- Advertisement -
Beranda blog Halaman 312

Karena Alasan Psikologis, Kuasa Hukum Jero Dasaran Alit Ajukan Penangguhan Penahanan

Kuasa Hukum Jero Dasaran Alit, I Kadek Agus Mulyawan mengajukan penangguhan ke Kejari Tabanan, Senin (8/1/2024).
Kuasa Hukum Jero Dasaran Alit, I Kadek Agus Mulyawan mengajukan penangguhan ke Kejari Tabanan, Senin (8/1/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Kuasa Hukum Jero Dasaran Alit, I Kadek Agus Mulyawan mengajukan penangguhan penahanan terhadap kliennya ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Tabanan, Senin (8/1/2024).

“Kami mengajukan surat penangguhan penahanan dengan penjamin saya sendiri sebagai kuasa hukum dan orang tua Jero Dasaran Alit,” ujar Agus Mulyawan.

Ia menyebut, mengacu pada asas praduga tidak bersalah, ada tiga alasan yang dijadikan dasar dalam pengajuan penangguhan ini.

Pertama, Jero Dasaran Alit selalu kooperatif selama kasus ini berproses mulai dari tahap penyelidikan sampai penahanan.

“Beliau selalu memenuhi janjinya untuk hadir jadi tidak perlu khawatir klien kami akan melarikan diri atau menghilangkan barang bukti seperti yang dikhawatirkan,” ucapnya.

Kedua karena beliau ini adalah seorang spiritual atau pemangku sehingga rutinitas sehari-harinya adalah melayani umat.

“Kemudian, ketiga kami khawatir psikologisnya terganggu selama menjalani penahanan di Lapas Tabanan,” tegasnya.

Pihaknya berharap, mengacu pada praduga tidak bersalah ini Kejari Tabanan bisa mempertimbangkan dan diizinkan menjalani wajib lapor.

“Dalam proses hukum ini, kami berharap bisa berjalan dengan baik. Belum tentu kan klien kami bersalah karena proses hukum masih berjalan. Nanti biarkanlah pengadilan yang membuktikan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kasi Pidum Kejari Tabanan Ngurah Wahyu Resta mengatakan, pihaknya sudah menerima surat pengajuan penanangguhan penahanan dari Kuasa Hukum Jero Dasaran Alit.

“Sudah diterima. Ini masih didisposisi dan dipelajari oleh Ibu Kejari untuk selanjutnya dibuatkan telahaan dan nota dinas,” ucapnya.

Disinggung mengenai adanya pertimbangan penyidik dalam proses penahanan Jero Dasaran Alit sebelumnya yakni karena sempat mangkir wajib lapor dan keluar daerah, juga akan menjadi pertimbangan Kejari Tabanan dalam pemberian penangguhan penahanan.

“Tentunya itu akan menjadi pertimbangan kami karena penyidik memberikan catatan bahwa yang bersangkutan mangkir wajib lapor dan keluar daerah. Sehingga itu menjadi catatan merah dan dasar pertimbangan kami,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jero Dasaran Alit alias Kadek Dwi Arnata, tersangka kasus pelecehan seksual menjalani pelimpahan perkara Tahap II dari Penyidik Polres Tabanan ke Kejari Tabanan pada Kamis (4/1/2024).

Setelah proses pelimpahan selesai, ia ditahan di Lapas Kelas IIB Tabanan selama 20 hari sebelum menjalani proses persidangan.

Dalam perkara ini, Jero Dasaran Alit disangkakan dengan empat pasal yakni pasal 6 huruf a, pasal 6 huruf C UU TPKS (Tindak Pidana Kekerasan Seksual) tentang penyalahgunaan kedudukan atau wewenang, pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan dan Pasal 289 KUHP tentang perbuatan pencabulan.

Dengan ancaman penjara maksimal 12 tahun atau denda paling banyak Rp300 juta.

