Stok Beras di Bali Aman 6 Bulan Kedepan

 

DENPASAR – Pantaubali.com – Perum Bulog Wilayah Bali menyatakan,stok beras di gudang Bulog Bali mencukupi sampai 5 sampai 6 bulan ke depan.Menurut,Pimpinan Wilayah Perum Bulog Bali, Suhardi saat dikonfirmasi via WA,Senin,(27/4) menyampaikan, total jumlah stok beras dimiliki sampai saat ini mencapai 6,400 ton, tersebar disembilan lokasi gudang di Bali.

“Setok yang kami miliki sampai saat ini sebanyak 6,400 ton tersebar dibeberapa gudang kami di beberapa daerah di Bali. Dengan jumlah tersebut,setok beras provinsi Bali akan mencukupi lima sampai enam bulan kedepan,” jelasnya.

Aabila permintaan bertambah,maka pemenuhan utama tetap dari beras lokal Bali jika belum mecukupi baru penambahan dari wilayah lain seperti, Jatim dan NTB.Jika dilihat penghasil padi terbesar provinsi Bali masih dari Kabupaten Tambanan, Bali

Baca Juga:  Tanggapi Pertanyaan Sanjaya Soal Dukungan DPRD, Mulyadi: Kuncinya Komunikasi Politik

“Tentu pemenuhan utama dari beras lokal terlebih dahulu, jika tidak mencukupi baru akan diambil dari luar daerah,” ujarnya.

Adapun beberapa hal yang dihadapi Perum Bulog Wilayah Bali sampai saat ini, masih sangat minimnya pengadaan gabah atau beras untuk PSO, sesuai harga yang ditetapkan pemerintah dengan standar dan kwalitas yang telah ditentukan. Mengingat panen padi di Bali secara spot-spot, dan harga bagus berada di atas HPP yang ditetapkan pemerintah.

Baca Juga:  Debat Ketiga Pilgub Bali, Mulia-PAS Janji Atasi Ketimpangan UMP, Koster-Giri Fokus Tingkatkan Kualitas SDM

Sembari Dia berharap kepada masyarakat, agar dapat menggunakan komoditi yang tersedia di Bulog. Karena Perum Bulog telah melakukan transformasi dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat, komoditi-komoditi yang disiapkan berkwalitas dengan harga sangat terjangkau, serta siap melayani berapapun yang diminta oleh masyarakat.

“Terlebih saat ini dalam upaya penanggulangan Covid 19, kami selalu siap memenuhinya.Jika dilihat dari beberapa harga komoditas lainnya misal seperti, tepung terigu dengan harga Rp 20.000 per kg, minyak goreng Rp 50 ribu per liter sedangkan gula kita jual dengan HET Rp 12.500 per kgnya,” tutupnya.