Jadi Tradisi Tahunan, Ribuan Peziarah Padati TPB Margarana

Keluarga pahlawan perjuangan saat berziarah ke tugu pahlawan Taman Pujaan Bangsa Margarana.
Keluarga pahlawan perjuangan saat berziarah ke tugu pahlawan Taman Pujaan Bangsa Margarana.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Peringatan hari Puputan Margarana yang jatuh setiap tanggal 20 November, selalu diwarnai dengan ramainya kunjungan peziarah dari keluarga pahlawan.

Areal monumen hingga tugu pahlawan dipenuhi oleh ribuan keluarga para pahlawan yang bersembahyang untuk mendoakan keluarga mereka yang telah gugur dalam peperangan pada tahun 1946 lalu.

Cucu mendiang I Gusti Ngurah Rai, AA Nanik Suryani mengatakan, kegiatan ziarah di Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana memang rutin dilakukan setiap tahun.

Baca Juga:  Tabanan Catat Pindah Memilih Capai 734 Orang, Sementara Tertinggi di Bali

“Ziarah sudah ramai dari kemarin malam. Ini akan berlagsung hingga satu minggu,” ujarnya, Senin (20/11/2023).

Dia menjelaskan, jumlah tugu pahlawan di TPB ini mencapai 1.372 buah. Namun, dari jumlah tersebut sebanyak 96 pahlawan gugur di medan pertempuran Margarana dan sisanya gugur di daerah seluruh Bali.

“Jadi peziarah yang datang ini datang dari seluruh Bali. Mulai dari anak, cucu hingga saudara-saudara para pejuang yang gugur,” ucapnya.

Peringatan hari Puputan Margarana, lanjut Nanik, juga dirangkaikan dengan kegiatan Napak Tilas yang telah dimulai pada 10 November atau bertepatan dengan Hari Pahlawan.

Baca Juga:  Usai Debat, Sanjaya-Dirga Ziarah ke TPB Margarana

Napak Tilas ini dilakukan dengan menyusuri rute perjalanan perjuangan I Gusti Ngurah Rai bersama prajuritnya dalam melawan penjajah.

Dengan membawa pataka keliling bali dan diserahterimakan antar Kabupaten mulai dari Kabupaten Jembrana, Buleleng, Karangasem, Klungkung, Bangli, Gianyar, Badung, dan terakhir di Tabanan.

Tujuan napak tilas sendiri adalah untuk mengenang dan mensosialisasikan nilai perjuangan dan nilai kebangsaan.

Baca Juga:  Mahasiswa Soroti Masalah Bioskop Hingga Pengelolaan Sampah Dalam Forum Tabanan Bebas Bicara

Selain napak tilas ada juga kegiatan sosial lainnya yang dilakukan oleh Yayasan Kebaktian Proklamasi yang mendirikan sekaligus mengelola TPB.

“Disisi lain, karena napak tilas menyusuri tempat-tempat bersejarah yang ada di Bali maka dengan sendirinya tempat-tempat yang dikunjungi pastinya akan dipelihara oleh masyarakat,” ucapnya. (ana)