Bumikan Pancasila Untuk Menjaga Keutuhan NKRI ” Umat Muslim Tabanan Gelar Doa Bersama “

Tabanan – Pantaubali.com – Guna memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI dan membumikan Pancasila, umat muslim di Kabupaten Tabanan rencananya menggelar doa bersama.

Doa bersama dengan tema Tabanan Harmoni akan berlangsung di Lapangan Alit Sapurta, Dangin Carik, Tabanan, Sabtu ( 19 /1/ 2019) yang akan diikuti sekitar 5 ribu umat muslim dari seluruh Bali
Ketua Panitia yang adalah Ketua GP Ansor Tabanan, Antoni, menjelaskan acara itu merupakan doa bersama untuk NKRI yang berdasarkan Pancasila.

“Kami umat muslim yang selama ini merasa sangat diayomi ingin berperan dalam merekatkan kerukunan yang selama ini telah terbina dengan baik” Kata Antoni.

Dikatakan, kegiatan melibatkan ribuan umat muslim juga mendoakan agar hajatan Pemilu Tahun 2019 berjalan dengan aman, tentram, tanpa perselisihan antar umat maupun antar golongan, dengan tetap memegang teguh Persatuan. “Kami mengundang seluruh komponen masyarakat seperti FKUB, sebagai wujud kebhinnekaan. Kami akan mendeklarasikan Kebhinnekaan Membumikan Pancasila”, jelasnya.

Sementara itu menurut Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam paparanya menjelaskan bahwa kegiatan doa bersama itu juga akan disisi dengan Deklarasi Kebhinnekaan Membumikan Pancasila.

Baca Juga:  Usai Debat, Sanjaya-Dirga Ziarah ke TPB Margarana

“Ini adalah wujud nyata dalam menumbuhkembangkan perilaku dengan karakter yang bijak, toleran, dan cinta NKRI. Saya berharap umat muslim harus semakin kuat dalam menyuarakan perdamaian, menyejukkan hati dan pikiran dengan selalu menjaga persatuan.” Tegasnya.

Lebih jauh Bupati Eka menuturkan, Kabupaten Tabanan telah dinobatkan sebagai kabupaten yang toleran dibuktikan dengan diraihnya Harmony Award pada 2017. Penghargaan tersebut yang merupakan apresiasi Kementerian Agama RI terhadap program penguatan kualitas kerukunan umat beragama. Kabupaten Tabanan dinilai berkontribusi luar biasa, dan terbaik dalam memberikan pelayanan kerukunan umat beragama. Kontribusi itu mengacu pada berbagai aspek, diantaranya aspek dukungan anggaran dan dukungan kebijakan oleh Pemerintah Daerah.

“Penghargaan itu bukan sekedar pajangan, kita harus wujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Tabanan telah mampu memberikan aura positif untuk kerukunan umat beragama, dimana kerukunan umat beragama adalah kunci, modal, serta pondasi dari segala harapan dan cita-cita umat untuk mencapai kesuksesan pembangunan.

Agama dan keyakinan yang berbeda, jangan sampai membuat kita terpecah. Justru kita harus cerdas melihat perbedaan itu hal yang indah, kita jadikan benteng pemersatu dan keeratan antar umat beragama, karena pada hakekatnya kita bersaudara. Itulah implementasi konsep Tat Twam Asi. ” Pungkas bupati.

Baca Juga:  Percepat Penerapan Data Desa Presisi, Perangkat Desa Se-Kecamatan Pupuan Dibekali Bimtek SID

Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya. Dijelaskanya, bukan saja umat Muslim Tabanan yang boleh menggelar doa bersama, umat lainya pun seperti Budha, Kristen, Konghucu. “ Saya mengajak juga umat lainya, untuk melakukan hal serupa, mendoakan bangsa dan negara agar NKRI tetap tegak berdiri,” tandasnya.

Sanjaya berpesan agar panitia memperhatikan kebersihan setelah selesai acara, telebih saat ini ada Peraturan Gubernur yang membatasi timbulan sampah pelastik.

Baca Juga:  Simakrama di Desa Antap, Mulyadi Disambut Antusias Warga

“Kita sudah punya Peraturan Gubernur Bali nomor 97 tahun 2018 tentang pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai. Saya harap panitia menjalankan pergub Bali tersebut,” pungkasnya.

Gubernur Bali I Wayan Koster, menyambut baik digelarnya Tabanan Harmoni Shalawat untuk Bangsa yang akan digelar Sabtu (19/1/2019) di Lapangan Alit Saputra, Tabanan.

Hal itu diungkapkan Koster usai menerima Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti yang mengajak Panitia dari MUI Tabanan dan GP Ansor di ruang kerja Gubernur, Kamis (17/1/2019). “Astungkara saya akan hadir untuk membuka acara tersebut” Ujar Koster.
Ia memberikan apresiasi atas inisiatif warga muslim di daerah Tabanan dalam mendoakan bangsa ini, karena itu wujud nyata keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

Koster berharap doa bersama itu mampu memperkokoh toleransi bangsa ditengah menghadapi sejumlah persoalan seperti hoax, ujaran kebencian, hingga terorisme.(rls)