Karya Agung Ngenteg Linggih Kantor Bupati Tabanan Berlangsung Suka Cita

Penutupan rangkaian Upacara Karya Tawur Panca Wali Krama, Padudusan Agung, Manawa Ratna Mamungkah, Melaspas, Ngenteg Linggih Kantor Bupati Tabanan resmi digelar pada rahina Redite Pon Kulantir, Minggu, (7/1/2023).
Penutupan rangkaian Upacara Karya Tawur Panca Wali Krama, Padudusan Agung, Manawa Ratna Mamungkah, Melaspas, Ngenteg Linggih Kantor Bupati Tabanan resmi digelar pada rahina Redite Pon Kulantir, Minggu, (7/1/2023).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Penutupan rangkaian Upacara Karya Tawur Panca Wali Krama, Padudusan Agung, Manawa Ratna Mamungkah, Melaspas, Ngenteg Linggih Kantor Bupati Tabanan resmi digelar pada rahina Redite Pon Kulantir, Minggu, (7/1/2023).

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya bersama Ketua Penggerak PKK, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, ikuti rangkaian prosesi Mekebat Daun, Mangun Ayu, Ngebek, Nyenuk, Nuek Bagia Pule Kerti, Rsi Bjona lan Nyineb yang berlangsung penuh suka cita di Padmasana Kantor Bupati dan Padmasana Rumah Jabatan Bupati Tabanan.

Adapun rangkaian upacara yang jatuh pada redite pon kulantir ini dihadiri oleh seluruh jajaran OPD, Sulinggih, Pemangku dan Prawartaka karya.

Upacara sakral ini diawali dengan prosesi Nyenuk yang dimaknai sebagai momen mengucapkan terima kasih kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas lancarnya upacara Ngenteg Linggih yang puncaknya jatuh pada 27 Desember 2023 sebelumnya.

Ritual Nyenuk dimulai dengan Mepeed dari areal Pura Dalem Tabanan menuju areal madya mandala Kantor Bupati Tabanan. Menariknya, prosesi ini diikuti oleh jajaran pimpinan OPD bersama pasangan yang secara berkelompok menggunakan seragam serba merah, putih, kuning, hitam dan panca warna yang merupakan simbol dari utusan para Dewa dari 5 penjuru arah mata angin.

Rangkaian Mepeed yang berlangsung sakral dengan diikuti iring-iringan Daa Sari, Jegeg Bagus, Deeng beserta pengayah yang membawa bandrang, tombak, rontek dan tedung, diikuti dengan iringan penyenuk yang memikul tebu dilengkapi dengan pale bungkah dan pale gantung (hasil bumi) untuk dihaturkan sebagai sarana upacara.

Suasana sakral menyelimuti prosesi ini dengan iringan para Pemangku yang membunyikan Genta disertai dengan tabuhan gamelan yang kemudian disambut oleh tarian sakral Topeng Sidakarya. Prosesi ini merupakan salah satu kearifan lokal yang sarat akan makna menyambut para dewa yang membawa hasil bumi.

Dalam suasana upacara tersebut, Bupati Sanjaya sampaikan syukur dan terima kasihnya atas kelancaran rangkaian Karya Agung Ngenteg Linggih yang sudah berlangsung sejak awal Desember tersebut, sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar. Pihaknya menyatakan Prosesi Nyenuk ini merupakan salah satu filosofi yang diselenggarakan sesuai dengan arahan dan piteket, bahwa kedatangan dari pada para dewa yang hadir di kalangan ini, melihat dan memberikan sesuatu biar Yadnya ini labda karya memargi antar, sida sidaning don.

“ Ini sebuah ritual yang sangat luar biasa, kita patut bersyukur. Astungkara Tabanan Era Baru yang aman Unggul Madani betul-betul kita bisa laksanakan bersama di Kabupaten Tabanan,” ujar Sanjaya.

Usai berbagai rangkaian prosesi, Bupati Sanjaya beserta jajaran dan seluruh staf mengikuti persembahyangan bersama dengan dipimpin oleh Ida Pedanda Gede Sukawati Manuaba Geria Taman Sari Tabanan, yang dilanjutkan dengan prosesi Nuwek Bagia Pulakerti.

Salah satu yang unik dari rangkaian ini, dilangsungkan tradisi mepasaran (medagang-dagangan) yang dilakukan dengan secara simbolis oleh Bupati Sanjaya dan Bunda Rai beserta jajaran, membeli buah dan makanan hasil bumi kepada para pemedek sebagai wujud jalannya perekonomian dan terciptanya kemakmuran.

