- Advertisement -
Beranda blog Halaman 2

Imbas Penganiayaan Antar Pedagang, Satpol PP Tutup Pasar Malam Sampalan

Petugas Satpol PP Klungkung menghentikan aktivitas hiburan malam di Pasar Sampalan setelah insiden penganiayaan antar pedagang.
Petugas Satpol PP Klungkung menghentikan aktivitas hiburan malam di Pasar Sampalan setelah insiden penganiayaan antar pedagang.

PANTAUBALI.COM, KLUNGKUNG – Satpol PP Kabupaten Klungkung bertindak tegas dengan menutup kegiatan hiburan malam di Pasar Sampalan setelah terjadi keributan antara sesama pedagang. Insiden penganiayaan yang berdarah tersebut memaksa petugas untuk turun tangan, menghentikan acara yang awalnya direncanakan berlangsung dari 17 April hingga 11 Mei 2025.

Perkelahian yang melibatkan dua pedagang asal Jembrana, Muhammad Iqbal Rafsanjani dan Allme Tirta Anggara, berujung pada penusukan yang melukai bagian punggung dan dada korban. Keributan ini, meskipun tidak melibatkan pengunjung, mencoreng upaya menciptakan ruang hiburan yang aman dan nyaman, terutama di wilayah wisata seperti Nusa Penida.

Kepala Satpol PP dan Damkar Klungkung, Dewa Putu Suarbawa, mengungkapkan bahwa insiden ini menyoroti lemahnya pengawasan internal penyelenggara. Sebagai langkah tegas, pihaknya memutuskan untuk menutup seluruh aktivitas pasar malam demi mencegah kejadian serupa di masa depan.

“Keributan ini bukan hanya mencoreng citra pariwisata Nusa Penida, tetapi juga menunjukkan adanya kekurangan dalam pengelolaan internal. Kami menutup acara ini sebagai tindakan pencegahan agar hal ini tidak terulang lagi,” kata Suarbawa, Rabu (7/5).

Ia menekankan bahwa tindakan penutupan bukan hanya sebagai hukuman, tetapi juga untuk menjaga keamanan dan kenyamanan para wisatawan yang semakin tertarik dengan destinasi unggulan Nusa Penida. “Citra pariwisata kami harus terjaga dengan baik. Kami bertindak tegas demi nama baik daerah,” tegasnya.

Proses penutupan dilakukan dengan koordinasi antara Camat Nusa Penida, pecalang, aparat TNI/Polri, dan Satpol PP. Penanganan berlangsung aman tanpa ada perlawanan dari pedagang maupun pengunjung, yang diminta untuk tetap tertib dan kooperatif. (bip)

Pria Asal Pupuan Nyaris Lompat di Jembatan Tukad Bangkung, Diduga Karena Asmara

IGD nyaris lompat di jembatan Tukad Bangkung pada Rabu malam (7/5).
IGD nyaris lompat di jembatan Tukad Bangkung pada Rabu malam (7/5).

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Seorang pria asal Tabanan, IGD (46), sempat berusaha mengakhiri hidupnya dengan melompat dari Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, pada Rabu malam (7/5). Aksi nekatnya tersebut diduga dipicu oleh kekecewaan dalam hubungan asmara.

Kapolsek Petang, AKP Nyoman Arnaya, mengungkapkan bahwa peristiwa ini terjadi sekitar pukul 20.30 WITA, ketika pihaknya menerima laporan mencurigakan mengenai seorang pria yang berdiri di tepi jembatan dengan gerak-gerik tidak biasa.

“Bripda I Made Rama Adi Putra menerima laporan dari anggota Polsek melalui grup WhatsApp internal. Kami langsung mengerahkan Tim Unit Kecil Lengkap (UKL) yang dipimpin oleh Pawas untuk menuju lokasi,” jelas Arnaya, Kamis (8/5).

Setibanya di jembatan, petugas mendapati I.G.D dalam kondisi emosional dan siap melompat dari ketinggian 71 meter. Dengan pendekatan persuasif, polisi berhasil mengamankan pria tersebut sebelum kejadian yang lebih buruk terjadi.

