Prabowo Sebut Lima Sumber Kebocoran Anggaran di Indonesia, Salah Satunya Judol

Presiden RI Prabowo Subianto menyebut ada lima sumber kebocoran anggaran di Indonesia. (Foto: Tangkapan Layar)
Presiden RI Prabowo Subianto menyebut ada lima sumber kebocoran anggaran di Indonesia. (Foto: Tangkapan Layar)

PANTAUBALI.COM, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menyebut ada lima sumber kebocoran anggaran di Indonesia. Kebocoran yang dimaksud berasal dari korupsi, judi online (judol), penyeludupan, segala macam manipulasi serta bentuk penipuan dan curang-mencurangi.

“Kebocoran itu mengakibatkan kekayaan kita banyak yang hilang, yang tidak bisa dinikmati oleh rakyat Indonesia,” ujar Prabowo saat memberikan pidato di acara puncak peringatan Hari Guru Nasional 2024 di Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024).

Meski begitu, dalam pemaparannya, Prabowo tidak menjelaskan secara perinci berapa total anggaran yang bocor. Namun, Prabowo menegaskan dirinya sudah mempelajari angka-angka kebocoran itu karena kebocoran anggaran menyebabkan kekayaan negara tidak bisa dinikmati masyarakat Indonesia.

Baca Juga:  Presiden Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Guru Mulai 2025, Simak Rinciannya

“Kita harus berani untuk berjuang menghasilkan pemerintahan yang bersih, pemerintahan yang sungguh-sungguh bekerja untuk rakyat Indonesia,” katanya.

Oleh karena itu, Prabowo menegaskan secara bertahap memperbaiki kebocoran anggaran yang terjadi dengan berkoordinasi bersama para menteri serta menetapkan strategi.

“Saya sudah bekerja keras dengan para menteri. Kita punya strategi, kita yakin kita akan memperbaiki hal ini,” sambungnya.

Disisi lain, berdasarkan catatan Pusat Pelaporan dan Transaksi Keuangan (PPATK), pemerintah RI sebelumnya memperkirakan potensi perputaran uang dari transaksi judi online bisa mencapai Rp700 triliun jika tidak melakukan langkah intervensi.

Baca Juga:  Kemenpar Perkenalkan Paket Wisata 3B untuk Pemerataan Wisatawan di Bali

“Data dari PPATK menunjukkan perputaran uang judi online hampir Rp 400 triliun. Tanpa upaya pencegahan, perputarannya bisa mencapai Rp 700 triliun,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria belum lama ini.

Pemerintah pun terus bergerak memblokir akun-akun judol yang terus bermunculan setiap hari. Langkah tersebut ditempuh untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan risiko bermain judi online dan tidak lagi tergoda. (ana)