Polisi Selidiki Kasus Pengeroyokan Warga Desa Buruan oleh Tiga Orang Tak Dikenal

Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Moh Taufik Efendi.
Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Moh Taufik Efendi

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Satreskrim Polres Tabanan tengah menyelidiki kasus pengeroyokan yang dialami salah satu warga Desa Buruan, Kecamatan Penebel, Tabanan, berinisial I Putu IW (27) di pinggir jalan Buruan-Tunjuk pada Minggu (27/10/2024) malam.

Korban dikeroyok oleh tiga orang tak dikenal saat dalam perjalanan pulang dari tempatnya bekerja di Desa Buahan, Tabanan. Akibatnya, korban mengalami luka serius di kepala.

Kasat Reskrim Polres Tabanan, AKP Moh. Taufik Effendi menyatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Selain itu sejumlah saksi di lokasi kejadian juga telah dilakukan.

Baca Juga:  Jatiluwih Dinobatkan Sebagai Desa Terbaik Dunia Versi UN Tourism

“Kami masih melaksanakan penyelidikan di lapangan. Sementara baru empat saksi yang diperiksa,” ujarnya, Rabu (30/10/2024).

Terkait kondisi korban, Taufik mengatakan, kondisinya sudah membaik dan harus menjalani perawatan. Sebelumnya korban sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Tabanan.

“Korban sudah keluar dari rumah sakit dan saat ini kondisi sudah membaik,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Putu IW dikeroyok oleh tiga orang tak dikenal di pinggir jalan Buruan – Tunjuk, termasuk Desa Buruan, Kecamatan Penebel, Tabanan.

Baca Juga:  Simakrama di Desa Antap, Mulyadi Disambut Antusias Warga

Sebelum dikeroyok, Ia sempat dibuntuti oleh dua orang tak dikenal dari jalan raya Desa Buahan.

Setibanya di lokasi kejadian, tepatnya di depan kandang ayam, korban dipukul dengan balok kayu pada bagian punggung hingga jatuh tersungkur dari sepeda motornya.

Setelah itu, kedua pelaku melanjutkan serangan dengan memukuli korban menggunakan balok kayu. Kemudian, datang satu pelaku lagi yang ikut melakukan pengeroyokan.

Baca Juga:  BNNP Bali Musnahkan 2,9 Kg Ganja dan 222 Gram Sabu Dalam Sebulan

Akibat pengeroyokan itu, korban sempat tidak sadarkan diri hingga akhirnya ditemukan oleh warga yang melintas. (ana)