PANTAUBALI.COM, TABANAN – Polsek Kerambitan bersama warga Desa Adat Kelating melakukan pemasangan rambu larangan mandi atau berenang di Pantai Kelating, Jumat (12/5/2023).
Rambu larangan mandi atau berenang tersebut untuk keamanan pengunjung agar terhindar dari risiko hanyut dan tenggelam akibat ombak besar atau gelombang tinggi.
“Hal ini (pemasangan rambu) dilakukan mengingat belakangan ada beberapa kejadian yang hampir merenggut korban jiwa akibat berenang atau mandi di Pantai Kelating,” jelas Kapolsek Kerambitan Kompol Ni Luh Komang Sri Subakti.
Rambu atau tanda larangan yang dipasang berupa papan peringatan dan bendera. Pemasangannya di beberapa titik sepanjang Pantai Kelating.
Ia berharap, keberadaan rambu tersebut dipatuhi pengunjung. Sebab, Pantai Kelating merupakan salah satu tempat wisata yang cukup ramai dikunjungi warga Tabanan maupun bebeapa wisatawan asing.
“Masyarakat maupun wisatawan kami harap mematuhi rambu itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Meskipun airnya tampak tenang, namun sangat membahayakan. Karena ombak besar sering datang tiba-tiba,” tegasnya.
Belum lama ini, sambungnya, ada dua wisatawan asing yang terseret ombak saat mandi di tepi Pantai Kelating. Kejadian itu disaksikan oleh warga yang kemudian berusaha menyelamatkan kedua wisatawan tersebut. “Keduanya diselamatkan oleh warga,” ujarnya.
Selain pemasangan rambu untuk keamanan pengunjung, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan acara bersih-bersih pantai. Kegiatan itu untuk mendukung Pantai Kelating sebagai kawasan wisata.
Pantai Kelating terletak di muara dua sungai yakni Sungai Yeh Abe dan Yeh Lating. Di kawasan muara sering dijumpai kiriman sampah yang terbawa aliran air kedua sungai.
Untuk menanganinya, Sri Subakti menyebut perlu adanya kerja sama lintas sektor untuk mengelola sampah kiriman tersebut. (tpb)
.){kind=link}