PANTAUBALI.COM, BANGLI – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Bangli, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bali dan Yayasan Bangsa-Bangsa Sejahtera (YBBS) terus bersinergi untuk berkomitmen mengembangkan bakat dan minat warga binaan.
Pada Kamis, (11/1/2024), tim YBBS untuk pertama kalinya di tahun 2024 kembali datang ke Lapas Narkotika Bangli untuk melanjutkan program pembinaan bagi warga binaan Lapas Narkotika Bangli. Adapun program pertama dari YBBS adalah perkenalan anggota baru, penguatan dan sharing serta memberikan seminar.
Kedatangan tim dari YBBS memang selalu ditunggu-tunggu oleh warga binaan di Lapas Narkotika Bangli. Seluruh warga binaan yang mengikuti kegiatan ini terlihat sangat antusias dan penuh semangat. Adapun tema seminar yang diberikan adalah ‘bagaimana menjadi sosok seorang ayah yang baik’.
Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bahwa peran diri para warga binaan sangat penting bagi keluarga, masyarakat dan dunia.
Kepala Lapas Narkotika Bangli, Marulye Simbolon menyambut baik kedatangan tim dari YBBS, beliau menyampaikan bahwa ini merupakan wujud kepedulian dan partisipasi langsung dari masyarakat ataupun steakholder lainnya dalam membina dan warga binaan yang ada di Lapas Narkotika Bangli.
Dirinya menjelaskan bahwa dukungan dan peran dari pihak ketiga dalam proses pembinaan bagi warga binaan adalah hal yang sangat baik karena keterbatasan sumber daya manusia yang ada di Lapas saat ini.
“Selamat memulai perjalanan baru ditahun yang baru, dukungan dari yayasan/organisasi masyarakat sangat kami butuhkan untuk bersama-sama membantu memberikan pembinaan kepada warga binaan ditengah keterbatasan yang meraka miliki,” ucap Marulye.
YBBS mempunyai agenda rutin datang ke Lapas Narkotika Bangli, yaitu setiap dua kali dalam seminggu yaitu hari Selasa dan Kamis. Berbagai macam bentuk pembinaan nantinya akan diberikan kepada warga binaan yang akan diberikan oleh ahli dibidangnya.
Berkaitan dengan hal tersebut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Romi Yudianto menyampaikan pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dengan melibatkan pihak ketiga baik masyarakat maupun steakholder terkait akan memberikan semangat dan motivasi bagi WBP untuk menjalani pembinaan dengan baik sehingga kegiataan pembinaan akan berjalan dengan lebih efektif.
“Dengan melibatkan masyarakat maupun pihak ketiga lainya dalam memberikan pembinaan, WBP tentu akan merasa bahwa masyarakat masih peduli dan mendukung mereka, karena itu mereka akan lebih termotivasi untuk berubah dan menjadi pribadi yang lebih baik sehingga dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat nanantinya,” ujar Romi.
Selanjutnya Romi juga menambahkan dengan melibatkan masyarakat maupun steakholder terkait secara langsung dalam kegiatan pembinaan WBP tentu akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem pemasyarakatan itu sendiri.
“Dengan terlibat secara langsung dalam kegiatan pembinaan WBP, masyarakat dapat melihat langsung bahwa sistem pemasyarakatan tidak hanya berfungsi untuk menghukum, tetapi juga untuk membina WBP agar dapat kembali ke masyarakat dan diterima di masyarakat dengan biak,” Tambah Romi. (jas)