TABANAN – Pantaubali.com – Kabupaten Tabanan, sebagai Daerah Agraris memiliki keuntungan berupa alam yang indah dan letak geografis yang sangat strategis untuk dikembangkan menjadi Daerah/Tempat Tujuan Wisata. Tabanan mempunyai Gunung yang Indah, Hamparan sawah yang luas dan Pantai yang sangat Indah, seperti Pantai Tanah Lot, Kedungu, Yeh Gangga, Nyanyi, Klating, Pasut dan lainnya.
Selain itu, ada juga Daerah/Tempat Tujuan Wisata yang dibuat oleh masyarakat Tabanan, seperti halnya, Desa Wisata, taman bunga, tracking, maupun wisata selpi. Dan yang terbaru, Wakil Bupati Tabanan sangat mengapresiasi ide dan gagasan yang ditunjukkan oleh Masyarakat Banjar Tanah Pegat, Desa Gubug, dengan membuat sebuah festival yang bertajuk Tabanan Light Festival.
Hal itu diungkapkan Wabup Sanjaya saat menghadiri grand opening Tabanan Light Festival, Sabtu (20/7) sore di Banjar Tanah Pegat, Gubug. Menariknya, Tabanan Light Festival tersebut memanfaatkan karang Teba/daerah belakang rumah yang lapang, yang seringkali dipakai tempat pembuangan sampah oleh masyarakat Bali, namun disulap menjadi sesuatu yang indah dan tentunya menghasilkan.
Saat itu, Wabup Sanjaya merasa terkejut melihat konsep dan keindahan yan ditampilkan. “Ini merupakan surprise. Saya berikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap gagasan saudara kita/ masyarakat kita yang membuat pertunjukan yang sangat spektakuler ini,” ucapnya.
Dirinya menambahkan, “Ini tidak biasa melainkan luar biasa. Dan saya perhatikan, pertunjukan ini ada di tengah-tengah pemukiman masyarakat Tanah Pegat. Sekaligus di Teba/daerah belakang pemukiman rumah, biasanya Teba itu di Bali adalah tempat membuang sampah atau sesuatu yang tidak bagus. Namun ini (Teba) dijadikan suatu ikon, sehingga Teba menjadi bersih dan berimbas juga pada kebersihan sungai serta menghasilkan,” imbuh Sanjaya.
Sesuai harapan bersama, dan sesuai dengan konsep pembangunan dari Gubernur Bali yaitu mengurangi sampah plastik. Wabup Sanjaya menegaskan ini adalah konsep yang bagus dan patut dicontoh, khususnya oleh seluruh masyarakat Tabanan guna mewujudkan program pengurangan sampah plastik di Tabanan.
“Ini suatu hal spektakuler bagi Saya. Dengan diadakannya festival ini, Saya harapkan masyarakat Tabanan secara umum datang kesini, sehinngga melihat tempat ini dan bisa diterapkan di pekarangan masing-masing,” himbaunya.
Wabup Sanjaya juga berharap kegiatan ini terus berlanjut, dan jangan hanya menjadi agenda untuk unjuk keren atau gagah-gagahan semata terus menghilang tanpa bekas. Namun kegiatan ini harus terus dilanjutkan dan dikembangkan serta mampu menjadi leading sektor kebersihan di Kabupaten Tabanan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Acara I Gusti Putu Susila juga berharap agar kegiatan yang diselenggarakan oleh pihaknya mendapat dukungan dari berbagai kalangan, khususnya masyarakat dan Pemkab Tabanan. Sehingga nantinya bisa dikembangkan dan diperluas lagi.
Dirinya menjelaskan ini merupakan festival yang pertama dengan tujuan menjaring pengunjung lokal Desa atau Kecamatan. “Namun kami tidak menutup kemungkinan dan sangat terbuka atas kunjungan dari masyarakat lainnya di luar Kecamatan bahkan dari Kabuppaten Lain. Kami menargetkan 10 ribu sampai 15 ribu orang pengunjung setiap bulannya. Untuk harga tiket hari biasa Rp. 15 ribu, hari libur dan hari raya Rp. 20 ribu, dibuka dari jam 4 sore sampai jam 10 malam,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, “Dari tiga tahun kebawah kami tidak memungut biaya. Tabanan light festival ini kami mulai dari 20 juli sampai dengan 17 agustus 2017. Jenis lampu yang kami pasang 25 jenis dan panjang keseluruhan lampu mencapai 20 Km,” tambahnya. @humastabanan.-