eka Wiryastuti, Gede Wija Kusuma mengatakan, pasca bebas Eka Wiryastuti akan fokus  mengurus keluarga.

“Bu Eka sudah bebas Senin (21/8/2023) lalu. Saat ini beliau fokus mau fokus mengurus keluarganya,” ujarnya.

Sementara itu, keberadaan Eka Wiryastuti sampai saat ini tidak diketahui karena terkesan tertutup. Bahkan, rumah Eka Wiryastuti yang berlokasi di Banjar Tegeh Desa Angseri, Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan juga terlihat sepi.

Dari Pantauan di kampung halamanya, Jumat (25/8/2023) siang, rumahnya tampak sepi dan hanya ada seorang penjaga saja di rumah tersebut.

Dari pengakuan penjaga rumahnya, mantan Bupati Tabanan dua periode ini sempat pulang kampung untuk bersembahyang.

“Ibu sempat pulang pada Selasa (22/8/2023) malam lalu, hanya sempat sembahyang di sanggah saja. Setelah itu kembali lagi ke Denpasar,” jelas penjaga yang enggan disebutkan namanya ini.

Selain penjaga rumah, keberadaan Eka Wiryastuti yang tidak diketahui juga diakui oleh oleh tetangganya. “Saya tidak melihatnya, katanya sih tinggal di Denpasar,” ungkap Bu Erna. (ana)

Menteri PPPA Dorong Desa Wisata Ramah Perempuan dan Anak

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati mendorong pengembangan konsep desa wisata ramah anak dan peduli perempuan.

Hal itu disampaikan dalam bimbingan teknis (Bimtek) pemberdayaan perempuan pada strategi komunikasi pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif yang dilaksanakan di Desa Tegal Jadi, Kecamatan Marga, Tabanan, Jumat (25/8/2023).

Pejabat yang juga akrab dipanggil Bintang Puspayoga tersebut menjelaskan, pemerintah pusat telah bekerjasama dengan Kementerian Desa untuk mengembangkan desa wisata ramah perempuan dan peduli anak. Dalam program tersebut ada sepuluh indikator salah satunya proses perencanaan dengan melibatkan anak dan perempuan di desa tersebut.

“Pengembangan desa wisata itu harusnya memberdayakan perempuan dengan melakukan pelatihan UMKM, serta dalam mengembangkan desa wisata jangan sampai anak eksploitasi anak,” jelasnya.

Menurutnya, konsep tersebut ditawarkan di setiap desa wisata yang ada khususnya di Bali sebab di beberapa daerah telah kembangkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).

“Kami telah sejak lama mengembangkan desa wisata bebas eksploitasi anak. Namun, tinggal dimasifkan lagi dengan kolaborasi bersama masyarakat,”

Sementara itu, Sekretaris Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, rencana desa wisata yang ramah perempuan dan Peduli Anak ini sangat baik untuk dikembangkan.

“Kenyataan yang terjadi saat ini di desa-desa wisata banyak didukung oleh kelompok-kelompok perempuan,” ungkapnya.

Pemberdayaan perempuan dalam desa wisata memberikan dampak yang baik bagi perekonomian. Disamping itu juga, dalam pengembangan desa wisata harus memberdayakan potensi yang ada dalam masyarakat lokal desa tersebut.

“Yang terpenting lagi adalah kualitas hidup masyarakat itu meningkat, baik dari sisi sosial hingga kenyamanan masyarakat jika ada wisatawan yang datang berkunjung ke desanya,” imbuh Giri Adnyani.

Terkait alasan Desa Wisata Tegal Jadi dipilih menjadi tempat Bimtek dari Kemenparekraf, Giri menyebut, karena komitmen dari perintah desa untuk pengembangan potensi yang dimiliki desanya.

“Desa Tegal Jadi dipilih karena disesuaikan dengan tema yakni fotografi produk. Desa ini banyak memiliki potensi untuk menjadi desa wisata rintisan,” jelasnya. (ana)

Program Bungan Desa, Menjawab Permasalahan Desa di Tabanan

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menyapa anak-anak sekolah saat melaksanakan Program Bungan Desa.
Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menyapa anak-anak sekolah saat melaksanakan Program Bungan Desa.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Program Bupati Ngantor di Desa (Bungan Desa) yang telah dilaksanakan Bupati Tabanan sejak 2022 dan telah menyasar 34 Desa dari total 133 Desa yang ada di Kabupaten Tabanan, terbukti telah menjadi solusi dan menjawab segala permasalahan yang ada di desa.

Tidak salah jika program ini mampu menjadi program unggulan dan dinanti-nanti oleh masyarakat. Bupati Tabanan Dr I Komang Gede Sanjaya, SE, MM., optimis program ini akan mampu mengakselerasi pembangunan sekaligus mewujudkan desa mandiri. Hal tersebut diungkapkan Bupati Sanjaya, Jumat (25/8/2023).

Menurut Bupati Sanjaya, Bungan Desa merupakan program sosialisasi, edukasi dan evaluasi program pemerintah sekaligus mendekatkan masyarakat terhadap pelayanan publik. Selain itu, melalui program ini, Bupati dan jajarannya dapat berinteraksi dan melihat langsung permasalahan, sehingga pengambilan kebijakan lebih cepat dan tepat sasaran.

“Melalui program Bungan Desa, kami pemerintah daerah bisa melihat secara langsung kondisi dan potret desa secara realistis. Program ini bertujuan untuk mendekatkan pemerintah dengan masyarakat yang ada di desa serta mendorong pemberdayaan masyarakat di sektor ekonomi, sosial budaya dan lingkungan,” ungkapnya.

