PANTAUBALI.COM, BADUNG – Motif kasus pembunuhan terhadap warga Australia, Troy Johnston Mccallum Scott (40) akhirnya terkuak. Pelaku I Gede Wijaya emosi karena korban mabuk sambil meracau di kafenya.
Penganiayaan itu terjadi di Uncle Benz Café milik I Gede Wijaya di Jalan Pantai Balangan nomor 16, Jimbaran, Kuta Selatan (Kutsel), Badung, Kamis (23/2/2023. Korban tewas setelah kepalanya dipukul memakai kursi kayu.
Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas mengatakan, korban pamitan ke istrinya Ni Nyoman Purnianti (30) untuk pergi minum-minum di TKP sekitar pukul 19.30.
“Jarak antara Uncle Benz Café dengan tempat tinggal korban kurang lebih 50 meter,”ujar Bambang Yugo Pemungkas saat jumpa pers di Polsek Kuta Selatan, Jumat (24/2/2023).
Berselang satu jam, korban mengirim pesan ke istrinya kalau masih minum di kafe pelaku. Setelah menerima kabar, istrinya ketiduran.
Ketika bangun pada Kamis (23/2/2023) sekitar pukul 03.45 WITA, Purnianti mulai khawatir karena suaminya belum pulang dan tidak berkabar.
Perempuan asal Lombok, NTB itu mengajak adiknya I Gede Juni Artawan mencari Troy Johnston ke kafe. Hatinya langsung mencelos melihat suaminya tergeletak di teras kafe dalam kondisi berlumuran darah dengan luka robek di kepala.
Purnianti berlari memeluk pria bertato itu kemudian adiknya memanggilkan ambulans. Korban dibawa ke RS BIMC Kuta, tapi dokter menyatakan sudah meninggal.
Polisi yang menerima laporan langsung melakukan penyelidikan dan tak perlu waktu lama pelaku ditangkap di rumahnya di wilayah Banjar Werdhi Kosala Ungasan, Kuta Selatan.
“Pelaku ini mengenal korban baru dua hari. Sebelum kejadian, korban memesan arak dan mengajak pelaku minum hingga mabuk kemudian meracau hingga melempar botol dan gelas ke jalan,” beber Kombes Bambang.
Pelaku berusaha menenangkan pelaku. Namun, bule kepala plontos bertato itu malah mengencingi kaki kiri Wijaya hingga memukul pinggang dan menggigit lehernya.
Wijaya memilih lari ke dalam kafe, tapi dikejar oleh korban. Troy juga mencoba melempar kursi kayu, tapi berhasil direbut oleh korban.
Setelah kursi direbut, pelaku kapal dan memukul kepala korban. Troy berjalan keluar dalam kondisi sempoyongan dan akhirnya tersungkur di teras.
Wijaya langsung menutup kafenya dan pulang. Ia awalnya mengira korban hanya pingsan.
Dihadapan Kapolresta Denpasar, pelaku menyesali perbuatannya yang dilakukan karena emosi sesaat.
“Saya sangat menyesal, saya tidak bermaksud mengakhiri nyawa korban, hanya emosi sesaat,” ucap Wijaya. (kom)