Suasana penuh suka-cita dan meriah menyelimuti Kantor Bupati dalam upacara akhir Karya Agung ini. Melalui prosesi Rsi Bojana, Pemerintah Kabupaten Tabanan memberikan bingkisan kepada 35 Sulinggih yang telah membantu memimpin jalannya rangkaian upacara Ngenteg Linggih sebagai wujud ucapan terimakasih.

Prosesi terakhir dilangsungkan upacara Tabuh Rah yang berlangsung dalam tiga sesi, keseruan upacara tabuh rah disambut antusias oleh masyarakat dan disambut dengan turunnya hujan, hal ini dimaknai sebagai sebuah anugerah atas selesainya rangkaian upacara karya agung ini. (rls)

Hujan Disertai Angin Kencang Sebabkan Pohon Tumbang di Dua Lokasi di Tabanan

Evakuasi pohon tumbang di jalur Denpasar-Singaraja termasuk Banjar Selat, Desa Perean Tengah, Kecamatan Baturiti.
Evakuasi pohon tumbang di jalur Denpasar-Singaraja termasuk Banjar Selat, Desa Perean Tengah, Kecamatan Baturiti.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Kabupaten Tabanan pada Minggu (7/1/2024) siang mengakibatkan pohon tumbang di dua lokasi.

Dari informasi yang dihimpun, pohon tumbang pertama terjadi di Banjar Dinas Ole, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga sekitar pukul 14.30 WITA. Pohon jenis Ancak tersebut menimpa Bangunan Bale Subak Uma Tebe dengan kerugian material ditaksir mencapai Rp35 juta.

Kemudian sekitar pukul 15.20 WITA, pohon jenis Suar tumbang di jalur Denpasar-Singaraja termasuk Banjar Selat, Desa Perean Tengah, Kecamatan Baturiti. Kejadian ini mengakibatkan kemacetan selama beberapa menit karena batang pohon melintang di tengah jalan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan I Nyoman Srinadha Giri mengatakan, selain karena hujan deras, pohon tumbang juga diakibatkan oleh faktor lain yakni akar pohon yang sudah lapuk sehingga tidak kuat menahan beratnya dahan pohon yang basah diguyur air.

“Karena hujan deras sehingga akar pohon tidak kuat menopang dahan dan ranting,” jelasnya saat dikonfirmasi.

Pihaknya telah menerjunkan beberapa orang personil untuk melakukan upaya pembersihan kedua pohon tumbang tersebut. Dan beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

“Kami juga dibantu oleh masyarakat dan pihak kepolisian selama proses pembersihan,” imbuh Srinadha. (ana)

Pakai Peluru Bius hingga Jebakan, Monyet Liar yang Resahkan Warga Desa Denbantas Belum Tertangkap

Proses penangkapan monyet liar di Desa Denbantas Tabanan, Minggu (7/1/2024).
Proses penangkapan monyet liar di Desa Denbantas Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Monyet liar yang sempat menganggu warga di Desa Denbantas, Tabanan hingga kini belum juga tertangkap.

Bahkan, petugas BKSDA Provinsi Bali yang sebelumnya turun untuk menangkap monyet-monyet tersebut kini dibantu oleh Jaringan Satwa Indonesia (JSI) Gilimanuk.

Proses penangkapan pun menggunakan peluru bius import dan juga jebakan kandang yang diisi buah-buahan yang dipasang di lima titik lokasi.

“Ada tujuh orang petugas dari BKSDA dan JSI yang terlibat dan standby di Terminal Tuakilang sejak pagi,” ujar Perbekel Denbantas Ida Bagus Made Surya Perbawa, Minggu (7/1/2024).

Meskipun begitu, pihaknya belum berhasil menangkap monyet-monyet tersebut. “Belum ada yang tertangkap. Nanti kami akan lanjutkan upaya penangkapan lagi,” ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Denbantas, Tabanan, diteror dengan kemunculan monyet liar di pemukiman rumah mereka sejak tiga bulan lalu.

Bahkan monyet tersebut berjumlah lebih dari dua ekor dan sering berkeliaran di sekitar Terminal Tuakilang hingga pemukiman warga.

