PANTAUBALI.COM, TABANAN – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati mendorong pengembangan konsep desa wisata ramah anak dan peduli perempuan.
Hal itu disampaikan dalam bimbingan teknis (Bimtek) pemberdayaan perempuan pada strategi komunikasi pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif yang dilaksanakan di Desa Tegal Jadi, Kecamatan Marga, Tabanan, Jumat (25/8/2023).
Pejabat yang juga akrab dipanggil Bintang Puspayoga tersebut menjelaskan, pemerintah pusat telah bekerjasama dengan Kementerian Desa untuk mengembangkan desa wisata ramah perempuan dan peduli anak. Dalam program tersebut ada sepuluh indikator salah satunya proses perencanaan dengan melibatkan anak dan perempuan di desa tersebut.
“Pengembangan desa wisata itu harusnya memberdayakan perempuan dengan melakukan pelatihan UMKM, serta dalam mengembangkan desa wisata jangan sampai anak eksploitasi anak,” jelasnya.
Menurutnya, konsep tersebut ditawarkan di setiap desa wisata yang ada khususnya di Bali sebab di beberapa daerah telah kembangkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).
“Kami telah sejak lama mengembangkan desa wisata bebas eksploitasi anak. Namun, tinggal dimasifkan lagi dengan kolaborasi bersama masyarakat,”
Sementara itu, Sekretaris Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, rencana desa wisata yang ramah perempuan dan Peduli Anak ini sangat baik untuk dikembangkan.
“Kenyataan yang terjadi saat ini di desa-desa wisata banyak didukung oleh kelompok-kelompok perempuan,” ungkapnya.
Pemberdayaan perempuan dalam desa wisata memberikan dampak yang baik bagi perekonomian. Disamping itu juga, dalam pengembangan desa wisata harus memberdayakan potensi yang ada dalam masyarakat lokal desa tersebut.
“Yang terpenting lagi adalah kualitas hidup masyarakat itu meningkat, baik dari sisi sosial hingga kenyamanan masyarakat jika ada wisatawan yang datang berkunjung ke desanya,” imbuh Giri Adnyani.
Terkait alasan Desa Wisata Tegal Jadi dipilih menjadi tempat Bimtek dari Kemenparekraf, Giri menyebut, karena komitmen dari perintah desa untuk pengembangan potensi yang dimiliki desanya.
“Desa Tegal Jadi dipilih karena disesuaikan dengan tema yakni fotografi produk. Desa ini banyak memiliki potensi untuk menjadi desa wisata rintisan,” jelasnya. (ana)