PANTAUBALI.COM, TABANAN – Musim kemarau panjang yang saat ini terjadi ternyata memberi berkah untuk sejumlah petani di Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan.
Hal itu dikarenakan, mereka tengah memasuki musim panen jagung. Disamping itu, harga jagung kering dengan kadar air 15 persen juga tinggi yakni mencapai Rp6 ribu per kilogram.
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Selemadeg Timur I Ketut Sarjawa mengatakan, luas sawah di Kecamatan Selemadeg mencapai 2.123 hektare dengan total 26 subak.
Sekitar 15 subak dengan luasan 1.500 hektare merupakan sawah tadah hujan yang berlokasi di sebelah Selatan Kecamatan Selemadeg Timur sedang memanen jagung dengan produksi jagung mencapai 9,5 ton biji kering per hektare.
“Ada sekitar seratus hektare yang masih belum panen dan tanamannya sedang berbunga. Sebagian besar petani di bagian Selatan daerah Selemadeg Timur ini sedang panen,” jelasnya, Selasa (12/9/2023).
Dia menjelaskan, untuk 15 subak yang masuk sawah tadah hujan ini memiliki pola tanam padi – jagung – padi. Sehingga, pada Oktober 2023 ini jika hujan akan segera ditanam padi.
“Apabila belum turun juga bisa mundur November 2023 maksimal Januari 2024, dan diperkirakan akan panen pada bulan April mendatang atau terlambat satu bulan dari jadwal panen raya pada umumnya,” sambungnya.
Menurut Sarjawa, harga jagung kering saat ini lebih baik dibandingkan panen tahun sebelumnya yang mencapai harga Rp5.200-Rp5.400 per kg. Dengan serapan pasar tradisional ataupun untuk memenuhi permintaan pasar modern seperti supermarket berjaringan.
Sementara itu, selama musim kemarau yang panjang di tahun 2023, belum ada laporan lahan pertanian di Kawasan Selemadeg dan Kabupaten Tabanan pada umumnya mengalami kerusakan.
Selain itu, pada musim kemarau ini, petani di Tabanan, terutama di daerah sawah tadah hujan selalu menanam tanaman hortikultura, seperti jagung, setiap musim kemarau.
“Hingga saat ini belum ada laporan mengenai lahan sawah di Selemadeg Timur ataupun di Kabupaten Tabanan secara umum yang rusak akibat kekeringan. Hal ini karena petani mengatasinya dengan penananam jagung setiap musim kemarau,” imbuhnya. (ana)