Usai diamankan, IGD dibawa ke Mapolsek Petang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dari hasil interogasi sementara, pria ini mengungkapkan bahwa keputusan drastis tersebut berawal dari masalah pribadi terkait hubungan asmaranya, meskipun ia enggan berbicara lebih detail tentang penyebab utamanya.

“Dia mengaku kecewa dengan masalah asmara, namun masih enggan terbuka mengenai situasi yang dihadapinya,” tambah Kapolsek Arnaya.

Sekitar pukul 22.45 WITA, keluarga IGD datang ke Polsek dan membawanya pulang untuk mendapatkan pendampingan lebih lanjut. Pihak kepolisian berharap peristiwa ini dapat menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi mental orang di sekitar mereka.

“Partisipasi masyarakat sangat penting. Jika ada tanda-tanda stres atau depresi pada seseorang, kami harap warga tidak ragu untuk melapor. Pencegahan dimulai dari rumah dan lingkungan,” tegas Arnaya.

Jembatan Tukad Bangkung, yang dikenal dengan ketinggian ekstrem dan struktur terbuka, memang menjadi lokasi rawan percobaan bunuh diri. Kasus serupa sebelumnya telah terjadi di lokasi ini, memicu wacana pemasangan pagar pengaman dan kamera pengawas. Namun, hingga saat ini, langkah-langkah preventif tersebut belum direalisasikan.

Kepolisian pun mendorong pemerintah desa dan tokoh masyarakat untuk lebih aktif mengedukasi warga agar mencari bantuan saat menghadapi tekanan psikologis guna menghindari insiden serupa di masa mendatang. (*)

TP PKK Tabanan Dukung Aksi Sosial TP PKK Provinsi Bali di Desa Dauh Peken

Kegiatan sosial Menyapa dan Berbagi TP PKK Provinsi Bali disambut hangat oleh Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, pada Rabu (7/5/2025).
Kegiatan sosial Menyapa dan Berbagi TP PKK Provinsi Bali disambut hangat oleh Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, pada Rabu (7/5/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Kegiatan sosial Menyapa dan Berbagi yang digagas oleh TP PKK Provinsi Bali disambut hangat oleh Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, pada Rabu (7/5/2025).

Aksi sosial ini berlangsung di Wantilan Arda Nareswari, Banjar Tegal Baleran, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap masyarakat yang membutuhkan di seluruh wilayah Bali.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Sekretaris I TP PKK Provinsi Bali, Ny. Seniasih Giri Prasta, bersama perwakilan perangkat daerah Provinsi Bali. Hadir pula anggota DPRD Tabanan, jajaran pengurus TP PKK Kabupaten, kepala perangkat daerah Tabanan, serta pimpinan instansi vertikal terkait.

Dalam sambutannya, Ny. Seniasih mengajak seluruh masyarakat untuk kembali menghidupkan semangat gerakan Aku Hatinya PKK, serta turut ambil bagian dalam program-program prioritas, seperti gerakan makan ikan untuk anak, pengurangan sampah plastik dengan tumbler, dan upaya pencegahan rabies melalui vaksinasi hewan peliharaan.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi dalam kegiatan sosial yang menyentuh langsung masyarakat, seperti distribusi alat kesehatan, paket sembako, hingga layanan pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis.

“Semua bantuan ini benar-benar ditujukan bagi masyarakat yang membutuhkan. Harapannya, program ini berkelanjutan dan menyentuh semua lapisan di 9 kabupaten/kota di Bali,” jelasnya.

Kabupaten Tabanan menjadi lokasi pertama dari rangkaian kunjungan sosial TP PKK Provinsi Bali tahun ini. Sebanyak 50 penerima manfaat menerima bantuan, terdiri atas 10 balita, 10 ibu hamil, 10 penyandang disabilitas, 10 lansia, dan 10 kader PKK yang membutuhkan, yang berasal dari beberapa banjar di Desa Dauh Peken.

Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kepedulian dan perhatian TP PKK Provinsi Bali.

