DENPASAR – Pantaubali.com – Melihat data penyebaran Covid-19 khususnya transmisi lokal di wilayah Kabupaten atau Kota se-Bali yang semakin meningkat, sehingga harus semakin diwaspadai dan diantisipasi agar tidak terjadi penularan yang semakin meluas demi keselamatan semua persediaan.
Jika dilihat data munculnya kasus baru COVID-19 adalah, sebagian besar tanpa menunjukkan gejala sakit atau Orang Tanpa Gejala (OTG). Adanya kecenderungan menurunnya disiplin masyarakat dalam melaksanakan protokol COVID-19.
“Kondisi pandemi COVID-19 yang tengah kita hadapi saat ini merupakan masalah kita bersama, yang harus dijalani dengan penuh semangat, kebaikan dan ketulusan hati, kesabaran, ketabahan, dan kegigihan, serta paras-paros, gilik-saguluk, salunglung-sabayantaka, tiada lain dan tiada bukan, adalah demi kepentingan dan keselamatan kita bersama,” jelas Gubernur Provinsi Bali,Wayan Koster,Senin,(8/6) di Renon, Denpasar.
Menghadapi kondisi tersebut, sedikit kita tidak boleh merasa bosan, tidak boleh ada rasa jenuh, tidak boleh ada rasa putus asa, tidak boleh saling menyalahkan.
“Sing dadi bengkung lan maboya,” cetusnya.Terkait dengan hal tersebut Koster memaparkan beberapa himbauan seperti, Bagi peserta didik, agar tetap belajar di rumah, Melarang kegiatan keramaian termasuk tajen,Melarang operasional dan aktivitas obyek wisata, hiburan malam, dan kegiatan lainnya yang melibatkan banyak
orang, Kegiatan adat dan agama hanya boleh dilaksanakan dengan melibatkan paling banyak 25 (dua puluh lima) orang,Membatasi perjalanan ke luar Bali, khususnya ke daerah yang masuk zona merah COVID-19, Mengurangi aktivitas ke luar rumah. Dalam hal melaksanakan aktivitas ke luar rumah, agar masyarakat dengan tertib dan disiplin mengikuti protokol pencegahan COVID-19, Selalu melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Himbauan ini berlaku sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
“Setidaknya himbauan ini dapat dilaksanakan dengan tertib, disiplin serta penuh rasa tanggung jawab,” tutupnya.