PANTAUBALI.COM, JAKARTA – Provinsi Bali berhasil meraih penghargaan BI Award dari Bank Indonesia sebagai provinsi dengan implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terbaik di tingkat nasional.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 di Grha Bhasvara Icchana, kompleks Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (29/11/2024) malam.
Pj. Gubernur Bali turut didampingi oleh Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD Bali), I Nyoman Sudharma, serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, R. Erwin Soeriadimadja.
Bali dinilai sebagai daerah terdepan dalam penerapan kode standar pembayaran digital nasional yang diperkenalkan oleh Bank Indonesia (BI) pada 2022.
Presiden Prabowo Subianto yang hadir langsung memberikan arahan dalam pertemuan tersebut, menekankan pentingnya semangat cinta tanah air bagi insan perbankan Indonesia.
“Kesadaran akan sinergi dan pemahaman bahwa stabilitas memungkinkan transformasi bangsa berarti bangsa kita berada dalam kondisi yang kuat,” ujar Prabowo.
Ia pun optimis bahwa Indonesia mampu menjadi negara maju pada 2045 mendatang. Hal itu juga berdasarkan konsensus para pakar ekonomi dan geopolitik dunia yang memprediksi Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia.
“Tugas Gubernur Bank Indonesia, seluruh jajaran Bank Indonesia, menteri-menteri di bidang ekonomi, serta otoritas keuangan tidaklah ringan. Nasib ratusan juta rakyat ada di pundak saudara-saudara, dalam kebijakan dan keputusan saudara-saudara,” tambah Prabowo.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 hingga 2026 akan berada di kisaran 4,8 persen – 5,6 persen.
“Ekonomi Indonesia pada 2025-2026 akan menunjukkan kinerja yang cukup tinggi, dengan pertumbuhan mencapai 4,8%-5,6% pada 2025 dan 4,9%-5,7% pada 2026,” ujar Perry.
“Karena masalah berat dan kompleks tidak mungkin dihadapi sendiri. Perlu kerja sama dan koordinasi, the power of we. Bersatu kita kuat dan bangkit,” tambahnya. (ana)