Bappenas Kunjungi Desa Munduk Temu serangkaian penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah PPD 2019

kunjungan Bappenas serangkaian penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2019.

TABANAN – Pantaubali.com – Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Rabu (13/3) kemarin dikunjungi oleh Bappenas serangkaian penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2019.

Desa Munduktemu sendiri mewakili Provinsi Bali, dimana Provinsi Bali satu diantara 17 Provinsi se Indonesia yang masuk dalan nominasi tersebut.

Kepala Bapelitbang Tabanan, IB Wiratmaja menjelaskan ada 17 Provinsi se Indonesia yang dinilai untuk memperebutkan PPD 2018. Dalam penilaian tersebut Provinsi Bali mengajukan inovasi Bali Clean and Green, dan adat dan budaya Bali. Desa Munduktemu menjadi locus atau obyek percontohan penerapan kedua inovasi tersebut secara terpadu.

“Maka dari itu, tim PPD pusat yang terdiri dari Direktur LH bappenas, tim independen dan Kasubdit Evaluasi Pengendalian Pembangunan, mengunjungi Desa Munduktemu,” ungkapnya

Pada kesempatan tersebut juga hadir  Ketua DPRD tabanan, Sekda Tabanan, Asisten 2 Setda Tabanan, anggota DPRD Dapil Pupuan, Camat Pupuan, Dirut PDDS I Putu Sugi Darmawan dan undangan lainnya.

Baca Juga:  Tabanan Bebas Bicara, Cawabup Sengap Ajak Diskusi Anak Muda dan Mahasiswa Tabanan

Ditambahkan oleh Perbekel Desa Munduktemu, I Nyoman Wintara, menurut tim dari Bappenas yang menarik dari Desa Munduktemu adalah sejalannya Perdes dengan Perarem tiga Desa Adat yang ada di wilayah Munduktemu. Perdes dan Perarem tersebut adalah tentang pelestarian lingkungan. “Dimana akan diberikan sanksi pada orang yang membuang sampah sembarangan. Juga sanksi pada pemburu penembak burung serta pencari ikan disungai dengan cara meracun atau strum,” jelasnya.

Disamping itu, di Desa Munduktemu juga ada gerakan kebersihan yang dinamakan LISA (lihat sampah ambil). Gerakan ini sudah mulai tertanam dihati masyarakat, awalnya gerakan ini dimotori dirinya sendiri dengan mengajak anak-anak sekolah untuk membiasakan diri mengambil sampah ketika melihat sampah berserakan. “Anak-anak inilah yg mulai menyebarkan virus perubahan tersebut,” lanjutnya.

Baca Juga:  Relawan Semut Bagi-Bagi Ribuan Sembako untuk Warga Desa Sudimara dan Bengkel

Dan yang menarik lainnya dari Desa Munduktemu adalah apa yang diprogramkan dari Pemerintah Provinsi Bali seperti membangkitkan Nyastra Bali dan gerakan peduli sampah secara kebetulan di Desa Munduktemu sudah melaksanakan hal tersebut terlebih dahulu melalui program-program yang digagas kepala desa. “Dan kedepannya desa munduktemu melangkah menuju desa organik,” pungkasnya.

Pihak Bappenas menambahkan  tertarik dengan sinergi perdes dengan perarem 3 Desa pekraman dalam hal kebersihan lingkungan, pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah. Peraturan tersebut akan memberikan sanksi kepada orang yang buang sampah sembarangan, menembak burung serta mencari ikan disungai dg racun. Program lain juga sangat menarik bagi Bappenas adalah menurunnya tingkat kemiskinan yang sangat signifikan dengan adanya program NIKOSAKE yang merupakan Program dari Pemerintah kabupaten Tabanan. Tahun 2013 tingkat kemiskinan  Desa munduktemu 15%, menjadi 2,48% di Tahun 2017.@humastabanan.