PANTAUBALI.COM, TABANAN – Terhitung selama pertengahan tahun 2024 yakni Januari hingga Juni, angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Tabanan, Bali, mengalami peningkatan.
Berdasarkan data dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tabanan, tercatat sebanyak 467 kasus kecelakaan selama pertengahan tahun 2024.
Dari total kejadian tersebut, terdapat 40 orang meninggal dunia, 5 orang mengalami luka berat dan 543 orang mengalami luka ringan. Kemudian, kerugian material akibat kecelakaan ini diperkirakan mencapai Rp 435.750.000.
“Hingga hari ini, kami catat ada 467 kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Tabanan, baik yang melibatkan kendaraan roda dua, roda empat, hingga kendaraan besar lainnya,” ujar Kasat Lantas Polres Tabanan AKP Adrian Rizki Ramadhan, Jumat (28/6/2024).
Ia menjelaskan, pada pertengahan tahun 2024, di Kabupaten Tabanan mengalami peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas jika dibandingkan dengan tahun 2023 pada periode yang sama.
Yang mana, pada pertengahan tahun 2023 tercatat 392 kecelakaan, dengan rincian 34 orang meninggal dunia, satu orang luka berat, dan 443 orang mengalami luka ringan.
Adapun jalur yang paling rawan kecelakaan adalah sepanjang jalur Denpasar-Gilimanuk, khusunya dari Dadakan, Kecamatan Kediri hingga Patung Adi Pura, Tabanan.
“Kawasan ini memang menjadi perhatian khusus karena tingginya angka kecelakaan yang terjadi,” ungkapnya.
AKP Adrian menjelaskan, tingginya angka kecelakaan ini sebagian besar diakibatkan karena faktor manusia yang kurang hati-hati saat mengendarai kendaraan.
“Kecelakaan hampir 90 persen diakibatkan karena human eror. Pengendara kurang hati-hati dan tidak memerhatikan keselamatan di jalan,” ungkapnya.
Terbaru kasus kecelakan yang mengakibatkan pengendara motor tewas di lokasi pada Kamis kemarin (27/6/2024) pagi di jalur Denpasar-Gilimanuk tepatnya di Banjar Dinas Bonian, Desa Antap, Kecamatan Selemadeg.
Insiden tersebut melibatkan Bus Hino dengan nomor polisi L 7022 UM dan sepeda motor Honda PCX dengan nomor polisi DK 4314 ACY.
Kecelakaan bermula saat kedua kendaraan datang dari arah Gilimanuk menuju Denpasar. Namun, kedua kendaraan berusaha mendahului kendaraan di depannya dengan jarak yang terlalu dekat, sehingga Bus Hino yang dikemudikan oleh Kuswadi (45) menyenggol sepeda motor Honda PCX yang dikendarai oleh Moch. Tata Syafa’at R (53) asal Bekasi.
Akibat senggolan tersebut, pengendara sepeda motor terjatuh ke arah kanan dan tergilas ban kiri belakang Bus Hino. Moch. Tata Syafa’at R mengalami luka robek pada punggung kaki kanan, patah paha kanan, dan meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP).
Berkaca dari kasus kecelakaan tersebut, Adrian pun mengimbau kepada seluruh masyarakat pengguna jalan agar selalu mengutamakan keselamatan saat berkendara.
“Selalu perhatikan dan utamakan keselamatan saat berkendara di jalan,” pungkasnya. (ana)