Monyet-monyet tersebut menganggu warga sebab kerap melintas di atap rumah dan sempat juga melempari genteng rumah serta berkelahi dengan anjing peliharaan warga. Selain itu, kerap menyerang warga jika diusir. (ana)

Gelontorkan Rp1,199 Miliar, KPU Tabanan Sewa Eks Hardys untuk Gudang Logistik

Eks pertokoan Hardys di Jalan Bypass Ir. Soekarno, Kediri, Tabanan yang dijadikan Gudang KPU Tabanan.
Eks pertokoan Hardys di Jalan Bypass Ir. Soekarno, Kediri, Tabanan yang dijadikan Gudang KPU Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Sejak bulan September 2023, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tabanan menyewa gedung yang merupakan eks pertokoan Hardys di Jalan Bypass Ir. Soekarno, Kediri, Tabanan, untuk dijadikan gudang penyimpanan logistik Pemilu 2024.

Ketua KPU Kabupaten Tabanan I Wayan Suwitra mengatakan, gedung tersebut disewa dari pihak swasta dengan nilai yang cukup fantastis yakni senilai Rp 1,199 miliar.

“Luasnya 30 are, dari bulan September 2023 sampai Agustus 2023 kita sewa 15 are. Desember 2023 sampai Februari 2024 kita tambah lagi 15 are dengan total sewa Rp1,199 miliar,” ujarnya Sabtu (6/1/2023).

Namun Suwitra mengaku, tidak ikut dalam proses sewa gudang tersebut, karena saat dilantik menjadi Ketua KPU Tabanan pada akhir bulan Oktober 2023 lalu, gudang tersebut sudah ada.

“Sebelum kami dilantik, gudang itu sudah disewa, jadi prosesnya sebelum periode ini,” ucapnya.

Menurutnya bangunan itu termasuk layak untuk dijadikan gudang penyimpanan logistik karena luas dan bisa menampung seluruh logistic pemilu, seperti kotak suara, surat suara hingga logistic lainnya.

“Semakin besar semakin bagus,” ucapnya.

Disamping itu, pihaknya juga rutin melakukan pengecekan terhadap kondisi gudang agar jangan sampai ada kebocoran.

“Lampu juga kita hidupkan siang malam untuk dibawa logistik kita pasang palet agar tidak langsung menyentuh lantai,” imbuhnya. (ana)

Tayang di Bioskop pada 11 Januari, Ini Dia Sinopsis Film ‘Ancika : Dia Yang Bersamaku 1995’

Poster film Ancika : Dia Yang Bersamaku 1995
Poster film Ancika : Dia Yang Bersamaku 1995

PANTAUBALI.COM – Sudah mempunyai banyak penggemar, film ‘Ancika : Dia Yang Bersamaku 1995’ merupakan film lanjutan dari film Dilan 1990, Dilan 1991, dan Milea : Suara dari Dilan.

‘Ancika : Dia Yang Bersamaku 1995’ merupakan sebuah novel dan kemudian di adaptasi menjadi sebuah film yang di produksi oleh Enam Sembilan Productions dan MD Pictures.

Film bergenre romansa remaja ini akan segera tayang di bioskop pada 11 Januari mendatang. Adapun pemeran utama dalam film ini yakni Azizi Shafaa Asadel atau lebih dikenal dengan Zee JKT 48 sebagai Ancika dan Arbani Yasiz sebagai Dilan.

Sinopsis ‘Ancika : Dia Yang Bersamaku 1995’

Film ini mengisahkan perjalanan kisah cinta Dilan setelah putus dari Milea. Pada tahun 1995, Dilan yang saat itu sudah mahasiswa tingkat tiga, bertemu dengan Ancika seorang siswi SMA.

Ancika digambarkan sebagai seorang gadis cantik, populer, dan _cool_. Karena hal itu, Dilan tertarik untuk mendekati Ancika yang berumur 17 tahun.

Dilan mencoba mendekati Ancika dengan caranya sendiri. Sedangkan Ancika merasa bahwa Dikan adalah laki-laki yang menyebalkan.

Namun, seiring berjalannya waktu pandangan Ancika terhadap Dilan berubah. Ancika sadar bahwa Dilan adalah mahasiswa cerdas dan membantunya dengan tugas sekolah. Hal ini membuat hubungan mereka semakin dekat.

Namun, sepertinya kisah cinta mereka tidak mulus, karena banyak rintangan yang harus mereka lalui.

