
PANTAUBALI.COM, TABANAN – Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Jawa Timur–Bali memastikan akan memperbaiki sejumlah titik jalur alternatif yang terdampak kerusakan akibat pengalihan arus lalu lintas selama proses perbaikan jalan jebol di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.3 PJN I Bali, Pramono Tri Yulianto, mengatakan pihaknya telah mendata sembilan titik jalan alternatif yang mengalami kerusakan, terutama di wilayah Desa Bajera. Perbaikan akan dilakukan setelah proyek utama jalan nasional Denpasar–Gilimanuk yang ambles rampung dikerjakan.
“Kami sudah survei dan mendata titik-titik kerusakan. Nantinya jalur alternatif yang rusak akan kami kembalikan seperti semula, baik yang jebol, amblas, maupun rusak karena beban kendaraan berat,” ujar Pramono, Kamis (17/7/2025).
Adapun ruas jalan alternatif yang akan diperbaiki tersebar di sejumlah banjar di Desa Bajera, di antaranya:
- Banjar Kaja: Jalan Surapati (Hotmix 250 meter)
- Banjar Saraswati: Jalan Sandat (Rabat Beton 300 meter), Jalan Saraswati (Hotmix 300 meter)
- Banjar Tengah: Jalan Anusapati (Hotmix 300 meter), Jalan Sruti (Hotmix 400 meter)
- Banjar Kelod: Jalan Srigati (Hotmix 700 meter)
- Banjar Jero: Jalan Serma Arda (Hotmix 800 meter), Jalan Serma Watra (Hotmix 500 meter)
- Banjar Sari: Jalan Dahlia (Hotmix 400 meter).
Menurut Pramono, sebagian besar ruas mengalami kerusakan karena terus-menerus dilalui kendaraan besar saat jalur utama ditutup total sejak jalan jebol pada 7 Juli lalu. Perbaikan jalur alternatif ini menjadi bagian dari tanggung jawab BPJN dalam memastikan infrastruktur jalan tetap layak dan aman dilalui.
“Rencananya perbaikan jalan alternatif dilakukan setelah perbaikan jalan Denpasar-Gilimanuk ini selesai,” jelasnya.
Sementara itu, perbaikan jalan nasional di titik utama dekat Pasar Bajera ditargetkan rampung dalam waktu dekat. Bahkan, Kamis malam ini akan dilakukan uji coba kekuatan aspal dengan melintaskan 3-5 kendaraan besar dan kecil.
“Kami akan uji coba malam ini setelah overlay AC-BC selesai. Setelah itu akan dievaluasi untuk melihat kekuatan permukaan jalan terhadap beban lalu lintas,” imbuhnya. (ana)