Perumda Dharma Santika Tabanan Hentikan Pengiriman Produk ke Luar Bali, Kini Fokus Pasar Lokal

Direktur Utama Perumda Dharma Santika Kompyang Gede Pasek Wedha.
Direktur Utama Perumda Dharma Santika Kompyang Gede Pasek Wedha.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Dharma Santika Tabanan pada awal tahun 2023 berencana untuk melakukan pengiriman beragam jenis produk pangan dari Kabupaten Tabanan ke luar Bali seperti ke Jakarta dan Malang.

Namun pengiriman produk pangan tersebut tidak bisa dilanjutkan karena beberapa kondisi.

Direktur Utama Perumda Dharma Santika Kompyang Gede Pasek Wedha mengatakan, pihaknya hanya memasok produk pangan dari wilayah Tabanan ke pasar-pasar lokal Bali.

“Untuk saat ini, konsentrasi kami adalah pasar lokal, seperti Mall, supermarket dan hotel yang ada di seluruh Bali. Ini karena kebutuhan mereka akan produk lokal cukup tinggi,” jelasnya, Jumat (8/12/2023).

Ia menyebut, Perumda Dharma Santika sudah menjalin kerjasama untuk memasok produk pangan khususnya beras dan telur ayam dengan hotel, mall serta pusat perbelanjaan yang ada di Bali.

Baca Juga:  Gedung Sekolah Rusak Berat dan Rawan Longsor, Komisi II Minta Dinas Segera Perbaiki SDN 1 Geluntung

“Kami telah bekerjasama dengan 52 hotel dan 7 mall. Dengan rata-rata penjualan beras mencapai 270 ton per bulan,” ucapnya.

Meski hanya berkonsentrasi pada pasar lokal, Pasek mengaku jika pencapaian target omzet tahun ini hampir tercapai. Dari total target yang ditetapkan sebesar Rp40 miliar, hingga November 2023 sudah terpenuhi sebesar Rp37 miliar.

Baca Juga:  Komisi II DPRD Tabanan Kembali Cek Tiga SD di Kecamatan Baturiti, Begini Kondisinya

Menurutnya harga beras yang tinggi saat ini, sangat berpengaruh pada penurunan keuntungan Dharma Santika.

“Kami belum memiliki penggilingan padi sendiri, sehingga masih harus mengikuti harga pasar dalam pembelian produk dan menjualnya dengan HET yang berlaku,” jelasnya.

Pihaknya juga optimis hingga akhir tahun mendatang, target omset yang ditetapkan bisa terpenuhi, mengingat kondisi pariwisata di Bali saat ini sudah berangsur pulih dan kunjungan wisatawan sudah mengalami peningkatan.

Baca Juga:  Mahasiswa Soroti Masalah Bioskop Hingga Pengelolaan Sampah Dalam Forum Tabanan Bebas Bicara

“Dibandingkan pencapaian tahun lalu, pencapaian tahun ini bisa dikatakan melampaui pencapaian tahun lalu sebesar Rp29 miliar. Namun jika berbicara margin keuntungan, marginnya mengalami koreksi yang cukup tinggi akibat ada beberapa harga produk pangan seperti beras yang melambung,” imbuhnya.