Nah, dengan kisah romansa dan perjuangan yang disuguhkan dalam film ini, pastinya para penonton sudah tidak sabar untuk menyaksikannya.

Hari Baik Bercocok Tanam Selama Januari 2024 Menurut Kalender Bali

Ilustrasi Kalender Bali.
Ilustrasi Kalender Bali.

PANTAUBALI.COM – Hari baik untuk melakukan cocok tanam menurut Kalender Bali selama bulan Januari 2024 ini dipakai agar tanaman bisa tumbuh dengan baik.

Selain itu, tanaman tersebut juga diharapkan bisa terhindar dari hama penyakit dan tentunya menghasilkan hasil panen yang melimpah.

Berikut adalah daftar hari baik bercocok tanam selama januari 2024 menurut perhitungan Kalender Bali:

Rabu, 3 Januari 2024

Kala Matampak : Baik untuk bercocok tanam.

Jumat, 5 Januari 2024

Kala Matampak : Baik untuk bercocok tanam.

Sabtu, 6 Januari 2023

Asuajeng Turun : Baik untuk membuat alat-alat yang menakutkan, seperti lelakut, menanam padi, menanam kacang-kacangan, menanam sirih, berkebun, bercocok tanam, berburu, membuat alat bunyi-bunyian seperti kentongan, gamelan, alat musik dan sejenisnya.

Selasa, 16 Januari 2024

Dewasa Tanian : Baik untuk memulai suatu usaha pertanian dan mulai bercocok tanama.

Sabtu, 20 Januari 2024

Dewasa Tanian : Baik untuk memulai suatu usaha pertanian dan mulai bercocok tanama.

Senin, 22 Januari 2024

Sampi Gumarang Turun : Baik untuk menanam padi, menanam jagung, berkebun, dan bercocok tanam.

Imigrasi Bali Berikan Layanan Paspor Simpati 

Layanan Paspor Simpatik dalam rangka memperingati Hari Bhakti Imigrasi (HBI) yang ke-74 tahun 2024.
Layanan Paspor Simpatik dalam rangka memperingati Hari Bhakti Imigrasi (HBI) yang ke-74 tahun 2024.

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Jajaran Imigrasi Bali mengadakan layanan Paspor Simpatik dalam rangka memperingati Hari Bhakti Imigrasi (HBI) yang ke-74 tahun 2024.

Layanan kali ini merupakan layanan pertama yang akan dilakukan tiga kali menjelang Peringatan HBI ke-74 yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi, Sabtu (6/1/2024)

Adapun pelaksanaan Paspor Simpatik didasarkan pada Surat Direktur Jenderal Imigrasi Nomor HBI.02.UM.2024/029 tahun 2024 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Peringatan Hari Bhakti Imigrasi Ke-74 tahun 2024.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bali, Romi Yudianto mengatakan Layanan Paspor Simpatik merupakan rangkaian kegiatan Hari Bhakti Imigrasi dengan puncak perayaan pada tanggal 26 Januari 2024 mendatang.

“Layanan Paspor Simpatik khusus di Bali dilaksanakan pada 3 Unit Pelaksana Teknis yakni Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Kantor Imigrasi Denpasar dan Kantor Imigrasi Singaraja,” ujarnya.

Ia menambahkan, pelayanan pada hari Sabtu ini difokuskan untuk memenuhi kebutuhan pemohon paspor di Provinsi Bali yang terus meningkat.

“Dengan adanya layanan di hari Sabtu, diharapkan mereka yang kesulitan datang pada hari kerja dapat mengajukan permohonan paspor di akhir pekan,” terang Romi

Layanan Paspor Simpatik berlangsung setiap hari Sabtu pada tanggal 6, 13, dan 20 Januari 2024 dengan waktu pelayanan mulai dari jam 08.00 s/d 12.00 WITA dan ditujukan bagi masyarakat pemohon Paspor Republik Indonesia menggunakan kuota Walk-In yang ditentukan oleh masing-masing Kantor Imigrasi. (jas)

Kolaborasi dan Akulturasi Budaya, Pemkab Tabanan Kunjungan Kerja Ke Lampung Timur

Pemkab Tabanan saat Kunjungan Kerja Ke Lampung Timur
Pemkab Tabanan saat Kunjungan Kerja Ke Lampung Timur

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Keseriusan Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M, dalam membangun dan menyempurnakan perwujudan Visi dan Misi Tabanan Era Baru, melalui pelestarian Seni, Adat, Agama, dan Budaya, dibuktikannya dengan kolaborasi yang kuat antara Pemerintah Kabupaten Tabanan dengan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur dalam kunjungan kerjanya, Jumat (5/1/2024).