“Kami sangat berterima kasih kepada TP PKK Provinsi Bali serta seluruh jajaran perangkat daerah atas perhatian dan bantuannya untuk masyarakat kami di Tabanan,” ujarnya.

Ia juga menilai bahwa berbagai layanan yang diberikan, mulai dari demo masak hingga vaksinasi rabies, sangat membantu masyarakat, terutama di desa-desa.

“Program seperti pembagian kacamata gratis, pelayanan kesehatan, hingga edukasi masak sangat dirasakan manfaatnya oleh warga kami di Desa Dauh Peken,” tambahnya.

Pihaknya berharap kegiatan ini dapat terus digelar di tahun-tahun berikutnya karena memberikan dampak positif langsung bagi warga. TP PKK Kabupaten Tabanan pun siap untuk terus bersinergi dengan TP PKK Provinsi Bali dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (rls) 

Perseden Bali Siap Berlaga di Babak 16 Besar Liga 4 Nasional

Pelepasan Perseden Bali menuju babak 16 besar Liga 4 Nasional, Rabu (7/5/2025).
Pelepasan Perseden Bali menuju babak 16 besar Liga 4 Nasional, Rabu (7/5/2025).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Kesebelasan kebanggaan Bali, Perseden, resmi dilepas menuju Yogyakarta untuk berlaga di babak 16 besar Liga 4 Nasional.

Seremoni pelepasan digelar di Lapangan Timur Monumen Bajra Sandi, Denpasar, Rabu (7/5/2025), dan dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta.

Kompetisi 16 besar dijadwalkan berlangsung pada 10–15 Mei 2025, menggunakan sistem home tournament dan setengah kompetisi. Sebanyak 16 tim akan terbagi dalam empat grup, dan hanya dua tim terbaik dari masing-masing grup yang akan melaju ke babak perempat final.

Wagub Giri Prasta menyampaikan apresiasi atas perjuangan Perseden yang sukses menembus babak 16 besar. Ia mendorong para pemain untuk menjaga kekompakan, menjunjung sportivitas, dan membawa nama baik Bali di kancah nasional.

“Selamat berjuang, tetap solid dan terus harumkan nama Bali. Proses tidak akan mengkhianati hasil,” ujar Giri Prasta penuh semangat.

Dukungan juga datang dari Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, yang berkomitmen mendukung penuh kiprah Perseden. Ia bahkan menyebutkan akan berusaha hadir langsung menyaksikan perjuangan tim di lapangan.

Perseden membawa misi besar: mewujudkan promosi ke Liga 3. Dengan semangat “Ayo Naik 3 Kasta”, seluruh elemen tim siap memberikan yang terbaik. Di bawah komando sang kapten, I Made Anta Wijaya, tim optimistis menatap fase krusial kompetisi.

Sebagai wakil Bali, Perseden mengemban kepercayaan besar dari masyarakat. Dengan performa yang konsisten dan mentalitas juara, mereka siap membuktikan bahwa Bali bukan hanya tujuan wisata, tapi juga punya taji di dunia sepak bola nasional. (ana) 

Gubernur Koster Bentuk Tim Cegah WNA Nakal dengan Libatkan Pecalang

Pertemuan Gubernur Koster dengan Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Bali, Parlindungan, Selasa (6/5/2025) di Jayasabha, Denpasar.
Pertemuan Gubernur Koster dengan Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Bali, Parlindungan, Selasa (6/5/2025) di Jayasabha, Denpasar.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster mengambil langkah tegas untuk menertibkan warga negara asing (WNA) yang berulah di Pulau Dewata.

Menyikapi maraknya pelanggaran hukum dan norma oleh turis asing, Gubernur Koster mengumumkan pembentukan tim gabungan pengawasan WNA, dalam pertemuan dengan Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Bali, Parlindungan, Selasa (6/5/2025) di Jayasabha, Denpasar.