Ditambahkan, program Bungan Desa merupakan tindakan konkrit pelayanan publik secara  langsung melayani di desa. Pada kegiatan ini Bupati juga didampingi para Kepala OPD, sehingga dapat secara langsung mengagendakan kebijakan pemerintah terhadap desa bersangkutan.

“ Program ini juga sebuah terobosan untuk mempersingkat proses birokrasi yang panjang. Kami turun menyediakan pelayanan secara langsung, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan yang tepat sesuai kebutuhan,” imbuhnya.

Bupati Sanjaya berharap segala bentuk program yang dibuat oleh Pemkab Tabanan benar-benar berdampak positif dan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Karena dalam konsep pemerintahannya, pihaknya berharap masyarakat Tabanan mendapat pelayanan terbaik dan tidak ada sekat dengan pemerintah, sehingga pembangunan bisa terwujud dengan baik.

“Apapun program yang kami buat kami harap mampu dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Terkait Bungan Desa, terbukti program ini juga mendongkrak ekonomi dan mengeksplor potensi yang dimiliki desa. Semoga program ini mampu menjawab berbagai permasalahan yang ada di desa terutama masalah infrastruktur, potensi stunting serta keterbatasan akses pelayanan publik,” ungkapnya.

Dengan mengikutsertakan seluruh OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan, memberikan bukti nyata efektifitas pelayanan yang diberikan langsung kepada Masyarakat. Hal tersebut bedasarkan rekapitulasi OPD yang terdata sesuai dengan jumlah layanan yang diberikan.

Seperti halnya pelayanan dari Badan Keuangan Daerah yang telah memberikan 428 layanan di 34 Desa yang telah dikunjungi, dilanjutkan dengan Dinas Penanaman Modal dan PTSP dengan 188 layanan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sejumlah 510 layanan, Dinas Perpustakaan dan Arsip sejumlah 547 layanan, Dinas Pengendalian Penduduk dan KB sejumlah 66 dan dari Dinas Kesehatan sejumlah 460 layanan.

Dalam perjalanannya Berkantor di Desa, salah satu inovasi program dari Desa diadopsi oleh Bupati Sanjaya menjadi program unggulan pemerintah Kabupaten, yang kini menjadi suatu terobosan dan diakui di kancah nasional, khususnya di bidang pencatatan perkawinan.

Program Bernama Semara Ratih tersebut, terbukti mampu memberikan implikasi positif dan solutif mulai dari kemudahan pengurusan administrasi perkawinan hingga merambah ke sistem reproduksi masyarakat yang berpengaruh terhadap penurunan angka stunting di Tabanan. Kolaborasi pemerintah, OPD dan masyarakat yang saling bersinergi tersebut menghantarkan Kabupaten Tabanan meraih beragam pernghargaan berskala nasional dalam upaya akselerasi penurunan angka stunting.

Untuk diketahui, program Bungan Desa telah mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Kemendes PDTT, Abdul Halim Iskandar yang mengatakan bahwa program Bungan Desa merupakan salah satu bentuk implementasi dari visi Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari pinggiran. Pihaknya mengajak Bupati lainnya yang ada di Indonesia untuk mencontoh program Bungan Desa yang dilakukan oleh Bupati Tabanan.

Melalui program ini, Bupati Sanjaya juga dianugerahkan penghargaan Satyalancana Wira Karya, karena dipandang telah berperan aktif dalam bidang pertanian serta mampu memberikan solusi cepat terhadap masalah pertanian, serta membangun kolaborasi bersama stakeholder di bidang pertanian untuk meningkatkan hasil pertanian di Kabupaten Tabanan.

Program Bungan Desa merupakan salah satu bukti bahwa Pemerintah Daerah dapat berinovasi dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam membangun desa. Program ini juga menunjukkan bahwa desa juga memiliki potensi dan sumber daya yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat. (rls)

Ketua DPRD Tabanan Kembali Tanyakan 43 Perda Belum ‘Diperbupkan’

Ketua DPRD Tabanan, I Made Dirga
Ketua DPRD Tabanan, I Made Dirga

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga kembali mempertanyakan 43 Peraturan Daerah (Perda) yang telah disahkan di Dewan, tetapi belum ditindaklanjuti oleh Pemkab Tabanan dengan mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup).

Hal tersebut disampaikan dalam rapat kerja Pembahasan Rancangan Perubahan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Perubahan Prioritas Platfon Anggaran Sementara (PPAS) tahun anggaran 2023  oleh Badan Anggaran DPRD Tabanan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Tabanan, Kamis (24/8/2023).

Dirga menyebut, perda yang sampai saat ini belum memiliki Perbup diantaranya Perda Desa Presisi dan Perda usulan eksekutif yang sebelumnya telah ditetapkan oleh dewan. “Kita buat perda selama 3 bulan tetapi sampai saat ini atau hampir 8 bulan tidak ada kejelasan,” katanya.

Menurut Dirga, lambatnya penyelesaian Perbup ini akan berdampak pada kurang optimalnya peningkatan PAD di Tabanan.

Sementara itu, Sekda Tabanan I Gede Susila mengatakan, terkait Perbup yang ditanyakan Dewan masih berjalan sampai saat ini

“Dari 43 Perda, sebanyak 27 Perda dalam proses dibahas untuk diperbupkan. Sedangkan, sisanya lagi 16 belum,” jelasnya.

Menurutnya, lamanya proses pembuatan Perpub ini dikarenakan perlunya kajian akademis di masing-masing OPD terkait. Disamping itu, ada beberapa pergub yang harus disesuaikan seperti retribusi, nilai harga tanah yang telah kedaluwarsa. Jadi kami harus sesuaikan dengan peraturan yang ada sekarang.

“Setelah kami cek ternyata, ada juga peraturan daerah yang tidak perlu ditindaklanjuti dengan Perbup. Tidak mesti harus semua,” jelasnya. (ana)