Bupati Tabanan apresiasi pelestarian Seni, Adat, Agama, dan Budaya Bali di Kabupaten Lampung Timur.

Bupati Sanjaya yang saat itu didampingi Wakil Bupati Tabanan, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda dan Para Asisten Setda, Ketua PHDI Tabanan, Inspektur dan Para Kepala OPD serta Kepala Bagian terkait di lingkungan Pemkab Tabanan.

Kemudian, Manager DTW Tanah Lot dan Jatiluwih dan tak ketinggalan juga memboyong serta Paguyuban Seni Tabanan, hadir dalam rangkaian kunjungan kerja dan persembahyangan bersama di Pura Puseh Jagad Dita di Desa Sidorejo, Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur.

Saat itu kehadiran rombongan disambut dengan hangat dan antusias oleh Bupati Lampung Timur yang diwakili oleh Sekda Mochamad Jusuf Nampak turut menyambut, Para Sulinggih, para Anggota DPRD, Camat, Kapolsek dan Danramil serta Kepala Desa juga Bendesa Adat setempat, berikut Ketua Organisasi Hindu dan krama umat Hindu Kabupaten Lampung Timur.

Terlebih saat kunjungan kerja Sanjaya dan jajaran saat itu juga membawa buah tangan berupa hiburan dari paguyuban seni Tabanan dan penampilan bondres yang teramat dirindukan warga setempat.

Kehadiran Jajaran Pemkab Tabanan saat itu juga memiliki tujuan untuk melihat potensi tentang sektor pertanian dan tak terkecuali juga sektor pariwisata yang ada di Lampung. Sebab, potensi yang dimiliki Kabupaten Lampung Timur dan Kabupaten Tabanan notabene sama, yakni 80 persen bergerak di bidang pertanian.

“Walaupun kami berdampingan dengan sektor pariwisata seperti Badung dan Denpasar, tapi ada kemiripan karena juga bergerak di sektor pertanian. Tadi kami juga sembahyang bersama, tujuannya bagaimana kita melakukan kolaborasi dan akulturasi antara budaya Bali semeton kami di sini dan juga yang dulu bertransmigrasi ke sini di sekitar tahun 50 sampai 60-an, eksistensinya masih kuat sampai sekarang. Menjaga budaya yang ada di Bali,” ujar Sanjaya.

Bagi Sanjaya, eksistensi yang kuat itu terus terbukti, sebab keberadaan Pura, adat istiadat, seni dan budaya serta sektor pertanian yang ada di Lampung sangatlah berkembang pesat.

“Ini kami berikan apresiasi, mengunjungi saudara-saudara kami di Lampung, kurang lebih ada 1,252 juta masyarakat Bali di Lampung. Ini kami tengok, ajak dan berikan motivasi agar bersama-sama tidak melupakan warisan leluhur Budaya Bali walaupun merantau di Lampung. Saya juga pesankan, di mana kaki dipijak di situ langit dijunjung. Hormati sesuai Desa Kala Patra setempat,” sebutnya.

Melalui pesannya tersebut, pihaknya seraya berharap, akulturasi ini kemudian mampu menjadi kekuatan yang saling menjaga suku, agama, budaya dan ras yang ada di Lampung dan Bali.

Sanjaya juga berharap, kunjungan perdananya sebagai Bupati Tabanan di Lampung Timur mampu berjalan secara berkesinambungan, sehingga sinergitas pariwisata, adat dan budaya di masing-masing daerah dapat terjaga dengan baik. Sanjaya menyampaikan, di tahun 2012 lampau, pihaknya sempat berkunjung ke Lampung dan apabila dibandingkan dengan kunjungannya saat ini, perubahan signifikan sudah sangat bisa dirasakan.

Dulu Sanjaya berkesempatan melakukan kunjungan di Tahun 2012 silam ke Lampung Selatan dan mayoritas masyarakatnya juga sama bergerak di bidang pertanian.