Tim ini akan terdiri dari unsur Imigrasi, Satpol PP, dan Pecalang, dengan tugas melakukan pengawasan menyeluruh dan terpadu di lapangan terhadap aktivitas para WNA, terutama yang menyimpang dari aturan hukum dan nilai-nilai budaya Bali.

“Pengawasan tidak bisa dilakukan secara parsial. Harus terintegrasi, karena ini menyangkut citra Bali dan kewibawaan negara,” tegas Gubernur Koster.

Ia menekankan, pengawasan harus dimulai sejak WNA tiba di bandara. Menurutnya, pelayanan imigrasi harus bersifat selektif tanpa mengorbankan kenyamanan, guna memastikan hanya wisatawan yang benar-benar menghormati aturan yang masuk ke Bali.

“Jika ada WNA yang melanggar hukum, apalagi pidana, tidak boleh ada toleransi. Harus ditindak tegas,” ujarnya.

Kebijakan ini merupakan respons terhadap keresahan publik atas meningkatnya kasus penyalahgunaan visa, pelanggaran lalu lintas, hingga perilaku yang melecehkan adat dan budaya lokal oleh sejumlah WNA.

Mendukung inisiatif tersebut, Kepala Kantor Wilayah Imigrasi Bali, Parlindungan, menyatakan kesiapannya bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali. Ia menyebut kerja sama antarinstansi sangat krusial di tengah terus meningkatnya jumlah turis asing yang masuk ke Bali setiap tahun.

“Kami siap bersinergi penuh dengan Pemprov Bali. Ini bukan hanya tantangan keimigrasian, tetapi juga tantangan menjaga kualitas pariwisata Bali,” jelasnya.

Dengan dibentuknya tim ini, Pemprov Bali menegaskan arah kebijakan pariwisata ke depan: tidak lagi mengejar jumlah wisatawan semata, tetapi kualitas mereka. Wisatawan yang datang ke Bali harus siap menghormati hukum dan kearifan lokal. Tidak ada tempat bagi mereka yang mencoreng wajah pulau ini. (ana)

RSUP Prof Ngoerah Bentuk Unit Pelayanan Stroke

audiensi jajaran RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah dengan Gubernur Koster di Jayasabha, Denpasar, Selasa (6/5/2025).
audiensi jajaran RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah dengan Gubernur Koster di Jayasabha, Denpasar, Selasa (6/5/2025).

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah bersiap membentuk Unit Pelayanan Stroke sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan kesehatan khusus di Bali.

Unit ini akan menjadi pusat penanganan stroke pertama yang terpadu di wilayah tersebut, menghadirkan layanan komprehensif mulai dari penanganan darurat, diagnostik cepat seperti CT scan, hingga intervensi lanjutan dan rehabilitasi.

Pembentukan unit ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur Bali, Wayan Koster, yang menyebut inisiatif tersebut sebagai lompatan besar dalam pelayanan kesehatan di daerah.

Gubernur Koster menyampaikan dukungannya saat menerima audiensi jajaran RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah di Jayasabha, Denpasar, Selasa (6/5/2025).

Ia menilai layanan stroke terpadu yang melibatkan tim multidisiplin seperti dokter spesialis saraf dan spesialis lainnya akan menjadikan rumah sakit ini sebagai rujukan utama di Bali, bahkan berpotensi menjadi yang pertama di Indonesia dengan layanan spesifik tersebut.

“Langkah ini sangat baik dan perlu disosialisasikan secara luas. Bali akan menjadi daerah pertama yang memiliki layanan kesehatan khusus stroke yang terintegrasi,” ujar Gubernur Koster. Ia juga menekankan pentingnya sistem yang terhubung dengan rumah sakit lain, serta integrasi digital untuk mendukung efisiensi layanan.

Direktur RSUP Prof. Ngoerah, dr. I Wayan Sudana, menyampaikan bahwa tim pengampuan stroke yang dipimpin Dr. Angga Krishna telah siap dari sisi kompetensi dan fasilitas.

“Kami sudah menyiapkan sistem secara komprehensif. Jumlah pasien stroke terus meningkat, bahkan kini menyerang usia yang lebih muda, jadi waktu menjadi faktor krusial,” jelasnya.

