Penjurusan IPA, IPS dan Bahasa di SMA Resmi Dihapus Kemendikbudristek 

Ilustrasi siswa SMA (foto:PrambosFM)
Ilustrasi siswa SMA (foto:PrambosFM)

PANTAUBALO.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi menghapus sistem penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA mulai tahun ajaran baru 2024/2025.

Kebijakan ini merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang telah ditetapkan sebagai kurikulum nasional.

Kepala Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo menjelaskan, kebijakan ini sudah diterapkan secara bertahap sejak tahun 2021.

Pada tahun 2022, Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di 50 persen sekolah di seluruh Indonesia.

“Selama ini penjurusan cenderung mencerminkan ketidakadilan karena rata-rata orang tua akan memilih memasukkan anaknya ke jurusan IPA. Hal ini disebabkan oleh pemikiran bahwa jurusan IPA menawarkan lebih banyak pilihan program studi di perguruan tinggi,” ujar Anindito pada Jumat (19/7/2024).

Menurutnya, keputusan ini diambil untuk mengatasi ketidakadilan dalam sistem penjurusan yang ada.

Siswa dari jurusan IPA sering kali mengambil program studi yang biasanya dipilih oleh siswa jurusan IPS dan Bahasa, sehingga kuota untuk siswa jurusan IPS dan Bahasa menjadi terbatas.

Dengan dihapusnya sistem penjurusan, siswa kini bisa memilih mata pelajaran sesuai dengan minat mereka.

Sesuai dengan aturan dalam Kurikulum Merdeka, pengembangan minat dan bakat siswa dilakukan sampai kelas 10, lalu siswa akan memilih mata pelajaran sesuai minat mereka di kelas 11.

“Di kelas 11 dan 12, siswa akan fokus pada mata pelajaran yang sesuai dengan bakat dan minat mereka. Kami menyediakan asesmen bakat dan minat untuk membantu proses ini,” tambah Anindito.

Pada praktiknya, ketika sudah memilih mata pelajaran, siswa akan menjalani pembelajaran wajib di hampir separuh waktu di sekolah, sementara sisanya difokuskan pada pelajaran yang sudah dipilih.

“Fokusnya pada apa yang diminati siswa dan apa yang mereka perlukan untuk karier di masa depan,” tutup Nino.

Dengan kebijakan baru ini, diharapkan siswa dapat lebih fokus belajar sesuai keinginan mereka dan meraih masa depan yang lebih cerah sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. (ana)