“12 tahun yang lalu dan sekarang sudah sangat berubah. Industri pertanian dan perdagangan sudah sangat maju. Jadi saya apresiasi sekali masyarakat Bali di Lampung, terbukti dari ekonomi, bisnis jasa, bahkan masyarakat Bali perantauan sudah menduduki tempat strategis di bidang pemerintahan. Itu membuktikan orang Bali di perantauan sudah maju-maju, bergerak di semua sektor, jasa, pertanian hingga politik,” papar Sanjaya.

Oleh sebab itu, pihaknya dengan tulus berharap, bagaimana sinergitas ini bisa berjalan dengan baik, kedepannya pertanian dan pariwisata Lampung dan Bali bisa terus berkembang.

Kehadirannya yang juga mengajak serta kesenian khas Tabanan saat itu juga bukan hanya memiliki makna hiburan semata, tetapi dengan berlimpahnya sanggar seni dan bondres di Tabanan agar budaya yang ditampilkan di sini dapat menular, menjadi inspirasi dan dikembangkan dengan baik menjadi sebuah akulturasi budaya yang paripurna.

Di kesempatan yang sama, Nengah Pasek Suci selaku Kelian Adat Desa Sidorejo, menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus  serta mewakili krama setempat, menyambut baik kehadiran Bupati Tabanan beserta jajaran. Baginya, kedatangan Bupati Tabanan saat itu bagaikan sebuah mimpi yang sangat ditunggu.

“Kami haturkan terima kasih dan selamat datang, semoga kehadiran jajaran sebagai Murdaning Jagat Kabupaten Tabanan, memberikan spirit dan semangat bagi krama umat Hindu di sini dan juga krama hindu Bali yang sudah transmigrasi ke sini sejak tahun 1963. Semoga kehadiran Bapak dapat memberikan kerahayuan dan keselamatan,” ucap Nengah saat itu. (rls)

Gelapkan Uang Pembelian Padi, Sulama Dibekuk Polres Kerambitan

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Jajaran Reskrim Polsek Kerambitan berhasil membekuk pelaku penipuan dan penggelapan hasil penjualan padi, Sabtu (6/1/2024).

Pelaku tersebut adalah I Wayan Sulama (36), warga Banjar Dinas Sambian Pengayehan, Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, Tabanan.

Sedangkan korbannya bernama I Nengah Sudibia (54), yang masih satu desa dengan pelaku.

“Total uang yang digelapkan oleh terduga pelaku mencapai Rp7 juta,” ujar Kapolsek Kerambitan Kompol I Gusti Putu Sudara, Senin (6/1/2024).

Sudara menjelaskan, kejadian ini bermula ketika pelaku datang ke rumah korban pada Senin (4/12/2023) pagi, untuk menanyakan perihal padi yang siap dijual .

Korban pun memberitahukan, bahwa padi seluas 18 are miliknya sudah dikontrak oleh I Wayan Mudita dari Selingsing dengan harga Rp 6,3 juta.

Namun, pelaku meyakinkan korban bahwa ia bersedia membeli padi tersebut seharga Rp7 juta dengan menawarkan kontrak yang lebih menguntungkan.

“Dengan diiming-imingi harga kontrak padi yang lebih mahal, korban pun terburuk dengan tawaran tersebut sehingga memberikan padi tersebut kepada pelaku,” ucapnya.

Dua hari kemudian, pelaku memotong padi korban dengan sabit dan langsung didores.

Sore harinya, pelaku menghubungi korban untuk memberitahu bahwa gabah tersebut diambil oleh seseorang bernama Pak Rio dari Bantas Selemadeg Timur. Namun uang hasil penjualan dibawa kabur oleh pelaku.

Atas kejadian tersebut, korban melapor ke Polsek Kerambitan. Setelah menerima laporan, tim Opsnal Polsek Kerambitan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan saksi serta barang bukti.

Kemudian, pelaku berhasil diamankan di sekitar Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan.

Polisi juga turut menyita satu unit HP merek Redmi A2 Hitam serta pakaian pelaku.

“Setelah diintrogasi pelaku mengakui perbuatannya dilakukan karena alasan ekonomi. Dan kami sangkakan pelaku dengan Pasal 378 Jo Pasal 372 KUHP,” imbuh Sudara. (ana)