PANTAUBALI.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat yang sedang berulang tahun. Untuk mendapatkan layanan ini, warga cukup mendatangi Puskesmas terdekat dengan membawa KTP sebagai identitas.
Program tersebut telah diumumkan melalui akun Instagram resmi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). “Program pemeriksaan kesehatan gratis mencakup 14 jenis penyakit dan dibagi menjadi beberapa kelompok, mulai dari balita hingga lansia,” tulis keterangan dalam akun dikutip Sabtu (4/1/2025).
Berdasarkan postingan tersebut, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,2 triliun dari APBN 2025 untuk menjalankan inisiatif ini. Program ini bertujuan untuk memberikan akses pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh kepada masyarakat, sesuai dengan kelompok usia mereka.
Pemeriksaan untuk balita meliputi deteksi penyakit seperti hipotiroid kongenital, penyakit jantung bawaan, hiperplasia adrenal kongenital, defisiensi G6PD, serta pemeriksaan perkembangan, pertumbuhan, indera pendengaran, penglihatan, gigi dan mulut, talasemia, dan fungsi hati (hepar).
Untuk remaja, pemeriksaan difokuskan pada kesehatan indera (pendengaran dan penglihatan), gigi dan mulut, serta deteksi anemia, obesitas, diabetes melitus, hipertensi, kesehatan paru-paru, kesehatan jiwa, kebugaran, dan fungsi hati.
Pada kelompok dewasa (usia 18-39 tahun), cakupan pemeriksaan mencakup pendengaran, penglihatan, gigi, obesitas, diabetes melitus, hipertensi, risiko penyakit jantung dan stroke, penyakit ginjal kronik, paru-paru, kesehatan jiwa, kebugaran, kanker payudara, kanker leher rahim, osteoporosis, serta fungsi hati.
Bagi dewasa usia 40-59 tahun, pemeriksaan mencakup lebih banyak aspek, termasuk kolesterol, kanker usus, dan risiko stroke, di samping pemeriksaan yang sudah tersedia untuk kelompok usia sebelumnya.
Untuk lansia (usia 60 tahun ke atas), pemeriksaan ditambah dengan deteksi masalah geriatrik, memastikan kesehatan fisik dan mental pada tahap lanjut usia. Pemeriksaan ini juga meliputi deteksi kanker payudara, kanker leher rahim, kanker usus, serta risiko penyakit kronis lainnya.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan akses layanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, sekaligus memberikan dampak positif terhadap pencegahan dini berbagai penyakit. (ana)