Tagih Jaminan Utang, Pria di Tabanan Malah Dipukul dengan Kapak, Pelaku Kabur

Olah TKP kasus penganiayaan di Banjar Sinjuana, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, pada Senin (29/9/2025) kemarin sekitar pukul 10.10 Wita.
Olah TKP kasus penganiayaan di Banjar Sinjuana, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, pada Senin (29/9/2025) kemarin sekitar pukul 10.10 Wita.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Peristiwa penganiayaan terjadi di Banjar Sinjuana, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, pada Senin (29/9/2025) kemarin sekitar pukul 10.10 Wita.

Akibat kejadian tersebut, korban penganiayaan I Made Budi Artha (48) mengalami luka serius di kepala setelah dipukul dengan kapak oleh seorang pria yang dikenal bernama Made Sunardiana (56) alias Pak Buleleng. Usai melakukan aksi brutal itu, pelaku pun melarikan diri.

Kapolsek Kediri, Kompol I Nyoman Sukadana, membenarkan kejadian tersebut. “Pelaku melarikan diri setelah melakukan penganiayaan. Saat ini kami sudah melakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi, dan masih melakukan pengejaran terhadap pelaku,” ujarnya ketika dikonfirmasi Selasa (30/9/2025).

Baca Juga:  234 Kasus Laka Lantas Terjadi di Tabanan dalam Tiga Bulan, 60 Persen Akibat Faktor Manusia

Ia menjelaskan, kejadian berawal ketika pelaku datang ke rumah korban untuk meminjam uang. Korban sempat memberikan pinjaman sebesar Rp5 juta dengan syarat sepeda motor milik pelaku dijadikan jaminan.

Namun saat korban hendak mengecek sepeda motor tersebut, pelaku tiba-tiba menyerang dari belakang menggunakan kapak.

“Korban dianiaya dengan bagian punggung kapakdari arah belakang sebanyak tiga kali yang mengenai kepala korban,” terang Sukadana.

Akibat pukulan tersebut, korban mengalami tiga luka robek di bagian belakang kepala masing-masing sepanjang 5 cm, serta satu luka di bagian atas kepala sepanjang 4 cm. Dalam kondisi pusing dan berdarah, korban sempat keluar rumah untuk meminta pertolongan warga sekitar.

Baca Juga:  DTW Tanah Lot Bakal Dikunjungi Delegasi IATP Conference ke-132

Saksi mata bersama warga langsung membawa korban ke RSU Singasana untuk mendapatkan perawatan medis. Hingga kini, korban masih menjalani perawatan intensif.

“Sementara belum diketahui secara pasti motif penganiayaan yang dilakukan pelaku. Kami masih terus mendalami kasus ini dan meminta masyarakat yang mengetahui keberadaan pelaku untuk segera melapor,” pungkas Kompol Sukadana. (ana)