
PANTAUBALI.COM, TABANAN – Belum genap dua minggu kasus pembuangan bayi perempuan dalam kardus di kebun pinggir jalan Pemanis-Marga, Desa Biaung Kecamatan Penebel, kini penemuan bayi kembali terjadi di Kabupaten Tabanan, Bali.
Pada Sabtu (8/3/2023), warga Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, dikejutkan oleh penemuan bayi laki-laki di dalam tas ransel di selokan pinggir Jalan Raya Pupuan-Seririt. Bayi tersebut ditemukan dalam kondisi masih hidup sekitar pukul 23.07 WITA.
Kini bayi malang tersebut masih mendapatkan perawatan di Puskesmas Pupuan 1.
Kapolsek Pupuan Iptu I Wayan Sudiarba mengatakan, penemuan bayi ini pertama kali dilaporkan oleh saksi bernama I Made Dwi Arsana (32), seorang petani yang sedang dalam perjalanan ke Desa Subuk. Ketika berhenti di Dekat Pos Polisi Bantiran untuk menerima panggilan telepon, saksi mendengar suara tangisan.
“Awalnya saksi mengira suara tangisan itu adalah suara luwak. Namun, setelah diperiksa, suara tersebut ternyata berasal dari dalam sebuah tas ransel hitam merah merk Polo Henda yang ada di selokan,” kata AKP Sudiarba.
Karena takut membuka tas itu sendiri, saksi lantas menghubungi dua warga lainnya untuk bersama-sama membuka tas. Setelah dibuka ternyata tas tersebut berisi seorang bayi laki-laki dalam kondisi masih hidup. Mirisnya tubuh mungil bayi itu telah dikerubungi semut.
“Bayi tersebut masih memiliki tali pusar dan diperkirakan baru lahir sekitar tiga jam sebelum ditemukan,” kata Sudiarba.
Temuan tersebut lantas dilaporkan ke Polsek Pupuan. Pihak kepolisian pun segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan membawa bayi tersebut ke Puskesmas Pupuan 1 untuk mendapatkan perawatan medis.
“Kami mengamankan beberapa barang bukti di lokasi kejadian yakni tas ransel hitam merah, kain kamben ungu, tas belanja biru, beberapa lembar kertas bertuliskan pelajaran, serta gulungan benang dan perban,” tambah Sudiarba.
Sementara itu, kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mengidentifikasi pelaku yang tega membuang bayi tersebut. “Kami telah mengecek rekaman CCTV di sekitar lokasi dan memeriksa data persalinan di wilayah Pupuan untuk mencari petunjuk lebih lanjut. Semoga identitas pelaku segera terungkap,” pungkas Sudiarba. (ana)