PANTAUBALI.COM, TABANAN – Hujan deras yang mengguyur wilayah Tabanan dan sekitarnya pada Senin (16/12/2024) pagi menyebabkan bencana tanah longsor di Banjar Piling Kawan, Desa Mangesta, Kecamatan Penebel.
Peristiwa ini menyebabkan pelinggih warga bernama I Wayan Agus Upadana (41) rusak akibat tergerus longsor yang terjadi sekitar pukul 13.30 WITA.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Tabanan I Nyoman Srinadha Giri mengatakan, peristiwa ini merusak sejumlah pelinggih, termasuk Kemulan Taksu, Tugu Karang Penglurah, dan Penyengker Pelinggih dengan ukuran 4×3 meter. Dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp100 juta lebih.
“Panjang longsoran mencapai 20 meter dengan ketinggian sekitar 10 meter,” ujarnya.
Ia menyebut, laporan kejadian tanah longsor ini diterima pukul 14.30 WITA dari Kasi Trantib Penebel. Kemudian, pihaknya menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Regu 3 menuju lokasi untuk melakukan penanganan dan menyerahkan logistik.
Proses penanganan melibatkan berbagai pihak, termasuk Kabid Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Tabanan, Perbekel, Camat Penebel, Babinsa, serta masyarakat setempat.
Selain tanah longsong, Srinadha Giri menyebut, hujan deras pada Senin siang juga menyebabkan pohon besar tumbang di Banjar Ubung, Desa Penebel, yang menutupi jalan utama Penebel-Senganan. Kejadian ini dilaporkan pada pukul 14.30 WITA. Pohon tumbang menyebabkan arus lalu lintas terhenti total hingga proses evakuasi selesai dilakukan.
“Penanganan pohon tumbang sudah dilakukan oleh TRC Regu 3 BPBD Tabanan bersama petugas terkait, termasuk Kawil, Camat Penebel, Kasi Trantib, Babinsa, dan tim PLN,” terangnya. (ana)