Sekaa Gong Anak-anak Semara Winangun Tampilkan Tiga Pementasan di PKB Ke-46

Penampilan Sekaa Gong Anak-anak Semara Winangun, Desa Kwanji, Kelurahan Sempidi, pada Pesta Kesenian Bali ke-46, pada Senin (24/06/2024).
Penampilan Sekaa Gong Anak-anak Semara Winangun, Desa Kwanji, Kelurahan Sempidi, pada Pesta Kesenian Bali ke-46, pada Senin (24/06/2024).

PANTAUBALI.COM, BADUNG – Sekaa Gong Anak-anak Semara Winangun, Desa Kwanji, Kelurahan Sempidi, tampil menjadi duta Kabupaten Badung, pada Pesta Kesenian Bali ke-46, pada Senin (24/06/2024).

Sebanyak 74 seniman menampilkan tiga materi di panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center Bali yakni, Tabuh Kreasi, Tari Jaran Teji, dan Dolanan.

Pembina sanggar I Nyoman Mariyana menerangkan, materi pertama yang dibawakan yakni tabuh kreasi berjudul “Gumaliput” yang mengangkat cerita tentang bagaimana menghargai kaum difabel. Pihaknya ingin mengingatkan kepada setiap orang, bahwa tidak ada manusia yang sempurna.

“Dalam suatu keterbatasan, pasti ada jiwa yang sempurna sebagai penerang kegelapan. Sama halnya dengan musik yang menjadi sebuah perayaan akan kekuatan yang tidak terlihat, namun mampu mengubah dunia dengan cahayanya yang tersendiri,” ujarnya.

Dilanjutkan dengan pementasan kedua yakni Tari Jaran Teji, mengisahkan tentang penyamaran Dewi Sekar Taji ketika mengembara mencari kekasihnya Raden Inu Kertapati yang menghilang dari Istananya, hingga menyamar menjadi penunggang kuda yang gagah perkasa dan tak ada yang dapat mengenalinya dengan berpakaian laki-laki.

Baca Juga:  Setahun Lebih Overstay, WN Maroko Dideportasi Dari Bali

“Diciptakan oleh I Wayan Dibia tahun 1985, Tari Jaran Teji bercirikan gerak yang menirukan binatang kuda. Dirinya membuat tarian ini terinspirasi dari tari Sanghyang Jaran yang sakral, kemudian gerak-gerak Sanghyang Jaran dipadukan dengan gerak tari laki dan perempuan dari tari klasik Bali dan Jawa,” paparnya.

Sedangkan untuk pementasan dolanan, bertajuk Matebag-Tebagan, dengan menceritakan tentang bagaimana mendidik seorang anak berperilaku jujur dan suputra, adalah hal yang sangat penting.

Baca Juga:  Paslon Adicipta Unggul Telak di Badung, Perolehan Suara Hingga 70 Persen

“Mengajarkan kejujuran pada anak sejak usia dini, merupakan investasi dalam membentuk pribadi berkarakter mulia. Anak yang jujur akan menjadi manusia unggul dan berbudi pekerti luhur,” terangnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung Gde Eka Sudarwita, menyampaikan rasa bangga dengan apa yang sudah diwujudkan oleh sangar Gong Anak-anak Semara Winangun.

Karena sudah berhasil menyuguhkan karya yang sangat menghibur dan mampu mengemas sisi lain dari anak-anak dan ditampilkan dalam seni garapan. Baik itu tabuh kreasi, tari jaran teji dan dolanan.

Baca Juga:  Bupati Tabanan Resmikan Gedung Aruna RSU Wisma Prasanthi

“Kami dari perwakilan Pemkab Badung, sangat banga dengan apa yang diwujudkan dalam pementasam ini. Harapan kedepan, apa yang sudah dilakukan oleh pembina sanggar dan seluruh komponen desa Adat Kwanji ataupun kelurahan Sempidi, dapat terus berkembang,” harapnya. (jas)