PANTAUBALI.COM, TABANAN – Pemerintah Indonesia tengah membangun sekolah rakyat untuk jenjang SD, SMP dan SMA yang diperuntukkan untuk masyarakat kurang mampu. Dalam pelaksanaanya, sekolah ini akan mengusung boarding school atau asrama.
Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan pembangunan sekolah rakyat dilakukan di setiap kabupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia, khususnya dengan tingkat kemiskinan yang tinggi.
Penyelenggaraan program ini pun telah tertuang dalam surat Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Nomor 4373/DL.03/2025 tanggal 29 Maret 2025. Program ini diharapkan mampu memeratakan pendidikan dan pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Menindaklanjuti program itu, Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali, telah bersiap menyelenggarakan sekolah rakyat. Bahkan pendaftaran peserta didik baru telah dibuka sejak 1 April lalu hingga 30 April 2025 mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Tabanan I Nyoman Gede Gunawan, Selasa (15/4/2025).
“Kami sudah membuka penerimaan peserta didik baru program sekolah rakyat tahun akademik 2025/2026 melalui surat edaran Dinsos P3A Tabanan No. 460/702/Dinsos P3A,” ujarnya.
Meskipun sudah membuka pendaftaran peserta didik baru, Gunawan menyebut, Pemkab Tabanan masih mengupayakan penyediaan lahan untuk pembangunan gedung sekolah dengan luas minimal 2,5 hektare. “Untuk sementara kami gunakan Balai Mahatmiya yang ada di Kecamatan Kediri dulu sampai tersedia lahan untuk pembangunan gedung sekolah,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Sentra Mahatmiya Bali, Sumarno Sri Wibowo mengatakan, sekolah rakyat yang dilaksanakan di Sentra Mahatmiya Bali adalah jenjang tingkat SMP. Para siswa pun akan diberikan pendidikan seperti sekolah formal pada umumnya berdasarkan kurikulum dan ekstrakurikuler, serta pendidikan karakter.
“Para lulusan dari sekolah rakyat diharapkan memiliki kecerdasan intelektual, bermental tangguh, dan berkarakter kuat,” ungkapnya.
Wibowo menjelaskan, sasaran utama dari sekolah rakyat ini adalah anak dari keluarga miskin ekstrem, miskin desil satu dan dua. Para siswa yang menempuh pendidikan nantinya akan disediakan tempat tinggal berupa asrama.
Adapun pendaftaran sekolah rakyat telah dibuka menjadi dua rombongan belajar (rombel), yang mana setiap rombel diikuti 25 orang siswa. “Pembelajaran tahun 2025 ini akan dimulai Juli mendatang,” imbuh Wibowo. (ana)