Ia menambahkan, rumah sakit telah mengembangkan protokol penanganan cepat, mulai dari penerimaan pasien darurat, pemeriksaan CT scan, hingga tindakan intervensi dengan teknologi penghancur sumbatan.

“Kami siap memberikan penanganan menyeluruh bagi pasien stroke. SDM kami siap, dan fasilitas kami sudah sangat memadai,” tandasnya. (rls) 

Panen Raya Padi 35 Are di Subak Aseman Desa Tangguntiti

Panen raya di Subak Aseman, Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, Rabu (7/5/2025).
Panen raya di Subak Aseman, Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, Rabu (7/5/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Panen raya padi berlangsung di Subak Aseman, Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, Rabu (7/5/2025). Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya yang turut memanen padi bersama para petani setempat.

Dalam panen raya tersebut, jenis padi yang dipanen merupakan varietas Nutrizinc, yang dikenal memiliki kandungan gizi tinggi dan bermanfaat dalam mencegah stunting. Dengan masa tanam 95 hingga 100 hari, varietas ini mampu menghasilkan produktivitas sebesar 6 ton per hektare.

Pada panen kali ini, luas lahan yang dipanen mencapai 35 are dengan total produksi sekitar 2,1 ton gabah. Sebagaimana diketahui bersama, harga gabah kering panen saat ini mencapai Rp 6.500 per kilogram.

Dalam wawancara singkatnya, Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap para petani Subak Aseman.

“Saya tadi ikut langsung memanen, menimbang hasil panen, dan mengecek kadar airnya. Hasilnya sangat baik, sesuai standar operasional. Alat-alat yang digunakan juga sudah modern dan sesuai harapan kita semua, khususnya para petani,” ujarnya.

Sanjaya juga menegaskan, kegiatan ini sejalan dengan kebijakan nasional dalam memperkuat ketahanan pangan.

“Di Tabanan, komitmen ini sangat kuat. Sebagai lumbung pangan Bali, kami mengikuti arahan Bapak Gubernur untuk menjadikan pertanian sebagai sumber utama kehidupan. Jika sektor pertanian berjalan baik, petani sejahtera. Apalagi saat ini hasil panen langsung dibeli oleh Bulog dengan harga sesuai HPP, yakni Rp 6.500 per kilogram,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia berharap pertanian tetap menjadi sektor unggulan di tengah pesatnya pariwisata. “Harapan saya, sektor pertanian harus tetap menjadi guru kehidupan di Tabanan. Walaupun kita berdampingan dengan kabupaten pariwisata, Tabanan harus tetap unggul di sektor pertanian,”

“Pariwisata bisa menjadi nilai tambah. Kalau ada wisatawan yang datang dan ingin menyaksikan panen, kita izinkan. Ini bisa menjadi daya tarik tersendiri. Hasil pertanian juga bisa dipasok untuk kebutuhan sektor pariwisata, jadi saling bersinergi,” imbuh Sanjaya.

Sementara itu, Pekaseh Subak Aseman, Wayan Suka Artama, menyampaikan harapan dan apresiasinya atas perhatian Pemerintah Kabupaten Tabanan.

“Saya, Wayan Suka Artama, selaku Pekaseh di Subak Aseman. Dari total luas Subak Aseman IV, seluruhnya ditanami padi pada musim tanam pertama tahun ini. Harapan saya, dengan kebersamaan dan dukungan dari semua pihak, segala tantangan ke depan bisa kita hadapi bersama,” ujarnya.

Turut hadir, Anggota DPRD Provinsi Bali, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, Jajaran Forkopimda dan Sekda dan Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, serta I Made Urip yang tergabung dalam Pokja Percepatan Pembangunan Provinsi Bali di bidang pertanian, Kepala OJK Bali, Kepala BI Perwakilan Provinsi Bali, Bulog dan BSIP prov Bali, Ketua KTNA Tabanan, Perbekel dan para pekaseh subak setempat. (ana) 

Setelah Bupati, Ketua DPRD Tabanan Juga Angkat Suara Tolak Ormas yang Ganggu Stabilitas Sosial di Bali

Ketua DPRD Tabanan I Nyoman Arnawa.
Ketua DPRD Tabanan I Nyoman Arnawa.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Isu penolakan terhadap keberadaan organisasi kemasyarakatan (ormas) baru di Bali, terutama di wilayah Tabanan, terus mendapat sorotan.

