Cendol Gadis Imut, Minuman Berbahan Kelor Inovasi Wayan Sumerta Dana Arta

Wayan Sumerta Dana Arta menunjukkan produk minuman olahan hasil inovasinya 'Cendol Gadis Imut'.
Wayan Sumerta Dana Arta menunjukkan produk minuman olahan hasil inovasinya 'Cendol Gadis Imut'.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Berbagai inovasi minuman kekinian yang digemari anak muda menginspirasi Wayan Sumerta Dana Arta (51) menciptakan produk baru berbahan dasar kelor.

Produk minuman itu ia namakan ‘Cendol Gadis Imut’ dengan proses pembuatan yang sangat mudah.

Pria asal Banjar Dinas Buahan Tengah, Desa Buahan, Tabanan ini menuturkan produk ini baru dikembangkan sejak dua bulan lalu saat acara Car Free Day (CFD).

Dari event itu, ia terinspirasi untuk membuat produk minuman berbahan alami yang segar sehingga bisa dikonsumsi pengunjung yang berolahraga.

“Awalnya bersama istri saya mau coba buat minuman seperti lumut. Biar ada kata ‘mut’ makanya saya namai Gadis Imut. Itu (nama) spontan saja,” ujar Wayan Sumerta Dana, Kamis (18/5/2023).

Baca Juga:  Mahasiswa Soroti Masalah Bioskop Hingga Pengelolaan Sampah Dalam Forum Tabanan Bebas Bicara

Ia menyebut, proses perbuatannya tidak jauh berbeda dengan cendol tradisonal pada umumnya.

Perbedaanya hanya terletak pada bahan baku berupa tepung dari sari pati daun kelor yang memiliki kandungan baik untuk kesehatan tubuh seperti vitamin A, tinggi protein dan tinggi ion.

Daun kelor yang sudah kering dihaluskan sampai menjadi tepung untuk selanjutnya dikombinasikan dengan bubuk jeli dan direbus hingga menjadi dawet. Setelah itu, dicampur dengan varian rasa seperti susu, coklat dan gula aren.

“Karena brand kami kelor jadi tetap bahan dasar utamanya dari kelor. Kemudian (varian rasa) disesuaikan dengan umur konsumen. Yang dewasa biasanya suka gula aren, kalau susu dan coklat itu kesukaan anak-anak dan remaja,” paparnya.

Baca Juga:  Percepat Penerapan Data Desa Presisi, Perangkat Desa Se-Kecamatan Pupuan Dibekali Bimtek SID

Dalam sekali produksi, Sumerta hanya memerlukan waktu tidak lebih dari satu jam. Hanya saja, karena masih berskala UMKM, kapasitas produksinya baru satu panci atau sekitar 20 botol cendol bertakaran 250 ml.

Selain itu, harga yang ditawarkan juga sangat terjangkau yaitu hanya Rp5 ribu per botol.

Pria yang akrab dipanggil Wayan Mokoh ini menyebut, minuman cendol buatannya tanpa tambahan bahan pengawet dan hanya bisa bertahan sampai empat hari. “Jika isi pengawet maka itu keluar dari branding kami,” ujarnya.

Baca Juga:  Pemkab Tabanan Hadiri Upacara Peringatan Puputan Margarana Ke-78

Sementara itu, pemasaran Cendol Gadis Imut saat ini hanya saat pergelaran pasar murah dan CFD. Sekaligus sebagai ajang promosi saat pergelaran.

Meskipun demikian, ia sedang memproses ijin halal agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas. “Sempat ada permintaan dari toko swalayan tetapi ketahannya cuma empat hari dan masih kendala biaya akomodasi jadi belum bisa terpenuhi,” imbuhnya. (ana)