Mabuk Arak, Pengendara Motor di Tabanan Tewas Terperosok ke Parit Sawah

Kondisi motor alami kecelakaan di Banjar Bale Agung, Desa Subamia, Kecamatan Tabanan, pada Rabu (15/10/2025)
Kondisi motor alami kecelakaan di Banjar Bale Agung, Desa Subamia, Kecamatan Tabanan, pada Rabu (15/10/2025)

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Kecelakaan lalu lintas tunggal kembali terjadi di wilayah Kabupaten Tabanan. Seorang pengendara motor dilaporkan tewas setelah terjatuh ke parit sawah akibat diduga kehilangan kendali karena pengaruh minuman keras.

Peristiwa itu terjadi di Banjar Bale Agung, Desa Subamia, Kecamatan Tabanan, pada Rabu (15/10/2025) malam.

Kasi Humas Polres Tabanan, Iptu I Gusti Made Berata, membenarkan insiden tersebut saat dikonfirmasi Kamis (16/10/2025). Ia menyebut korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
“Benar, kecelakaan ini menelan satu korban jiwa.

Baca Juga:  Pansus TRAP DPRD Bali Temukan Bangunan Beach Club Nuanu Langgar Tata Ruang

Korban ditemukan meninggal di parit sawah. Dari hasil pemeriksaan sementara, diduga korban tidak bisa mengendalikan motornya karena berada di bawah pengaruh minuman keras,” ungkapnya.

Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, korban diketahui bernama Saherudin (41), asal Jember, Jawa Timur. Saat kejadian, korban mengendarai sepeda motor Jupiter MX DK 2545 AAP dari arah utara (jurusan Wanasari) menuju selatan (jurusan Tabanan).

Setibanya di area persawahan Banjar Bale Agung, Desa Subamia, pada tikungan landai ke kanan, korban diduga hilang kendali hingga motornya terus melaju lurus dan akhirnya tercebur ke parit sawah di sisi timur jalan.

“Dari hasil olah TKP dan keterangan saksi, diketahui korban dalam pengaruh alkohol jenis arak. Saat warga dan petugas mengevakuasi, tercium aroma alkohol cukup kuat dari tubuh korban,” tambah Iptu Berata.

Baca Juga:  Dewan Tabanan Ingatkan Investor Lengkapi Izin Sebelum Membangun

Keterangan tersebut diperkuat oleh pengakuan Bagaskara, rekan kerja korban. Menurutnya, sebelum kejadian, korban bersama beberapa temannya sempat menenggak arak di gudang proyek tempat mereka bekerja di Desa Subamia.

“Mereka sempat minum tiga botol arak. Sebelum kecelakaan, korban terlihat oleng dan pergi tanpa pamit. Diperkirakan dia hendak membeli makanan,” ujar Bagaskara.

Baca Juga:  133 Desa di Tabanan Pertahankan Status Desa Mandiri

Namun, korban tak kunjung kembali hingga malam hari. Keesokan paginya, rekan-rekannya mendapat kabar bahwa korban ditemukan meninggal akibat kecelakaan.

Setelah proses evakuasi dan pemeriksaan medis selesai, jenazah korban telah dipulangkan ke kampung halamannya di Jember untuk dimakamkan. (ana)