Grand Opening Expo KTNA Nasional 2024, Bupati Tabanan: Wujudkan Kedaulatan Pangan Menuju Kejayaan Bangsa

Grand Opening Expo KTNA Nasional tahun 2024 berlangsung di Kabupaten Tabanan, tepatnya di Area De Jukung Resto & Bar Tanah Lot, Desa Beraban, Kediri, Tabanan, Sabtu, (27/7/2024).
Grand Opening Expo KTNA Nasional tahun 2024 berlangsung di Kabupaten Tabanan, tepatnya di Area De Jukung Resto & Bar Tanah Lot, Desa Beraban, Kediri, Tabanan, Sabtu, (27/7/2024).

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Kegiatan Rembug Utama dan Grand Opening Expo KTNA Nasional tahun 2024 berlangsung di Kabupaten Tabanan, tepatnya di Area De Jukung Resto & Bar Tanah Lot, Desa Beraban, Kediri, Tabanan, Sabtu, (27/6/2024), bertepatan dengan rahina Tumpek Landep.

Grand Opening ini turut dihadiri oleh Menteri Pertanian RI yang diwakili oleh Kepala Badan Penyuluhan dan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, PJ Gubernur Bali, SM. Mahendra Jaya, Komisi IV DPR RI, serta para Gubernur, Bupati/Walikota se-Indonesia atau perwakilannya.

Untuk diketahui, Rembug Utama Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional adalah forum diskusi yang diadakan oleh organisasi KTNA untuk membahas berbagai isu dan tantangan yang dihadapi oleh petani dan nelayan di Indonesia.

Acara ini melibatkan petani, nelayan, ahli pertanian, petani milenial, pejabat pemerintah, dan pihak terkait lainnya serta menjadi wadah bagi petani dan nelayan untuk menyampaikan aspirasi, masalah, dan kebutuhan mereka kepada pemerintah dan pihak terkait.

Serta untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas petani dan nelayan di era saat ini. Memperkuat jaringan dan kemitraan antara petani, nelayan, pemerintah, dan sektor swasta sangat penting dilakukan.

Baca Juga:  Rumah Warga di Tabanan Dibobol Maling Saat Pengarakan Ogoh-Ogoh, iPad dan Uang Tunai Raib

Seperti yang dikatakan Menteri Pertanian RI yang diwakili oleh Dedi Nursyamsi, mengutip perkataan Bung Karno pada tahun 1952 di Bogor, bahwa pangan itu adalah hidup dan matinya suatu bangsa.

Hanya bangsa yang bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri yang akan tetap eksis di muka bumi ini.

Sebaliknya, kalau negara tidak mampu mengatasi pangannya sendiri, tunggu kehancurannya. Oleh karena itu, terkait pangan, kita harus melakukan berbagai upaya secara revolusioner, secara radikal, dan secara habis-habisan, begitu amanat Bung Karno saat itu.

“Tidak ada NKRI tanpa pertanian, tidak ada pangan tanpa pertanian, tidak ada pertanian tanpa petani dan nelayan, tidak ada pertanian tanpa KTNA,” ucap Dedi.

Baca Juga:  Pencarian Hari Ke-6, Lansia Hilang di Tabanan Belum Ditemukan

Selain itu, penghargaan dan pengakuan kepada petani dan nelayan berprestasi merupakan hal yang wajib dilakukan, cetus Sanjaya.

Sementara itu, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengatakan, berbicara terkait keberadaan petani dan nelayan di era globalisasi saat ini, dirinya teringat dengan petikan Bung Karno yang menyinggung mengenai hidup matinya bangsa ini di bidang pangan.

Disampaikan masalah ini tidak bisa dipecahkan dengan sinisme, sekedar tuduhan maupun dengan sekedar cemoohan. Bung Karno meminta kita semua menjadi pelopor dan pahlawan dalam revolusi pembangunan.

Baca Juga:  Ketua DPRD Tabanan Hadiri Musrenbang RKPD SB 2026

“Kita harus mampu memahami isu-isu strategis global, bisa melakukan pemetaan, mampu mencari solusi-solusi atas permasalahan yang ada, dan yang terpenting kita yang hadir di sini memiliki komitmen yang sama untuk mewujudkan kedaulatan pangan menuju kejayaan bangsa,” pungkas Sanjaya.

Bupati Sanjaya juga menandatangani Kesepakatan Bersama (KB) antara Bupati Tabanan dengan KTNA Nasional tentang Kaji Penerapan Teknologi Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan.

Sanjaya berharap dengan dilaksanakannya event ini akan benar-benar memberikan manfaat, tidak hanya dari sisi ekonomi kepariwisataan, tetapi juga memberikan transfer of knowledge dan transfer of value bagi para petani dan nelayan di Kabupaten Tabanan. (rls)