Setelah sebelumnya Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya dan I Made Dirga, menyampaikan sikap tegas mereka, kini Ketua DPRD Tabanan, I Nyoman Arnawa, juga menyatakan sikap serupa.

“Selaku ketua DPRD Tabanan melihat perkembangan kekinian daripada ormas-ormas yang mungkin mengganggu stabilitas kita di Bali dan Tabanan pada khususnya. Saya sepakat untuk menolak ormas-ormas dari luar untuk menjaga ketertiban Bali,” ujar Arnawa Rabu (7/5/2025).

Ia juga menyetujui pernyataan Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, yang sebelumnya menyampaikan bahwa aparat hukum yang ada sudah cukup untuk menjaga keamanan di Bali. “Kita berbicara budaya kita punya pecalang untuk apa lagi,” tegas politisi PDIP asal Desa Mangesta, Kecamatan Penebel ini.

Sebelumnya, Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya dan I Made Dirga, dengan tegas menyatakan penolakan terhadap ormas baru yang dianggap berpotensi mengganggu stabilitas serta keharmonisan sosial di Kabupaten Tabanan.

Bupati Sanjaya menyampaikan bahwa ormas yang tidak sejalan dengan nilai-nilai budaya serta kearifan lokal di Bali, khususnya Tabanan, tidak akan diberi tempat.

“Kami menolak keras kehadiran ormas yang tidak selaras dengan visi pembangunan Tabanan yang harmonis, aman, dan damai. Jangan sampai ada pihak-pihak yang justru memperkeruh suasana dengan membawa agenda yang bertentangan dengan nilai-nilai kearifan lokal,” tegasnya.

Wakil Bupati Made Dirga turut menyampaikan bahwa pemerintah daerah tetap membuka ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan, namun harus melalui jalur resmi, sah, dan tetap menjaga persatuan.

“Silakan berorganisasi, tapi harus jelas legalitasnya dan tidak memecah belah masyarakat. Kami akan tindak tegas ormas yang terindikasi menimbulkan keresahan atau tidak memiliki dasar hukum yang jelas,” ujar Made Dirga. (ana)

Ini Trik Menyimpan Kue Kering Agar Tetap Renyah dan Tahan Lama

Trik menyimpan kue kering agar tetap renyah dan tahan lama.
Trik menyimpan kue kering agar tetap renyah dan tahan lama.

PANTAUBALI.COM – Kue kering menjadi salah satu camilan favorit yang kerap hadir di meja tamu, terutama saat momen spesial seperti Lebaran atau kumpul keluarga. Namun, tidak sedikit orang yang kecewa karena kue buatan sendiri maupun beli cepat melempem, kehilangan rasa, bahkan berjamur. Penyebabnya sering kali adalah cara penyimpanan yang kurang tepat.

Penyimpanan kue kering yang benar sangat berpengaruh terhadap daya tahan dan kualitas kue. Dengan teknik yang tepat, kue bisa tetap lezat dan renyah meski disimpan dalam waktu lama.

Berikut 8 tips menyimpan kue kering agar tetap renyah dan tahan lama:

1. Dinginkan Kue Sebelum Disimpan
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memastikan kue benar-benar dingin sebelum dimasukkan ke dalam wadah. Menyimpan kue dalam keadaan hangat bisa menimbulkan uap yang membuat kue lembap dan mudah melempem.

2. Gunakan Wadah Kedap Udara
Wadah tertutup rapat adalah kunci utama agar kue tidak terkena kelembapan udara. Toples kaca atau plastik dengan segel kencang sangat direkomendasikan untuk menjaga kerenyahan.

