PANTAUBALI.COM, TABANAN – Kabupaten Tabanan masih membutuhkan tenaga pendidik sekitar 700 orang. Hal itu dikarenakan guru dengan status ASN, PPPK, honorer dan guru abdi pensiun.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan Gusti Putu Ngurah Darma Utama menyampaikan ada 442 guru pensiun sejak tiga tahun terakhir.
“Sesuai keterangan Kemenpan RB dan Kemendikbud, situasi ini juga terjadi di tingkat nasional,” ujar Gusti Putu Ngurah Darma Putra seusai pembukaan Porsenijar gabungan Pupuan-Selemadeg Raya, Senin (13/3/2023).
Ia menambahkan, ada kebijakan rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Bupati Tabanan sangat konsen dan tidak ingin ada anak-anak yang terbengkalai dalam sistem pengajaran, disamping upaya dari komite dan para pimpinan satuan pendidikan untuk merekrut guru pengabdi,” tutur Ngurah Darma.
Di Kabupaten Tabanan sudah dilaksanakan rekrutmen tahap 1 dan 2 sekitar 700 orang dari kebutuhan formasi 1.458 orang. Tahun 2023, formasi tahap 3 untuk prioritas 1 sampai 3 dibuka 550, tetapi baru terisi 482 orang.
“Tahun ini akan ada rekrutmen kembali untuk memenuhi kekurangan guru sebanyak 1.225 per 31 Desember 2022. Kemudian, terisi 482 orang,”sebutnya.
Sedangkan sisanya akan diusulkan kembali mengingat pola rekrutmen PPPK ini berdasarkan kebijakan pusat untuk memberikan lokasi anggaran dalam penggajian, sehingga tidak ada masalah dengan upaya pemulihan ekonomi di daerah.
“Jika tahun 2023 belum juga terpenuhi kebutuhan atas kekurangan guru per 31 Desember maka sesuai kebijakan pusat, pemerintah akan tetap konsen sampai 2024 untuk pengadaan tenaga pendidik,” imbuh Darma.
Dia juga menjelaskan, saat ini kekurangan guru status ASN, PPPK dan honorer yang digaji dari Pemda sedangkan guru abdi digaji komite. Dengan begitu kekurangan tidak signifikan. (ana)