Gubernur Bali Terima Bantuan 50 Ton Beras dari GWK

DENPASAR – Pantaubali.com – Gubernur Koster Ajak Pelaku Usaha Bangun Budaya Empati dan Rasa Tanggungjawab Terhadap Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya.

Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan, apresiasi dan ucapan terimakasih kepada PT. Garuda Adhimatra Indonesia yang merupakan pengelola Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park Bali, karena telah memberikan bantuan 50 Ton Beras untuk Provinsi Bali.

Dalam penyerahan bantuan beras tersebut dihadiri oleh Division Head Goverment Relation and Coorporate Affair PT. Garuda Adhimatra Indonesia, Erwyanto Tedjakusuma, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Povinsi Bali, Gede Darmawa, Goverment Relation GWK, Ni Kadek Swandewi, dan Divison Head GWK, Markom Andre.

Dalam sambutannya, Division Head Goverment Relation and Coorporate Affair PT. Garuda Adhimatra Indonesia, Erwyanto Tedjakusuma menyampaikan bahwa PT Alam Sutera Realty Tbk melalui anak perusahaannya PT. Garuda Adhimatra Indonesia menyalurkan bantuan untuk Provinsi Bali sebagai sebuah dukungan kepada Pemerintah Provinsi Bali di dalam penanganan pandemi Covid-19, sekaligus sebagai wujud apresiasi dalam rangka peringatan Hari Pangan Se-Dunia yang jatuh pada tanggal 16 Oktober lalu.

“PT. Alam Sutera Realty Tbk melalui PT. Garuda Adhimatra Indonesia secara konsisten menunjukkan bentuk apresiasi dan kepedulian terhadap upaya pemulihan ekonomi masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19, khususnya upaya penanggulangan yang telah diupayakan dengan sangat baik oleh Pemerintah Provinsi Bali,”ujarnya Kamis,(21/10) di Jayasabha, Denpasar.

Baca Juga:  Mulyadi-Ardika Paparkan Sistem Perizinan Terintegrasi untuk Kelola Penduduk Pendatang

Mendengar hal itu, Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sambutannya mengatakan, mewakili Pemerintah Provinsi Bali dan atas nama seluruh masyarakat Bali, menyampaikan apresiasi atas kontribusi PT. Garuda Adhimatra Indonesia selaku pengelola GWK sebagai salah satu destinasi pariwisata Bali yang memiliki potensi besar sebagai produk wisata terdepan, dalam membantu masyarakat Bali yang saat ini paling terdampak Pandemi Covid 19.

“Saat Saya berbincang-bincang dengan Erwyanto soal GWK sebagai produk wisata yang baik, agar ikut berkontribusi membantu masyarakat Bali terdampak Covid-19. Karena, sejak satu setengah tahun lebih pandemi telah melanda Bali, Indonesia dan dunia dengan memberikan dampak cukup besar. Terutama akibat dari pandemi, pariwisata itu tidak berjalan. Sehingga, otomatis berimbas kepada kehidupan masyarakat di bawah, baik petani, perajin, dan komponen masyarakat lainnya yang sangat terdampak,” paparnya.

Baca Juga:  Pemkab Tabanan Luncurkan Inovasi Proyek Perubahan PKN Tingkat II

Jadi sudah sepantasnya GWK sebagai usaha bergerak di pariwisata di Bali agar ikut memiliki tanggungjawab bersama-sama menjaga alam dan manusia Bali agar tetap harmonis.

“Jika Kita saling menjaga dengan baik, maka apa yang terjadi akan mendapat restu dari alam. Karena Kita harus mulai kedepan dalam Bali era Baru dan mari Kita tumbuhkan budaya memiliki sikap komitmen dan tanggunguawab untuk saling menghidupi, menjaga, menghormati, sama – sama bisa tumbuh dan berkembang, serta sama-sama dapat menerima manfaat. Sehinggga dengan demikian akan terjadi keharmonisan alam beserta isinya,” bebernya.

Baca Juga:  Percepat Penerapan Data Desa Presisi, Perangkat Desa Se-Kecamatan Pupuan Dibekali Bimtek SID

Siapa pun yang datang ke Bali untuk mengembangkan ekonomi dan usahanya agar ikut membangun budaya serupa. Jika tidak ikut merawat, maka ekosistem tidak akan baik, jika ekosistem tidak baik, maka ekonomi pun tidak jalan.

“Oleh karena itulah Saya mengetuk hati nurani semua pelaku usaha untuk berderma, membantu masyarakat Bali yang sedang membutuhkan.Kalau cara begini (gotong royong memberikan bantuan, red) orang akan mendoakan,” ucapnya.

Sembari Dirinya menambahkan, semoga penyaluran bantuan – bantuan CSR seperti ini tidak berhenti hanya pada saat ini, namun bisa menjadi agenda rutin yang berkelanjutan sebagai kontribusi untuk pembangunan Bali.(Rilis)