PANTAUBALI.COM, TABANAN – Perhelatan World Water Forum ke-10 di Bali yang berlangsung pada 18 – 25 Mei 2024 ternyata memberikan dampak positif terhadap kunjungan di Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot.
Bahkan, beberapa delegasi sempat berkunjung ke objek wisata yang terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan ini. Yakni delegasi dari Jepang dan Mantan Presiden Hungaria Janos Ader bersama istrinya Anita Herczegh.
Manager DTW Tanah Lot I Wayan Sudiana menyebut, rata-rata kunjungan sebelum perhelatan WWF berlangsung berkisar di angka 5.900 orang per hari.
“Namun, selama penyelenggaraan WWF, rata-rata kunjungan per hari meningkat menjadi 6.400 orang,” ujarnya, Minggu (26/5/2024).
Meskipun peningkatan kunjungan wisatawan membawa dampak positif, Sudiana mengaku, terdapat masalah yang masih memerlukan perhatian serius.
Yakni keretakan pada tebing Batubolong, yang juga menjadi salah satu daya tarik utama di objek wisata Tanah Lot.
“Hingga saat ini, belum ada kejelasan dari pihak berwenang terkait rencana perbaikan yang konkret,” ungkapnya.
Tentunya kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan adanya potensi bahaya yang dapat ditimbulkan jika keretakan pada tebing tidak segera ditangani.
“Terakhir tim dari BWS datang bulan Februari dan masih dalam tahap penyusunan anggaran dan metode pelaksanaan yang dipakai,” imbuhnya.
Disamping itu, proses perbaikan dan renovasi di Pura Luhur Tanah Lot juga berlanjut. Perbaikan tersebut mencakup tembok penyengker serta bale piasan.
Pihak pengempon menyatakan tahap pertama ini ditargetkan selesai dalam beberapa bulan ke depan.
“Selain itu, fasilitas penunjang seperti Bale Sakanem juga sedang diperbaiki untuk mendukung kegiatan umat dan pariwisata,” ujarnya.
Pihaknya berharap dengan adanya perbaikan beberapa fasilitas ini tidak mengganggu wisatawan yang berkunjung ke Tanah Lot.
“Kami berharap Tanah Lot diharapkan dapat terus menjadi destinasi wisata yang aman dan nyaman,” imbuhnya. (ana)