PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Fraksi PDIP Provinsi Bali mendukung langkah Gubernur Bali Wayan Koster menolak timnas Israel ke Indonesia untuk berlaga di Piala Dunia U-20.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bali Dewa Made Mahayadnya menilai sikap dan kebijakan Gubernur Wayan Koster untuk melindungi masyarakat Bali sudah dengan pertimbangan matang meski kurang populer.
Fraksi PDIP berpandangan kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster pengejawantahan prinsip menentang kejahatan kemanusiaan Israel terhadap warga Palestina. Untuk fakta ini, publik di Indonesia bisa melihat melalui pemberitaan.
Ia mengapresiasi pilihan sikap Gubernur Wayan koster yang berani mengambil risiko kehilangan banyak popularitas karena kebijakannya.
“Beliau cinta bola, beliau berkomitmen memajukan persepak bolaan di Bali.Atas keputusan yang beliau ambil semata-mata karena alasan kemanusiaan dan menjaga stabilitas pariwisata dan ekonomi bali yang baru saja pulih dari akibat pandemi Covid-19,”ujar Dewa Made Mahayadnya di Kantor DPD PDIP Bali, Renon, Denpasar, Minggu (2/4/2023) siang.
Fraksi PDIP di DPRD Bali menyatakan dukungan atas keputusan telah diambil oleh Gubernur Bali.
“Sikap ini sesungguhnya mengimitasi prinsip Soekarno rela mengorbankan kepentingan pribadi untuk menyelamatkan keselamatan banyak pihak,”tegasnya.
Menurutnya, ada dua hal menjadi pertimbangan awal Wayan Koster mengambil keputusan menolak timnas Israel untuk berlaga dalam Piala Dunia U-20, yakni politik luar negeri Indonesia yang tercantum dalam Permenlu Nomor 3 Tahun 2019 tentang Panduan Umum Hubungan Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah pada poin Nomor 150 dan 151 yang isinya tentang hubungan Republik Indonesia dengan Israel.
“Fraksi PDI perjuangan DPRD Bali berdiri tegak lurus dengan apa yang sudah menjadi keputusan Bapak Gubernur Bali,”ungkapnya.
Sebagai partai menjunjung tinggi kebebasan berpendapat, kepada publik yang tidak sependapat dengan kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster, Fraksi PDIP sangat mengapresiasi.
“Itu kritik itu menjadi vitamin bagi partai. Fraksi dan kader termasuk Gubernur Bali Wayan Koster untuk bekerja lebih baik lagi ke depan,”ucapnya.
“Namun, walau kami tegaskan kritik itu adalah vitamin, bukan berarti dengan otomatis hak kami untuk menjelaskan ke publik menjadi hilang. Kami berterima kasih kepada masyarakat yang mendukung keputusan beliau ini dan juga mengapresiasi bagi mereka yang tidak mendukung,”tandasnya. (agn)