PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Bus Trans Metro Dewata yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga Kota Denpasar dan sekitarnya akhirnya resmi menghentikan operasionalnya mulai hari ini, Rabu (1/1/25). Pengumuman ini disampaikan melalui akun Instagram resmi @transmetrodewata.
Keputusan penghentian ini diambil karena subsidi untuk bus tersebut tidak lagi dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025. Sebelumnya, operasional Trans Metro Dewata didukung oleh subsidi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Berita ini langsung menuai banyak protes dari masyarakat Bali. Berdasarkan komentar-komentar yang tersebar di akun Instagram @transmetrodewata dan @dishubbali, banyak yang merasa kecewa atas keputusan tersebut.
Bagi banyak orang, keberadaan bus Trans Metro Dewata sangat membantu dalam mobilitas mereka, terutama karena tarif yang sangat terjangkau dibandingkan dengan biaya transportasi online.
Sebagai informasi, tarif untuk menggunakan bus ini adalah Rp 4.400 untuk umum, dan hanya Rp 2.000 bagi lansia dan pelajar. Bus ini menjangkau berbagai wilayah, termasuk Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita), meliputi area seperti Nusa Dua, Bandara, Kuta, Sanur, Ubud, hingga Terminal Pesiapan Tabanan. (sm)