PANTAUBALI.COM, Denpasar – Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster tidak kenal lelah untuk kembali menggelar aksi sosial yang bertajuk “Aksi Sosial Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Menyapa dan Berbagi”.
Pada hari pertama kunjungan kerja ke Kabupaten Jembrana, Ketua TP PKK gelar aksi sosial dan sosialisasi di empat desa di dua Kecamatan di Kabupaten Jembrana pada Jumat (3/3).
Keempat Desa tersebut yaitu di Balai Pemaksan Palasari, Desa Ekasari, Kecamatan Melaya; kedua di Aula Kantor Desa Nusasari, Kecamatan Melaya; Ketiga di Wantilan Pura Puseh, Desa Adat Baluk, Kecamatan Negara, dan Lokasi Keempat di Wantilan Pura Dang Kahyangan Pura Jati Pengambengan, Kecamatan Negara.
Pada kesempatan tersebut, Ny. Putri Koster menjelaskan bahwa acara aksi Sosial Menyapa dan Berbagi ini memang dirancang menjadi kegiatan yang lebih bermanfaat dan lebih menyentuh kepentingan masyarakat yang paling bawah, terutama yang sedang menghadapi permasalahan kebutuhan pokok maupun dalam situasi kekurangan asupan gizi yang baik, serta sebagai evaluasi Pemerintah dalam pemulihan masa pandemi Covid-19.
Lebih lanjut, dalam sambutan singkatnya di empat lokasi penyerahan bantuan, Ny. Putri Koster menyampaikan bahwasannya PKK dalam pergerakannya di tengah masyarakat memiliki dua kegiatan yaitu aksi sosial dan sosialisasi.
Kegiatan aksi sosial yang dilakukan bertujuan meringankan beban masyarakat yang terdampak dari pandemi Covid 19, serta meningkatkan gizi bagi para balita, lansia, difabel serta ibu hamil sehingga kualitas kesehatan masyarakat meningkat. Sedangkan dalam sosialisasi, kader PKK secara berkesinambungan terus melakukan sosialisasi di tengah masyarakat baik melalui media cetak, elektronik maupun turun langsung ke tengah masyarakat.
“Aksi sosial sebagai bentuk perhatian langsung kepada masyarakat utamanya sebagaimana kita harus bersama-sama mengatasi dan berjuang untuk penurunan angka stunting, menjaga kesehatan lansia dan Ibu hamil dan juga mensosialisasikan bahaya rabies”, jelasnya.
Ny. Putri Koster yang akrab disapa Bunda Putri juga menegaskan komitmennya dalam mendorong penurunan angka stunting.
Meskipun di Bali jumlah penderita stunting tidak begitu banyak, namun kita tetap harus memberi perhatian agar angka stunting di Daerah Bali dapat segera dituntaskan.
Stunting mesti mendapat perhatian serius karena mengancam keberlangsungan generasi penerus bangsa.
Ditambahkannya, stunting yang dapat diartikan sebagai gagal tumbuh kembang di mana tinggi dan berat badan anak tak sesuai dengan usianya, jika hal ini tidak diatasi dapat mempengaruhi perkembangan otak anak.
Oleh karena itu, Pihaknya meminta agar kader posyandu proaktif terhadap potensi stunting yang ada di lingkungan masing-masing dan segera melakukan koordinasi serta upaya pencegahan dengan menggandeng stakeholder terkait.
Pada bagian lain, Bunda Putri juga mengingatkan masyarakat akan bahaya rabies yang disebabkan oleh gigitan binatang berdarah panas seperti anjing, kucing dan kera.
Masyarakat diminta tidak meremehkan gigitan anjing, baik anjing rumahan maupun anjing liar, karena berpotensi terkena rabies yang mematikan jika terlambat penanganannya.
“Di Jembrana sendiri saya dengar sudah ada yang meninggal karena rabies, untuk itu saya minta ini menjadi perhatian serius bagi Kader PKK dan Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat paham bagaimana menyikapi jika terkena gigitan anjing,” ujar Putri Koster.
Dalam sosialisasi terkait bahaya rabies kali ini, Bunda Putri menggandeng dua narasumber yaitu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali untuk mensosialisasikan terkait rabies dan upaya penanganannya.
Mengawali sosialisasinya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Nyoman Gede Anom menyampaikan jika ada masyarakat yang terkena gigitan anjing, maka pertolongan pertama yang dilakukan adalah dengan cara mencuci luka gigitan di air mengalir selama 10-15 menit, setelah itu membawa ke Puskesmas terdekat.
“Rabies ini gejala awalnya adalah demam, tapi gejala rabies yg mematikan muncul 2 bulan kemudian, yaitu seperti anjing gila dan jika sampai sudah muncul gejala itu maka sudah sangat-sangat berbahaya, untuk itu saya sarankan hati-hati, sekecil apapun gigitannya segera periksakan ke pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan secepatnya,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada dalam sosialisasinya menyampaikan bahwasannya penyakit rabies atau yang dikenal juga dengan penyakit anjing gila ditularkan oleh binatang berdarah panas seperti anjing, kucing, dan monyet.
Penyakit ini jika menular ke tubuh manusia dan tidak ditangani dengan baik bisa membahayakan bahkan dapat menyebabkan kehilangan nyawa.
Untuk itu upaya pencegahan rabies dilakukan baik melalui gebyar vaksinasi rabies untuk anjing peliharaan maupun anjing liar.
Tidak hanya itu, pemerintah juga telah membentuk tim siaga rabies di desa desa guna mempercepat vaksin serta mengedukasi masyarakat agar tidak meliarkan binatang peliharaannya serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika digigit binatang tersebut untuk mendapatkan suntikan vaksin anti rabies.
Aksi sosial yang digelar TP PKK Prov Bali kali ini menggandeng berbagai pihak untuk turut menyerahkan bantuan kepada 50 orang masyarakat kurang mampu, yang terdiri dari masing-masing 10 orang lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas, kader PKK dan balita. Berupa 1 ton beras masing-masing 20 kg, 50 krat telur masing-masing 1 krat, 80 Kotak susu untuk balita masing-masing 8 kotak, dan 80 kotak susu untuk lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas dan kader PKK masing-masing dua kotak.
Diserahkan juga bantuan berupa bibit tanaman 50 pohon dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali serta bibit ayam 70 ekor dan pakan 70 kg serta bibit tanaman sayur 500 pohon dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali.
Selain itu Dinas Kesehatan Provinsi Bali juga menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis pada setiap lokasi dan pemeriksaan IVA Test di Puskesmas II Negara dan Puskesmas I Pekutatan.
Tidak hanya itu Rumah Sakit Mata Bali Bali Mandara (RSMBM) juga menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan mata, penyiapan kacamata gratis dan pelaksanaan operasi katarak secara gratis di Puskesmas I Pekutatan.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten Jembrana, Ketua GOW Kabupaten Jembrana, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Bali, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Direktur RS Mata Bali Mandara Provinsi Bali, Pengurus IBI Provinsi Bali, serta anggota TP PKK Provinsi Bali dan TP PKK Kabupaten Jembrana.(Rls)