Jalur Denpasar-Gilimanuk Kembali Lumpuh Akibat Jalan Jebol Dekat Pasar Bajera

Kondisi jalan nasional yang jebol di dekat Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Senin (7/7/2025).
Kondisi jalan nasional yang jebol di dekat Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Senin (7/7/2025).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Jalur Nasional Denpasar-Gilimanuk kembali terganggu. Pasalnya ruas jalan di dekat Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, jebol pada Senin (7/7/2025) sore. Kondisi itu menyebabkan kemacetan di sepanjang jalur padat kendaraan tersebut hingga wilayah Kecamatan Pupuan.

Camat Selemadeg, I Wayan Budhiarsana, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebut kendaraan besar tidak dapat melintas dan dialihkan ke jalur alternatif.

“Untuk kendaraan besar tidak bisa lewat. Kami sarankan putar balik. Kalau yang dari arah Gilimanuk disarankan untuk lewat Jalan Antosari-Pupuan. Sedangkan dari arah Denpasar (timur), kendaraan bisa lewatdi Jelijih atau menepi di rest area yang luas. Kalau mobil kecil masih bisa lewat jalur Antap dan sekitarnya tapi terpantau macet,” terangnya.

Baca Juga:  Cuaca Ekstrem, BPBD Tabanan Pangkas Pohon Perindang di Jalur Denpasar-Gilimanuk

Kondisi ini memperparah gangguan lalu lintas yang sebelumnya telah terjadi. Sehari sebelumnya, ruas jalan di Jembatan Yeh Nu, Banjar Penyalin, Desa Samsam, juga sempat lumpuh selama beberapa jam karena terendam air. Kendaraan dari dua arah tidak bisa bergerak akibat banjir yang melanda wilayah tersebut.

Sementara itu, Perbekel Desa Bajera, I Putu Sukerata mengungkapkan, jalan amblas di titik ini bukan kali pertama terjadi.

Baca Juga:  Lewat Program Semara Ratih Tabanan Bangun Generasi Emas

“Ini sudah kejadian yang keempat, sejak awal terlihat pada 19 Juni 2025 lalu,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pada 25 Juni 2025, lubang di badan jalan mulai melebar, namun belum ada tindakan perbaikan. Kerusakan semakin parah pada Minggu (6/7/2025) setelah hujan deras mengguyur wilayah Bajera.

“Sekitar 30 menit yang lalu (pukul 16.00 Wita), jebolnya melebar sampai setengah badan jalan. Rambu peringatan sudah kami pasang sejak kemarin (Minggu). Kedalamannya kurang lebih 6 meter,” sambung Sukerata.

Ia menduga hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut menjadi faktor utama semakin lebarnya kerusakan. Untuk menghindari penumpukan kendaraan, pihak desa bersama aparat Polsek Selemadeg turut mengatur arus lalu lintas di sekitar lokasi.

Baca Juga:  Aksi Bersih-Bersih dan Pelepasan Tukik di Pantai Yeh Gangga Tutup Peringatan Bulan Bung Karno

“Kalau sepeda motor masih memungkinkan untuk lewat dari arah Gilimanuk. Namun roda empat ke atas sudah tidak bisa dilewati,” jelasnya.

Dari pengamatannya, jalan tersebut masih menggunakan konstruksi lama peninggalan era kolonial, yang belum dilengkapi struktur penunjang modern. Hal ini diduga membuat daya tahan jalan semakin menurun, terlebih saat curah hujan tinggi. (ana)