PANTAUBALI.COM, TABANAN – Pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih memastikan dua warga negara asing (WNA) yang tewas dalam peristiwa tanah longsor di Vila Yeh Baat, Banjar Jatiluwih Kangin, Desa Jatiluwih, Penebel, Tabanan pada Kamis (14/3/2024) kemarin mendapatkan santunan kematian.
Asisten Manager II Pengelola DTW Jatiluwih I Gede Made Alitoya Winaya mengatakan, untuk pemberian santunan pihaknya bekerjasama dengan asuransi Proteksindo.
“Kami dari pihak DTW sudah melaporkan ke pihak asuransi dan sekarang masih dalam proses. Untuk besaran kompensasi yang diberikan belum bisa dipastikan karena masih dalam proses,” jelasnya, Jumat (15/3/2024).
Made Alitoya menjelaskan, kompensasi ini memang diberikan oleh DTW sebagai bentuk tanggung jawab pengelola karena vila berada di kawasan DTW Jatiluwih.
Selain itu, tiket yang dibeli oleh setiap wisatawan yang berkunjung memang sudah termasuk tanggungan asuransi jika sewaktu-waktu wisatawan mengalami musibah.
Adapun harga tiket yang berlaku saat ini untuk wisatawan mancanegara yakni dewasa Rp40 ribu dan anak-anak Rp30 ribu.
“Kami sebagai pihak pengelola DTW Jatiluwih hanya menunaikan tanggung jawab kepada wisatawan. Sedangkan, terkait tanggung jawab dari pemilik Vila Yeh Baat nanti beda lagi tergantung kebijakan pemilik,” ungkapnya.
Ditanya terkait dampak peristiwa tanah longsor terhadap jumlah kunjungan wisatawan di DTW Jatiluwih, Alitoya mengaku, hingga saat ini kunjungan masih normal atau tidak terjadi penurunan wisatawan. Bahkan, kunjungan masih didominasi oleh wisatawan asing.
“Dari pantauan kami hingga saat ini kunjungan masih normal seperti sebelum peristiwa kemarin,” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pasangan WNA tertimbun longsor saat sedang menginap di Villa Yeh Baat yang berlokasi di Banjar Jatiluwih Kangin, Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel, Tabanan, pada Kamis (14/3/2024) pagi.
Identitas WNA perempuan bernama Angelina (47) asal Australia. Sedangkan laki-laki bernama Luciano JH (51) asal Belanda.
Kedua korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh petugas evakuasi. Setelah proses evakuasi, kedua korban langsung di bawa ke RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah. (ana)