Perumda TAB Gandeng Investor Kembangkan SPAM Tukad Yeh Empas dan Tukad Nyanyi

Perumda TAB Tabanan bersama PT Rafa Karya Indonesia tandatangani MOU untuk mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah Tukad Yeh Empas dan Tukad Nyanyi, pada Senin (28/4/2024).
Perumda TAB Tabanan bersama PT Rafa Karya Indonesia tandatangani MOU untuk mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah Tukad Yeh Empas dan Tukad Nyanyi, pada Senin (28/4/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Amertha Buana (Perumda TAB) Kabupaten Tabanan menggandeng PT Rafa Karya Indonesia untuk mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah Tukad Yeh Empas dan Tukad Nyanyi. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Senin (28/4/2024).

Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya menyatakan, kerja sama ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Kabupaten Tabanan di tengah keterbatasan pendanaan dari pemerintah pusat.

“Kita ingin kembangkan air bersih melalui kerja sama B2B antara Perumda dan PT Rafa Karya. Ini alternatif karena saat ini ada efisiensi dari APBN,” kata Sanjaya.

Baca Juga:  Jumat Bersih, Bupati Tananan Imbau Masyarakat Jaga Fasilitas Umum

Sementara itu, Direktur Utama Perumda TAB, I Gede Nyoman Wirah Adnyana, menjelaskan, pembangunan SPAM di Tukad Yeh Empas sudah dirintis sejak 2017 lalu melalui bantuan APBN. Namun, proyek tersebut terhenti akibat pandemi COVID-19 dan kebijakan efisiensi anggaran.

“Saat itu baru dibangun bendungnya saja. Setelah pandemi, kami berusaha melanjutkan, tetapi APBN tidak bisa mengakomodasi seluruh kebutuhan proyek,” ujar Wirah.

Baca Juga:  Pelayanan SIM Polres Tabanan Pindah ke Gedung Satpas Baru di Bongan

Melalui MoU ini, jelas Wirah, PT Rafa Karya Indonesia akan menginvestasikan dana untuk membangun instalasi pengolahan air. Tahapan selanjutnya adalah penyusunan studi kelayakan (feasibility study/FS), yang kemudian akan dikaji oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta didampingi oleh aparat penegak hukum.

Setelah kajian dan pendampingan selesai, proyek akan masuk tahap tender terbuka. Tidak hanya PT Rafa Karya, perusahaan lain juga bisa berpartisipasi. “Proses dari studi kelayakan hingga tender diperkirakan membutuhkan waktu enam bulan hingga satu tahun,” sambungnya.

Baca Juga:  Gegara Selang Gas Bocor, Warung Bakso di Tabanan Ludes Terbakar

Sebelumnya, proyek ini diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp235 miliar untuk pembangunan pengolahan air dan jaringan perpipaan. Dalam skema baru, investasi swasta akan difokuskan pada instalasi pengolahan air, sedangkan untuk jaringan distribusi masih diupayakan melalui pendanaan APBN.

Pengembangan SPAM Tukad Yeh Empas dan Tukad Nyanyi diharapkan mendukung pasokan air bersih jangka panjang, terutama untuk kebutuhan pariwisata di wilayah selatan Tabanan, tanpa mengganggu kebutuhan air untuk sektor pertanian di hulu. (ana)