3. Tambahkan Silica Gel Food Grade
Silica gel yang aman untuk makanan dapat membantu menyerap kelembapan di dalam toples. Ini menjadi trik ampuh agar kue tetap kering lebih lama.

4. Lapisi dengan Kertas Roti atau Tisu Dapur
Lapisan kertas roti atau tisu dapur di dasar dan sela-sela kue akan menyerap minyak berlebih serta mencegah kue saling menempel. Ini menjaga bentuk dan tekstur kue tetap sempurna.

5. Simpan di Tempat Sejuk dan Kering
Jauhkan wadah dari paparan sinar matahari langsung atau sumber panas seperti kompor dan microwave. Pilih tempat penyimpanan yang sejuk dan kering agar kue tidak cepat rusak.

6. Pisahkan Jenis Kue Berdasarkan Tekstur dan Aroma
Jangan campurkan kue yang lembut seperti nastar dengan yang benar-benar kering seperti kastengel dalam satu wadah. Hal ini bisa menyebabkan perubahan tekstur dan pencampuran aroma yang tidak diinginkan.

7. Hindari Menyimpan di Kulkas
Kulkas justru bisa membuat kue cepat lembap dan melempem karena kadar air di dalamnya. Kecuali untuk kue yang mengandung bahan mudah basi, sebaiknya simpan di suhu ruang yang sejuk.

8. Panggang Ulang Jika Melempem
Jika kue sudah terlanjur melempem, jangan langsung dibuang. Coba panggang kembali dalam oven selama beberapa menit untuk mengembalikan kerenyahannya. Setelah dingin, simpan kembali dengan cara yang benar.

Dengan menerapkan tips-tips ini, kue kering buatan Anda bisa tetap renyah dan nikmat lebih lama. Selamat mencoba! (MAH)

Kartu ATM Dicuri Saat Tidur, Saldo Dikuras Hingga Rp 93,5 Juta

I Putu D.R. (30) kini harus mendekam dibalik jeruji besi.
I Putu D.R. (30) kini harus mendekam dibalik jeruji besi.

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Tim Opsnal Polsek Denpasar Timur  mengungkap kasus pencurian kartu ATM yang mengakibatkan kerugian hingga Rp93,5 juta. Pelaku yang diamankan bernama I Putu D.R. (30), warga Desa Songan, Kintamani, Bangli.

Kapolsek Denpasar Timur melalui Kanit Reskrim AKP I Made Sena menjelaskan, kasus ini dilaporkan oleh korban bernama Ni Nyoman Yulianti (30), seorang karyawan swasta asal Songan, Bangli, yang tinggal di Jalan Akasia XVI No. 2X, Denpasar Timur.

Kejadian pencurian pertama kali diketahui korban pada Senin, 28 April 2025 sekitar pukul 16.00 WITA. Saat hendak mengecek saldo di ATM BCA di Jalan Hayam Wuruk, Sumerta Kelod, korban mendapati uang dalam rekeningnya telah berkurang sebesar Rp93.500.000.

“Korban segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Denpasar Timur keesokan harinya,” terang Kapolsek.

Berdasarkan keterangan korban dan hasil penyelidikan melalui rekaman CCTV di lokasi ATM, polisi mengidentifikasi pelaku dan segera melakukan penangkapan. Dalam interogasi, pelaku mengakui telah mengambil kartu ATM korban saat korban tertidur, kemudian menarik uang secara bertahap sebanyak 48 kali, masing-masing senilai Rp2 juta.

“Pelaku mengaku menggunakan uang hasil pencurian untuk membayar kontrakan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ungkap AKP Made Sena.

Barang bukti yang berhasil diamankan dari tangan pelaku di antaranya satu kartu ATM milik korban dan satu bundel rekening koran BCA milik korban untuk periode Februari hingga April 2025.

Saat ini, pelaku telah diamankan di Polsek Denpasar Timur untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Polisi juga telah memeriksa saksi-saksi dan melengkapi berkas penyidikan.

Pelaku dijerat dengan Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman penjara maksimal lima tahun. (mah)