Setelah ‘YOLO’ Muncul Kata ‘YONO’, Apa Artinya?

Ilustrasi anak muda. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi anak muda. (Foto: Istimewa)

PANTAUBALI.COM, NASIONAL – Belakangan ini, istilah YONO mulai banyak diperbincangkan di kalangan netizen, terutama dari generasi Z (kelahiran 1997-2012). Istilah ini dapat dikatakan sebagai konsep baru yang muncul sebagai kebalikan dari istilah yang sudah lebih dulu populer, yaitu YOLO. Meskipun masih terbilang baru, YONO telah menarik perhatian banyak orang, terutama di kalangan anak muda.

Namun, bagi sebagian orang, istilah YONO mungkin masih terasa asing. Untuk itu, mari kita cari tahu lebih dalam tentang makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya, serta mengapa istilah ini kini tengah ramai dibicarakan.

Apa Itu YONO?
YONO adalah singkatan dari You Only Need One yang dalam bahasa Indonesia berarti “Anda hanya butuh satu.” Meskipun terkesan sederhana, istilah ini memiliki makna yang cukup mendalam terkait dengan gaya hidup yang lebih sederhana dan berfokus pada hal-hal yang penting. Secara garis besar, YONO mengajarkan kita untuk meminimalisir konsumsi barang yang tidak perlu dan lebih memilih memenuhi kebutuhan yang esensial saja.

Baca Juga:  Cara Menghilangkan Tumpukan Lemak Berlebih di Perut

Perbedaan YONO dan YOLO
Secara umum, YONO hadir sebagai alternatif atau bahkan lawan dari YOLO (You Only Live Once) yang lebih dulu populer. Jika YOLO mendorong orang untuk mengejar kesenangan jangka pendek dengan cara yang lebih konsumtif, seperti membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan demi memuaskan keinginan sesaat, YONO justru mengajak kita untuk menjalani hidup dengan lebih bijak.

Dengan filosofi yang lebih mengutamakan penghematan dan kesederhanaan, YONO menekankan pentingnya konsumsi yang terkontrol dan menghindari pemborosan. Dalam konsep YONO, seseorang diajak untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan berkelanjutan, baik dari segi ekonomi maupun dampaknya terhadap lingkungan. (*)