Tanam Jagung di Lahan 88 Hektar Subak Penarukan Dukung Ketahanan Pangan PaJaLe

Kegiatan Tanam Jagung di Lahan 88 Hektar Subak Penarukan, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Selasa (8/7/2025).
Kegiatan Tanam Jagung di Lahan 88 Hektar Subak Penarukan, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Selasa (8/7/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya kembali melanjutkan program Bupati Ngantor di Desa dengan berkantor di Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, Selasa (8/7/2025).

Kegiatan ini sekaligus menandai desa ke-58 yang dikunjungi dalam rangka memperkuat pelayanan publik dari dekat dan menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Sanjaya bersama istri, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tampak antusias menanam jagung di Subak Penarukan, Banjar Mambang Gede, sebagai bagian dari pemanfaatan lahan untuk komoditas PaJaLe (Padi, Jagung, Kedelai).

Baca Juga:  Lewat Program Semara Ratih Tabanan Bangun Generasi Emas

Tercatat, luas lahan jagung yang ditanami mencapai 88 hektar, dengan pelaksanaan teknis di bawah tanggung jawab Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan.

Kegiatan dimulai pukul 10.13 WITA hingga pukul 10.23 WITA, diawali dengan menyapa para anggota subak, lalu dilanjutkan dengan penanaman jagung bersama petani setempat.

Dalam sambutannya, Bupati menekankan pentingnya diversifikasi pangan sebagai langkah nyata menghadapi tantangan ketahanan pangan daerah.

“Jagung adalah kekuatan baru yang harus kita dorong bersama. Ini bukan hanya soal komoditas, tapi bagian dari perjuangan mewujudkan kemandirian pangan Tabanan. Dengan semangat PaJaLe, kita pastikan rakyat tidak kekurangan pangan dan petani tetap sejahtera,” ujar Bupati Sanjaya.

Baca Juga:  Ibu dan Anak Tersesat di Gunung Batukaru Ditemukan Selamat

Data analisa usaha tani yang dilakukan di Subak Penarukan menunjukkan hasil yang membanggakan.

Dengan biaya produksi Rp18,6 juta per hektar, petani bisa meraup keuntungan bersih hingga Rp14,4 juta berkat produksi rata-rata 6 ton per hektar dan harga jual jagung pipilan sebesar Rp5.500/kg.

Program ini menjadi salah satu model sinergi antara kebijakan pemerintah daerah dan semangat petani di lapangan.

Baca Juga:  Pansus III Dorong Percepatan Pembentukan Perda Pembangunan Industri Tabanan 2024–2044

Melalui program Bupati Ngantor di Desa, pemerintah daerah tidak hanya hadir secara simbolis, tetapi benar-benar turun ke akar rumput untuk memperkuat fondasi pembangunan berbasis desa, terutama dalam sektor strategis seperti pertanian. (ana)